Anda di halaman 1dari 39

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.
Dewasa ini teknologi semakin maju dengan pesatnya terutama di bidang listrik. Hal ini
dibuktikan dengan semakin banyak ditemukan alat-alat listrik yang semakin canggih.
Kebutuhan akan energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok. Selain itu, energi listrik juga
sangat berguna untuk menggerakan berbagai jenis mesin yang dapat memudahkan pekerjaan
manusia dalam melaksanakan aktivitasnya.
Bidang listrik harus berkembang untuk tercapainya teknologi yang mutakhir. Hanya
dengan teknologi yang maju energi listrik dapat membantu aktifitas manusia yaitu dengan
mengubah energi listrik menjadi energi yang kita butuhkan.
Beberapa faktor yang menunjang, tetapi yang paling utama adalah faktor sumber daya
manusia, karena hanya dengan tenaga manusia yang terampil maka kelistrikan dapat
dimanfaatkan, guna tercapainya pembangunan nasional. Oleh karena itu, diberikan praktek
kerja bengkel sebagai pengetahuan dasar agar lebih terbiasa bila dipraktekan di lapangan,
sehingga terciptanya tenaga manusia yang terampil, baik pemasangan. Pengoperasian,
pemanfaatan, dan pemikiran serta perawatan.
Pada semester II ini dititikberatkan pada perancangan instalasi sederhana dalam bentuk
mini, khususnya instalasi papan yang merupakan dasar untuk memasang instalasi rumah
tinggal yang terbuat dari papan kayu, sangat tepat dan sejalan dengan pembangunan dan
perkembangan tehnologi. Dengan adanya praktek bengkel ini, diharapkan mampu untuk
menciptakan tenaga yang terampil. Maka dari itu, dengan diadakannya mata kuliah kabel dan
penyambungan ini pelaksanaan, pengoperasian serta perbaikan sesuatu instalasi listrik
diharapkan dapat mampu dikuasai dengan baik oleh setiap mahasiswa untuk menciptakan
tenaga-tenaga kerja yang berkualitas.

1.2 Tujuan dan Manfaat.


Dari pelaksanaan praktek Praktek Kabel dan Penyambungan ini, adapun tujuan utama
yang dapat di ambil mahasiswa, yaitu:.
 Mengetahui dan mengenal cara penggunaan peralatan kerja dan material listrik yang
digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
 Membandingkan antara teori dengan praktek secara langsung di bengkel listrik.
 Mengetahui dan memahami dasar-dasar instalasi listrik.
 Mengerjakan praktek bangkel dengan cara yang baik dan benar.

1
Politeknik Negeri Sriwijaya

 Membaca diagram lokasi dan pengawatan yang diterapkan di dalam Mengaplikasikan


dan mempraktekan apa yang telah dibahas secara teorinya.
 Menjelaskan prinsip-prinsip kerja dari praktek.
 Rangkaian pada instalasi listrik.

Adapun manfaat yang dapat di ambil dari praktek bengkel listrik semester II ini yaitu :
 Dapat mengetahui dan mengenal macam-macam bahan dan komponen listrik yang
digunakan dalam praktek.
 Dapat menentukan banyaknya material dari suatu pemasangan instalasi listrik.
 Dapat menganalisa rangkaian serta membuat kesimpulan kerja dari suatu pelaksanaan
instalasi.
 Dapat mengetahui dan dapat menentukan letak kesalahan suatu pemasangan instalasi
dan dapat memperbaikinya.

1.3 Perumusan Masalah.


Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat melakukan praktek
bengkel listrik semester II ini yaitu;
1. Bagaimana cara pembuatan mata itik yang baik pada latihan 1 - 3 ?
2. Bagaiamana teknik penyambungan kabel pada latihan 4 – 6 ?
3. Apa saja peralatan yang digunakan ?
4. Apa material / bahan yang digunakan ?
5. Bagaimana Trouble Shooting yang dihadapi ?

1.4 Sistematika Penulisan


Masalah yang disajikan dalam praktek kabel dan teknik penyambungan ini disusun
dengan menggunakan cara terarah dan terpadu yang dirangkum dalam sistematika
pembahasan. Adapun sistematika pembahasan dalam laporan bengkel listrik adalah sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan

2
Politeknik Negeri Sriwijaya

Di dalam bagian pendahuluan diuraikan beberapa masalah yang berhubungan dengan


dengan laporan bengkel listrik semester II yang terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka

Menguraikan dan menjelaskan mengenai : teknik penyambungan, penghantar,


pengaman, macam – macam peralatan listrik, dan instalasi penerangan.

Bab III Teknik Pemasangan Kabel.


Menguraikan mengenai denah lokasi penulis, latihan 1 – 3 dan pembuatan mata itik,
latihan 4, latihan 5, latihan 6, peralatan, material/bahan, trouble shooting, dan jurnal
perhari.

Bab IV Hasil dan Pembahasan.


Menguraikan tentang hasil kerja yang dilakukan yaitu latihan 1 – 3, latihan 4, latihan
5, dan latihan 6.

Bab V Penutup
Menguraikan tentang kesimpulan yang merupakan uraian-uraian terdahulu serta
saran yang dianggap perlu .

3
Politeknik Negeri Sriwijaya

Bab II
Tinjauan Pustaka

2.1 Teknik Penyambungan


Melakukan penyambungan harus menentukan jenis kabel yang akan dipasang pada
instalasi penyambungan yang dilakukan mahasiswa, pada praktek bengkel listrik sering
dilakukan pada instalasi tenaga maupun instalasi penerangan, adapun cara penyambungan
yang dilakukan yaitu antara lain melalui terminal, kotak hubung sepatu kabel dan secara
langsung.
Penyambungan dengan cara apapun harus aman baik dari tegangan sentuh maupun dari
bahaya lainnya. Penyambungan yang baik haruslah kuat dan rapi yaitu kuat terhadap tarikan,
akibat dari pengaruh mekanis lingkungan sehingga instalasi terhindar dari kebakaran-
kebakaran.
Penyambungan pada kabel pejal biasanya dengan menggunakan mata itik tetapi ada
yang menggunakan line up terminal, penyambungan pada strip terminal blok dan konektor
untuk kabel serabut biasanya menggunakan sepatu kabel.

2.2 Penghantar.
Penghantar adalah bahan yang dapat mengalirkan arus listrik, sebagai penghantar
digunakan tembaga atau aluminium. Suatu kabel dari isolasi sesuai dengan ukuran dan
kegunaan dari kabel tersebut, yang terepenting suatu kabel dalam suatu isolasi adalah
penandaan yang nanti akan mempermudah dalam pemakaian kabel untuk instalasi. Untuk
penyaluran penghantar listrik dari pusat pembangkit ketempat yang memerlukannya ada 2
kemungkinan yang dapat digunakan yaitu
a. Penghantar dengan menggunakan kawat udara
b. Penghantar dengan menggunakan kabel tanah

Syarat kabel menurut PUIL dan standar IEC serta jenis kabelnya adalah
a. NYM

4
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 2.1 kabel NYM


1. Kode pengenal
Huruf kode Komponen
N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar
Y = Isolasi PVC
M = Selubung PVC
RM = Penghantar padat bulat berkawat banyak
-1 = Warna urat kuning hijau
-0 = warna urat tanpa kuning hijau
2. Tanda Kabel
Isolasi kabel berurat tunggal diberi warna hijau-kuning atau biru muda atau hitam dan
kuning, tanda-tanda pengenal harus terangkat dengan jarak tidak melebihi 20 cm bila tanda itu
diletakkan pada urat berwarna biru muda, dan tidak melebihi 50cm bila tanda tersebut
diletakkan pada saluran luar. Warna selubung luar ini harus putih keabu-abuan atau putih
kekuning- kuningan.
b. NYA

Gambar 2.2 kabel NYA


1. Kode pengenal
Huruf kode Komponen
N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar
Y = Isolasi PVC
A = Kawat berisolasi
Re = Penghantsar padat bulat
Rm = Penghantar bulat berkawat banyak
2. Tanda kabel
Isolasi harus diberi warna hijau kuning atau biru muda atau hitam atau kuning dan
merah. Tanda memenuhi standar SI dibuat dengan jarak antara tidak melebihi 20 cm.
c. NYM dan NYMHY

5
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 2.3 Kabel NYM Gambar 2.4 Kabel NYMHY

1. Kode Pengenal
Huruf Kode Komponen
N = Kabel standar, tembaga sebagai penghantar
NA = Kabel standar, dengan aluminium sebagai penghantar
Y = Isolasi PVC
Y = Selubung PVC
Re = Penghantar padat bulat
Rm = Penghantar padat Bulat
Sm = Penghantar dengan dipilih bentuk sektor
2. Tanda Kabel
Isolasi kabel serabut tunggal jika diberi warna hijau-kuning atau biru muda atau merah
atau hitam atau kuning tanda-tanda pengenal diberi jarak tidak melebihi 50 cm yang
diletakkan pada selubung luarnya dan warna selubung luar dari kabel-kabel spesifikasi harus
hitam.
2.3 Pengaman
Di dalam bidang kelistrikan, pengaman dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Pengaman lebur ( sekring ).

Gambar 2.5 Pengaman lebur


Alat ini merupakan pengaman instalasi dari gangguan arus lebih yang disebabkan oleh
adanya hubungan singkat pada instalasi. Selain itu, pengaman lebur dapat berfungsi sebagai
pengaman terhadap gangguan tegangan.
2.4 Macam – Macam Peralatan Listrik.
1.Saklar.
Saklar adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk memutuskan atau
menghubungkan arus pada alat / rangkaian listrik. Macam-macam saklar adalah :
a. saklar tunggal.

6
Politeknik Negeri Sriwijaya

Saklar tunggal atau satu arah digunakan sebagai pengatur suatu rangkian hanya dari satu
tempat atau hanya dari posisi ON dan OFF. Rangkaian penerangan satu arah ini digunakan
untuk ruangan yang kecil dengan satu pintu.

Gambar 2.6 Saklar Tunggal


b. Saklar seri.
Saklar ini adalah suatu hubungan paralel dari dua buah saklar tunggal, dimana dua
saklar tunggal tersebut ini pemakaiannya secara kelompok, maka dapat diatur secara terpisah,
secara bersamaan pada suatu tempat tertentu.

Gambar 2.7 Saklar seri.


c. Saklar tukar.
Saklar tukar mempunyai dua posisi pengoperasian yaitu hanya bisa menyalakan salah
satu lampu E1 dan E2 secara bergantian. Saklar tukar ini juga digunakan untuk
mengoperasikan dua pemakaian dengan sumber tegangan yang sama atau dua tegangan yang
berbeda atau dipasang pada suatu tangga rumah atau gedung bertingkat.

Gambar 2.8 Saklar tukar


d. Saklar impuls.
Saklar impuls adalah saklar yang berbeda berdasarkan magnet dimana posisi saklarnya
akan berubah pada setiap impuls, lamanya pengoperasian dari kotak tekan tidak
mempengaruhi sistem kerjanya, saklar impuls mempunyai dua posisi kontak yaitu : ON pada
pengoperasian lampu pertama dan kontak OFF untuk pengoperasian pada lampu impuls
kedua.

Gambar 2.9 Saklar impuls

7
Politeknik Negeri Sriwijaya

e. Saklar Staircase
Timer staircase dapat memutuskan rangkaian secara otomatis dengan batas waktu yang
telah ditentukan. Pengoperasian timer bisa dilakukan kembali walaupun batasan waktu belum
habis. Penyambungan pada timer staircase dapat dilakukan dengan sistem 3 kawat dan 4
kawat tergantung kondisi penggunaan.

f. Line up Terminal.
Line up terminal adalah suatu alat listrik yang berfungsi sebagai penghubung kabel
penghantar dan untuk menghindari sentuhan apapun yang dapat mengakibatkan terjadinya
hubungan singkat.

Gambar 2.10 Line up Terminal


g. Wiring Chanel.
Wiring chanel adalah tempat jalanya atau alur penyambugan kabel yang terbuat dari
bahan campuran PVC yang berbentuk kotak persegi panjang sehingga suatu rangkayan dapat
terlihat rapi dan teratur.

Gambar 2.11 Wiring Chanel


h. Terminal Board.
Terminal board adalah tempat penyambungan kabel pada pengawatan dalam suatu
instalasi listrik. Adapun cara penyambungannya yaitu dari ujung-ujung kabel / penghantar
yang dihubungkan board yang dibuat mata itik.

Gambar 2.12 Terminal Board


i. kotak-kontak.
Adalah suatu alat listrik yang dipasang untuk melayani peralatan rumah tangga yang
menggunakan tenaga listrik.

Gambar 2.13 kotak-kontak

8
Politeknik Negeri Sriwijaya

j. Terminal Block.
Digunakan sebagai alat penghubung terhadap kabel. Untuk jenis kabel berserabut atau
pejal yang akan disambungkan harus menggunakan sepatu kabel.

Gambar 2.14 Terminal Block

k. Pertinax 300 x 100 x 5.


Kegunaannya adalah sebagai penghubung antar kabel, merupakan bahan semikonduktor
yang dapat menghantarkan arus listrik.

Gambar 2.15. Pertinax

l. Pentanahan
Kegunaannya adalah untuk menghindari dari gangguan tegangan sentuh dan
memperbaiki sistem.
m. Pipa
Pipa adalah bahan listrik yang digunakan sebagai selubung dari kabel atau penghantar
suatu impedansi instalasi. Fungsinya adalah untuk instalasi on plaster dimana tahanan
mekanik sangat tinggi untuk konduktor diperlukan dan untuk instalasi in plaster supaya
menjamin pada waktu pengawatan.

Gambar 2.16 Pipa

n. Klem.

9
Politeknik Negeri Sriwijaya

Klem adalah suatu alat listrik yang terbuat dari aluminium yang digunakan
untuk mengklem pipa atau kabel agar tidak lepas dan kelihatan rapi.

Gambar 2.17 Klem

 Selain alat-alat diatas, adapun alat-alat yang digunakan untuk mengerjakan suatu
instalasi liatrik, antara lain :
1. Tang Pengupas.
Berfungsi untuk mengupas kabel atau kawat penghantar yang akan digunakan untuk
penyambunga.

Gambar 2.18 Tang Pengupas

2. Tang Buaya.
Berfungsi untuk menjepit dan memotong kabel saja.

gambar 2.19 Tang Buaya

3. Tang Pemotong.
Berfungsi untuk memotong kabel atau kawat penghantar dengan ukuran sesuai dengan
bena kerja.

gambar 2.20 Tang Pemotong

10
Politeknik Negeri Sriwijaya

4. Tang Kombinasi.
Berfungsi untuk menjepit, memotong dan memuntir benda yang akan dikerjakan
seperti kabel atau kawat yang digunakan pada instalasi penerangan

gambar 2.21. Tang Kombinasi

5. Tang Pembulat.
Berfungsi untuk membilatkan kabel atau kawat penghantar misalkan pembuatan mata
itik.

gambar 2.22 Tang Pembulat

6. Obeng minus dan Obeng Plus.


Berfungsi untuk memutar atau mengencangkan dan mengendurkan skrup atau baut yang
digunakan untuk menempelkan benda pada papan kerja.

gambar 2.23. Obeng minus dan Obeng Plus

7. Water Pas.
Digunakan untuk memeriksa dan menandai garis horizontal (permukaan yang datar)
tetapi dapat digunakan didalam bingkai yang berbentuk kurva yang disebut vial.

11
Politeknik Negeri Sriwijaya

gambar 2.24. Water Pas

8. Palu Plastik.
Berfungsi untuk memukul atau meratakan kabel pada bagian yang bengkok.

gambar 2.25. Palu Plastik

9. Palu Besi.
Berfungsi untuk memukul, meratakan benda yang bengkok dan untuk memukul paku
pada klem untuk pemasanagan pipa.

Gambar 2.26 Palu Besi

10. Ragum.
Digunakan untuk menjepit benda kerja agar lebih mudah dalam melaksanakan kerja
terhadap benda kerja, kalau pada instalasi digunakan untuk meluruskan kabel.

gambar 2.27 Ragum

11. Mistar Baja.


Mistar baja yaitu alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja dengan
menunjukkan perbandingan langsung antara pengukur dengan benda kerja yang diukur. Alat

12
Politeknik Negeri Sriwijaya

ini terbuat dari bahan baja putih halus dan luntur serta anti karat. Guna kelenturan mistar
adalah untuk memudahkan mengukur panjang benda yang lengkung.

gambar 2.28 Mistar Baja


2.5 Instalasi Penerangan
Perancangan suatu instalasi yang baik haruslah memenuhi ketentuan – ketentuan serta
peraturan yang berlaku, adapun peraturan yang harus dilaksanakan dalam perancangan
instalasi listrik di Indonesia adalah peraturan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 2000. Selain
standar material yang digunakannya itu standar internasional elektrika commosion (IEC).
Selain standar itu juga terdapat peraturan yang lain. Untuk dapat menerapkan dan
melaksanakan peraturan tersebut dalam pemasangan suatu insatalasi, maka harus dilakukan
teknik latihan pemasangan instalasi listrik sehingga dengan latihan dasar ini akan diperoleh
keterampilan dibidang ini yang dalam pelaksanaan selalu mengutamakan PUIL, serta
peraturan lainnya yang berhubungan dengan instalasi listrik.

Diantara peraturan yang harus ditaati dan diperoleh yaitu :


a. Pemasangan Instalasi tenaga dilaksanakan dengan penanaman kabel dalam tanah
dengan menggunakan karet pelindung
b. Warna kabel / isolasi dari penghantar haruslah :
 fasa 1 (L1) dengan isolasi merah.
 Fasa 2 (L2) dengan isolasi kuning.
 Fasa 3 (L3) dengan isolasi hitam.
 Penghantar netral dengan isolasi biru
 Penghantar pentanahan dengan isolasi kuning-hijau
c. Luas penampang dari penghantar yang digunakan di tentukan dengan
pertimbangan.
d. Semua pemutusan tenaga harus mempunyai daya-daya pemutus sekurang-
kurangnya sama dengan arus hubung singkat yang dapat terjadi pada tempat
pemutusan tenaga.
e. Pipa instalasi harus tahan terhadap tekanan mekanis, tahan lembab dan
menjalarkan api.

13
Politeknik Negeri Sriwijaya

Prinsip-prinsip dasar instalasi dapat digunakan pada kegiatan yang berhubungan dengan
merancang, memasang dan mengoperasikan instalasi listrik secara umum, prinsip dasar
instalasi listrik ada 6 macam :

1. Keamanan.
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil. Agar Instalasi tidak membahayakan manusia maka peralatan tersebut
harus memiliki peraturan yang berlaku, seperti PUIL 2000. Untuk mengamankan listrik dari
kerusakan akibat gangguan seperti: Hubung singkat, beban lebih, dan tegangan lebih, maka
hendaknya dipasang pengaman yang sesuai seperti : skring, MCB, dll.

2. Kehandalan.
Kehandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi kerusakan dalam batas normal
termasuk kesederhanaan dari sistem yang digunakan.

3. Kemudahan Tercapai.
Untuk pemasangan peralatan listrik disusun sedemikian rupa sehingga dalam
pengoperasian pengawatan dan pemeriksaan mudah dilakukan.

4. Ketersediaan.
Adalah ketersediaan instalasi melayani kebutuhan daya, gawai maupun instalasi.
Pemberian daya yang kontinyu pada pelanggan adalah sangat penting sumber daya
diperlakukan untuk pemberian daya seluruh atau sebagian dari beban.

5. Keindahan.
Adalah kerapian dari pemasangan suatu peralatan listrik sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

6. Ekonomis.
Harus dilakukan suatu instalasi listrik yang ekonomis dengan memiliki hasil yang
handal.

Bab III
14
Politeknik Negeri Sriwijaya

Teknik Pemasangan Kabel

3.1 Denah Lokasi Penulis

Denah lokasi di atas adalah denah tempat kami melakukan kerja praktek instalasi listrik.
Pada denah tersebut terdapat beberapa ruangan. Pada gambar yang terdapat angka 15 adalah
lokasi meja dimana saya melakukan kerja dan 23 meja lainnya adalah tempat teman-teman
saya melakukan praktek kerja lainnya. Tempat kami mengambil peralatan terdapat pada ruang
peralatan yang dibantu oleh teknisi.

3.2 Latihan 1 – 3, Pembuatan Mata Itik


Latihan 1,2, dan 3 adalah gambar pembuatan mata itik. Pada pembuatan mata itik ini
terdapat 3 latihan yaitu:
 Latihan 1, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dengan
menggunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2.

15
Politeknik Negeri Sriwijaya

 Latihan 2, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dan pembentukan
kabel dengan ukuran 2,5 mm2 seperti yang tertera di job.
 Latihan 3, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dan pembentukan
kabel NYA dengan ukuran 6 mm2 seperti tertera dijob.

Pembuatan mata itik ini dimaksudkan agar dapat melatih ketelitian mahasiswa dalam
membaca job, serta agar mahasiswa dapat menempatkan penggunaan bahan dengan baik, dan
juga agar menjadikan mahasiswa membentuk mata itik dengan benar agar tidak terjadi
kesalahan pada pemasangan instalasi listrik.

Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan :


No. Bahan Peralatan
1 Kabel NYA 1,5 mm2 Papan pertinax 300x1000x5
2 Kabel NYA 2,5 mm2 Tang pembulat
3 kabel NYA 6 mm2 Tang kupas
4 Tang potong
5 Tang buaya
6 Mistar baja
Tabel 3. 1

Dalam pembuatan mata itik ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;
2. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan;
3. Mengukur panjang kabel yang ada dijob, untuk mengaplikasikannya dipraktek;
4. Memotong kabel yang telah diukur dijob dengan menggunakan tang potong;
5. Mengukur diameter dari baut serta mengupas ujung-ujung kabel sesuai dengan diameter
baut;
6. Melakukan pembulatan dengan cara kabel dijepit pada ujung isolasi berdekatan dengan
kabel yang terkupas dengan tang buaya kemudian belokkan kesebelah kiri sebesar 90o dan
letakkan tang pembulat diujung kabel sesuai dengan ukuran yang diperlukan lalu putar ke
kanan hingga menyerupai lingkaran;
7. Potong kabel yang lebih pada ujung pembulatan ( jika lebih );
8. Untuk latihan 2 dan 3 menggunakan tang pembulat dan tang buaya sesuai dengan
petunjuk pada lembar kerja;
9. Masukkan kabel yang telah selesai ke dalam mur pada papan pertinax.

3.3 Latihan 4

16
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar latihan 4 ini adalah gambar penyambungan kabel dari line up terminal yang
satu ke line up terminal lainnya dimana kabel melalui wiring channel.
Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan :
No Bahan Peralatan
1 Kabel NYAF 2,5 mm2 Obeng plus
2 Sekrup Obeng minus
3 Wiring channel Obeng tusuk
4 Profil G Water pas
5 line up terminal Tang buaya
6 Tang pengupas
7 Tang Pemotong
8 Gergaji besi
9 Mistar Baja
Tabel 3. 2
Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;
2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;
3. Memotong Profil G yang telah diukur dengan mistar yang sesuai dengan job;
4. Mengukur Wiring channel lalu memotongnya;
5. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;
6. Letakkan profil G dan Wiring channel pada papan kerja dengn menggunakan sekrup dan
mengencangkannya dengan obeng, cara membuat lubang untuk sekrup adalah cari titik
posisi yang pas lalu ditekan dengan menggunakan obeng tusuk;
7. Letakkan terminal line up pada Profil G yang telah terpasang papan kerja yang jumlahnya
sesuai dengan lembar kerja;
8. Kabel diukur sesuai petunjuk pada lembar kerja lalu dipotong dan pada ujung-ujungnya
dikupas dengan tang pengupas sesuai dengan ukuran panjang dari lubang terminal line up;
9. Pasang kabel yang telah dipotong tadi pada lubang terminal line up dengan menggunakan
obeng untuk membuka dan menutup lubang, dikerjakan sesuai urutan dan nomor pada
lembar kerja;
10. Lakukan pengecekan ulang apakah kabel yang kita pasang sudah kuat dengan cara ditarik;
11. Melakukan pengecekan apakah semua kabel kita tersamb ung dengan menggunakan
Multimeter.

3.4 Latihan 5.

17
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar latihan 5 ini adalah gambar latihan pemasangan instalasi sederhana dengan
ukuran, bentuk, dan posisi yang sangat teratur, sehingga kita mengerjakannya dengan
ketelitian agar bahan yang kita gunakan cukup.
Pada pembuatan ini kita dilatih untuk membuat instalasi sederhana disertai cara dasar
menggunakan bahan dan peralatan listrik seperti menyolder dengan ketelitian pada ukuran
dan kesabaran membentuk kabel yang telah ditentukan pada lembar kerja.
Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan:
No Bahan Peralatan
1 Kabel NYA red, yellow, black, blue, green Tang pemotong
2 Kabel NYM 4 x 1,5 mm2 Tang buaya
3 Kabel NYM HY 5 x 1,5 mm2 Tang pengupas
4 Terminal Block Tang pembulat
5 Profil G Obeng minus
6 Acryt Glass Obeng plus
7 Wiring Channel Water pas
8 Mur dan Baut
9 Klem
10 Connecting Eyelet Brass for M5
11 Connecting Choe Comperission

Tabel 3. 3

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;
2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;
3. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;
4. Profil G diukur dengan mistar sesuai petunjuk kemudian dipotong;
5. Wiring channel diukur sesuai petunjuk dari lembar kerja kemudian di potong dengan
gergaji;
6. Letakkan terminal line up pada Profil G yang telah terpasang papan kerja yang jumlahnya
sesuai dengan lembar kerja;
7. Kabel diukur sesuai petunjuk pada lembar kerja lalu dipotong dan pada ujung-ujungnya
dikupas dengan tang pengupas sesuai dengan ukuran panjang dari lubang terminal line up;
8. Letakkan terminal block, Connecting choe comperession, Acryt Glass dan wiring channel
yang sudah dipotong pada papan kerja sesuai dengan posisi yang tertera pada lembar
kerja;
9. Potong kabel NYM 4 x 1,5 mm2 sesuai ukuran pada lembar kerja dan pada ujungnya
dikupas dan dibentuk mata itik kemudian dihubungkan dari terminal block ke Connecting
Eyelet Brass for M5;

18
Politeknik Negeri Sriwijaya

10. Potong kabel NYM HY 5 x 1,5 sesuai ukuran pada ujungnya dikupas dengan pisau
kemudian hubungkan dari terminal block ke Connecting Eyelet Brass for M5 dengan
ujung kabelnya disolder dan dipasang Chonnecting choe comperission;
11. Kabel NYA 1,5 mm2 red, yellow, black, blue, green/yellow dipotong sesuai ukuran pada
lembar kerja lalu kupas ujungnya kemudian hubungkan dari terminal block ke line up
terminal dengan urutan red sebagai phasa 1, yellow phasa 2, black phasa 3, blue sebagai
netral dan green/yellow sebagai pentanahan ke line up terminal. Bentuk dari kabel harus
sesuai dengan lembar kerja;
12. Kabel-kabel tadi dihubungkan dari line up terminal ke terminal block yang sudah
terhubung pada Acryt Glass dengan menggunakan kabel NYA 1,5 mm2 blue;
13. Lakukan pengecekan ulang apakah kabel yang kita pasang sudah kuat dan posisinya sudah
benar.
3.5 Latihan 6
Gambar latihan 6 adalah gambar latihan instalasi penerangan yang sederhana dan pada
latihan ini praktek sudah menggunakan arus listrik untuk menghidupkan lampu. Dalam
praktek ini terdapat tiga saklar yang digunakan, dan yang dikerjakan juga harus sesuai dengan
diagram pengawatan yang telah diberikan.
Pada pembuatan ini kita dilatih untuk pemasangan instalasi rumah sederhana dengan
rapi dan benar yang semuanya gabungan dari latihan satu sampai lima ditambah cara kita
membaca diagram pengawatan.

Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan :


No Bahan Peralatan
1 Kabel NYA 1,5 mm2 red, black, blue, and green Tang Pengupas
2 Kabel NYA 2,5 mm2 red, black, blue, and green Tang Pemotong
3 Fuse Tang Buaya
4 Implus Gergaji
5 Fititng lampu Obeng Minus
6 Saklar seri Obeng Plus
7 Saklar tekan Obeng Tusuk
No Bahan Peralatan
8 Saklar Tunggal Water Pas
9 Stop Kontak
10 Kabel Suplai
11 Lampu
12 Papan Pertinax
13 Pipa PVC
14 Kotak Hubung
15 Terminal Strip
Tabel 3. 4 Bahan dan peralatan

19
Politeknik Negeri Sriwijaya

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan, adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan.
2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan.
3. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk.
4. Setelah diukur pasangkan seluruh saklar, kotak hubung, stop kontak, terminal strip, dan
fiting lampu pada posisi yang telah diukur tadi dan dikencangkan dengan sekrup.
5. Pasangkan implus dan fuse pada papan pertinax yang dikencangkan dengan mur dan baut.
6. Potong pipa PVC sesuai ukuran dan yang berbentuk selain lurus harus dibentuk dengan
cara dipanaskan dengan mesin pemanas.
7. Lakukan pengawatan pada masing-masing peralatan sesuai dengan warna dan fungsi
penghantar dengan menggunakan kabel NYA 1,5 mm2 tapi supply dari panel
menggunakan kabel NYA 2,5 mm2.
8. Pasangkan kabel suplai ke terminal strip yang telah dihubungkan sesuai pengawatan tadi;
9. Lakukan pengujian dengan dialiri arus pada kabel suplai.

