( Streptokokus )
Divisio : Procaryotae
Class : Schyzomycetes
Ordo : Eubacteriales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Spesies :
Streptococcus pyogenes
Streptococcus agalactiae
Streptococcus equisimitis
Streptococcus pneumoniae
Klasifikasi klasik :
Streptococcus beta hemolytic : hemolisa darah sempurna, zona jernih
Streptococcus alpha hemolytic : hemolisa tidak sempurna, perubahan warna
kehijauan(methemoglobin)
Streptococcus gama non-hemolytic :tidak menghemolisa darah
Sifat pertumbuhan :
pH : 7,4 - 7,6
Suhu pertumbuhan : 37 derajat Celcius
Media isolasi primer adalah agar darah dengan oksigen yang rendah karena
oksidasiintraseluler dapat menghasilkan hidrogen peroksida yang bersifat toksik bagi
bakteri.
Penyakit klinis yang ditimbulkan :
Infeksi tenggorokan dan kulit ( S.pyogenes/grup A) bersifat paling virulen
Sepsis neonatus, infeksi purpuralis, meningitis ( S.agalactiae/grup B )
Penyakit pada hewan ( S.equisimitis )
Infeksi saluran kemih dan empedu, septikemia, endokarditis ( S.faecalis/grup D )
Pembentukan plak pada gigi ( S.mutans )
Terdapat sekitar 20 spesies dari streptococcus sp, sehingga perlu klasifikasi untuk dapat
ditentukan jenisnya. Ada 3 cara klasifikasi, yaitu berdasarkan karakteristik pertumbuhan
koloni, pola hemolisis pada media agar darah/kaldu pepton darah ( untuk mengetahui jenis al
pha, beta,dan gama ), serta dengan cara serologi yaitu mengetahui komposisi antigenik dari
substansidinding sel.
Spesimen yang digunakan untuk pemeriksaan streptococcus dapat berupa sputum, urin,
tinja,usapan luka, usapan kulit maupun faring. Untuk penanganan spesimen, dapat
digunakan beberapa cara, antara lain :
Jika sampel kurang dari 2 jam dilakukan pemeriksaan, maka tidak diperlukan
perlakuankhusus. Bakteri Streptococcus cukup tahan pada lingkungan kering,
spesimen berupakapas lidi dapat dimasukkan ke dalam kantong kertas steril atau
tabung steril untuk dibawa ke labratorium.
Jika membutuhkan waktu selama 24 jam (baru dikirim esok harinya) atau jika
dicurigaiterdapat bakteri patogen lainnya, misalnya pada infeksi luka, sangat
diperlukan medialain seperti media stuart atau amies ( media transport ).
Jika transpor membutuhkan waktu lebih dari 1 hari, perlu silika gel atau sistem
transpor dengan kertas filter kering. Sistem ini dapat digunakan untuk spesimen
usapan kulit ataufaring.
Streptococcus adalah bakteri spheris Gram positif yang khasnya berpasangan atau
membentuk rantai selama pertumbuhannya. Beberapa kelompok streptococcus adalah flora
normal manusia.Streptococcus menghasilkan berbagai enzim dan substansi ekstraseluler.
Streptococcus merupakan kelompok bakteri yang heterogen, dan tidak ada sistem
yang dapatmengklasifikasikannya. Dua puluh spesies, termasuk Streptococcus pyogenes
(Grup A), Streptococcus agalactie (Grup B), dan Enterococci (Grup D) memiliki ciri-ciri
dengankombinasi gambaran: sifat pertumbuhan koloni, pola hemolisis pada agar darah
(α hemolisis, β hemolisis, atau tidak ada hemolisis), komposisi antigenik pada substansi
dinding sel grup-spesifik, dan reaksi biokimia. Tipe Streptococcus pneumoniae
(pneumococcus) diklasifikasikanlebih lanjut berdasarkan komposisi antigenik polisakarida
kapsuler (Quelung Tes).
1. Streptokinase (Fibrinolisin)
Enzim ini dapat mengubah Plasminogen pada plasma menjadi plasmin, suatu
enzim proteolitik aktif yang mencerna fibrin dan protein lain.
2. Streptodornase
Enzim yang digunakan oleh Streptococcus untuk depolimerasi DNA
3. Hialuronidase
Untuk memecah asam hialuronidase, sebuah komponen penting bahan dasar jaringan
ikat
4. Eksotoksin Pirogenik
Merupakan sebuah superantigen yang dapat menimbulkan sindrom syok toksik
Streptococcusdan demam scarlet
5. Difosfopiridin
NukleotidaseZat ini berkaitan dengan kemampuan organisme dalam membunuh
leukosit
6. Hemolisin
Streptococcus mampu melakukan hemolisis sel darah merah secara in vitro dalam
berbagaitingkatan dengan menggunakan hemolisin
Referensi: