Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TES I

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Remboken


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan
Alokasi Waktu : 2 JP (x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI
 KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR


Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif 4.1 Menyajikan hasil penelusuran
larutan (penurunan tekanan uap jenuh, informasi tentang kegunaan prinsip
kenaikan titik didih, penurunan titik sifat koligatif larutan dalam kehidupan
beku, dan tekanan osmosis). sehari-hari.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1 Menghitung kenaikan titik didih, dan 4.1.1 Menganalisis penerapan kenaikan
penurunan titik beku. titik didih dan penurunan titik beku
dalam kehidupan sehari-hari

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menghitung kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.
2. Siswa dapat mengaitkan materi kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dalam
kehidupan sehari-hari.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kenaikan titik didih
2. Penurunan titik beku

A. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Scientific dan kontekstual
Model : Cooperatif learning
Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Diskusi Kelompok
- Diskusi informasi

B. SUMBER BELAJAR/BAHAN AJAR/ALAT


1. Sumber belajar:
 Buku Kimia SMA Kelas XII
 Internet
 Sumber lain yang relevan

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi, gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan sehari-hari

3. Alat:
 Laptop/LCD.

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Sintaks Kegiatan
Waktu
 Kegiatan Awal
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius
dengan memberi salam pembuka, berdoa
bersama siswa sebelum melakukan pelajaran,
serta mengecek kehadiran siswa. 15’
Apersepsi
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru mengulas kembali pelajaran sebelumya
tentang satuan konsentrasi larutan.
 Kegiatan Inti 60’
Mengamati  Siswa mencari informasi tentang kenaikan titik
(Observing) didih dan penurunan titik beku dan kaitanya
dengan kehidupan sehari-hari
 Siswa mengidentifikasi tentang cara menghitung
kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
berdasarkan data percobaan.

Menanya  Guru menanyakan kepada siswa tentang apa


(Questioning) saja yang sudah diketahui.

Mengumpulkan Data  Siswa menuliskan hasil pengamatannya tentang


(Experimenting) kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.
 Guru memberikan latihan soal kepada siswa
tentang kenaikan titik didih dan penurunan titik
beku.

Mengasosiasi  Siwa mengerjakan latihan soal yang diberikan


(Associating) guru secara berdiskusi oleh teman sebangkunya.

Mengkomunikasikan
 Guru memilih beberapa siswa untuk maju ke
(Communicating)
depan menuliskan hasil jawaban latihan soal.
 Siswa lain menyimak dan memberikan
tanggapan jika ada jawaban yang kurang tepat.
 Kegiatan Akhir
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang telah dilakukan
secara komunikatif.
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
15’
dikerjakan di rumah
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya secara komunikatif.
 Guru menutup kelas dengan mengucapkan
salam.

Karakter siswa yang diharapkan:


 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa
 Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami kenaikan titik didih dan
penurunan titik beku.

D. PENILAIAN
o Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : LKS dan Tugas
c. Penilaian Keterampilan : Keaktifan dalam diskusi dan Keaktifan dalam kelas

o Instrumen Penilaian (terlampir)


Remboken, 24 September 2018

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PPL

Janny T. Koraag, S.Pd Andre Patanda


NIP. 197001051998012001 NIM. 15506031

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Remboken

Sem Roly Rumagit, S.Pd


NIP. 196809141994121002
Uraian Materi
A. Kenaikan Titik Didih (ΔTb) dan Penurunan Titik Beku (ΔTf)
Titik didih dan titik beku suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara luar. Suatu zat cair
mendidih pada saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan udara luar. Di puncak gunung
tekanan udara luar lebih rendah sehingga untuk menyamakan tekanan uap jenuh zat cair yang
didihkan lebih cepat tercapai, hal ini berarti titik didihnya lebih rendah. Demikian halnya
pengaruh zat terlarut dalam zat cair (pelarut). Pada tekanan udara luar 760 mmHg, air mendidih
pada suhu 100°C. Dengan adanya zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap larutan,
sehingga pada suhu 100°C larutan air belum mendidih karena tekanan uapnya belum mencapai
760 mmHg. Untuk mencapai tekanan uap 760 mmHg maka perlu dipanaskan lebih tinggi lagi
akibatnya larutan mendidih pada suhu lebih dari 100°C. Ini berarti bahwa titik didih larutan lebih
tinggi daripada titik didih pelarut murninya. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih
pelarut murni disebut kenaikan titik didih (ΔTb).

Sebaliknya pada titik beku normal karena tekanan uap larutan juga lebih rendah daripada
tekanan uap pelarut murni. Sehingga agar larutan membeku, harus didinginkan akibatnya titik
beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut murni. Perubahan temperatur titik beku ini
disebut penurunan titik beku larutan (ΔTf ).

Jadi, pengaruh zat terlarut nonelektrolit yang tidak mudah menguap adalah menurunkan
tekanan uap, menaikkan titik didih, dan menurunkan titik beku.

Pada larutan encer, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku berbanding lurus dengan
konsentrasi molal larutan.
Keterangan :
ΔTb = kenaikan titik didih
m = molalitas
Kb = kenaikan titik didih molal pelarut
ΔTf = penurunan titik beku
Kf = penurunan titik beku molal pelarut
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Remboken
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XII / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
KEJADIAN/ BUTIR POS/
NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Lembar Kerja Siswa


Perhatikan LKS ini dengan baik dan kerjakan soal-soalnya dengan cermat!

Selesaikan Soal
Berikut Ini !!!!!

Cermati pertanyaan berikut dan isi titik-titik yang tersedia agar mendapat suatu keutuhan
jawaban!

1. Untuk mengetahui kadar gula dalam campuran gula dan air dilakukan pendidihan. Hasil yang
diperoleh ternyata larutan tersebut mendidih pada suhu 100,65 ℃. Jika diketahui jenis gula
dam larutan tersebut adalah gula tebu (C12H22O11) dan Kb air = 0,52 ℃/m, berapakah kadar
gula dalam larutan tersebut? (Ar C = 12, O = 16 dan H =1)

Pembahasan :
Langkah langkah untuk mendapatkan jawaban:
a. Cari ∆Tb dengan rumus ∆Tb = Tb – Tb air
b. Cari massa gula tebu dalam larutan menggunakan rumus :
∆Tb = m x Kb
c. Setelah massa didapat, cari kadar dengan rumus = (massa gula/massa larutan) x
100%

Langkah 1
Tb = 100,65 ℃
Tb air = 100 ℃

∆Tb = Tb – Tb air = ... – 100 = ... ℃

Langkah 2
∆Tb = m x Kb
... = gr/Mr x 1000/p x Kb
... = gr/... x 1000/p x 0,52
... = 1000 x 0,52/... x gr/p
... = 1,635 x gr/p
gr/p = .../1,635 = ...

Langkah 3
Kadar gula = (massa gula/massa larutan) x 100%
= (gr/g + p) x 100%
= (1 + g/p) x 100%
= (1 + ...) x 100% = 140 %

2. Kedalam 25 gram benzena dilarutkan 2,5 gram zat Y . Ternyata, larutan tersebut mendidih
pada suhu 82,53˚C dan Kb benzena 2,53; tentukan massa molekul relatif zat Y !
Jawab :
Diketahui ;
P benzena = 0,45 gram Tb pelarut = 80˚C
gr zat Y = 2,5 gram Kb , benzena = 2,53
Tb = 82,53˚C
Ditanya ;
Mr zat Y =?
Jawab ;
∆Tb = Tb – Tb Y = 82,53˚C – 80˚C = ... ˚C
∆Tb = Kb × m
… = 2,53× m

m = .../2,53
m = ... molal
m = gr/Mr × 1000/P
... molal = 2,5gram/Mr × 1000/25
... molal = 2500/… Mr
... Mr = 2500
Mr = 2500/...
Mr =.../mol
Jadi Mr zat Y adalah ... g/mol
INSTRUMEN TUGAS
No Soal Kunci Jawaban Bobot
.
1. Suatu larutan dibuat dengan Diketahui: 50
cara melarutkan 3 gram Massa urea = 3 gram
urea CO(NH2)2 dalam 100 Massa air = 100 gram
gram air. (Kb air = 0,52 Kb = 0,52 °C/m
°C/m, Kf air = 1,86 °C/m Kf = 1,86 °C/m
Ar C = 12, O = 16, N = 14, Mr urea = 12 + 16 + 14(2) + 1(4) = 60
H = 1). Tentukan: Ditanya:
a. titik didih larutan a. titik didih larutan (Tblar)
b. titik beku larutan b. titik beku larutan (Tflar)
(Poin 10)
Penyelesaian:
∆Tb = m . Kb
massa 1000
∆Tb = × . Kb
Mr P
3 1000
∆Tb = × . (0,52)
60 100
∆Tb = 0,26 oC
Tblar = Tbpel + ∆Tb
Tblar = 100 + 0,26
Tblar = 100,26 oC
(Poin 20)
∆Tf = m . Kf
massa 1000
∆Tf = × . Kf
Mr P
3 1000
∆Tf = × . (1,86)
60 100
∆Tf = 0,93 oC
Tflar = Tbpel - ∆Tb
Tflar = 0 - 0,93
Tflar = -0,93 oC
(Poin 20)
2. Berikan contoh penerapan  Proses distilasi dalam industri (kenaikan titik 50
kenaikan titik didih dan didih)
penurunan titik beku dalam Didunia industri, kenaikan titik didih sangat
kehidupan sehari-hari! penting dipelajari dan dipahami karena pada suatu
proses bahan industri perlu diketahui kenaikan titik
didihnya. Dalam proses distilasi kita harus
mengetahui titik didih tiap senyawa yang dicampur
agar waktu yang diperlukan, kecepatan menguap
pada campuran tersebut dapat diketahui. Kenaikan
titik didih juga digunakan untuk mengklasifikasikan
bahan bakar yang digunakan sehari-hari.
(Poin 25)
 Penaburan garam pada salju (penurunan titik
beku)
Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap
hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini
tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju.
Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut
ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan
garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin
banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak
pula salju yang mencair.
(Poin 25)

jumlah skor yang diperoleh


Nilai perolehan = x 100
jumlah skor total

Anda mungkin juga menyukai