Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

“ULKUS TRAUMATIKUS”

A. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Wahyu eka darahman
Tempat/tanggal lahir : Payabakal, 5 maret 2004
Suku : Melayu
Jenis kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Gotong royong, gang balai, palembang
Pekerjaan : Pelajar
No. Rekam Medik : 950396
Peserta Asuransi :-

B. STATUS UMUM PASIEN


Keadaan Umum : Compos mentis
Berat Badan : 35 kg
Tinggi Badan : 140 cm
Tekanan Darah : 110/80 mmHG
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Pupil Mata : Refleks Nommal

C. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan ada luka sariawan pada gusi bawah sebelah
kanan dekat dengan gigi taring sejak 2 hari yang lalu, luka tersebut terasa sakit
dan perih saat makan dan minum terutama saat berkumur luka terjadi akibat
pasien membuka tutup botol minuman. Pasien ingin sariawannya diobati.

Keluhan Tambahan
Tidak ada

Riwayat Perawatan Gigi


Tidak ada

Kebiasaan Buruk
Tidak ada

Riwayat Sosial
Pasien adalah seorang pelajar sekolah menengah atas

Riwayat Penyakit Sistemik


Tidak ada

D. PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL


Wajah : Simetris
Bibir : Sehat
Kelenjar Getah Bening : Kanan : tidak teraba dan tidak sakit
Kiri : tidak teraba dan tidak sakit

E. PEMERIKSAAN INTRAORAL
Debris : Ada, regio a,c,d,e,f
Plak : Ada, regio a,b,c,d,e,f
Kalkulus : c,d,e
Pendarahan papila interdental : tidak ada
Gingiva : Terdapat lesi ulseratif tunggal pada lipatan
mukosa bukal rahang bawah antara gigi 44
dan 43 dengan ukuran ± 5mm berwarna putih
kekuningan, tepi lesi berwarna kemerahan
berbentuk oval dengan dasar cekung, sakit
dan mudah berdarah saat di palpasi.
Mukosa : Sehat
Palatum : Sehat
Lidah : Sehat
Dasar mulut : Sehat
Hubungan rahang : Ortognati
Kelainan gigi geligi : tidak ada
OHI-S :0
Pemeriksaan Gigi Geligi
 Lesi D3 : 26, 36, 45 dan 46
 Malposisi : 11, 21, 41, 42 dan 43
F. DIAGNOSIS SEMENTARA
Diagnosis sementara : Ulkus traumatikus
Diagnosis banding : Stomatitis Aphtousa Recurrent (SAR)

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

G. TINJAUAN PUSTAKA
Ulkus traumatikus adalah lesi ulserasif yang disebabkan oleh beberapa
macam trauma, seperti iritasi gigi tiruan, lidah atau pipi yang tergigit, trauma
sikat gigi dan yang lainnya.1,2 Istilah lain dari ulkus traumatikus adalah
decubitus ulcer, tropic ulcer, neutrons tropic dan Bednar’s ulcer. Ulkus
traumatikus dapat terjadi pada semua usia dengan distribusi yang sama pada
kedua jenis kelamin.3 Biasanya ulkus traumatikus dapat terjadi di mukosa pipi,
mukosa bibir, palatum, lidah, gingiva dan lipatan mukobukal.1
Penyebab dari ulkus traumatikus biasanya diketahui dari riwayat pasien
atau pemeriksaan klinis.4 Ulkus traumatikus dapat disebabkan oleh berbagai
hal, antara lain:1

1. Mekanis atau fisik, meliputi tergigit, malposisi gigi atau terdapat


bagian gigi yang tajam, makanan yang tajam, bulu sikat gigi yang
kaku, tepi mahkota yang tajam, tambalan, gigi tiruan, alat orthodonti
dan kesalahan instrumentasi.
2. Kimia, dari zat kaustik seperti perak nitrat, phenol, formokresol,
eugenol, minyak kayu putih, fosfor dan asam asetilsalisilat.
3. Thermal, disebabkan oleh panas yang berlebihan misalnya makanan
atau minuman yang terlalu panas, reverse smoking, dan instrumentasi
panas.
4. Arus listrik, seperti galvanism.
5. Lain-lain, seperti radiaton burns, self-inflicted dan iatrogenik.

