Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam praktik kebidanan, teori - teori yang berhubungan dengan praktik
kebidanan sangat penting bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk
memahami sejarah teori kebidanan. Teori merupakan serangkaian konsep
atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena penting
dalam sebuah disiplin ilmu. Sedangkan Kebidanan merupakan ilmu yang
terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait
dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, keperawatan, sosial,
perilaku, budaya, kesehatan masyarakat, menagemen untuk dapat
memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir yang meliputi pendeteksian keadaan abnormal
pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan mendirikan kesehatan
terhadap ibu, keluarga dan masyarakat. Ada beberapa teori yang
dikemukakan oleh para ahli yang berhubungan dalam praktik kebidanan
.Dalam makalah ini akan kami bahas teori yang berhubungan dengan praktik
kebidanan yang dikemukakan oleh Reva Rubin dan Ramona Mercer.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Bagaimana teori kebidanan yang dikemukakan oleh Reva Rubin?
2.Bagaiaman teori kebidanan yang dikemukakan oleh Ramona Mercer?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui teori kebidanan yang dikemukakan oleh Reva
Rubin.
b. Untuk mengetahui teori kebidanan yang dikemukakan oleh Ramona
Mercer.

1.3 MANFAAT
Makalah ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswi untuk lebih
mengetahui tentang Teori Reva Rubin dan Teori R. Mercer yang
berhubungan dengan praktik kebidanan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Yang Berhubungan Dengan Praktek Kebidanan

2.1.Teori Reva Rubin

Reva Rubin adalah seorang perawat bidan di USA. Rubin


mengembangkan penelitian dan teori tentang kesehatan ibu dan anak
khususnya ibu bersalin. Penelitian dan pengamatan dilakukan selama
lebih dari 20 tahun dengan lebih dari 6000 responden.

Tujuan Rubin adalah mengidentifikasi bagaimana seorang


perempuan mencapai peran menjadi seseorang dan hal apa sajakah
yang mempengaruhinya, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Penelitian ini dilakukan dengan bantuan para siswa bidan. Data
dikumpulkan melalui wawancara langsung dan melalui telepon yang
berlangsung selama 1-4 jam. Subjek penelitian didapatkan diklinik
antenatal dan postnatal. Data-data yang berkaitan dengan masalah-
masalah yang timbul dalam pencapaian peran menjadi ibu diberi kode
kemudian dianalisis.

Rubin mengemukakan teorinya telah melakukan beberapa


penelitian. Penekanan Rubin dalam teori maupun penelitian yang
dilakukannya adalah pencapaian peran ibu. Menurut Rubin untuk
mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses
belajar melalui serangkaian aktivitas berupa latihan-latihan. Dalam
proses ini wanita diharapkan mampu mengidentifikasi bagaimana
seorang wanita mampu mengambil peran seorang ibu. Walaupun
proses ini mungkin dapat mengakibatkan efek yang negatif misalnya
dalam intervensi atau tindakan, namun teori ini sangat berarti bagi
seorang wanita terutama untuk calon ibu untuk mempelajari peran
yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan
perubahan yang akan dihadapinya khususnya perubahan psikososial
dalam kehamilan dan setelah melahirkan. Menekan pada pencapaian
peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita
memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan.
Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat
mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya
perubahan psikologis dalam kehamilan dan setelah persalinan.

2
Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah
memiliki harapan-harapan antara lain:

a. Memastikan keselamatan secara fisik, kesejahteraan


ibu dan bayi.
b. Memastikan penerimaan dari masyarakat terutama
orang-orang yang sangat berarti bagi ibu dan bayi.
c. Penentuan gambaran identitas diri.
d. Mengerti atau mengetahui tentang arti memberi dan
menerima.

Perubahan yang pada umumnya terjadi pada wanita pada


waktu hamil:

1. Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan


perhatian yang lebih banyak untuk dapat berperan
sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan
perkembangan janinnya.
2. Membutuhkan sosialisasi.

Ada 4 Tahapan Psikososial (Psicscocial Stage) antara lain:

a. Anticipatory Stage

Pada tahap ini seorang ibu mulai melakukan


latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak
yang lain.

b. Honeymoon Stage

Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar


yang dijalaninya, pada tahap ini ibu memerlukan
bantuan anggota keluarga yang lain.

c. Plateu Stage

Tahap ini ibu akan mencoba sepenuhnya


apakah ia telah mampu menjadi seorang ibu, tahap ini
membutuhkan waktu beberapa minggu dan ibu akan
melanjutkan sendiri.

d. Disengagement

Tahap ini merupakan tahap penyelesaian


dimana latihan peran dihentikan. Pada tahap ini peran
sebagai orang tua belum jelas.

3
Arti dan Efek Kehamilan pada Pasangan:

1. Pasangan merasakan perubahan tubuh pasangannya


pada kehamilan 8 bulan sampai 3 bulan setelah
melahirkan.
2. Pria juga mengalami perubahan fisik dan psikososial
selama pasangannnya hamil.
3. Anak yang akan dilahirkan merupakan gabungan dari 3
perbedaan yang ada, antara lain:
a. Hubungan ibu dengan pasangan.
b. Hubungan ibu dengan janin yang berkembang.
c. Hubungan ibu dengan individu yang unik dan anak.
4. Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri.
5. Tugas yang harus dilakukan seorang wanita atau
pasangan dalam kehamilan:
a. Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan
janin dalam satu tubuh.
b. Persiapan terhadap pemisahan secara fisik pada
kelahiran janin.
c. Penyelesaian dan identifikasi kebingungan seiring
dengan peran transisi untuk mempersiapkan fungsi
keluarga.

Reaksi yang umum pada kehamilan:

a. Trimester I
Ambivalen, takut, fantasi, khawatir.

b. Trimester II
Perasaan lebih enak dan meningkatnya kebutuhan untuk
mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan
janin, menjadi narsisitik, pasif, introvert, kadang kelihatan
egosentrik dan self centered.

c. Trimester III
Berperasaan aneh, sembrono, merasa jelek, menjadi lebih
introvert, merefleksikan terhadap pengalaman masa kecil.

Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu


adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri dan tubuh.
Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita
tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman
dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan
dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan.

4
3 aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu antara lain:

a. Ideal image : Gambaran tentang idaman diri.


Sebuah gambaran ideal atau positif mengenai perempuan
yang berhasil melaksanakan perannya sebagai ibu yang
baik. Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang
dijadikannya contoh bagaimana seharusnya menjadi
seorang ibu.

b. Self image : Gambaran tentang diri.


Gambaran mengenai dirinya sendiri yang dihasilkan
melalui pengalaman. Gambaran diri seorang perempuan
adalah bagaimana seorang perempuan tersebut
memandang dirinya, sebagai bagian dari pengalaman diri,
terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan.

c. Body image : Gambaran tentang perubahan tubuh.


Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama
proses kehamilan. Gambaran tentang tubuh berhubungan
dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan dan
perubahan spesifik yang terjadi selama kehamilan serta
setelah melahirkan.

Adaptasi psikososial postpartum

Konsep dasar

1). Periode post partum

Menyebabkan stress emosional terhadap ibu baru,


bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang
hebat saat melahirkan.

2). Faktor yang mempengaruhi:

a. Respon dan dukungan dari keluarga dan teman.

b. Hubungan pengalaman saat melahirkan terhadap harapan.

c. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu.

d. Pengaruh budaya.

Reva Rubin mengklasifikasikan tahapan pelaksanaan menjadi


seorang ibu kedalam tiga tahap yaitu:

5
1. Taking on

Wanita meniru dan melakukan peran ibu karena dikenal


sebagai tahap meniru.Didalam tahap taking on terdapat
kegiatan mimicry (peniruan) yaitu perempuan meniru perilaku
perempuan lain yang pernah hamil dengan cara melihat,
mendengar, dan melaksanakan pengalaman menjadi seorang
ibu. Misalnya : apa yang dilakukan saat persalinan atau
bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama, dan role
play (mencoba bermain peran) yaitu menciptakan kondisi
dimasa yang akan datang dengan sengaja, misalnya : berlatih
merawat bayi menjadi pengasuh anak temannya atau
mencoba menyuapi anak kecil.

2.Taking in

Taking in meliputi kegiatan berfantasi. Fantasi perempuan


tidak hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran
yang dilakukan dimasa yang akan datang. Misalnya :akan
seperti apa proses persalinannya nanti atau baju apa yang
akan dikenakan bayinya nanti dan kegiatan introjection,
projection, dan rejection yang merupakan tahap dimana
perempuan menirukan model-model yang ada sesuai dengan
pendapatnya. Dalam tahap ini, bisa terjadi proses penerimaan
dan penolakan. Misalnya : saat ibu memendikan bayinya
dirumah, dia akan melakukannya berdasarkan apa yang
dipelajari di rumah sakit atau ditempat lainnya.

3. Letting go

Merupakan fase dimana perempuan mengingat kembali


proses dan aktivitas yang sudah dilaksanakannya. Perempuan
tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan
menghilangkan tindakan yang dia anggap sudah tidak tepat
lagi.

2.2 Teori Ramona Mercer

Mercer merupakan seorang perawat yang sangat perhatian


terhadap proses persalinan. Dia adalah salah satu murid Reva
Rubin yang telah menghasilkan banyak karya ilmiah. Sepanjang
karirnya selama 30 tahun, Mercer melakukan 2 penelitian penting
yaitu efek stress antepartum pada keluarga dan pelaksanaan
peran ibu.

6
Teori Mercer lebih menekankan pada stres antepartum dan
pencapaian peran ibu. Ia mengidentifikasi seorang perempuan
pada awal postpartum, yang menunjukkan bahwa perempuan
akan lebih mendekatkan diri kepada bayinya dibandingkan
dengan melakukan tugasnya sebagai seorang ibu pada umumnya.

Pokok pembahasan dalam teori Ramona Mercer :

1. Efek stress antepartum

Stress Antepartum adalah komplikasi dari resiko


kehamilan dan pengalaman negative dari hidup seorang
wanita, tujuan asuhan yang di berikan adalah memberikan
dukungan selama hanil untuk mengurangi ketidakpercayaan
ibu.

Penelitian Mercer menunjukan ada enam faktor yang


berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu:

1. Hubungan interpersonal.
2. Peran keluarga.
3. Stress antepartum.
4. Dukungan social.
5. Rasa percaya diri.
6. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi.

Selain itu menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang
membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri
sendiri. Mencer melihat bahwa menjadi seorang ibu tidak hanya pribadi
perempuan yang menjadi ibu, tetapi dia juga melihat kesulitan-kesulitan
yang dihadapi dalam melaksanakan peran ibu. Oleh karena itu, peran dan
partisipasi suami atau pasangan sangat penting untuk meyakinkan dan
memberikan penghargaan terhadap peran baru ini.

Penghargaan diri, status kesehatan, dan dukungan sosial diperkirakan


mempunyai efek langsung yang positif terhadap penguasaan dan
pengaruh negatif terhadap fungsi keluarga. Hubungan ini dibuktikan
dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara stress antepartum dan hubungan atau fungsi keluarga. Sampel
penelitian yaitu ibu hamil dengan risiko tinggi yang masuk rumah sakit
dibandingkan dengan ibu hamil risiko rendah, usia kehamilan antara 24-
34 minggu. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada ibu
dan pasangannya.

7
Hasil penelitiannya yaitu terdapat 6 variabel yang terkait dengan
fungsi keluarga:

a. Stress antepartum yang disebabkan kombinasi dari peristiwa masa


lalu yang tidak menyenangkan dan risiko kehamilan.
b. Dukungan sosial.
c. Harga diri.
d. Kontrol diri.
e. Kegelisahan.
f. Depresi.

Hubungan antara ke 6 variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Stress yang diakibatkan peristiwa masa lalu yang tidak


menyenangkan, dan risiko kehamilan diperkirakan memiliki efek
negatif terhadap harga diri dan status kesehatan.

b. Harga diri, status kesehatan dan dukungan sosial diperkirakan


memiliki efek yang positif terhadap kontrol diri.

c. Kontrol diri diperkirakan memiliki efek yang positif terhadap


kegelisahan dan depresi, yang pada akhirnya memberi efek
negatif terhadap fungsi keluarga.

2. Maternal role (peran ibu)

 Menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang


membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang
diri sendiri (Mercer, 1986)

 1-2 juta ibu di Amerika yang gagal memerankan peran ini,


terbukti dengan tingginya jumlah anak yang mendapat
perlakuan yang kejam.

a. Pencapaian peran ibu

 Peran ibu dicapai dalam kurun waktu tertentu dimana ibu menjadi
dekat dengan bayinya, yang membutuhkan pendekatan yang
kompeten termasuk peran dalam mengekspresikan kepuasan
dan penghargaan peran.

 Peran aktif wanita sebagai ibu dan pasangannya berinteraksi


satu dengan yang lainnya.

8
4 langkah dalam pelaksanaan peran ibu :

 Anticipatory
Suatu masa sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita memulai
penyesuaian sosial dan psikologis terhadap peran barunya nanti
dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi
seorang ibu.

 Formal
Tahap ini dimulai dengan peran ibu sesungguhnya, bimbingan
peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan
sistem sosial.

 Informal
Tahap ini dimulai saat wanita telah mampu menemukan jalan
yang unik dalam melaksanakan peran ibu yang tidak
disampaikan oleh sosial sistem.

 Personal
Merupakan tahap akhir pencapaian peran, dimana wanita telah
mahir melaksanakan perannya sebagai seorang ibu. Ia telah
mampu menentukan caranya sendiri dalam melaksanakan peran
barunya.

Faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran


antara lain:

a. Faktor ibu :
1. Umur ibu pada saat melahirkan.
2. Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali.
3. Stress social.
4. Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya.
5. Dukungan social.
6. Konsep diri.
7. Sifat pribadi.
8. Sikap terhadap membesarkan anak.
9. Status kesehatan ibu.

b. Faktor bayi :
1. Temperament.
2. Kesehatan bayi.

c. Faktor-faktor lainnya :
1. Latar belakang etnik.
2. Status perkawinan.
3. Status ekonomi.

9
Dari faktor social support, Mercer mengidentifikasikan
adanya empat faktor pendukung:

a. Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan
mengerti.

b. Informational support
Memberikan informasi yang sesuai denagn kebutuhan ibu
sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya
sendiri.

c. Physical support
Misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan
tambahan dana.

d. Appraisal support
Ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya
sendiri dan pencapaian peran ibu.

Faktor dalam masa adaptasi :

a. Physical recovery phase (mulai lahir sampai 1 bulan).


b. Achievement phase (2-4/5 bulan).
c. Disruption phase (6-8 bulan).
d. Reorganisation phase (8-12 bulan).

Peran bidan yang diharapkan Mercer dalam teorinya :

a. Adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugasnya


dalam adaptasi fungsi peran ibu.
b. Mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi peran ibu
dalam pencapaian peran fungsi ini dan kontribusi dari
stress antepartum.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Reva Rubin mengemukakan bahwa teorinya lebih


menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu. Menurut Rubin
untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan
proses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa latihan-latihan.
Dalam proses ini wanita diharapkan mampu mengidentifikasi
bagaimana seorang wanita mampu mengambil peran seorang ibu.
Walaupun proses ini mungkin dapat mengakibatkan efek yang
negatif. Ramona T Mercer mengemukakan bahwa teorinya lebih
menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam
pencapaiaan peran ibu. Teori Mercer mengidentifikasi seorang
perempuan pada awal postpartum, yang menunjukkan bahwa
perempuan akan lebih mendekatkan diri kepada bayinya
dibandingkan dengan melakukan tugasnya sebagai seorang ibu
pada umumnya.

3.2 SARAN

Teori yang berhubungan dengan praktik kebidanan menurut


para ahli sangatlah banyak, tidak hanya teori dari Reva Rubin dan
R.Mercer. Oleh karena itu, kami menyarankan kepada para
mahasiswi kebidanan untuk lebih menggali informasi tentang
teori-teori yang lain agar lebih menambah wawasan tentang
konsep kebidanan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bartini, Istri. 2012. ANC Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal.
Yogyakarta : Nuha Medika.

Nazriah. 2009. Konsep Dasar Kebidanan. Banda Aceh : Yayasan PeNA.

Yeyeh Rukiyah, Ai. Yulianti, Lia. 2011. Konsep Kebidanan. Jakarta : Trans
Info Media

12

Anda mungkin juga menyukai