Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Dalam kehidupan, yang namanya konflik pasti akan terjadi, tidak terkecuali dilingkup dunia
internasional. Salah satu konflik yang terjadi di Afrika Barat yang berupa konflik separatis.
Gerakan separatis di Mali Utara menunjukkan serangkaian peristiwa kompleks yang telah terjadi
sejak tahun 2012. Dalam menyelesaikan konflik ini para organisasi regional khususnya Economic
Community of West African States (ECOWAS) memainkan peran penting, baik dalam mengkaji
latar belakang terjadinya konflik sampai kepada upaya untuk menyelesaikan konflik dengan jalan
perdamaian dan terjaganya stabilitas negara.

Dalam membahas gerakan separatis di Mali Utara, ada beberapa faktor yang perlu menjadi
perhatian. Yaitu, Pemberontakan kelompok Tuareg yang beraliansi dengan ekstremis Islam lain di
Mali Utara. Selain itu, gerakan separatis ini menjadi semakin besar setelah kembalinya pasukan
radikal Tuareg dari Libya setelah jatuhnya rezim Muammar Khaddafi pada Agustus 2011. Hal ini
menjadikannya kelompok besar sehingga berhasil memisahkan diri dan membentuk negara sendiri
bernama Azawad

Penulis memilih organisasi internasional regional ECOWAS sebagai tema makalah karena
sedikitnya penelitian / jurnal yang disebarkan secara online mengenai ecowas terhadap konflik
Mali utara dan lika-liku usaha ecowas dalam menyelesaikan konflik yang sama dengan konflik di
Liberia. Dahulu organisasi ECOWAS yang beranggotakan negara-negara Afrika Barat
memutuskan ikut terjun ke medan konflik & mengirim pasukan gabungan bernama Economic
Community Monitoring Group (ECOMOG; Kelompok Pengawas Komunitas Ekonomi) pada
bulan Agustus 1990. Kedatangan pasukan ECOMOG berhasil memperpanjang napas dari rezim
Samuel Doe, presiden Liberia untuk beberapa lama dan walaupun akhirnya ia disiksa sampai mati
dan rezim Doe tumbang tahun 1990. Namun sekarang ini, ECOWAS merasa kewalahan mengurus
Mali utara karena kuatnya pengaruh pasukan pemberontak yang membuat masyarakat.

Dalam menyelesaikan konflik di Mali Utara, Aktor-aktor multilateral yang terlibat seperti
ECOWAS di kawasan Sub-regional dan Uni Afrika di kawasan benua bersama-sama menanggapi
krisis yang sedang berlangsung. ECOWAS pernah menggunakan strategi yang sama seperti yang
dilakukan pada konflik di Liberia. Tapi melihat kondisi yang begitu kompleks membuat cara yang
sama tidak dapat menyelesaikan konflik secara utuh. Hal ini menciptakan keraguan terhadap
pemerintahan sementara Mali sehingga ia membutuhkan bantuan dari negara lain yakni Prancis.
Alasan pemerintahan Mali memilih prancis berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, negara
perancis dianggap memiliki hubungan baik dengan Mali karena dulu pernah dijajah dan diberikan
kemerdekaan oleh Prancis jadi dianggap Prancis lebih kenal kondisi Mali dibandingkan negara
lain.

Anda mungkin juga menyukai