NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana
(S-1) Psikologi dan Pendidikan Agama Islam
Diajukan oleh
FAKULTAS PSIKOLOGI
DAN
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
i
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN
PERKEMBANGAN MORAL PADA SANTRIWATI
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana
(S-1) Psikologi dan Pendidikan Agama Islam
Diajukan oleh
FAKULTAS PSIKOLOGI
DAN
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ii
iii
iv
ABSTRKASI
Hubungan Antara Religiusitas dengan Perkembangan Moral
Pada Santriwati
Hasil analisis data menunjukkan tidak ada koefisien korelasi (r) sebesar -0,12
dengan p = 0,855 (p < 0,01), yang artinya tidak terdapat hubungan positif antara
religiusitas dengan perkembangan moral. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku santriwati
yang telah memiliki pemahaman tentang religiusitas dalam menjalankan peraturan yang
telah ada apabila ditinjau dari tahap perkembangan moral adalah belum sesuai.
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah tidak ada hubungan positif dan tidak
signifikan antara religiusitas dengan perkembangan moral.
v
PENDAHULUAN Indonesia yang memiliki penduduk
dalam dunia ini merupakan amanah bagi pendidikan agama yang baik.
kedua orang tua, hatinya yang suci Pendidikan agama merupakan hal yang
adalah permata yang mahal jika penting serta tonggak dalam kehidupan
akan tumbuh baik dan bahagia dunia bekal agar memiliki moral yang baik
akhirat, namun jika dibiasakan berbuat maka dapat dilakukan dengan cara anak
akan celaka dan binasa, dengan begitu karena pada dasarnya tujuan pendidikan
anak yang terlahir kedunia ini dalam pesantren menurut Dhofier (Nuqul
keadaan fitrah hal ini dikuatkan dengan 2008) yaitu meliputi meninggikan
adanya firman Allah dalam QS. Ar- moral, melatih dan mempertinggi
1
2
ajarkan kepada santriwati, sehingga para agama yang baik idealnya para
santriwati sudah dapat mengaplikasikan santriwati memiliki penerapan moral
aspek-aspek tersebut dalam kehidupan
yang sesusai dengan yang telah di
sehari-hari. Karena agama mengajarkan
ajarkan dalam pondok pesantren
kepada para penganutnya untuk
dengan menunjukkan perilaku yang
melakukan hal–hal yang baik dan tidak
sesuai dengan apa yang telah
melanggar tata aturan yang berlaku pada
diajarkan. Karena dengan hasil
masyarakat.
pembelajaran yang dilakukan di
Mengingat usia para santriwati
pondok pesantren dapat
yang berada di pondok pesantren
meningkatkan kognitif para
merupakan usia remaja yang mana pada
santriwati.
masa ini merupakan transisi, perubahan-
dimana pada usia ini membutuhkan pewejawantahan dari apa yang sudah
atau aspek yang membentuknya (1) oleh peneliti adalah santirwati pondok
spesifik:
METODE PENELITIAN
a. Merupakan santriwati
Pada penelitian ini digunakan
yang masih aktif
pendekatan kuantitatif. Adapun
mengikuti kegiatan belajar
Variabel tergantungnya adalah
mengajar serta kegiatan
religiusitas sedangkan variabel
pondok pesantren.
6
moral. Dengan hasil, koefisien korelasi memiliki religiuistas yang tinggi maka
< 0,01) dan untuk sumbangan efektif yang sedang, hal ini dapat dilihat dari
hanya sebesar 2% yang berarti terdapat subjek sebanya 114 santriwati 50 orang
1. Tidak ada hubungan dan tidak 77,5 yang berarti religiusitas pada
dengan p 0,855 dengan p < 0,01. sebesar 18,62 dan rerata hipotetik
8
yang dipakai adalah santriwati se- bisa menggunakan meode kualitatif atau
tingkat SMA, maka disarankan bagi literasi agar tidak bertentangan dengan
Penelitian ini pun terkendala dengan Nuqul, 2008. Pesantren Sebagai Bengkel
Moral, Optimalisasi Sumber
waktu yang terbatas saat pengambilan Daya Pesantren Untuk
Menanggulangi Kenakalan
data serta kurang sesuainya skala yang
Remaja. Piskoislamika Jurnal
digunakan untuk diberikan kepada Psikologi Islam Vol. 5. No 2.
Juli 2008
santriwati yang memiliki standar moral
DAFTAR PUSTAKA