Anda di halaman 1dari 11

PoliteknikNegeriSriwijaya

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengukuran

Pengambilan data – data percobaan ini yaitu pengukuran tegangan dan


arus pada setiap komponen, pengukuran tegangan, arus dan intensitas cahaya
pada saat solar sel menerima energi dari matahari, pengukuran waktu
pengisian dan pengosongan baterai serta lamanya waktu alat bekerja ketika
baterai dalam keadaan mendapat suplay dan memberi suplay.

Data – data hasil pengukuran alat rangcang bangun miniatur palang


pintu kereta api otomatis dengan sumber energi surya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Hasil pengukuran tegangan dan arus pada tiap komponen

No Nama Komponen Tegangan ( V ) Arus ( mA )


1 Arduino 5,03 V 42 mA
2 Motor Servo 5V 151 mA
3 Sensor Ultrasonik 1 4,94 V 15 mA
4 Sensor Ultrasonik 2 5,02 V 16 mA
5 Sensor Ultrasonik 3 4,99 V 15 mA
6 LCD 1 4,89 V 1,2 mA
7 LCD 2 4,89 V 1,2 mA
8 LED 4,80 V 20 mA

Dari data – data diatas, dapat dilihat bahwa :

a. Tegangan yang digunakan berkisar ± 5 V


b. Arus tertinggi yang kita ambil yaitu sebesar 151 mA pada motor servo

62
63

PoliteknikNegeriSriwijaya

Tabel 4.2 Hasil pengukuran solar sel

Tegangan ( V ) Imtensitas Cahaya (Lux)

No Jam Pengukuran Hari Hari Hari Hari Hari Hari


ke-1 ke-2 ke-3 ke-1 ke-2 ke-3
1 08 : 00 2,75 2,66 2,82 432 302 411
2 10 : 00 2,65 2,82 2,51 336 342 318
3 12 : 00 4,42 4,28 5,26 793 747 872
4 14 : 00 3,62 4,17 4,24 522 701 723
5 16 : 00 2,4 2,79 2,21 297 313 264

Menurut data diatas, dapat dilihat bahwa :

a. Tegangan DC tertinggi yang kita ambil yaitu sebesar 5,26 Volt terjadi
pada pukul 12:00 WIB, pada hari ke 3.
b. Tegangan DC terendah yang kita ambil yaitu 2,23 Volt terjadi pada
pukul 16:00 WIB, pada hari ke 3.
c. Intensitas cahaya tertinggi yang kita ambil yaitu sebesar 872 Lux
terjadi pada pukul 12:00 WIB, pada hari ke 3.
d. Intensitas cahaya terendah yang kita ambil yaitu 264 Lux terjadi pada
pukul 16:00 WIB, pada hari ke 3.
64

PoliteknikNegeriSriwijaya

4
Tegangan ( V )

0
8:00 10:00 12:00 14:00 16:00
Jam

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3

Gambar 4.1 Grafik Tegangan (V)

Grafik Lux
1000
900
800
700
600
Lux

500
400
300
200
100
0
8:00 10:00 12:00 14:00 16:00
Jam

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3

Gambar 4.2 Grafik Lux


65

PoliteknikNegeriSriwijaya

Tabel 4.3 hasil pengukuran waktu penggunaan baterai ke beban tanpa sumber
energi surya

No Jam pengukuran Tegangan (V) Keterangan


1. 15 : 00 7,40 Mulai
2. 15 : 10 7,25 Bekerja
3. 15 : 20 7,08 Bekerja
4. 15 : 30 6,93 Bekerja
5. 15 : 32 6,90 Error

Tabel 4.4 hasil pengukuran waktu pengisian baterai dengan sumber energi surya
dalam keadaan tanpa beban.

No Jam Tegangan (V) Intensitas Cahaya Keterangan


pengukuran Baterai Solar Cell (lux)
1. 10 : 59 6,9 5,96 987 Cerah
2. 11 : 11 7,0 5,63 934 Cerah
3. 11 : 21 7,1 5,30 879 Cerah
4. 11 : 31 7,2 3,55 588 Berawan
5. 11 : 41 7,2 2,75 457 Berawan
6. 11 : 51 7,25 3,61 598 Berawan
7. 12 : 01 7,3 4,11 682 Cerah
8. 12 : 11 7,35 4,29 713 Berawan
9. 12 : 21 7,35 3,41 568 Berawan
10. 12 : 31 7,35 3,36 561 Berawan
11. 12 : 41 7,35 3,57 596 Berawan
12. 13 : 40 7,40 6 1210 Cerah
66

PoliteknikNegeriSriwijaya

Tabel 4.5 hasil pengukuran waktu penggunaan baterai dengan sumber energi
surya dalam keadaan berbeban

No Jam Tegangan (V) Intensitas Cahaya Keterangan


pengukuran Baterai Solar Cell (lux)
1. 10 : 15 7,4 5,14 852 cerah
2. 10 : 25 7,29 5,3 878 cerah
3. 10 : 35 7,11 3,85 693 berawan
4. 10 : 45 6,98 2,5 419 berawwan
5. 10 : 55 6,9 2,3 397 Berawan/error

4.1.1 Hasil Pengujian


Pengujian alat dilakukan sebanyak 4 kali, dengan jumlah gerbong yang
berbeda, masing-masing pengujian dilakukan sebanyak 5 putaran searah
jarum jam dan 5 putaran berlawanan arah jarum jam. Adapun hasil
pengujian miniatur palang pintu kereta api otomatis sebagai berikut :

Tabel 4.6 Pengujian pertama menggunakan satu gerbong dengan arah putaran
searah jarum jam

Putaran Ke-
No Sensor
1 2 3 4 5 Keterangan

1 Sensor 10 cm 10 cm 10 cm 9 cm 9 cm Bekerja
Ultrasonik 1
2 Sensor 10 cm 9 cm 9 cm 10 cm 8 cm Bekerja
Ultrasonik 2
3 Sensor 10 cm 11 cm 10 cm 9 cm 9 cm Bekerja
Ultrasonik 3
67

PoliteknikNegeriSriwijaya

Tabel 4.7 Pengujian kedua menggunakan satu gerbong dengan arah putaran
berlawanan arah jarum jam

Putaran Ke-
No Sensor 1 2 3 4 5 Keterangan

1 Sensor 10 cm 10 cm 8 cm 9 cm 12 cm Putaran 5
Ultrasonik 1 tidak bekerja
2 Sensor 10 cm 9 cm 10 cm 10 cm 9 cm Bekerja
Ultrasonik 2
3 Sensor 9 cm 9 cm 9 cm 10 cm 9 cm Bekerja
Ultrasonik 3

Tabel 4.8 Pengujian ketiga menggunakan dua gerbong dengan arah putaran searah
jarum jam
Putaran Ke- Keterangan
No Sensor 1 2 3 4 5

1 Sensor 11 cm 10 cm 9 cm 12 cm 11cm Putaran ke 4


Ultrasonik 1 tidak bekerja
2 Sensor 10 cm 10 cm 10cm 9 cm 9 cm Bekerja
Ultrasonik 2
3 Sensor 9 cm 8 cm 11 cm 11 cm 9 cm Bekerja
Ultrasonik 3
68

PoliteknikNegeriSriwijaya

Tabel 4.9 Pengujian keempat menggunakan dua gerbong dengan arah putaran
berlawanan arah jarum jam

Putaran Ke- Keterangan


No Sensor
1 2 3 4 5

1 Sensor 10 cm 9 cm 9 cm 9 cm 10cm Bekerja


Ultrasonik 1
2 Sensor 10 cm 10 cm 11 cm 10 cm 10cm Bekerja
Ultrasonik 2
3 Sensor 9 cm 9 cm 11 cm 11 cm 9 cm Bekerja
Ultrasonik 3

4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisa pengukuran
Dari data pengukuran pada tabel 4.3, dapat kita lihat bahwa baterai
yang digunakan mampu mengoperasikan alat miniatur palang pintu
kereta otomatis selama 32 menit dengan kereta yang beroperasi
sebanyak 112 putaran. Dari data – data pada tabel dapat di analisa
bahwa alat miniatur palang pintu kereta api otomatis ini menghabiskan
0,15V – 0,17V atau ± 0,16 V per 10 menitnya dan ketika baterai
bertegangan ± 6.9 V maka alat akan mengalami error dikarenakan
suplai yang dibutuhkan tidak mencukupi
Pada tabel 4.4 didapatkan data pengukuran untuk pengisian baterai
menggunakan energi solar sel dalam keadaan tanpa beban. Pada tabel
pengukuran, pengisian baterai berlangsung selama 101 menit
dikarenakan kondisi cuaca yang tidak menentu. Pada kondisi cuaca
yang cerah solar sel mensuplai ± 0,1 V per 10 menit, jika cuaca cerah
secara terus menerus maka waktu yang di butuhkan untuk mengisi
penuh baterai ± 50 menit. Pada kondisi cuaca yang berawan tidak
mensuplai baterai dikarenakan tegangan yang dihasilkan solar sel
69

PoliteknikNegeriSriwijaya

kurang dari 4V. Sehingga waktu untuk mengisi baterai minimal ± 50


menit atau lebih.
Pengukuran pada tabel 4.5 yaitu penggunaan baterai mengunakan
sumber energi surya dalam keadaan berbeban. Alat beroperasi selama ±
40 menit dengan kereta yang beroperasi sebanyak 140 putaran. Pada
saat cuaca cerah baterai sedikit berkurang akan tetapi ketika cuaca
berawan baterai berkurang lebih banyak.
4.2.2 Pemrograman Palang Pintu Kereta Api Otomatis Menggunakan
Sumber Energi Surya
4.2.2.1 Pemrograman Pada Motor Servo
Pemrograman motor servo dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.3 Kode Penentuan Pin Motor Servo

Gambar diatas merupakan pemrograman dalam memnentukan kaki pin


amana yang akan dipakai. Untuk lebih detail adalah sebagai berikut :
Servo1.attach (6); maksud dari tulisan disamping artinya motor servo 1
menggunakan pin 6 dari arduino uno. Begitu juga dengan servo2.attach(5);
maksudnya adalah motor servo 2 menggunakan pin 5 dari arduino uno
Setelah menentukan kaki pin yang dipakai barulah kita memprogram
kecepatan motor servo serta sudut dari motor servo tersebut, dimana sudut ini
akan mempengaruhi tingginya palang akan terbuka. Untuk lebih jelas silahkan
lihat gambar dibawah ini :
70

PoliteknikNegeriSriwijaya

Gambar 4.4 Kode Pemrograman Motor Servo

Gambar diatas adalah gambar pemrograman yang telah dibuat untuk


mentukan kecepatan dan juga sudut putaran pada motor servo. Pada void servo
upmerupakan pemrograman yang dibuat untuk menaikan palang pintu kereta api
dan void servo down merupakan pemrograman yang dibuat untuk menurunkan
palang pintu kereta api, sedangkan void servo netral adalah pemrograman servo
dalam kondisi diam atau normal. Pada pemrograman ini telah kami tentukan
untuk kecepatan kami tentukan dengan angka 15, dan setelah kami lihat
pergerakannya dengan nilai 15 motor servo ini berjalan dengan tidak terlalu cepat
dan juga tidak terlalu lama, dan untuk sudut motor servo kami menentukan sudut
dengan 75º yang telah kami lihat palang tersebut terbuka dengan sudut yang pas.
71

PoliteknikNegeriSriwijaya

4.2.2.2 Pemrograman Pada Sensor Ultrasonik

Pemrograman motor snsor ultrasonik dapat dilihat pada gamba dibawah ini :

Gambar 4.5 Kode Penentuan Pin Sensor Ultrasonik

Gambar diatas merupakan pemrograman dalam menentukan kaki pin mana


yang akan dipakai. Untuk lebih detail adalah sebagai berikut :
#define merupakan perintah yang harus dituliskan agar sensor aktif, trigPin1 dan
echoPin1 merupakan kaki dari sensor ultrasonik 1 dimana kaki tersebut
dihubungkan dengan pin arduino 12 dan 11. Untuk sensor ultrasonik 2 dan 3 sama
halnya pada sensor ultrasonik 1, anda dapat melihat pada gambar diatas.
Setelah menentukan kaki pin yang dipakai barulah kita memprogram jarak
yang akan dibaca sensor ultrasonik tersebut, dimana jarak ini akan mengaktifkan
motor dan memberi data pada sensor sehingga memerintahkan motor servo
bergerak . Untuk lebih jelas silahkan lihat gambar dibawah ini :
72

PoliteknikNegeriSriwijaya

Gambar 4.6 Kode Pemrograman Sensor Ultrasonik


Gambar diatas merupakan pemrograman yang dibuat untuk mengaktifkan
sensor ultrasonik sehinga dapat mengambil atau membaca data, program tersebut
wajib dibuat setiap kita menggunakan sensor ultrasonik, karna inila program
utama agar sensor dapat membaca data.

Anda mungkin juga menyukai