Anda di halaman 1dari 22

METODE PELAKSANAAN

RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

BAGIAN 1

PENDAHULUAN
Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis
besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing - masing pekerjaan maupun antar
pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan. Dalam metode ini juga akan digambarkan
pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil gangguan terhadap lingkungan dan lalu lintas
pekerjaan.

Semua pekerjaan dalam syarat – syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan – persyaratan teknik yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan Standar
Industri Indonesia (SII) dan peraturan – peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis –
jenis pekerjaaan yang bersangkutan antara lain :

SKSNI S-05-1990-F UKURAN KAYU BANGUNAN


1253-1989-A CAT EMULSI
SP 74 : 1977 CAT TENTANG BESI DAN TENTANG KAYU
SNI 0225-87-D PERATURAN INSTALASI LISTRIK
AVWI PERATURAN UMUM INSTALASI AIR
1974 PEDOMAN PLUMBING INDONESIA
PERPRES NO 16 TH. 2018 PEDOMAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH
SNI 03-2000 TATA CARA PERENCANAAN KONSTRUKSI KAYU
SKSNI S-04-1989-F SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN
SNI 03-2407-1991 TATA CARA PENGECATAN BANGUNAN
SNI 03-2410-1991 TATA CARA PENGECATAN TEMBOK DENGAN CAT
EMULSION

Untuk pekerjaann – pekerjaan yang belum termasuk dalam standar – standar yang tersebut
diatas, maupun standar – standar Nasional lainnya, maka di berlakukan standar – standar
Internasional yang berlaku atas pekerjaan – perkerjaan tersebut atau setidak – tidaknya berlaku
standar – standar persyaratan Teknis dari Negara – negara asal bahan / pekerjaan yang
bersangkutan.
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

BAGIAN2
MEREK – MEREK DAGANG
(1) Nama – nama atau merek – merek dagang dari bahan yang disebutkan dalam persyaratan
teknik ini ditujukan untuk maksud – maksud perbandingan terutama dalam mutu, model,
bentuk, jenis, dan sebagainya setelah mendapatkan persetujuan pejabat pembuat komitmen
(PPK) atau Konsultan Pengawas, kecuali ditentukan lain.
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

(2) Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan / pekerjaan
yang sama, maka Pelaksana diharuskan untuk mendapatkan salah satu dari padanya seseuai
dengan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Pengawas.

BAGIAN3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA
(1) Lingkup Pekerjaan
Objek pekerjaan renovasi Interior dan Elektrikal Ruang Kantor Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan di Gedung D Kemristekdikti, meliputi:
 Lt. 7
 Lt.4

Pekerjaan yang akan dikerjakan dalam pekerjaan ini meliputi:


1. Pekerjaan persiapan dan pekerjaan pembongkaran
2. Pekerjaan renovasi:
 Pekerjaan dinding
 Pekerjaan lantai
 Pekerjaan plafond dan drop ceiling
 Interior dan elektrikal

(2) Persyaratan Pelaksana


1. Kontraktor pelaksana (Spesifikasi Perusahaan)
a. Kontraktor pelaksana mempunyai pengalaman Ex. 3 (tiga) tahun di bidang yang
sama
b. Kontraktor pelaksana mempunyai nilai kontrak SPK bangunan Ex. 20 (dua puluh)
persen dari nilai proyek ini
c. Kontraktor pelaksana memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi yang masih berlaku.
d. Kontraktor pelaksana mempunyai tim Tenaga Ahli yang memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) – Ahli Madya dengan klasifikasi dan kualifikasi Tenaga Ahli:
Arsitektur/Desainer Interior
e. Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Mengikuti kode: BG009 yaitu Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya
f. Memiliki workshop sendiri
g. Memiliki NPWP dan Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT tahun
2017)
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

h. Melampirkan Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank Pemerintah atau


Swasta minimal sebesar 20 (dua puluh) persen dari nilai pagu anggaran.
i. Memiliki tenaga teknis yang berpengalaman (dilampiri dengan bukti SKT Pelaksana
Bangunan Gedung)
2. Tinjauan Lapangan
Peserta diberi kesempatan untuk melakukan tinjauan lapangan pada tanggal 16 Agustus
2018 pukul 14.00 - 16.00 WIB bertempat di Gedung Ristekdikti Lantai 7 Jl. Jenderal
Sudirman Pintu Satu Senayan Jakarta. Peserta maksimal 2 orang untuk 1 calon penyedia.
Untuk informasi tinjauan lapangan dapat menghubungi Sdr. Jobih (No. HP:
085719195064).
3. Evaluasi Dokumen Penawaran
Evaluasi menggunakan sistem nilai dengan ambang batas teknis sebesar 70%. Dengan
bobot sebagai berikut:
Penialaian Bobot
Kualifikasi 10%
Pengalaman pekerjaan bidang sejenis (renovasi interior) 30%
Tenaga Ahli 20%
Kesesuaian kualitas bahan 40%
Total 100%

4. Waktu Pengerjaan
a. Penyedia jasa diwajibkan mengurus Asuransi & K3L untuk seluruh pekerja yang
dilibatkan dalam proyek.
b. Jangka waktu pengerjaan adalah selama 90 (sembilan puluh) hari kalender.
c. Penyedia jasa diwajibkan untuk membuat jadwal waktu pelaksaan pekerjaan secara
rinci dan harus menggambarkan tahapan – tahapan pekerjaan yang akan
dikerjakan.
d. Jadwal dan rencana kerja yang di buat oleh penyedia jasa mengacu pada alokasi
waktu yang ditetapkan oleh kelompok kerja (POKJA) dan jadwal waktu pelaksanan
pekerjaan yang telah dibuat pada saat pemasukan dokumen penawaran.
e. Rencana kerja yang dibuat harus dilengkapi dengan tabel / matriks / diagram / grafik
sehingga memudahkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau konsultan pengawas
dalam mengevaluasi capaian pekerjaan yang akan dikerjakan.
f. Rencana kerja yang dibuat harus diketahui oleh konsultan pengawas dan disetujui
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).


g. Sebelum dan sesudah aktivitas pekerjaan dimulai lahan / lokasi pekerjaan harus
sudah siap, bersih dan rapi.
h. Pada saat pelaksanaan pekerjaan sedapat mungkin tidak mengganggu aktivitas
pimpinan maupun pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan.

BAGIAN4
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN

(1) Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan


a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan
penyedia barang/jasa, perencana, pengawas teknis, dan instansi terkait lainnya terlebih
dahulu menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan surat
perjanjian/kontrak;
b. Pengguna barang/jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan SPMK;
c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan
adalah:
1) Organisasi kerja
2) Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan
4) Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil
5) Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan
6) Sosialisasi kepada pegawai mengenai rencana kerja
7) Penyusunan program mutu proyek
8) Jaminan pemeliharaan sebesar 5% dari nilai kontrak dengan jangka waktu 90 hari
setelah BAST
(2) Pengguna Program Mutu
a. Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia barang/jasa dan
disepakati pengguna barang/jasa pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat
direvisi sesuai dengan kondisi di lapangan;
b. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi:
1) Informasi pengadaan barang/jasa
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

2) Organisasi proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa


3) Jadwal pelaksanaan
4) Prosedur pelaksanaan pekerjaan
5) Prosedur instruksi kerja
6) Pelaksanaan kerja
c. Pemeriksaan Bersama
1) Tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-
sama dengan penyedia barang/jasa melakukan pemeriksaan bersama;
2) Untuk pemeriksaan bersama ini, pengguna barang/jasa dapat membentuk panitia
peneliti pelaksanaan kontrak.

BAGIAN5
ORGANISASI PELAKSANAAN LAPANGAN
(1) Untuk melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai yang ditetapkan dalam surat
perjanjian/kontrak, penyedia barang/jasa harus membuat organisasi pelaksanaan lapangan,
dengan pembagian tugas, fungsi dan wewenang yang jelas tanggung jawabnya masing-
masing;
(2) Penempatan personil harus proporsional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya
masing-masing sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi ketentuan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan golongan, bidang, dan
kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa yang bersangkutan;
(3) Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek penyedia barang/jasa menunjuk penanggungjawab
lapangan (Kepala Proyek), yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus mendapatkan
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmenn/Tim Teknis;
(4) Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil ataupun
para penanggungjawab lapangan, diluar pekerjaan/proyek yang bersangkutan;
(5) Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para penanggungjawab lapangan harus
berada di lapangan pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan penyedia barang/jasa harus
menunjuk/menempatkan penggantinya apabila yang bersangkutan berhalangan;
Jika ternyata penanggungjawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan, maka Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis berhak memerintahkan penyedia
barang/jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan berpengalaman.

BAGIAN6
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

TENAGA KERJA LAPANGAN


(1) Penyedia barang/jasa wajib memperkerjakan tenaga kerja yang terampil dan
berpengalaman, sesuai keahliannya dalam jumlah yang cukup sesuai volume dan
kompleksitas pelaksanaan pekerjaan;
(2) Penyedia barang/jasa harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan dan keamanan
lokasi/pekerjaan, dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana kerja memadai;
(3) Penyedia tenaga kerja harus dilaporkan kepada pengguna barang/jasa, dalam bentuk tenaga
kerja yang dilampiri identitas diri dan tanda pengenal setiap tenaga kerja, penyedia
barang/jasa wajib menyediakan seragam/rompi untuk semua tenaga kerja yang
ditempatkan di lokasi proyek guna memudahkan identifikasi oleh security;

BAGIAN7
BAHAN DAN PERALATAN
(1) Bahan peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dalam surat perjanjian/kontrak, adalah disediakan oleh penyedia barang/jasa;
(2) Bahan material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah:
a. Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak, RKS,
gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan
c. Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan dan
peralatan tersebut untuk mendapat persetujuan dari pengguna barang/jasa
d. Pengguna barang/jasa berhak melakukan pengujian dan menolak terhadap bahan dan
peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila ternyata tidak
memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.
(3) Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna barang/jasa harus segera disingkirkan dari
lokasi/lapangan proyek dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penolakan dilakukan;
(4) Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan atau dipasang/sebelum atau telah
mendapat persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan, maka penyedia barang/jasa wajib mengganti/memperbaiki dengan beban
biaya sendiri dan tidak berhak menuntut ganti rugi;
(5) Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak ada lagi di pasaran, maka
penyedia barang/jasa segera mengajukan bahan dan peralatan pengganti yang setara dan
mendapatkan persetujuan tertulis dari pengguna barang/jasa. Prosedur penggantian harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

(6) Penggantian bahan dan peralatan yang dimaksud pada ayat 5 diatas tidak dapat dijadikan
alasan keterlambatan pekerjaan;
(7) Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi/lapangan proyek adalah menjadi
tanggung jawab penyedia barang/jasa termasuk tempat dan penyimpanannya harus tertib
dan tidak mengganggu mobilisasi kerja di lapangan.

BAGIAN8
MOBILISASI
(1) Mobilisasi meliputi:
a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan
b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, gudang, dan sebagainya
c. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan
(2) Mobilisasi peralatan dalam volume besar dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan, dan dilakukan mulai pukul 17.00 – 05.00 WIB pada hari Senin – Jumat, kecuali
hari Sabtu dan Minggu;
(3) Mobilisasi paling lambat harus sudah dimulai dilaksanakan dalam waktu 10 (sepuluh puluh)
hari kalender sejak diterbitkan SPMK.

