Anda di halaman 1dari 3

LI 1 Mempelajari dan Memahami Oksigen

LO 1.1. Menjelaskan Definisi Oksigen


-
LO 1.2. Menjelaskan Peran Oksigen Dalam Metabolisme
-
LO 1.3. Menjelaskan Peran Oksigen Dalam Respirasi Sel
-
LI 2. Mempelajari dan Memahami Hipoksia
LO 2.1. Menjelaskan Definisi Hipoksia
Hipoksia merupakan keadaan dimana terjadi defisiensi oksigen yang
menyebabkan kerusakan sel akibat penurunan respirasi oksidatif aerob sel. Hipoksia
merupakan penyebab penting dan umum dari cedera dan kematian sel. Tergantung pada
beratnya hipoksia, sel dapat mengalami adaptasi, cedera, atau kematian.
LO 2.2. Menjelaskan Klasifikasi Hipoksia
Menurut Best dan Taylor, Hipoksia diklasifikasi menjadi 4 macam, antara lain:
1. Hipoksia hipoksik :bentuk tersering dari hipoksia, terjadi ketika terdapat
gangguan pertukaran oksigen di paru paru. Penyebabnya seperti asma,
terhirup asap dsb.
2. Hipoksia anemik : keadaan dimana tubuh tidak mampu mengangkut
oksigen yang tersedia ke jaringan target. Penyebabnya seperti anemia
berat dan keracunan CO2
3. Hipoksia stagnan : hipoksia yang terjadi ketika tidak adanya aliran
darah yangcukup ke jaringan target. Organ yang paling berpengaruh
adalah ginjal dan jantung karena mereka memiliki kebutuhan oksigen
yang tinggi. Penyebabnya seperti gagal jantung, menurunnya volume
darah, dan melebarnya pembuluh vena.
4. Hipoksia histotoksik : hipoksia yang terjadi ketika jaringan tubuh tidak
dapat menggunakan oksigen yang sudah dialirkan ke mereka.
Penyebabnya sebagian besar berupa racun, seperti keracunan sianida dsb.
LO 2.3. Menjelaskan Mekanisme Hipoksia
 Hipoksia anemik
 Intoksikasi karbon monoksida (CO)
 Hipoksia respiratorik
 Hipoksia sekunder akibat ketinggian
 Hipoksia sekunder dari pirau kanan ke kiri (right-to-left shunting)
ekstrapulmoner
 Hipoksia sirkulatoris
 Hipoksia yang spesifik organ
 Peningkatan kebutuhan O2
 Penggunaan O2 yang tidak adekuat
LO 2.4. Menjelaskan Gejala Hipoksia
Berdasarkan apa yang digunakan saat inspirasi, gejala hipoksia terdiri dari 2:
1) Gejala hipoksia saat bernafas dengan udara biasaTerdapat berbagai mekanisme kompensasi
untuk meningkatkan toleransi padaketinggian (aklimatisasi) yang bekerja untuk jangka waktu
tertentu. Namun padasubjek yang tidak teraklimatisasi gejala mental seperti iritabilitas, muncul
padaketinggian ± 3700m. Pada ketinggian 5500m gejala hipoksia menjadi berat, danpada
ketinggian 6100m umumnya kesadaran mulai menghilang.
2) Gejala hipoksia saat bernafas dengan oksigen.
Jika kita bernafas 100% O2, faktor pembatas pada toleransi terhadap ketinggian adalah tekanan
atmosfer total. Diatas ketinggian 10.400m peningkatan ventilasi akibat rendahnya PO2 alveolus
akan sedikit menurunkan PCO2 alveolus, tetapi pada ketinggian 13.700m dengan barometer
lingkungan sebesar 100mmHg, PO2 alveolus maksimum yang dapat di pertahankan saat bernafas
dengan 100% O2 adalah 40mmHg. Pada ketinggian 14.000m kesadaran akan hilang meski
diberi100% O2
LO 2.5. Menjelaskan Tatalaksana Hipoksia
-
LI 3. Mempelajari dan Memahami Hemoglobin
LO 3.1. Menjelaskan Definisi Hemoglobin
Hemoglobin merupakan molekul yang terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan
rantai polipeptida globin (alfa,beta,gama, dan delta), berada di dalam eritrosit dan
bertugas untuk mengangkut oksigen.
LO 3.2. Menjelaskan Fungsi Hemoglobin
Menurut Depkes RI adapun fungsi hemoglobin antara lain :
a) Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-
jaringan tubuh.
b) Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh
jaringanjaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
c) Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil
metabolisme ke paru-paru untuk di buang.
LO 3.3. Menjelaskan Mekanisme Pengikatan Oksigen Oleh Hemoglobin
-

DAFTAR PUSTAKA
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123733-S09114fk-Aktivitas%20spesifik-Literatur.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/jtptunimus-gdl-arimaretdi-6920-3-babii.pdf
https://id.scribd.com/document/347474700/hipoksia-docx

Anda mungkin juga menyukai