Anda di halaman 1dari 6

Dependency theory; Indonesia dan Ketergantungan terhadap Negara Maju

Latar Belakang
Kapitalisme pada negara-negara berkembang terjadi akibat adanya ketergantungan dari
negara- negara berkembang terhadap negara-negara maju. Dalam system yang modern, tidak ada
satupun negara yang dapat hidup sendiri dan berhasil memenuhi kebutuhan negara dan warga
negaranya sendiri. Namun efek negative dari ketergantungan sebuah negara itu telah
menyuburkan kembali praktek kapitalis di banyak negara di dunia.
Harapan dari negara-negara berkembang atau negara miskin dengan melakukan
kerjasama dengan negara lain pada awalnya adalah agar mendapat kemajuan dan kesejahteraan
yang lebih baik bagi negara dan warga negaranya.
Teori dependensi menganalisis teori modernisasi. Teori ini mematahkan dampak positif
dari ketergantungan negara-negara berkembang terhadap negara maju. Teori ini didasari fakta
lambatnya pembangunan dan adanya ketergantungan dari negara dunia ketiga, khususnya di
Amerika Latin. Teori dependensi memiliki saran yang radikal, karena teori ini berada dalam
paradigma neo-Marxis.
Di era globalisasi ini sepertinya sangat sulit bagi suatu negara untuk melepaskan diri
dengan negara lain. Hubungan antar negara sepertinya menjadi keharusan. Sehingga apa yang
dikatakan oleh Andre Gunder Frunk mengenai teori ketergantungan depensi tidak akan bisa
diaplikasikan dalam keadaan negara saat ini. Andre Gunder Frunk mengatakan bahwa negara
berkembang dan terbelakang harus memutuskan hubungan dengan negara maju supaya bisa
maju.
Dalam ekonomi politik internasional dijelaskan mengenai motivasi pemberian bantuan
luar negeri ini, seperti dikutip dalam buku Ekonomi Politik Internasional: Studi Pengenalan
Umum, ( Yanuar Ikbar:2002) mengatakan bahwa alasan pemberian bantuan oleh suatu negara
atau institusi tertentu, terutama adalah self interest politik, strategi dan ekonomi. Sekalipun pada
umumnya alasan itu berupa motivasi moral, bantuan kemanusiaan atau bantuan untuk
kesinambungan proses hubungan komplementasi dan pembangunan pihak lain. Namun demikian
sulit ditemukan bukti-bukti sejarah perkembangan bantuan luar negeri selama periode tertentu

R.Herawati Page 1
yang menunjukkan bahwa negara donor atau institusi-institusi kredit internasional membantu
tanpa mengharapkan keuntungan tertentu .
Indonesia sebagai bagian dari dunia internasional juga tidak lumput dari namanya
pengaruh luar. Dulu Bung Karno di awal kemerdekaan mengatakan Indonesia harus menjadi
bangsa/negara yang berdikari. Berdikari maksudnya adalah mampu untuk mengolah dan
memajukan wilayah NKRI dengan cara tidak bergantung kepada orang luar (asing). Namun
setelah Soekarno digantikan oleh Soeharto, ada perubahan orientasi. Soeharto sangat membuka
peluang asing untuk masuk berinvestasi ke Indonesia. Inilah awal dari perusahaan asing masuk
dalam membangun Indonesia.
Indonesia sendiri termasuk negara penghutang dengan data dalam RAPBN 2013 porsi
pembayaran cicilan bunga dan pokok utang mencapai Rp 171.7 triliun (15,0% terhadap Belanja
Pemerintah Pusat) atau meningkat sebesar 2,4% dari tahun 2012 sebesar Rp 167.5 triliun. Terdiri
dari pembayaran bunga Utang Luar Negeri (ULN) dan Utang Dalam Negeri (UDN) sebesar Rp
113.243 triliun, serta pembayaran cicilan pokok utang LN sebesar Rp 58.405 triliun. Utang-utang
tersebut terus dilakukan untuk menutupi deficit anggaran.