BAGIAN9
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) Penyedia barang/jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara rinci yang terdiri
dari:
a. Time Schedule dalam bentuk bar-chart, dilengkapi dengan perhitungan kemajuan bobot
untuk setiap minggunya
b. Pada Time Schedule dilengkapi pula dengan kurva “S” dan harus ditandatangani oleh
pihak yang terkait
(2) Jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam surat perjanjian/kontrak
(3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup seluruh
jenis pekerjaan yang dilaksanakan, yang dapat menggambarkan antara rencana dan realisasi
(4) Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
setelah penandatanganan surat perjanjian/kontrak, untuk diperiksa/disetujui oleh pengawas
teknis dan disahkan oleh pengguna barang/jasa
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

(5) Bila terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek meleibihi± 6% dari rencana
awal maka perlu adanya perubahan schedule (reschedule)
(6) Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus tetap berada di lokasi/lapangan selama masa
pelaksanaan pekerjaan dan salah satunya ditempel di ruang rapat proyek.

BAGIAN10
PENGUKURAN
(1) Pelaksana diwajibkan melakukan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi dengan keterangan-keterangan mengenai ukuran-ukuran
eksisting dan peil ketinggian.
(2) Pelaksana harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis – garis dasar yang disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Konsultan Pengawasan dan bertanggung jawab
penuh atas pengukuran pengukuran yang dibuatnya.
(3) Pelaksana harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru
ukur (Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian
pekerjaan yang memerlukannya.

(4) Pelaksana menyediakan alat-alat ukur minimal berupa Meteran Manual atau digital yang
tentunya telah dikalibrasi.
(5) Instalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas dan
dilindungi dari kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat pekerjaan ini dan harus
dicantumkan dalam pengukuran.

BAGIAN11
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEMBONGKARAN
(1) Pekerjaan Persiapan
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat
– alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
(2) Pekerjaan Pembongkaran
a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerja harus memberitahukan
kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas (MK) dan Pihak terkait (Pengelola
Gedung) guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan Ex. 2x24 jam sebelum memulai pekerjaan.
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

c. Pemeriksaan Tempat Kerja


Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan segala akibat
yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran.
Persetujuan izin mulai pelaksanaan perkerjaan adalah dilakukan pemeriksaan kondisi
lokasi bersama – sama konsultan pengawas, Pengelola Gedung, Perencana dan Pemberi
Tugas.
d. Pengamanan / pemutusan Jalur – jalur Instalasi.
Amankan jalur – jalur air, gas, air Conditioning (AC) atau instalasi lain dengan
menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh konsultan pengawas,
pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan pihak – pihak lain yang berkepentingan.
e. Pembongkaran
 Pembongkaran dilakukan dengan alat – alat yang mencukupi, tepat guna dan aman,
pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu, suara dan getaran yang
mempengaruhi lingkungan sekitar / sekelilingnya.
 Agar diusahakan alat – alat atau cara – cara pegamanan, baik untuk bangunan yang
tidak dibongkar atau kesiapan – kesiapan pekerjaannya.
 Segala kerusakan yang di terjadi menjadi tanggung jawab pelaksana pembongkaran
/ kontaktor.
 Puing – puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan
(Proyek) atau dengan kata lain semua bekas bongkaran dibuang ke luar lokasi/ area
Gedung Kemenristekdikti.
 Semua bongkaran berupa barang yang masih untuk (seperti sanitair, barang
elektronik, dll) dan dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada
Pemberi Tugas dengan diketahui oleh Konsultan Pengawas dengan disertai daftar /
list item barang – barang.
(3) Pekerjaan Pengamanan
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang – barang kantor / peralatan di lokasi
proyek, maka kontraktor wajib mengamankan / melindungi barang – barang tersebut dari
akibat pekerjaan bongkaran. Material perlindung yang dipakai adalah berupa plastik lembaran
atau karton kardus atau material lain yang disetujui Konsultan Pengawas. Pemasangan alat
bantu Scaffolding atau Bekisting atau tangga harus dipasang secara hati – hati.
Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, dibangun pagar atau panel partisi pembatasan
setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diizinkan / disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pengelola Gedung.
(4) Pemindahan Barang – barang
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

Pemindahan barang di lokasi proyek harus disetujui dan disaksikan oleh Pemberi Tugas,
Konsultan Pengawas dan Pengelola Gedung.
(5) Marking
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk menyamakan persepsi
ukuran – ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan ukuran aktual
di lokasi, perlu dilakukan marking oleh kontraktor untuk penentuan ukuran – ukuran yang
akan dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya dilokasi proyek. Hasil marking tersebut
harus disetujui oleh Kosultan Pengawas dan Perencana.

BAGIAN12
PEKERJAAN LANTAI
(1) Lingkungan Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan lantai vinyl, pemasangan plin lantai kayu, peninggian level
lantai panggung sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.
(2) Persyaratan Bahan
a. Pemasangan lantai karpet tile import ukuran 50 x 50 cm
b. Pemasangan plin lantai kayu ukuran tinggi 10 cm bahan plywood 15 mm lapis
sungkay, finishing PU
c. Peninggian level lantai panggung sebesar 10 cm, menggunakan bahan blockboard 18
mm, konstruksi metal galvanish hollow 40x40x1,2 mm, dilapisi karpet tile import warna
abu-abu muda dikombinasikan dengan abu-abu tua.
(3) Syarat – syarat Pelaksanaan
a. Pelaksanaan harus meneliti keadaan permukaan lantai sebelum pengerjaan dimulai.
b. Permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari cacat.
c. Pelaksana harus memberitahukan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) bila keadaan lapangan tidak memuaskan untuk penyelesaian pekerjaan secara
sempurna. Pekerjaan tidak boleh di mulai bila kerusakan / kekurangannya belum
diselesaikan.
d. Pemasangan lantai karpet tile harus dilaksanakan oleh orang yang ahli di dalam bidang
tersebut.
e. Hasil pemasangan lantai karpet tile harus rata, kuat, tidak menggelembung dan bebas
noda akibat pekerjaan lain. Sambungan – sambungan yang terjadi harus rapi dan tidak
terlihat.
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

f. Setelah pemasangan, seluruh lantai harus dibersihkan dengan alat vacuum dan siap
untuk dipakai. Apabila masih ada pekerjaan lain di lokasi yang sudah terpasang lantai
karpet harus diberi pelindung / proteksi agar tidak rusak dan kotor. Pelaksana /
kontraktor bertanggungjawab atas kerusakan – kerusakan yang terjadi.

BAGIAN13
PEKERJAAN PLAFOND
(1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi refinishing plafond gypsum sesuai yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar dan sesuai pertunjuk Konsultan Pengawas.

(2) Persyaratan Bahan


Pengecatan plafond ex. catylac interior/ setara

BAGIAN14
PEKERJAAN INTERIOR
(1) Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan treatment kayu dinding dan kolom, vinyl
wallpaper, plin lantai kayu
 Refinishing plafon eksisting
 Pemasangan kusen pintu alumunium
 Pemasangan pintu panel/kayu
 Pemasangan pintu lipat partisi/pemisah ruangan
 Pemasangan partisi gypsum
 Pemasangan Garda/Portal pintu entrance
 Pemasangan Roller blind
 Pemasangan dinding partisi kaca
 Pemasangan treatment hambalan alumunium jendela
 Pemasangan cutting sunblast kaca
sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.
(2) Persyaratan Bahan
 Treatment Dinding dan kolom
 bahan plywood 9mm, sungkay 3mm, finish PU
 list stainless steel mirror tebal 0,8 mm
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

 lem fox kuning.


 Wallpaper
 ex. goodrich atau setara
 Plin lantai
 plywood 15mm
 sungkay 3 mm
 finish PU
 Kusen Pintu Alumunium
 ex. alexindo atau setara uk. 4"
 tebal 1.2 mm, warna coklat/putih
 Pintu Panel/Kayu
 plywood 15mm, lapis sungkay 3mm
 finish PU
 hardware handle pintu dan rumah kunci paloma/setara, engsel 4" solid/setara
 Pintu lipat partisi/pemisah ruangan
 plywood 9mm, 12mm, 15mm, lapis sungkay 3mm
 finishing PU
 kaca bening 5mm ex. Asahi mas atau setara
 rel pintu lipat gantung
 hardware handle pintu, engsel 4", rumah kunci, gerendel kunci 30cm (atas),
gerendel kunci 12cm (bawah)
 Partisi Gypsum
 ex. Jayaboard 9mm atau setara, cornies gypsum
 Hollow medium galvanish 0.5mm
 rangka metal stud
 Garda/Portal pintu entrance
 plywood 9mm, 15mm, lapis sungkay 3mm
 finish PU
 Roller Blind
 ex. Onna atau setara
 warna cream/light brown
 Dinding Kaca
 kaca bening tebal 10cm ex. Asahi atau setara
 Cutting sunblast (motif sesuai gambar kerja)
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

 Profil Alumunium, lem sealent


 Treatment hambalan alumunium jendela
 Plywood 6mm, lapis sungkay 3mm
 finish PU
(3) Syarat – syarat Pelaksanaan
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan unutk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay-out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
 Pemasangan disesuaikan dengan kondisi ruangan dan dengan pola yang ditunjukkan /
disebutkan dalam gambar.

BAGIAN15
PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL
(1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pembongkaran dan pemeriksaan/ pengecekan instalasi
existing, instalasi AC, listrik baik titik lampu, stop kontak, saklar, System pengaman seperti
instalasi pemadam kebakaran (sprinkler), Pipa-pipa instalasi air bersih, air kotor dan air
kotoran penyetelan atau re-kondisi sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas /MK Pengelola gedung.
(2) Persyaratan Bahan
Stop kontak Ex. Panasonic atau setara
(3) Syarat – syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay-out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
b. Pemasangan disesuaikan dengan kondisi ruangan dan dengan pola yang ditunjukkan /
disebutkan dalam gambar.
c. Apabila dalam pelaksanaan terdapat kebocoran atau kerusakan pada instalasi existing,
pihak kontraktor wajib memperbaiki sehingga secara fungsional dapat berfungsi secara
normal selama masa pemeliharaan.
d. Amankan jalur-jalur air dari sumber utama, listrik, gas (apabila ada), air conditioning
(AC) atau instalasi lain dengan menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

disyaratkan oleh Konsultan Pengawas, Pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.
e. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti pipa, alat hydran, dll) dan
dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan
diketahui oleh Konsultan Pengawas dengan disertai daftar/list item barang-barang
tersebut.
f. Untuk bongkaran pipa-pipa, peralatan, lift, ac, bak tampung air, keperluan sanitasi
dan lainnya harus dikumpulkan sebagai berikut :
i. Pipa-pipa. Semua pipa yang dibongkar harus dekelompokkan sesuai
diameter dan dikumpulkan.
ii. Peralatan ME. Semua peralatan harus dikumpulkan menurut ukurannya dan
disusun berdiri sesuai dengan panjangnya.
iii. Untuk AC harus dikumpulkan dengan ditumpuk sesuai dengan ukuranya
dan kerapihannya.
iv. Untuk material yang belum disebutkan dikumpulkan dengan ditumpuk
sesuai dengan jenis dan ukurannya
g. Sebelum melaksanakan pekerjaan mekanikal, Pelaksana/ Pelaksana harus
melaksanakan proses pengajuan material, gambar kerja, prosedur kerja, dan ijin
pelaksanaan kepada konsultan pengawas dan pengelola gedung untuk dimintakan
persetujuan.
h. Pelaksana/Pelaksana mengajukan spesifikasi Peralatan Utama, Peralatan Pendukung
dan Material lainnya yang bersangkutan dengan pekerjaaan mekanikal kepada
konsultan pengawas untuk dimintakan persetujuan. Pengajuan ini harus disertakan
Data Teknis (Technical Data), Spesifikasi Material (Material Specfication), Brosur
(Brochure), dan sertakan contoh material (approval material) sebagai dasar teknis
konsultan pengawas untuk memberikan persetujuan.
i. Tahap pelaksanaan pekerjaan mekanikal dari persiapan, pemasangan, test dan
commisioning dilakukan sesuai prosedur pelaksanaan. Sedangkan ketentuan
pelaksanaan detail pekerjaan diisyaratkan dalam bab-bab yang bersangkutan.
 Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan
PUIL 2000 dan LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai
dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.
 Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara dipilin
(stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil
2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control.
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

 Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari tipe :


 Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan konduit uPCV high impact.
 Untuk kabel distribusi NYY, NYFGbY, dan penerangan luar/jalan dengan
menggunakan kabel NYFGbY.
 Untuk kabel-kabel dari diesel generator set menuju ke PUTR menggunakan
kabel jenis NYY.
 Untuk kabel – kabel dari PUTR menuju ke panel - panel pompa/hydrant,
menggunakan kabel jenis FRC.
 Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (dinding) harus dimasukkan
dalam konduit galvanis dengan ukuran yang disesuaikan dengan kabel yang
dilindungi.
 "Splice" / Pencabangan Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun
sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun cabang-cabang, kecuali pada
outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible).
 Semua bahan isolasi untuk splice, sambungan dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, pita sintetik, resin, splice case compostion dan lain- lain harus dari tipe yang
disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan dan lain-lain tertentu harus dipasang
dengan cara yang disetujui menurut anjuran badan yang berwenang dan atau
pabrik pembuatnya.
 Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung
yang khusus untuk itu (misalnya kotak sambung dan lain- lain). Kontraktor harus
memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan
oleh pabrik kepada Konsultan Pengawas.
 Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya
masing-masing, dan harus diadakan Pengujian tahanan isolasi sebelum dan
sesudah penyambungan dilakukan. Hasil Pengujian harus tertulis dan disaksikan
oleh Konsultan Pengawas dan pengelola gedung.
 Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
 Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC /
protolen yang khusus untuk listrik.
 Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai
isolasi tertentu.
 Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harusdilindungi
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

dengan pipa baja dengan tebal 3 mm atau sekurang- kurangnya 2,5 mm.
 Untuk instalasi penerangan di tempat-tempat dengan plafon gantung,
saluran penghantar (konduit) harus ditempel pada beton atau dipasang diatas rak
kabel dengan tidak membebani plafon.
 Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa konduit sekurang-
kurangnya 5/8" diameternya. Setiap pencabangan maupun pengambilan keluar
harus menggunakan kotak sambung yang sesuai dan sambungan yang lebih dari
satu harus menggunakan terminal strip di dalam kotak sambung.
 Kotak sambung yang terlihat dipakai kotak sambung dengan tutup blank plate
stainless steel, tipe "star point".
 Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan kotak sambung harus dilengkapi
dengan "socket / lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila
tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai
sampai dengan 2 m, harus dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke
bangunan pada setiap jarak 50 cm.
 Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2 kode warna insulasi
kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut
 fasa R : merah
 fasa S : kuning
 fasa T : hitam
 netral : biru
 pembumian : hijau/kuning
 Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah konduit uPVC high
impact. Pipa, elbow, socket, kotak sambung, clamp dan accessories lainnya harus
sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm.
 Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (T-
Junction box) dan armatur lampu.
 Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan pipa konduit
uPVC, high impact conduit-heavy gauge, sekurang- kurangnya diameter 19 - 25
mm.
 Stop Kontak dan Saklar dipasang ditanam di dinding (inbow) yang penempatannya
ditunjukkan dalam gambar rencana.
 Kontak dan Saklar dipasang pada jarak 150 cm dari lantai jadi.
 Sto Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable tray
yang terbuat dari plat mild steel dengan ketebalan sekurang- kurangnya 2,0 mm,
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

dan difinish hot dip galvanis dilapisi oleh zinchromate harus tahan terhadap bahan
kimia dan gas kimia. Demikian pula untuk rak kabel yang berfungsi sebagai jalur
kabel NYY dan NYM untuk penerangan dan kotak kontak, yang terbuat dari sheet
steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan difinish hot dip
galvanized.

BAGIAN16
LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
(1) Laporan Harian
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan di lapangan dicatat didalam Buku Harian Lapangan (BHL)
sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan harian;
b. Buku Harian Lapangan (BHL) berisi:
1) Kualitas dan macam bahan yang berada di lapangan
2) Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya
3) Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan
4) Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan
5) Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir, dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan
6) Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
c. Buku Harian Lapangan (BHL) disiapkan dan di isi oleh penyedia barang/jasa, dan
diperiksa oleh pengawas teknis dan dilengkapi catatan instruksi-instruksi dan petunjuk
pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh pengguna barang/jasa;
d. Penyedia barang/jasa harus mentaati dan melaksanakan yang selaku pelaksana proyek,
terhadap intsruksi, arahan dan petunjuk yang diberikan pengawas teknis dalam Buku
Harian Lapangan (BHL);
e. Jika penyedia barang/jasa tidak dapat menerima/menyetujui pendapat/perintah
pengawas harus mengajukan keberatan-keberatan secara tertulis dalam jangka waktu
2x24 jam;
f. Penyedia barang/jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap pekerjaan
yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna dalam pelaksanaannya atas kemauan
inisiatif sendiri atau yang diperintah oleh pengawas teknis maupun Pejabat Pembuat
Komitmen/Tim Teknis.
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

(2) Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian dan
berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal yang penting
yang perlu dilaporkan;
(3) Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan
berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal yang penting
yang perlu dilaporkan.

BAGIAN17

PENUTUP
KESEHATAN KESELAMATAN KERJA dan LINGKUNGAN (K3)

1. LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3l) dalam pelaksanaan pekerjaan.

2. PEDOMAN DAN STANDAR


1) Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2) Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
3) Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional
4) Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3. KESELAMATAN KERJA

a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan
teknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan perlengkapan
keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan
lain - lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan
dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus
disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok
las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang
beresiko tertimpa benda keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas
dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para pekerja
tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.
RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

4. PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


(K3)
1) Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
2) SOP diajukan kepada Konsultan untuk dievaluasi.
3) Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Direktur Keselamatan, Ditjen
Perkeretaapian, Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian, PPK, dan Konsultan.

5. MATRIK PROGRAM K3
a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada tamu
ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek
b. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan
pembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan selama masa
pelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekali
c. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin,
bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan proyek dan menjaga
konsistensi pelaksanaan K-3L.
d. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan seminggu
sekali dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan kejadian yang terjadi dan
rencana tindak lanjut untuk memperbaikinya serta membahas permasalahan yang mungkin
terjadi serta langkah-langkah pencegahannya.
e. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental bertujuan untuk
melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan standar K-3L di lingkungan proyek
terhadap peraturan yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
f. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen proyek
yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K dan respon
terhadap keadaan darurat
g. Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga
kebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja.

Gambar Perlengkapan K3

Gambar Pemakaian Perlengkapan K3


RENOVASI INTERIOR DAN ELEKTRIKAL RUANG KANTOR

1. DIAGRAM ALUR K3

Anda mungkin juga menyukai