3.6 Peralatan
Tabel peralatan yang diperlukan :
No Nama Alat Jumlah Satuan

1 Mistar Besi 1 Buah


2 Tang Pemotong 1 Buah
3 Tang pengupas 1 Buah
4 Tang pembulat 1 Buah
5 Tang buaya 1 Buah
6 Tang kombinasi 1 Buah
7 Water pas 1 Buah
8 Gergaji 1 Buah
9 Palu plastik 1 Buah
10 Palu besi 1 Buah
11 Pisau 1 Buah
12 Obeng minus besar 1 Buah
13 Obeng minus kecil 1 Buah
14 Obeng plus besar 1 Buah
15 Obeng plus kecil 1 Buah
16 Obeng Tusuk 1 Buah

20
Politeknik Negeri Sriwijaya

Tabel 3. 5 Alat yang diperlukan

3.7 Material
Berikut ini adalah tabel material yang diperlukan
No Material Satuan Jumlah Per Latihan Jumlah Total
3-Jan 4 5 6
1 Pertinax 300 x 100 x 5 DRA Pcs 1 1
0029
2 Pertinax 130 x 25 x 5 0030 Pcs 2 2

3 Pertinax 130 x 25 x 1,5 (2) Pcs 2 2


0030
4 Pertinax 180 x 150 x 5 0037 Pcs 1 1

5 Acrylit glass 180 x 100 x 5 pcs 1 1

6 Wiring Channel 40 x 40 M 1,05 0,45 1,5

7 Din- G – Profile M 0,75 0,25 1


8 NYA 1,5 mm2 red M 1,5 4 15,5

9 NYA 1,5 mm2 yellow M 2 2,5 4,5

10 NYA 1,5 mm2 black M 3,5 2,5 1,5 3 10,5

11 NYA 1,5 mm2 blue M 1,5 3 4,5

12 NYA 2,5 mm2 black M 2,0 1,0 3,0

13 NYA 2,5 mm2 blue M 1 1

14 NYA 2,5 mm2 M 1 1


green/yellow
15 NYA 6 mm2 (4mm2) M 2 2
black
16 NYM 4 x 1,5 mm2 M 2 2
(puil colours)
17 Line Up Terminal 2,5 mm2 Pcs 37 11 48
grey
18 End plate PVC for above pcs 6 2 8

21
Politeknik Negeri Sriwijaya

19 End piece for above Pcs 12 4 16

20 Terminal block 6 x 2,5 mm2 Pcs 1 1


with cover
21 Terminal block 12 x 2,5 mm2 pcs 1 1
with cover
22 Union pipe steel 5/8 M 2 2

23 PVC conduit PG 11 M 1 1
24 Plastic conduit PG 9 M 0,3 0,3
25 Junction box plastic 65 x 65 Pcs 2 2

26 Junction box iron 65 3-entry Pcs 1 1

27 Lightbulb holder wall Pcs 2 2


mounted
28 Lightbulb holder ceiling Pcs 1 1
mounted
29 Lightbulb 220V 40W E27 pcs 3 3

30 Switch 1-way 60x60 push Pcs 1 1


type o.p.
31 Switch 2-ways 60 toggle Pcs 2 2
type o.p.
32 Momentary contact 60x60 1 Pcs 1 1
PNE 1GA o.p
33 Socket outlet 60x60 1 PNE Pcs 1 1
1GA o.p
34 Metal screw countersink M4 Pcs 12 12
x 20
35 Metal screw countersink M5 Pcs 12 10 22
x 20
36 Metal screw countersink Pcs 12 12
M6x 20
37 Nut M3 Pcs 2 2

38 Nut M4 pcs 24 6 30

39 Nut M5 Pcs 24 20 44

40 Nut M6 24 24

22
Politeknik Negeri Sriwijaya

41 Wood screw countersink 3,5 Pcs 6 8 14


x 10(150)

42 Wood screw countersink 3,5 Pcs 2 2 4


x 20

43 Wood screw countersink 4 x pcs 4 4 8


25

44 Wood screw roundhead 3,5 x Pcs 14 4 30 48


10

45 Wood screw roundhead 3,5 x Pcs 4 12 16


20

46 Wood screw roundhead 3,5 Pcs 4 4


x3

Tabel 3. 6 Material yang diperlukan

3.8 Trouble Shooting


Troble shooting adalah jika dalam suatu instalasi listrik terjadi suatu kesalahan atau
masalah dalam pengoperasian instalasi tersebut. Pada praktek kabel dan teknik
penyambungan kali ini tidak terjadi trouble shooting, karena tidak ada kesempatan untuk
melakukan pengujian trouble shooting. Tetapi hanya dilakukan pengetesan dan pengecekan
pada semua job latihan 1 – 6 yang kami kerjakan selama 3 minggu, dan pengetsan dan
pengecekan tersebut dilakukan oleh dosen pembimbing.

23
Politeknik Negeri Sriwijaya

3.9. Jurnal Kegiatan Praktek Bengkel Listrik

JURNAL KEGIATAN

Senin, 8 April 2013

Hari pertama masuk bengkel listrik

NO. WAKTU KEGIATAN

Baris, absensi, pengenalan diri dan pengarahan dari


1. 07.00 – 07.30
intrukstur dan berdo’a sebelum memulai kegiatan.

2. 07.30 – 08.30 Pembagian tempat (papan kerja masing-masing)

3. 08.30 – 09.00 Pengenalan bengkel listrik

Pembagian dan pengecekan alat dan bahan,


4. 09.00 – 09.30
pembagian modul kerja

5. 09.30 – 10.00 BREAK (istirahat)

Penjelasan cara pembuatan mata itik dan penjelasan


6. 10.00 – 12.00
materi yang akan dikerjakan

7. 12.00 - 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan


do’a)

JURNAL KEGIATAN

Selasa, 9 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.15 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.15 – 09.30 Melanjutkan job 1 dan Mengerjakan job 2

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan mata itik job 2

24
Politeknik Negeri Sriwijaya

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Rabu, 10 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.15 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.15 – 09.30 Mengerjakan job latihan 3

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan mata itik job 3

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Kamis, 11 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.15 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.15 – 09.30 Melanjutkan job 3

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Merapikan job mata itik dan mengumpulkannya

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Jum’at, 12 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

25
Politeknik Negeri Sriwijaya

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

Pengarahan dan penjelasan untuk mengerjakan job latihan 4,


2. 07.30 – 09.30 Pembagian bahan kerja (kabel), dan memulai pengerjaan job
latihan 4

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan job latihan 4

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Sabtu, 13 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.30 – 09.30 Melanjutkan pengerjaan job latihan 4

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan job latihan 4

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Senin, 15 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.30 – 09.30 Penjelasan untuk mengerjakan latihan 5

26
Politeknik Negeri Sriwijaya

Mengerjakan latihan 5

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan job latihan 5

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Selasa, 16 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.30 – 09.30 Mengerjakan job latihan 5

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan job latihan 5

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Rabu, 17 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.30 – 09.30 Mengerjakan job latihan 5

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan job latihan 5

27
Politeknik Negeri Sriwijaya

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Kamis, 18 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.30 – 09.30 Mengerjakan job latihan 5

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan job latihan 5

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Jum’at, 19 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.30 – 09.30 Penjelasan job latihan 6 dan mengerjakan job latihan 6

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan job latihan 6

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Sabtu, 20 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

28
Politeknik Negeri Sriwijaya

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.30 – 09.30 Mengerjakan job latihan 6

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan job latihan 6

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Senin, 22 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.30 – 09.30 Mengerjakan job latihan 6

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Melanjutkan pengerjaan job latihan 6

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Selasa, 23 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

29
Politeknik Negeri Sriwijaya

2. 07.30 – 09.30 Mengerjakan job latihan 6

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

Pengecekan latihan 4 – 6 oleh dosen pembimbing dan


4. 10.00 – 12.00
penilaian

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Rabu, 24 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a sebelum memulai praktikum

2. 07.30 – 09.30 Pembongkaran hasil kerja dari latihan 4 – 6

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

4. 10.00 – 12.00 Pengecekan alat dan bahan kembali

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Kamis, 25 April 2013

NO WAKTU KEGIATAN

1. 07.00 – 07.30 Absensi dan berdo’a

2. 07.30 – 09.30 Pembersihan total dan merapikan kembali tempat praktikum

3. 09.30 - 10.00 BREAK (istirahat)

30
Politeknik Negeri Sriwijaya

4. 10.00 – 12.00 Pengembalian alat ke tempat peminjaman

5. 12.00 – 12.30 BREAK (persiapan pulang, pembersihan, baris dan do’a)

JURNAL KEGIATAN

Jum’at, 26 April 2013

Mengerjakan Laporan dan Gambar di rumah (tidak praktek bengkel)

Bab IV
Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil
Pada bab ini merupakan penjelasan tentang hasil kerja yang telah dilakukan selama
praktek kerja teknik penyambungan kabel dan instalasi listrik mulai dari pembuatan mata itik
(latihan 1, 2, dan 3) sampai dengan latihan 6.

4.1.1. Hasil Pembuatan Mata Itik (latihan 1,2, dan 3, terlampir pada lampiran)

31
Politeknik Negeri Sriwijaya

Hasil pembuatan mata itik yang meliputi latihan 1, 2, dan 3 yang telah saya kerjakan
ini cukup bagus, walaupun masih terdapat kekurangan yang mengakibatkan hasilnya kurang
memuaskan. Pada pembuatan mata itik ini terdapat tiga bagian pembuatan yaitu:

Gambar Latihan 1

· Pada latihan 1 ini, proses pembentukan lingkaran (mata itik) pada kabel masih tidak
sesuai dengan job, tetapi cukup rapi dan juga pada latihan ini terdapat kabel yang belum lurus.

Gambar Latihan 2

· Pada latihan 2 ini, hasil yang didapat bahwa pembentukan lingkaran mata itik sudah
terlihat bulat, pemotongannya juga sudah benar sehingga kabel sudah terlihat lurus tetapi pada
bagian siku belm terlihat siku secara sempurna.

32
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar Latihan 3

· Pada latihan 3 ini, hasil yang didapat adalah pada pembentukan siku pada kabel tidak
sesuai dengan job,dan juga terdapat kekurangan kabel NYA 6mm2.

4.1.2. Hasil Pembuatan Latihan 4 (terlampir pada lampiran)

Pembuatan latihan 4 yaitu menghubungkan kabel ke terminal line up yang melalui


wiring channel. Hasilnya: jarak dari profil G ke wiring channel masih belum sesuai dengan
job, kabel pada line up terminal masih belum terpasang terlalu kuat, tidak adanya spare kabel
dari line up yang satu ke yang lainnya.

Gambar Latihan 4

33
Politeknik Negeri Sriwijaya

4.1.3. Hasil Pembuatan Latihan 5 (terlampir pada lampiran)

Pembuatan latihan 5 yaitu pembuatan instalasi sederhana yang belum dialiri arus.
Hasilnya: Pada kabel yang mau disikukan terlihat belum siku, pada saat kabel terhubung ke
line up terminal susunan kabel yang berjajar sepuluh terlihat tidak terlalu rapi.

Gambar Latihan 5

4.1.4. Hasil Pembuatan Latihan 6

Pembuatan latihan 6 yaitu pembuatan instalasi rumah sederhana yang langsung


terhubung ke aliran sumber listrik. Hasilnya: cara pemasangan kabel pada papan pertinax
terlihat lumayan rapi, pada pemasangan fitting lampu jarak ukurannya masih ada yang tidak
sesuai pada modul kerja yang diberikan, serta kabel yang terpasang ada yang terdapat tidak
sesuai dengan aturan pemasangan yaitu pada bagian warna kabel.

34
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar Latihan 6.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pembahasan Pembuatan Mata Itik (latihan 1, 2, dan 3)

Pembahasan pada mata itik ini terbagi menjadi tiga karena terdapat tiga buah latihan,
yaitu:

· Latihan 1, pembentukan lingkaran pada mata itik belum begitu bulat karena pada
bagian ini merupakan latihan pertama yang diajarkan dan mahasiswa masih kaku
dalam memegang alat. Kabel tidak terlihat lurus disebabkan kelalaian mahasiswa
dalam pemotongan kabel sehingga kabel yang dipotong sering kelebihan, dan takut
untuk memotong kabel karena takut kependekan yang mengakibatkan bahannya
menjadi kurang;

· Latihan 2, pembuatan mata itik sudah terlihat sempurna karena mahasiswa sudah
mulai terbiasa dengan alat dan telah memahami teknik yang telah diajarkan serta kabel
yang digunakan memang tidak terlalu susah. Pada saat pembuatan bagian siku masih
belum terlihat siku, itu karena ketakutan untuk meluruskan dengan alat yang dapat
menyebabkan isolasi pada kabel terkelupas;

· Latihan 3, kabel terlihat tidak siku karena pada saat bekerja terburu buru, sehingga
banyak kabel yang tidak sesuai dengan job. Kekurangan kabel NYA 6mm2 disebabkan

35
Politeknik Negeri Sriwijaya

kelalaian mahasiswa pada saat pemotongan. Pada saat mengerjakan job 3 sedikit
terburu-buru sehingga banyak kabel yang salah potong dan ketinggiannya tidak sama
rata.

4.2.2. Pembahasan Pembuatan Latihan 4

Pembahasan ini mengenai menghubungkan kabel ke terminal line up yang satu ke line
up terminal lainnya. Jarak dari profil G ke wiring channel masih belum sesuai dengan modul
job karena pada saat mengerjakan praktikum saya melihat teman sebelah sehingga apabila
teman salah maka saya juga salah. Pada saat awal praktek job 4 kurang aktifnya saya untuk
bertanya kepada instruktur maka banyak terjadinya kesalahan misalnya saja dalam pemutaran
baut pada line up terminal tidak terlalu kuat.

4.2.3. Pembahasan Pembuatan Latihan 5

Pembahasan ini mengenai pembuatan instalasi yang belum dialiari arus. Pada kabel
yang mau disikukan terlihat belum siku karena terjadi kesalahan pemotongan kabel dan
penglupasan kabel sehingga kabel yang mau disikukan pendek dan kabel itu masih tetap
dipakai karena nantinya takut akan kekurangan kabel. Kabel yang berjajar sepuluh tidak
terlihat rapi karena pada saat ingin merangkainya sesuai gambar pada job, kabel-kabel
tersebut sedikit keras sehingga sedikit sulit untuk membengkokkannya.

4.2.4. Pembahasan Pembuatan Latihan 6

Pembuatan latihan 6 yaitu pembuatan instalasi rumah sederhana yang langsung


terhubung ke aliran sumber listrik. Cara pemasangan kabel pada papan pertinax terlihat
lumayan rapi. Pada pemasangan fitting lampu jarak ukurannya masih ada yang tidak sesuai
pada job kerja yang telah diberikan karena terdapat kesalahan dalam pembacaan job. Kabel
yang terpasang ada yang tidak sesuai dengan aturan pemasangan yaitu pada bagian warna
kabel disebabkan karena terdapat kesalahan dalam pemotongan sehingga ada kabel yang
kurang, untuk menutupinya saya menggunakan kabel-kabel yang kelebihan.

36
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Pembuatan Mata Itik Menggunakan Kabel 1,5 mm2

Latihan 1 yaitu pembuatan mata itik dengan kabel 1,5 mm 2. Latihan pembuatan mata
itik ini sebaiknya dilakukan dengan baik dan benar, karena pada latihan berikutnya akan ada
juga pembuatan mata itik yang lebih sulit. Apabila dalam pembuatan mata itik ini terjadi
kesalahan maka akan terjadi kebocoran arus atau mungkin kebakaran pada kabel.

5.1.2. Pembuatan Mata Itik Menggunakan Kabel 2,5 mm2

Latihan 2 yaitu pembuatan mata itik dengan bentuk kerumitan yang lebih tinggi,
bertujuan agar mahasiswa dapat membentuk mata itik dengan kesabaran dan ketelitian dalam
membentuk kabel tersebut yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Pada latihan ini hasil
yang didapat sudah cukup baik meski ukuran yang diinginkan belum sesuai.

5.1.3. Pembuatan Mata Itik Menggunakan Kabel 6 mm2

37
Politeknik Negeri Sriwijaya

Latihan 3 yaitu pembuatan mata itik dengan bentuk seperti terowongan yang bertujuan
agar mahasiswa lebih terampil dalam membuat mata itik dan lebih sabar dalam
pembembentukan kabel. Pada latihan ini hasil yang didapat kurang begitu baik, karena kabel
mengalami kekurangan akibat kesalahan pada pengukuran.

5.1.4. Penyambungan Kabel ke Terminal Line Up

Latihan 4 yaitu penyambungan kabel ke terminal line up yang satu ke line up terminal
yang lain. Latihan ini melatih kita untuk mengetahui bagaimana teknik melakukan sambungan
dari kabel ke terminal line up, yang dibutuhkan ketelitian pengukuran dn kekuatan kabel yang
menempel pada terminal. Hasil yang didapat pada latihan ini sudah cukup memuaskan.

5.1.5. Pemasangan Instalasi Sederhana

Latihan 5 yaitu pemasangan instalasi sederhana dengan ukuran, bentuk, dan posisi
yang sangat teratur, sehingga kita mengerjakannya dengan ketelitian agar bahan yang kita
gunakan cukup. Hasil yang didapat belum cukup bagus karena masih banyak ketidak telitian
pada pengukuran yang menyebabkan kekurangan bahan dan bentuk yang didapat belum
sesuai dengan bentuk yang diminta.

5.1.6. Pemasangan Instalasi Rumah Sederhana

Latihan 6 yaitu latihan instalasi rumah sederhana. Pada latihan praktek ini sudah
terhubung ke sumber arus listrik untuk menghidupkan lampu. Dalam praktek ini terdapat tiga
saklar yang digunakan, dan yang dikerjakan juga harus sesuai dengan diagram pengawatan
yang telah diberikan, maka dari itu kita juga harus pandai dalam membaca diagram
pengawatan. Hasil yang didapat sudah cukup baik, segala hal yang diinginkan sudah
terpenuhi hanya saja keindahan pada bentuk belum didapat.

5.2. Saran

§ Kita harus memahami dulu kegunaan ataupun fungsi dari alat dan bahan yang kita
pakai.

§ Dengan mempelajari teknik yang benar sehingga kita tidak mengalami hambatan dalam
teknik pengerjaan job.

§ Kita harus lebih teliti dalam pembacaan job sheeet, sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam praktek.

§ Dalam pemakaian kabel diharapkan agar lebih teliti agar kabel yang diperlukan tidak
mengalami kekurangan.

38
Politeknik Negeri Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

Buku Modul Praktek Kabel Dan Teknik Pemasangan Instalasi Listrik Semester
II.2012.Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

http:/dunialistrik.blogspot.com

Google Search

39

Anda mungkin juga menyukai