Anda di halaman 1dari 12

Makalah Biokimia

“Protein”

Oleh :
Akhmad Sukarna Ramadhan
P00341017004

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
D-III ANALIS KESEHATAN
2018

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Protein” ini. Penyusunan makalah ini
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia. Saya selaku penulis berharap dapat menambah
wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan. Serta pembaca dapat mengetahui tentang
bagaimana dan apa sebenarnya protein itu.
Saya menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses
penyusunan makalah ini.

Kendari, Juli 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Protein .................................................................................................................... 3
2.2 Asam Amino............................................................................................................................. 4
2.3 Fungsi Protein .......................................................................................................................... 4
2.4 Pencernaan dan Penyerapan ..................................................................................................... 6
2.5 Metabolisme Protein ................................................................................................................ 7
BAB III PENUTUP
3.1 Saran ........................................................................................................................................ 9
3.2 Kesimpulan .............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biokimia merupakan studi tentang susunan kimia sel, sifat senyawa serta reaksi kimia yang terjadi
dalam sel, senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup serta energi yang diperlukan atau
dihasilkan. Masyarakat pada zaman dahulu atau di daerah Mesir kuno melakukan peragian pada jus buah,
perawatan penyakit dengan zat-zat dari tumbuhan. Masyarakat tersebut percaya bahwa manusia tersusun
atas lima unsur yakni air, api, kayu, metal, dan tanah dan dari kelima unsur tersebut harus dijaga
keseimbangannya agar tetap sehat.
Salah satu sub bab dari biokimia ialah protein yang akan kita bahas dalam makalah kali ini. protein
merupakan senyawa organik kompleks yang memiliki bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam aamino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein tersebut mengandung C, H, O, N serta terkadang juga terdapat S, F.
Protein sangat berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Dan
protein ini memiliki empat tingkatan yang bersifat hiraki, maksudnya protein disusun setahap demi
setahap dan pada setiap tingkatan tergantung dari tahapan dibawahnya.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang
rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim,
berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan sebagainya protein.
Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim,
hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun
serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa pengertian protein?
 Apa pengertian asam amino?
 Apa saja fungsi protein?
 Bagaimana pencernaan dan penyerapan protein?
 Bagaimana proses metabolisme protein?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui apa pengertian protein.

 Untuk mengetahui apa pengertian asam amino.

1
 Untuk mengetahui apa saja fungsi protein.

 Untuk mengetahui bagaimana pencernaan dan penyerapan protein.

 Untuk mengetahui bagaimana proses metabolisme protein.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Protein
Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata
ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat
bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein adalah
molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas
rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Beberapa asam amino disamping itu
mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodiom, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama
protein, karena terdapat didalam semua protein akan tetapi tidak terdapat didalam karbohidrat dan lemak.
Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein merupakan salah satu biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida,
yang merupakan penyusun utama semua makhluk hidup. Pada manusia protein menyumbang dari 20%
berat total tubuh. Protein ibaratnya seperti sebuah mesin yang menjaga dan menjalankan fungsi tubuh
makhluk hidup. Tubuh manusia terdiri dari sekitar 100 Triliyun sel yang mana masing-masing sel
memiliki fungsi yang spesifik yakni pada setiap sel memiliki ribuan protein berbeda yang bersama-sama
membuat sel melakukan tugasnya.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik, yakni kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Pada
tahap ini protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme
pascatranslasi terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau
subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino
bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

2.2 Asam Amino


Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-
COOH) dan amina (biasanya -NH 2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya

3
terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan
sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik:
cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi
karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling
banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun
protein.
Perbedaan asam amino terletak pada rantai sampingnya. Rantai samping dilambangkan dengan R
yang dapat berupa alkil, cincin benzena, alkohol, dan turunannya.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina
(NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut
juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus
karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga
terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi
empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik
jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
Asam amino memiliki pengaruh pada fungsi organ, kelenjar, tendon dan arteri. Selain itu, asam
amino juga penting untuk penyembuhan luka dan perbaikan jaringan, terutama di otot, tulang, kulit dan
rambut serta untuk menghilangkan semua jenis limbah yang dihasilkan oleh proses metabolisme.
2.3 Fungsi Protein
Tubuh kita memproduksi protein dalam bentuk yang beraneka ragam dengan memanfaatkan sumber-
sumber makanan yang mengandung protein ketika kita mengonsumsinya. Fungsi protein sendiri
hampir berhubungan dengan segala aktivitas yang kita lakukan sehari-hari.. Berikut ini Beberapa
Fungsi Protein Bagi Tubuh
1. Perbaikan dan Perawatan
Protein disebut sebagai pondasi suatu bangunan yang bernama tubuh manusia. Hal ini karena
fungsi protein sangat vital dalam pemeliharaan jaringan tubuh, termasuk pengembangan dan
perbaikan. Mulai dari rambut, kulit, mata, otot dan organ semuanya terbuat dari protein. Inilah
sebabnya mengapa anak-anak membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan orang dewasa.
Karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan maka kehadiran protein yang cukup dalam
tubuh mereka menjadi sangat dibutuhkan, agar pertumbuhan berjalan dengan baik. Begitu pula
pada wanita hamil, mereka perlu meningkatkan asupan protein untuk membantu tumbuh
kembang si jabang bayi serta menjaga kesehatan sang ibu.
2. Sebagai Sumber Energi
Energi adalah komponen utama yang dibutuhkan agar manusia dapat terus bergerak dan
beraktivitas menjalankan kewajiban nya sehari-hari. Seperti karbohidrat dan lemak, salah satu
fungsi protein yang utama adalah sebagai sumber energi. Dalam hal kelebihan asupan, protein

4
mirip dengan karbohidrat. Jika Anda mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang
dibutuhkan tubuh untuk perawatan jaringan dan fungsi penting lainnya, maka tubuh akan
mengalihkan kelebihan protein itu dalam bentuk lemak dan akan menjadi sumber energi
cadangan untuk tubuh.
3. Pembentukan Hormon
Fungsi protein selanjutnya yaitu terlibat dalam pembentukan beberapa jenis hormon. Zat ini
membantu tubuh mengendalikan fungsi-fungsi tubuh yang melibatkan interaksi beberapa organ.
Insulin, yang merupakan bentuk lain dari protein, adalah contoh hormon yang mengatur gula
darah. Dalam prosesnya insulin akan melibatkan interaksi antara organ pankreas dan hati.
Secretin, adalah contoh lain dari hormon yang terbentuk dari protein. Zat ini membantu proses
pencernaan dengan merangsang pankreas dan usus untuk menciptakan cairan yang diperlukan
selama proses pencernaan berlangsung. Beberapa contoh lain hormon yang merupakan molekul
protein yaitu erythropoietin dan HCG. Erythropoietin, adalah hormon protein yang dibuat oleh
ginjal untuk merangsang produksi sel darah merah di sumsum tulang. Sedangkan HCG (Human
Chorionic Gonadotropin) merupakan hormon yang diproduksi oleh embrio dan plasenta selama
masa awal kehamilan. Fungsi HCG untuk mempertahankan kadar estrogen dan progesteron pada
wanita yang sedang dalam masa kehamilan. Ketika tes kehamilan dilakukan, akan diperiksa
apakah terdapat HCG dalam urin atau darah yang dites. Jika HCG terlihat maka wanita tersebut
dipastikan hamil, karena tanpa embrio atau plasenta hormon ini tidak dapat dibentuk.
4. Pembentukan Enzim
Fungsi protein selanjutnya adalah dalam proses pembentukan enzim. Enzim merupakan
protein yang dapat meningkatkan laju reaksi kimia dalam tubuh. Faktanya, sebagian besar reaksi
kimia dalam tubuh kita tidak akan berjalan lancar tanpa enzim. Sebagai contoh, suatu enzim
berfungsi membantu mencerna protein, karbohidrat, dan lemak dari molekul yang besar ke
molekul yang lebih kecil, sementara enzim yang lainnya membantu pembentukan DNA. Misalnya
pada enzim pencernaan, enzim ini memecah makanan yang kita makan, menghasilkan partikel
kecil yang dapat diserap melalui lapisan usus halus. Partikel tadi memasuki aliran darah, yang
kemudian diangkut ke seluruh tubuh dan sel-sel kita. Sel kemudian menggunakan partikel
makanan yang dicerna tadi sebagai nutrisi.
5. Sebagai Alat Transportasi dan Penyimpanan Molekul Tubuh
Protein adalah elemen utama dalam pengangkutan molekul tertentu. Misalnya, hemoglobin
yang merupakan protein pengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Hemoglobin mengambil oksigen
dari paru-paru, kemudian saat sel darah merah bergerak mengelilingi tubuh, hemoglobin
melepaskan oksigen ke sel jaringan tubuh. Protein juga kadangkala digunakan untuk menyimpan
molekul tertentu, Ferritin misalnya. Ferritin merupakan protein yang dikombinasikan dengan zat