Analisis Pembahasan
Salah satu definisi Dependency theory adalah :
Dependency theory is used to explain the failure of nonindustrialized countries to develop
economically in spite of investments from industrial countries. The central argument of this theory is that
the world economic system is highly unequal in its distribution of power and resources and places most
nations in a dependent position in relation to the industrial powers. http://sociology.about.com/

Andre Gunder Frank adalah adalah seorang ahli ekonomi amerika, juga pelopor dari
teori ketergantungan/dependency theory mengungkapakan bahwa keterbelakangan bukanlah
suatu kondisi ilamiah dari sebuah masyarakat.bukan juga masyarakat itu kekurangan modal.
Keterbelakangan merupakan sebuah proses ekonomi, politik dan sosial yang terjadi akibat
globalisasi dari sistim kapitalisme. Sebagai pelopor kemunculan teori dependensi, Ia
menganggap bagaimana perkembangan dunia ketiga dalam hal ini negara-negara berkembang
yang tatanan ekonominya telah dihancurkan oleh negara dunia pertama selama masa kolonial.
Frank berpendapat bahwa proses yang sama pembangunan di metropolis Barat sekaligus
melanggengkan keterbelakangan di Dunia Ketiga negara-negara satelit. Kapitalis asing berkuasa
dengan cara bekerjasama dengan para elite politik dan para pengusah domistik tertentu dengan

R.Herawati Page 2
mengorbankan kepentingan rakyat banyak. Roda perekonomian bergerak hanya untuk
menguntungkan kapitalis asing, elit politik dan segelintir pengusaha domistik saja. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa interaksi terjadi antara negara maju dengan negara miskin lebih bersifat
eksploitasi negara maju terhadap negara miskin. Oleh karena itu Frank beranggapan tidak ada
pembangunan dalam negara-negara yang berketergantungan tersebut sebagai dampak dari
adanya kerjasama seperti itu.
Asumsi dari teori dependency ini adalah dominasi perekonomian dunia oleh negara-
negara pusat (core) dan rekayasa eksploitasi yang dilakukan oleh mereka yang pada
akhirnya justru menjadikan negara-negara pinggiran ini semakin tergantung kepada negara
pusat. Teori memberikan peringatan bahwa interaksi antara negara maju dan miskin pada satu
sisi menguntungkan tetapi disisi lain ternyata juga membawa efek ketergantungan yang pada
masa-masa sebelumnya belum pernah terfikir.
Teori ini juga menjelaskan kemampuan suatu perekonomian yang
terbelakang (underdeveloped) sangat susah untuk mencapai perekonomian yang modern.
Menurut teori ini keadaan tersebut disebabkan karena adanya perangkap
ketergantungan dan dominasi dari perekonomian yang telah maju. Masyarakat yang berdiam di
wilayah perekonomian yang underdeveloped telah kehilangan kemandiriannya dan menjadi
kawasan pinggiran dari wilayah-wilayah yang telah maju perekonomiannya. Contoh yang
paling sering dikemukakan ialah hubungan negara-negara kawasan utara dunia (negara-negara
maju) dengan kawasan selatan (negara-negara sedang berkembang).
Definisi Ketergantungan menurut Dos Santos adalah dimana kehidupan ekonomi suatu
negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara
lain. Negara tersebut hanya berperan sebagai penerima akibat saja. Meski demikian,
dimungkinkan bila negara pusat berkembang maka negara pinggiran dapat ikut serta
berkembang. Menurutnya ada 3 pola ketergantungan yaitu :
 Ketergantungan colonial ; capital financial dan perdagangan dibawah otoritas negarapenjajah
dan terdapat monopoli dalam perdagangan untuk kepentingan negara colonial
 Ketergantungan financial industry : adanya hegemoni capital oleh negara kuat kepada negara
berkembang, akibat nya ekonomi domistik tergantung pada eksport

R.Herawati Page 3
 Ketergantungan teknologi industry : kehadiran multinasional corporation, adanya monopoli
teknologi oleh negara maju menyebabkan negara berkembang harus membayar sewa hak
paten.
Hal-hal tersebut diatas dimana adanya surplus ekonomi dari negara berkembang kepada
negara maju mengakibatkan negara maju semakin meningkat perekonomiannya karena
mendapat dukungan dari negara-negara berkembang sebagai penyumbang. Meski demikian
Santos beranggapan masih ada kemungkinan negara pinggiran ini ikut berkembang bersama
dengan negara pusat.
Pola hubungan antara negara pemberi akibat dan penerima akibat biasa dikenal dengan
istilah :
 Core vs Peryphery
 Metropolitan vs Satelite
 Developed countries vs backward countries
 Developed countries vs underdeveloped countries
Mengenai utang luar negeri, Teori ketergantungan (dependensia) menyatakan bahwa
bantuan luar negeri digunakan oleh negara kaya untuk mempengaruhi hubungan domestik dan
luar negeri negara penerima bantuan, merangkul elit politik lokal di negara penerima bantuan
untuk tujuan komersil dan keamanan nasional. Kemudian, melalui jaringan internasional,
keuangan internasional dan struktur produksi, bantuan luar negeri ditujukan untuk
mengeksploitasi sumber daya alam negara penerima bantuan. Sehingga para penganut teori
dependensia, menganggap bahwa bantuan luar negeri dapat digunakan sebagai sebuah instrumen
untuk perlindungan dan ekspansi negara kaya ke negara miskin, sebuah sistem untuk
mengekalkan ketergantungan.
Dari perspektif negara donor setidaknya ada dua hal penting yang dianggap memotivasi
dan melandasi bantuan luar negeri ke negara-negara debitor. Kedua hal tersebut adalah motivasi
politik (political motivation) dan motivasi ekonomi (economi motivation), dimana keduanya
mempunyai keterkaitan yang sangat erat yang satu dengan yang lainnya (Basri, 2003 : 101).
Motivasi pertama inilah yang kemudian menjadi acuan bagi AS untuk menguncurkan dana
bantuan dalam merekonstruksi kembali perekonomian Eropa Barat setelah hancur saat PD II, dan
program ini dikenal dengan nama Marshall Plan (Todaro,1985 : 89).

R.Herawati Page 4
Bila kita melihat kondisi kehidupan ekonomi di Negara Indonesia dewasa ini, Indonesia
termasuk negara yang berketergantungan terhadap negara lain. Indonesia terlibat hutang yang
banyak kepada negara-negara maju, juga memiliki masalah dalam pengelolaan kekayaan alam.
Pengelolaan kekayaan alam yang buruk membuat bangsa Indonesia harus kehilangan pundi-
pundi penghasilan negara yang dapat mensejahterakan bangsanya lebih baik .Hal ini sebagai
akibat timbulnya perusahaan asing yang dibiarkan memperpanjang kontrak-kontrak pengelolaan
bahan tambang yang penting bagi negara. Akibat penguasan bahan-bahan tambang seperti emas
dan batu bara oleh bangsa-bangsa asing membuat bangsa ini kehilangan pendapatan yang sangat
besar. Rakyat Indonesia bekerja hanya sebagai tenaga kerja atau kuli , sedangkan orang asing
leluasa menarik keuntungan yang banyak. Dampak yang buruk dari kontrak-kontrak kerja dan
penguasaan kekayaan alam yang parah terjadi di Indonesia bagian Timur dimana rakyat setempat
masih belum dapat menikmati hasil yang cukup dari kekayaan alam yang dikontrakan kepada
negara-negara asing.
Meski bukanlah hal yang mungkin bagi bangsa ini terlepas dari kerjasama dengan bangsa
lain, namun sudah saatnya Indonesia mewaspadai perangkap hutang karena dapat dimungkinkan
terjadinya liberalisasi ekonomi yang semakin tidak terkontrol dan menambah peluang campur
tangan asing terhadap kebijakan dalam negeri Indonesia. Penyerapan hutang yang terus menerus
tanpa penggunaaan yang efektif hanya akan menambah beban negara dan kesengsaran bagi
rakyat. Begitupun dengan tingkah polah para pejabat negara yang senang korupsi sehingga
Indonesia termasuk negara yang terkorup di dunia, menambah buruk keadaan posisi keuangan
negara.

Referensi :
1. Frank, A. G. (1971). Capitalism and Underdevelopment in Latin America . London:
Penguin Books.

2. Ikbar, Y. (2002). Ekonomi politik internasional :Studi pengenalan umum. Bandung:


Universitas Padjajaran.

3. Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun 2013

R.Herawati Page 5
4. Todaro, P Micahel. (1998) Ekonomi Pembangunan di Dunia Ketiga, Bina Aksara,
Jakarta. 1998
5. Catatan Kuliah Sosiologi semester 2 (2014), Prof. DR. H. Endang
Komara,M.Si.Program Pascasarjana IPS, STKIP Pasundan Cimahi

R.Herawati Page 6

Anda mungkin juga menyukai