Secara klinis, ulkus traumatikus akut pada membran mukosa


menunjukkan gejala inflamasi akut meliputi rasa sakit atau nyeri, kemerahan
dan bengkak. Ulkus tersebut ditutupi oleh eksudat fibrin putih kekuningan dan
dikelilingi oleh erythematous halo. Ulkus traumatikus kronis ditandai dengan
sedikit atau tidak ada rasa sakit dan ulkus ditutupi oleh membran kuning dan
dikelilingi oleh peninggian tepi yang menunjukkan hiperkeratosis.5

Gambaran mikroskopik ulkus traumatikus menunjukkan proses


inflamasi dengan hilangnya epitelium. Pada ulkus traumatikus akut, ephitelium
permukaan yang hilang diganti dengan fibrin yang mengandung neutrofil. Pada
dasar ulkus terlihat dilatasi kapiler dan seiring berjalannya waktu terbentuk
jaringan granulasi. Regenerasi epitelium dimulai dari tepi ulkus dengan
perpindahan proliferasi sel diatas dasar jaringan granulasi dibawah fibrin clot.
Pada ulkus traumatikus kronis, terdapat jaringan granulasi pada dasar lesi dan
terlihat infiltrasi sel inflamasi. Regenerasi ephitelium mungkin tidak terjadi
karena trauma yang berlanjut.5

Penyembuhan ulkus traumatikus biasaanya terjadi secara spontan


sehingga hanya perlu dilakukan observasi dan menghilangkan faktor penyebab.
Namun, untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi gejala yang
muncul, pasien dapat diberikan obat kortikosteroid topikal (triamcinolone
acetonide) atau obat kumur antiseptik (chlorhexidine).1,5 Ulkus biasanya akan
sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Jika dalam kurun waktu tersebut ulkus tidak
sembuh maka penyebab lain perlu dicurigai dan perlu dilakukan evaluasi lebih
lanjut.3,6
H. DIAGNOSIS
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis, Terdapat lesi ulseratif tunggal pada
lipatan mukosa bukal rahang bawah antara gigi 44 dan 43 dengan ukuran ±
5mm berwarna putih kekuningan, tepi lesi berwarna kemerahan berbentuk
oval dengan dasar cekung, sakit dan mudah berdarah saat di palpasi. Pasien
didiagnosis mengalami ulkus traumatikus.

I. RENCANA PERAWATAN

FASE I (Etiotropik)
Kontrol plak / OHI
Medikamen ulkus traumatikus

FASE II (Bedah)
Tidak dilakukan

FASE III (Restorasi)


 Tumpatan RK 26, 36, 45 dan 46

FASE IV (Maintenance)
Kontrol plak
Kontrol ulkus traumatikus

J. PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinis pada pasien, terdapat lesi
ulseratif tunggal pada gingiva bukal gigi 15, berbentuk oval, tepi irregular,
diameter ± 5 mm, warna putih kekuningan dengan tepi eritema, dasar cekung,
berbatas jelas dan sakit saat dipalpasi adalah ulkus traumatikus (traumatic
ulcer). Lesi tersebut didapat karena gingiva tidak sengaja terbentur dengan
sikat gigi saat menggosok gigi.
Penatalaksanaan kasus ini, yaitu pasien diberikan medikasi untuk
menyembuhkan ulkusnya, berupa kortikosteroid topikal (kenalog) dalam
bentuk ointment yang mengandung triamcinolone acetonide 0,1% sebagai
antiinflamasi dioleskan 3 kali sehari. Selain itu, perawatan yang dilakukan pada
pasien ini adalah instruksi untuk menjaga kebersihan mulut dan menyikat gigi
dengan hati-hati.
Ulkus pada pasien ini berangsur menghilang 7 hari setelah dilakukan
perawatan. Pada kontrol pertama, hasil pemeriksaan subjektif pasien sudah
tidak merasa sakit dan dari hasil pemeriksaan objektif yaitu lesi mengecil
berukuran + 1 mm, berwarna putih, tepi jelas dan berwarna kemerahan dan saat
dipalpasi tidak sakit. Pada kontrol kedua, lesi telah sembuh dan mukosa tampak
sewarna dengan mukosa sekitarnya.

FOTO PASIEN FOTO AWAL


FOTO KONTROL 1 FOTO KONTROL 2

K. KESIMPULAN
Pada kasus ini pasien mengalami ulkus traumatikus yang merupakan
lesi akibat adanya trauma karena terkena tutup botol minuman. Diagnosis ini
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis. Terapi pada pasien
ini adalah menghilangkan trauma dan pemberian kortikosteroid topikal
(kenalog). Hasil yang didapat setelah kontrol, yaitu lesi menghilang dan pasien
tidak ada keluhan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ghom Govindran Anil. Textbook Of Oral Medicine Second Edition. New
Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2010. p.389-90.
2. Rajedran A, Sivapathasundharam B. Shafer’s textbook of oral pathology,
7th ed. India: Elseiver; 2012. p.535-4.
3. Leslie D, Nancy WB. General and oral pathology for the dental hygienist.
2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2013. p.333-4.
4. Michael L, Richard J. A colour handbook of oral medicine. London:
Manson Publishing; 2004. p.22-3.
5. Joseph AR, James JS, Richard CKJ. Oral pathology: clinical pathologic
correlations. 6th ed. US: Elsevier; 2012. p.22-6.
6. Isaac W. Atlas of oral diseases. Amsterdam: Springer; 2016. p.63-4.
ULKUS TRAUMATIKUS

Anda mungkin juga menyukai