5
besi, zat di simpan di hati (liver) yang fungsinya sebagai buffer jika tubuh mengalami kekurangan
atau kelebihan zat besi.
6. Sebagai Pembentuk Antibodi
Antibodi dibentuk oleh protein untuk membantu mencegah serangan penyakit dan infeksi
pada tubuh. Protein ini mengidentifikasi dan membantu menghancurkan antigen seperti bakteri
dan virus. Antibodi sering kali bekerjasama dengan sel sistem kekebalan lainnya. Sebagai contoh,
antibodi akan mengidentifikasi dan kemudian mengelilingi antigen agar tetap terkurung sampai
dapat dihancurkan oleh sel darah putih. Salah satu contoh fungsi penting antibodi adalah pada
darah. Darah mengandung antibodi, yaitu protein yang dibuat oleh sel darah putih yang disebut
limfosit B atau sel B. Antibodi ini berguna melawan serangan bakteri dan virus yang berpotensi
mengancam kesehatan tubuh.
2.4 Pencernaan dan Penyerapan
Proses terjadinya pencernaan dan penyerapan makanan jenis protein secara berurutan adalah sebagai
berikut :
 Dimulut, pencernaan mekanik oleh gigi dan tidak terjadi pencernaan secara kimiawi.
 Dilambung, gerakan lambung merupakan pencernaan mekanis didaerah ini, sedangkan
pencernaan di kimiawi yang terjadi didalamnya adalah penguraian protein menjadi pepton dan
asam amino yang dilakukan oleh enzim pepsin.
 Disusus halus, pencernaan mekanik dilakukan oleh gerak perislatik usus, sementara pencernaan
kimiawi berlangsung melalui enzim peptidase mengurai polypeptida menjadi asam amino.

Hasil akhir proses pencernaan, karbohidrat dalam bentuk hexose/glukosa (monosakarida) , lemak
dalam bentuk asam amino akan diangkut keseluruh tubuh melalui sistem peredaran darah . Adapun
makanan yang tak dapat diserat usus halus akan masuk ke usus besar, dalam usus besar terjadi penyerapan
air , vitamin, dan mineral sedangkan sisa-sisanya akan dibuang kedalam faeces atau tinja.

Lama pencernaan dipengaruhi oleh jenis makanan. karbohidrat memerlukan waktu 2 jam . lemak 5
jam, dan protein 3 jam, waktu rata-rata makanan berada dalam lambung sampai meninggalkan lambung
kurang lebih 3 jam.
Kecepatan penyerapan (absorbetion rate) zat gizi dipengaruhi oleh :
 Digestibility (daya cerna)
 Komposisi zat gizi
 Keadaan "normalitas" membran mukosa usus halus
 Status kelenjar endogrin taua hormon
 Masukan vitamin yang adekuat khususnya vitamin B kompleks untuk karbohidrat
Secara umum dikatakan bahwa glukosa dan galaktosa diserap lebih cepat dibanding fruktosa. Protein
lebih mudah dan lebih baik diserap dibanding protein nabati.
2.5 Metabolisme Protein
Metabolisme protein merupakan asam amino itu sendiri dan merupakan suatu rangkaian asam amino.
Dalam proses tersebut terjadi proses deskripsi dari proses fisik dan kimia menyebabkan pembentukan

6
disebut sintesis, asam amimo menjadi protein dan terjadi pemecahan yang ini disebut sebagai katabolisme
(protein menjadi asam amino).
Asam amino tersebut yang kemudian di ubah lagi menjadi protein dengan molekul-molekul yang
lebih kecil. Protein yang tersusun dari asam amino didalamnya terdapat unsur N (Nitrogen). Nitrogren
masuk kedalam tubuh juga melalui protein, oleh sebab itu harus dipecah terlebih dulu.
Protein yang masuk tidak bisa disimpan dalam protein di dalam jaringan di dalam tubuh. Karena
protein tersebut termasuk protein komplek dan harus dipecah terlebih dahulu menjadi molekul-molekul
protein.
Oleh karena itulah, didalam jaringan lunak dalam tubuh dibutuhkan asam amino untuk memproduksi
jenis protein untuk pemeliharaan proses keberlangsungan kehidupan. Sintesis asam amino diperlukan dan
berperasn dalam pembentukan senyawa penting lainnya untuk tubuh, seprti halnya neurotransmitter,
komponen nukleotidan dan histamin. Dalam proses pembentukan setelah proses sintesis, sisa asam amino
disimpan sebagai lemak atau dikonversi menjadi energi.
Dalam proses metabolisme protein, organ hati adalah pusat untuk memecah protein yang dibutuhkan
oleh tubuh dan kemudian juga berperan mengirimkan asam amino yang dibutuhkan darah ke seluruh
tubuh, fungsi hari ini akan terus memantau dan merespon kebutuhan protein yang dibutuhkan tubuh.
Organ hati juga mempunyai tanggung jawab untuk memproses kemudian mengeluarkan produk limbah
sisa hasil dari metabolisme protein.
Beberapa orang beranggapan mengkosumsi maknanan berprotein yang tinggi akan bisa membantu
menerunkan berat badannya lebih cepat serta bisa mempertahankan masa otot, karena lemak di tubuhpun
akan di oleh pula menjadi protein, seperti halnya karbohidrat dan lemak dari makanan.
Perlu diketahui jika berlebih, justru hal ini dapat menyebabkan ketegangan pada tubuh. Kelebihan
protein dapat menyebabkan metabolisme protein lebih banyak terjadi dan tentunya, kdar protein tubuh
akan berlebih dan menghasilkan produk-produk limbah yang harus dibuang. Jika pembuangan tidak
sempurna limbah akan tertimbun dalam tubuh dan menjadi penyakit.
Setelah protein telah masuk ke dalam tubuh, pastinya akan terjadi proses metabolisme protein agar
protein tersebut bisa masuk dalam jaringan tubuh. Dalam prosesnya sisa metabolisme protein terdapat
CO2 dan H2O dalam bentuk gas, lalu diangkut oleh plasma darah didalam pembuluh darah yang menuju
ke paru-paru untuk diekskresikan keluar tubuh.
Itulah gas yang kita keluarkan dari hidung berupa CO 2 yang merupakan produk limbah dari
metabolisme protein. Sedangkan H2O dalam bentuk cair diangkut menuju kulit dan ginjal. H 2O setelah
sampai di kulit akan diekskresikan dalam bentuk keringat dan H 2O setelah sampai di ginjal akan
diekskresikan dalam bentuk urine.
Senyawa NH3 dan NH4OH merupakan senyawa yang sifatnya racun dan sangat membahayakan bagi
sel tubuh. Oleh sebab itu, sebelum senyawa tersebut dikeluarkan adanya proses pengolahan dalam hati
menjadi urea, sehingga tidak berbahaya lagi bagi tubuh. Dalam bentuk urea ini merupakan produk limbah
sisa metabolisme dan dipindahkan ke ginjal untuk dieskskresikan dalam bentuk urine.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein adalah
molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas
rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen.
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-
COOH) dan amina (biasanya -NH 2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya
terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alMetabolisme protein merupakan asam
amino itu sendiri dan merupakan suatu rangkaian asam amino. Dalam proses tersebut terjadi proses
deskripsi dari proses fisik dan kimia menyebabkan pembentukan disebut sintesis, asam amimo menjadi
protein dan terjadi pemecahan yang ini disebut sebagai katabolisme (protein menjadi asam amino).
Metabolisme protein merupakan asam amino itu sendiri dan merupakan suatu rangkaian asam amino.
Dalam proses tersebut terjadi proses deskripsi dari proses fisik dan kimia menyebabkan pembentukan
disebut sintesis, asam amimo menjadi protein dan terjadi pemecahan yang ini disebut sebagai katabolisme
(protein menjadi asam amino).

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini sangat banyak sekali kesalahan, besar
harapan kami kepada para pembaca untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar makalah ini menjadi lebih sempurna.

8
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Murray, Robert K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokeran (EGC).
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

Anda mungkin juga menyukai