Anda di halaman 1dari 4

B paruKegiatan Belajar 11

Patofisiologi dan Pathways TB Paru/TBC

 170 Menit

A . T U J UA N PE M B E L A J AR AN
( K O G N I T I F , AF E K T I F , DAN PS I K O M O T O R )

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan belajar 11, selama 1 x 170 menit praktika di
laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Memahami patofisiologi TB Paru
2. Memahami penatalaksanaan TB Paru
3. memahami pathways TB Paru

B. POKOK BAHASAN

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, Anda akan mempelajari pokok-pokok


materi sebagai berikut:
1. Patofisiologi Tb Paru
2. Pathways TB Paru

C. URAIAN MATERI

A. Patofisiologi TB Paru/ TBC


Menurut Somantri (2008), infeksi diawali karena seseorang menghirup basil

Mycobacterium tuberculosis. Bakteri menyebar melalui jalan napas menuju alveoli

lalu berkembang biak dan terlihat bertumpuk. Perkembangan Mycobacterium

tuberculosis juga dapat menjangkau sampai ke area lain dari paru (lobus atas). Basil

juga menyebar melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lain (ginjal,

tulang dan korteks serebri) dan area lain dari paru (lobus atas). Selanjutnya sistem

kekebalan tubuh memberikan respons dengan melakukan reaksi inflamasi. Neutrofil


dan makrofag melakukan aksi fagositosis (menelan bakteri), sementara limfosit

spesifik-tuberkulosis menghancurkan (melisiskan) basil dan jaringan normal. Infeksi

awal biasanya timbul dalam waktu 2-10 minggu setelah terpapar bakteri.Interaksi

antara Mycobacterium tuberculosis dan sistem kekebalan tubuh pada masa awal

infeksi membentuk sebuah massa jaringan baru yang disebut granuloma. Granuloma

terdiri atas gumpalan basil hidup dan mati yang dikelilingi oleh makrofag seperti

dinding. Granuloma selanjutnya berubah bentuk menjadi massa jaringan fibrosa.

Bagian tengah dari massa tersebut disebut ghon tubercle. Materi yang terdiri atas

makrofag dan bakteri yang menjadi nekrotik yang selanjutnya membentuk materi yang

berbentuk seperti keju (necrotizing caseosa).Hal ini akan menjadi klasifikasi dan

akhirnya membentuk jaringan kolagen, kemudian bakteri menjadi nonaktif.


B.
Menurut Widagdo (2011), setelah infeksi awaljika respons sistem imun tidak

adekuat maka penyakit akan menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah dapat

timbul akibat infeksi ulang atau bakteri yang sebelumnya tidak aktif kembali menjadi

aktif, Pada kasus ini, ghon tubercle mengalami ulserasi sehingga menghasilkan

necrotizing caseosa di dalam bronkus.Tuberkel yang ulserasi selanjutnya menjadi

sembuh dan membentuk jaringan parut.Paru-paru yang terinfeksi kemudian

meradang, mengakibatkan timbulnya bronkopneumonia, membentuk tuberkel, dan

seterusnya.Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya. Proses ini

berjalan terus dan basil terus difagosit atau berkembang biak di dalam sel. Makrofag

yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu membentuk

sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit (membutuhkan 10-20 hari).

Daerah yang mengalami nekrosis dan jaringan granulasi yang dikelilingi sel epiteloid
dan fibroblas akan memberikan respons berbeda kemudian pada akhirnya

membentuk suatu kapsul yang dikelilingi oleh tuberkel.

D. PATHWAYS TUBERKULOSIS

Udara tercemar
Mycrobacterium dihirup induvidu rentan kurang informasi
tuberculose
masuk paru Kurang pengetahuan

reaksi inflamasi / peradangan Hipertermia

penumpukan eksudat dalam elveoli

tuberkel produksi sekret berlebih

meluas mengalami perkejuan sekret susah dikeluarkan bersin

penyebaran klasifikasi
hematogen
Ketidakefektifan
limfogen
bersihan jalan napas

peritoneum mengganggu perfusi


Resti penyebaran infeksi
& difusi O2 pada orang lain
As. Lambung
Gangguan
Mual, anoreksia pertukaran gas

Resti penyebaran
infeksi pada diri
Perubahan nutrisi sendiri
kurang dari
kebutuhan tubuh

Gambar 2.1 Pathway

Sumber : NANDA (2013) dan Soemantri (2008)


F. LATIHAN/TRIGGER CASE/TUGAS
Setelah Anda selesai membaca patfisiologi dan pathways TB Paru pada
kegiatan belajar 11, buatlah rangkuman pada buku catatan tahapan TB Paru di atas untuk
memudahkan Anda mengingat kembali.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Apakah Anda sudah melakukan penilaian tahapan TB Paru secara mandiri? Jika
sudah dan dilakukan dengan benar setiap langkah, mintalah penilaian pada tutor sesuai
dengan jadual pada RPS. Anda akan dinyatakan lulus atau kompeten bila telah mampu
melakukan prosedur sesuai dengan daftar tilik lembar unjuk kerja. Apabila anda dinyatakan
belum kompeten maka Anda diberi kesempatan untuk mengikuti penilaian kembali pada
prosedur keperawatan dimaksud. Jika Anda sudah dinyatakan kompeten melakukan latihan
timbang terima di kamar bedah maka Anda berhak mempelajari kegiatan belajar 12
berikutnya. Bagus sekali dan selamat.

H. DAFTAR PUSTAKA

Le Mone, R & Burke,K.M., (2000). Medical surgical nursing critical thinking in client
care .2 Ed.New Jersey: Prentice Hall Inc
Anisa Rika H & Fathin F., (2013). TB Paru., Juli,Vol. 3. No. 2. Jurnal Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai