Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA INSTRUMENTASI

SMART HOME ARDUINO

Disusununtukmelengkapitugasakhir dalam matakuliahfisika instrumentasi

Disusun oleh:
Feby Dwi Cahyani 1310817038
Rosita 1310817035
ZilanZalilaRendy1310817030

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
A. Tujuan
Alat yang dikembangkan bertujuan untuk:
1. Mendeteksi kebakaran yang terjadi di rumah dengan sensor gas dan api
2. Menyalakan lampu hanya ketika terdektsi adanya orang dalam rumah dengan sensor
gerak (PIR)

B. Kajian Teori
1. Sensor Gas MQ-2
MQ-2 adalah material yang sensitif terhadap konsentrasi gas yang tersusun dari
senyawa SnO2 atau disebut juga Timah (IV) Oksida. Material ini memiliki
karakteristik mengubah konduktivitas seiring dengan perubahan konsentrasi gas
disekitarnya. Sensor ini sensitif terhadap asap dan gas-gas mudah terbakar seperti:
LPG, Butane, Propana, Metana, Alkohol, dan Hidrogen.
Sensor asap MQ-2 memiliki resistansi sensor berbeda tergantung pada jenis gas.
Sensor ini memiliki potensiometer internal yang memungkinkan pengguna
menyesuaikan sensitivitas sensor sesuai dengan keakurat gas yang akan dideteksi.
Berikut gambaran detail sensor asap MQ-2

Gambar 1. Detail Sensor MQ-2

Sensor ini bekerja dengan mengubah tegangan sesuai dengan tingkat asap/ gas
yang ada di atmosfer. Sensor mengeluarkan tegangan yang sebanding
dengankonsentrasi asap/ gas. Hubungan tegangan dan konsentrasi gas adalah sebagai
berikut:
 Semakin besar konsentrasi gas, semakin besar tegangan output

 Semakin rendah konsentrasi gas, semakin rendah tegangan output

Output yang dihasilkan bisa berupa sinyal analog (A0) yang dapat dibaca dengan
input analog Arduino atau output digital (D0) yang dapat dibaca dengan input digital
Arduino. 4 pin yang dimiliki sensor MQ-2, yaitu:
PIN Pengkabelan ke Arduino Uno
A0 Pin Analog
D0 Pin Digital
GND GND
VCC 5V
Gambar rangkaian MQ-2 ke arduino:

Gambar 2. Rangkaian Sensor MQ-2


2. Sensor Gerak PIR
Sensor Passive Infrared atau biasa disingkat PIR merupakan sensor yang ideal
digunakan untuk mendeteksi gerakan. Sensor ini mengukur cahaya inframerah dari
objek di bidang pandangnya. Jadi, ia dapat mendeteksi gerakan berdasarkan perubahan
cahaya inframerah di lingkungan sehingga dapat mendeteksi apakah manusia telah
bergerak masuk atau keluar dari rentang sensor.
Sensor ini memiliki dua potensiometer bawaan untuk menyesuaikan waktu tunda
(potensiometer di sebelah kiri) dan sensitivitas (potensiometer di sebalah kanan),
seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 3. Gambaran Sensor PIR


Memasang sensor PIR ke Arduino cukup mudah karena hanya terdapat 3 pin,
yaitu:
PIN Pengkabelan ke Arduino Uno
GND Terhubung ke ground
OUT Sambungan ke pin digital Arduino
VCC 5V
Gambar rangkaian PIR ke arduino:

Gambar 4. RangkaianSensor PIR


3. Sensor Flame
Sensor Flame adalah sensor yang dirancang untuk mendeteksi dan merespon
keberadaan nyala api. Respons terhadap api yang terdeteksi tergantung pada instalasai,
tetapi dapat mencakup membunyikan alarm, menonaktifkan saluran bahan bakar
(seperti propana atau saluran gas alam), dan mengaktifkan sistem pencegahan
kebakaran.
Terdapat berbagai jenis metode deteksi nyala. Beberapa diantaranya adalah:
Detektor ultraviolet, dekat detektor IR array, detektor inframerah (IR), kamera termal
inframerah, detektor UV/ IR, dan lainnya.
Flame sensor sangat sensitif terhadap cahaya infrared yang panjang
gelombangnya 760-1100 nm. Pin yang dimiliki sensor ini adalah:
PIN Pengkabelan ke Arduino Uno
A0 (Analog Output) Real-time sinyal tegangan output pada tahan panas.
D0 (Digital Output) Saat suhu mencapai batas tertentu, output akan tinggi
dan rendah dan ambang sinyal disesuaikan melalui
potensiometer.
GND GND
VCC 3.3 V (D0) - 5V (A0)

Gambar rangkaian PIR ke arduino:

Gambar 5. RangkaianSensor Flame


C. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan :


No. Nama Alat Gambar Kegunaan
1. Arduino Uno Board mikrokontroler berbasis ATmega328P

2. Sensor Mq2 sensor yang digunakan untuk mendeteksi


Gas
konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara
serta asap dan output membaca sebagai
tegangan analog.
3. Sensor Flame sensor merupakan sensor yang mempunyai
fungsi sebagai pendeteksi nyala api yang
dimana api tersebut memiliki panjang
gelombang antara 760nm – 1100nm
4. Sensor PIR PIR (Passive Infra Red) Sensor adalah modul
sensor yang digunakan untuk mendeteksi
gerakan. Jika terdeteksi gerakan maka PIR
sensor akan memberikan respon output high
(3.3V) di pin output nya.
5. LCD IIC Sebagai keluaran darisistem yang terprogram
pada Arduino

6. Buzzer Buzzer adalah komponen yang dapat


mengubah sinyal menjadi getaran suara.
7. Kabel USB/ Yang berfungsi untuk mengirimkan program
Kabel ke arduino dan juga sebagai port komunikasi
Downloader serial

8. Kabel Jumper Penghubung antar komponen

D. Cara kerja alat


Arduino smarthome yang dikembangkan berfungsi untuk menjaga keamanan suatu
rumah dari bahaya kebocoran gas, nyala api dan membantu pengguna dalam menyalakan
lampu hanya ketika terdeteksi keberadaan manusia. Dalam alat ini menggunakan 3 sensor
yaitu: sensor gas MQ-2 untuk mendeteksi timbulnya asap (selain asap rokok), sensor
flame untuk mendeteksi nyala api dalam radius tertentu dan sensor PIR untuk mendeteksi
suhu tubuh manusia.

E. Pengujian Sensor
Untuk menguji kegunaan sensor didalam rumah dilakukan pengujian terhadap ketiga
sensor sebelum dirangkai dalam rangkaian smart home. Dilakukan pengujian untuk
mengetahui sensitivitas dan maksimal penggunaan ketiga sensor sebagai pelindung
rumah. Gambar Pengujian Sensor sebelum dirangkai

Gambar 6. Pengujian Sensor MQ-2


Gambar7..Pengujian Sensor Pir dan Flame

1. Pengujian Sensor MQ2


Pengujian yang dilakukan adalah hasil pengukuran sensor mq2 yang
dihubungkan dengan mikro kontroller pada rangkaian smart home dengan tampilan
pengukuran sensor MQ-2 secara analog melalui serial monitor. Pengujian sensor MQ-
2 dilakukan dengan cara melakukan pengukuran gas pada sebuah ruang dalam hal ini
menggunakan plastik yang diberikan asap motor dan dari sensor MQ-2 yang akan
menjadi input untuk mikrokontroler dan hasil pengukuran akanterlihat di serial
monitor. Tampilan pengukuran sensor MQ-2 pada serial monitor dapat dilihat pada
gambar berikut

Gambar 8..Tampilan monitor pada saat gas tanpaadanya stimulus


Gambar9..Pengujian Sensor MQ-2 denganPlastikUkuran500g

Gambar10..Pengujian Sensor MQ-2 denganPlastikUkuran1000 gr

Gambar11..Pengujian Sensor MQ-2 denganPlastikUkuran250 gr


No. 500 g 1000 gr 250 gr
1. LPG:13672.00ppm LPG:223.00ppm LPG:113.00ppm
CO:14049.00ppm CO:8834.00ppm CO:2876.00ppm
SMOKE:15389.00ppm SMOKE:1691.00ppm SMOKE:580.00ppm
2. LPG:20033.00ppm LPG:359.00ppm LPG:109.00ppm
CO:-22012.00ppm CO:13638.00ppm CO:2737.00ppm
SMOKE:-26806.00ppm SMOKE:2503.00ppm SMOKE:580.00ppm
3. LPG:13382.00ppm LPG:393.00ppm LPG:109.00ppm
CO:31671.00ppm CO:21578.00ppm CO:2477.00ppm
SMOKE:23244.00ppm SMOKE:2503.00ppm SMOKE:517.00ppm
4. LPG:12012.00ppm LPG:405.00ppm LPG:87.00ppm
CO:10001.00ppm CO:24377.00ppm CO:1921.00ppm
SMOKE:29596.00ppm SMOKE:2584.00ppm SMOKE:376.00ppm
5. LPG:8838.00ppm LPG:485.00ppm LPG:78.00ppm
CO:32109.00ppm CO:23409.00ppm CO:1732.00ppm
SMOKE:1588.00ppm SMOKE:2584.00ppm SMOKE:408.00ppm
6. LPG:1762.00ppm LPG:515.00ppm LPG:75.00ppm
CO:16515.00ppm CO:19075.00ppm CO:1824.00ppm
SMOKE:10330.00ppm SMOKE:2348.00ppm SMOKE:392.00ppm
7. LPG:791.00ppm CO:- LPG:471.00ppm LPG:49.00ppm
5861.00ppm CO:18302.00ppm CO:858.00ppm
SMOKE:4239.00ppm SMOKE:2584.00ppm SMOKE:248.00ppm
8. LPG:836.00ppm LPG:471.00ppm LPG:33.00ppm
CO:29787.00ppm CO:19075.00ppm CO:334.00ppm
SMOKE:3532.00ppm SMOKE:2841.00ppm SMOKE:95.00ppm
9. LPG:860.00ppm CO:- LPG:444.00ppm LPG:38.00ppm
26321.00ppm CO:24377.00ppm CO:908.00ppm
SMOKE:4113.00ppm SMOKE:2753.00ppm SMOKE:218.00ppm
10. LPG:613.00ppm CO:- LPG:500.00ppm LPG:57.00ppm
21500.00ppm CO:23409.00ppm CO:908.00ppm
SMOKE:4922.00ppm SMOKE:2503.00ppm SMOKE:228.00ppm
Dari hasil data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pada ukuran plastic 500 gr
dan 1000 gr terdapat pengukuran yang relatif sama, sedangkan untuk plastik
berukuran 250 gr dengan ruang yang lebih sempit memiliki konsentrasi gas yang lebih
kecil dibandingkan kedua pengukuran sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sensor telah diuji dan dapat mengukur konsentrasi gas yang terdapat pada
sebuah ruangan.

2. Pengujian Sensor PIR


Sensor PIR memiliki sensitifitas pada benda dengan jarak parabolik, tidak
seperti sensor ultrasonik dengan sensor lurus. Pengujian sensor PIR dilakukan dengan
cara melakukan perbandingan antara pengukuran jarak keberadaan manusia dari satu
titik dalam batas sebuah ruang menggunakan alat ukur jarak dengan Sensor PIR
dengan benda didalam ruangan. Rangkaian dan pengukuran sensor PIR dapat dilihat
pada gambar berikut.

Gambar 12. Pengujian Sensor PIR

No. Jarak Sensor denganmanusia Output Lampu

11. 10 cm LampuMenyala Terdeteksi


12. 20 cm LampuMenyala Terdeteksi
13. 40 cm LampuMenyala Terdeteksi
14. 60 cm LampuMenyala Terdeteksi
15. 100 cm LampuMenyala Terdeteksi
16. 240 cm LampuMenyala Terdeteksi
17. 350 cm LampuMenyala Terdeteksi
18. 500 cm LamputidakMenyala TidakTerdeteksi
Berdasarkan data hasil pengamatan, sensor PIR bekerja ketika objek manusia berada
pada jarak1 metersampai 3.5 meter, sedangkan ketika adanya benda didalam ruangan,
sensor PIR tidak bekerja dan merespon sehingga dapat digunakan sebagai sensor nyala
lampu.

3. Pengujian Sensor Flame


Pengujian flame sensor berdasarkan jarak sensor terhadap api dengan
menggunakan tegangan keluaran dari sensor sebagai tolak ukur jarak api dan
membandingkannya dengan sensor flame yang diberikan cahaya. Pengujian bertujuan
untuk menguji sensitifitas atau kepekaan sensor terhadap jarak dengan api. Sensor
memiliki keluaran tegangan analog yang berubah-ubah sesuai keadaan api.

Gambar 13. Pengujian Sensor Flame dengancahayaSenter HP

Data Pengujian sensor flame terhadap jarak


No. Jarak Sensor denganApi Terdeteksi Tidakterdeteksi
1. 20 cm 3 x Percobaan
2. 30 cm 3 x Percobaan
3. 40 cm 3 x Percobaan
4. 50 cm 3 x Percobaan
5. 60 cm 3 x Percobaan
6. 70 cm 3 x Percobaan
7. 80 cm 3 x Percobaan
8. 90 cm 3 x Percobaan
9. 100 cm 3 x Percobaan
10. 150 cm 2 x percobaan 1 x percobaan
11. 180 cm 1 x percobaan 2x percobaan

Data Sensor Flame Jarak terhadap tegangan pada sensor

No. Jarak Sensor denganApi Percobaan 1 Percobaan 2


(Volt) (Volt)
1. 20 cm 4.75 volt 4.77 volt
2. 30 cm 3.00 volt 3.32 volt
3. 40 cm 2.14 volt 2.15 volt
4. 50 cm 1.50 volt 1.56 volt
5. 60 cm 1.16 volt 1.14 volt
6. 70 cm 0.95 volt 0.92 volt
7. 80 cm 0.73 volt 0.77 volt
8. 90 cm 0.53 volt 0.53 volt
9. 100 cm 0.43 volt 0.44 volt
10. 150 cm 0.43 volt 0.44 volt
11. 180 cm 0.39 volt 0.44 volt

Berdasarkan hasil pengujian sensor dapat mengeluarkan tegangan keluaran yang


semakin besar didekat api dan sebaliknya tegangan yang kecil ketika jauh dari api.Sedangkan
sensor tidak mendeteksi ketika diberikan cahaya senter. Sehingga sensor tersebut dapat
berfungsi sebagai pelindung rumah dari kebakaran dan sumber api yang besar.

F. Kesimpulan dan Saran


1. Simpulan
Dalam membuat smart home berbasis Arduino telah dilakukan uji coba untuk menguji
kemampuan alat dalam mengukur dan mendeteksi keberadaan gas dan api yang bertujuan
untuk mengamankan rumah dengan sensor flame dan sensor gas. Rangkaian ini
ditambahkan sensor PIR yang berfungsi untuk menyalakan lampu dengan adanya sensor
suhu tubuh manusia sehingga jika didalam ruangan tidak terdeteksi adanya manusia,
maka sensor tersebut tidak akan menyalakan lampu rumah. Sensor PIR memiliki jarak
maksimal 3.5 meter. Untuk sensor flame sebagai pendeteksi adanya kebakaran, sensor
tersebut hanya mendeteksi nyala sumber api yang berjarak kurang lebih 2 meter sehingga
jika ditaruh diatap rumah dapat berfungsi. Yang terakhir sensor MQ2 yang mendeteksi
kebocoran gas pada ruangan telah dibuktikan dengan percobaan menggunakan plastik
dengan berbagai ukuran. Sehingga untuk rangkaian akhirnya dibuat smarthome dalam
mendeteksi rumahdengan sensor keluaran buzzer dan nyala lampu serta melalui LED.

Gambar 14. Rangkaian Smart Home denganMikrocontroller


Gambar 15. DeteksiRumah Aman
2. Saran
Untuk sensor gas akan lebih baik digunakan kalibrasi dengan membandingkan
perhitungan dengan alat kalibrasi gas sehingga lebih akurat dalam penyampaian data
perhitungan.

G. Daftar Pustaka
https://sandboxelectronics.com/?p=165#Standard_Working_Condition

https://www.instructables.com/id/How-to-Detect-Concentration-of-Gas-by-Using-MQ2-
Se/

Gumilar, Zulfikar Ramadhan, dkk. Model Smart Home Solution Berbasis


Mikrokontroler. Program Studi Ilmu Komputer-FMIPA. Universitas Pakuan, Bogor.

Kurniawan, Tomy dan Rajes Khana . Rancang Bangun Sistem Proteksi Kebakaran Pada
Mini Smart Kitchen Berbasis Arduino. Program Studi Teknik Elektro, Universitas 17
Agustus 1945, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai