PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dimana fisik, mental, dan sosial dalam keadaan baik tidak hanya terbebas dari
badan, jiwa, dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produkif
cara pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang melihat
yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan,
dalam Visi Indonesia Sehat 2010, dimana untuk mencapai Indonesia sehat
serta merawat yang sakit agar menjadi sehat. Oleh karena itu berbagai upaya
1
kesehatan, khususnya untuk penduduk usia lanjut. Salah satu bentuk kegiatan
yang perlu digalakkan agar tujuan dimaksud dapat lebih cepat dicapai adalah
Kegiatan Posyandu adalah kegiatan dari dan oleh dan untuk masyarakat,
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
2
mulai berkembang, merupakan wujud nyata dan cerminan kebutuhan
berkelanjutan dan bermutu dalam rangka mencapai masa tua yang sehat,
Magelang telah ditetapkan target pelayanan pra usila dan usila sebesar 70%.
cakupan pelayanan pra usila dan usila sangat rendah yaitu 33,25%.
Sedangkan cakupan pelayanan pra usila dan usila di Dusun Kempul adalah
B. Rumusan Masalah
apakah yang menyebabkan rendahnya cakupan pelayanan pra usila dan usila
C. Batasan Judul
1. Batasan judul
Laporan kegiatan ini berjudul Evaluasi kegiatan Posyandu Pra Usila dan
3
b. Posyandu: Suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
Jawa Tengah.
Kabupaten Magelang.
4
c Lingkup sasaran: Cakupan pelayanan pra usila dan usila
D. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Kecamatan Salaman
Salaman.
E. Manfaat
5
Sebagai data dasar evaluai kegiatan posyandu pra usila dan usila serta
dan usila.
posyandu lansia.
F. Metodologi Penelitian
data adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh melalui
observasi atau wawancara langsung.8 Data primer dari kegiatan ini diperoleh
dengan cara mendatangi dan memberikan kuesioner kepada 10 orang pra usila
dan usila, selain itu juga dilakukan wawancara kepada kader dan bidan desa.
metode pendekatan sistem, dengan melihat input, proses, dan output, yang
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
lanjut.4
C. Sasaran
7
Sasaran pelaksanaan pembinaan Kelompok Usia Lanjut, terbagi dua
yaitu:2
1. Sasaran Langsung :
Usia Lanjut risiko tinggi, yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia
usia lanjut
Masyarakat luas
D. Mekanisme pelayanan
posyandu lansia sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada juga hanya
8
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia
rujukan kasus
3. Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa
E. Jenis pelayanan
kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu
Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita
9
Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di
tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
7. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi
9. Penyuluhan Kesehatan.
memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga
seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran.2,4
10
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia,
ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan
Sehat (KMS) lansia, dan buku pedoman pemeliharaan kesehatan usia lanjut.2,4
1. Pembinaan
peran masyarakat atau kelompok usia lanjut itu sendiri. Pembinaan yang
2. Evaluasi
11
Mudah didapat artinya indikator yang diusulkan optimis dapat dicapai.
perkembangan/ keadaan.
b. Kehadiran kader
c. Pelayanan kesehatan:
1). Cakupan penimbangan (berat badan dan tinggi badan) (CB) yaitu
BXC
Keterangan:
12
B: Jumlah anggota kelompok
(CL)
sebagai berikut:
Keterangan:
darah/Hb)
setahun
13
3). Cakupan hasil pemeriksaan kesehatan (CK) yaitu presentase
tinggi badan)
- Rekreasi, dll
- Kegiatan terbatas dan tidak rutin setiap bulan (frekuensi < 8 kali).
14
- Kader aktif terbatas
15
Senam usia lanjut <8 8-9 10 10
Kegiatan sektor terkait (jenis) 0 1 2 >2
Pendanaan kegiatan berasal dari - - <50% >50%
masyarakat
G. Kendala pelaksanaan posyandu lansia
1. Pihak Pemerintah/Institusi
sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu
dijangkau.
16
menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor keamanan
atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah
atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau
menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk
5. Kesiapan petugas
bentuk pelaksanaan kegiatan Posyandu Usila. Dalam hal ini perlu adanya
6. Sikap petugas
Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar
17
Dengan sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau
BAB III
A. Letak Wilayah
Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dusun ini terdiri dari empat
RT, yaitu RT 27, RT 28, RT 29, dan RT 30. Adapun batas wilayah Dusun
B. Keadaan Demografis
berdasarkan data statisktik kantor Desa Menoreh adalah 575 jiwa dengan
berdasarkan data bulan Juni 2010 yaitu: Laki-laki berjumlah 299 jiwa,
18
perempuan berjumlah 276 jiwa. Sedangkan penduduk yang tergolong pra
Tabel 2. Jumlah pra usila, usila, dan usila resti Dusun Kempul
Kelompok Penduduk (orang)
Usila 7
Usila resti 7
Total 145
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN
mengenai pelaksanaan Posyandu Pra usila dan Usila di Dusun Kempul. Sampel
yang terstruktur tentang pengetahuan pra usila tentang fungsi dan kegiatan
posyandu, perilaku dan sikap pra usila dan usila terhadap kegiatan posyandu serta
A. Hasil kuesioner
Hasil kuesioner yang diberikan kepada para pra usila dan usila terlihat pada
tabel 2.
20
Puskesmas 0 0%
3 Siapakah yang melakukan penyuluhan pembinaan kesehatan usia
lanjut?
Kader 3 30%
Bidan 7 70%
Dokter umum 0 0%
4 Apakah dalam 1 tahun terakhir ini anda telah memeriksakan kondisi
kesehatan anda?
Ya 8 80%
Tidak 2 20%
5 Dimanakah Anda memeriksakan kondisi
kesehatan Anda?
Posyandu Lansia 1 10%
Puskesmas 9 90%
Dokter praktek umum 0 0%
6 Berapa kali dalam 1 tahun anda memeriksakan kondisi kesehatan
Anda di Posyandu Lansia ?
Lebih dari 10 kali dalam 1 tahun 4 40%
8 kali dalam 1 tahun 0 0%
Kurang dari 8 kali dalam 1 tahun 2 20%
Tidak pernah 4 40%
7 Apakah Anda tahu tentang Posyandu Lansia?
Tahu 10 100%
Tidak tahu 0 0%
8 Adakah Posyandu Lansia di tempat anda?
Ada 10 100%
Tidak ada 0 0%
9 Apakah Anda pernah datang ke Posyandu Lansia?
Pernah 6 60%
Pernah sebelumnya tapi sekarang tidak 4 40%
Tidak pernah 0 0%
10 Apakah kegiatan-kegiatan di Posyandu Lansia?
Pemeriksaan kegiatan sehari-hari, status 5 50%
mental, timbang badan, ukur tinggi badan, ukur
tekanan darah
Penyuluhan, konseling, pemberian makanan 5 50%
tambahan, senam lansia, kerohanian, dll
Tidak tahu 0 0%
11 Apabila anda datang ke Posyandu Lansia apakah dilayani dengan
baik?
Sangat baik 4 40%
Cukup baik 6 60%
Kurang baik 0 0%
Tidak baik 0 0%
21
12 Apakah pelayanan Posyandu Lansia sudah memuaskan?
Sangat puas 0 0%
Puas 1 10%
Kurang puas 9 90%
Tidak puas 0 0%
13 Sudah cukupkah jumlah petugas kesehatan di Posyandu Lansia?
Sangat cukup 0 0%
Cukup 0 0%
Kurang cukup 10 100%
Tidak cukup 0 0%
13 Apakah petugas di Posyandu Lansia melakukan pengobatan?
Ya 0 0%
Tidak 10 100%
14 Apakah petugas Posyandu Lansia memberikan informasi yang anda
butuhkan?
Selalu 0 0%
Kadang-kadang 10 100%
Jarang 0 0%
Tidak pernah 0 0%
15 Puaskah anda terhadap informasi yang diberikan oleh petugas?
Sangat puas 0 0%
Puas 6 60%
Kurang puas 4 40%
Tidak puas 0 0%
16 Apa alasan anda tidak melakukan pemeriksaan kesehatan di Posyandu
Lansia?
Tidak ada dokter 10 100%
Tidak ada waktu 0 0%
Pelayanan kurang memuaskan 0 0%
Dari hasil survei didapatkan bahwa 60% responden pernah datang ke
lansia, akan tetapi sekarang tidak lagi. Adapun penyebab responden tidak
berlangsung.
dokter
22
3. Tidak dilakukan pengobatan
Dari hasil survei, juga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pra usila
keterangan tentang penyakit mereka. Dikatakan pula bahwa para pra usila dan
dokter. Oleh karena tidak adanya dokter atau bidan di posyandu tersebut
menyebabkan para pra usila dan usila enggan untuk datang ke posyandu.
Selain itu, sebab lainnya adalah adanya keterbatasan fisik juga mengakibatkan
23
Dari hasil wawancara bidan desa, didapatkan bahwa posyandu lansia
telah berjalan selama 3 tahun akan tetapi persentase cakupan pelayanan pra
pra usila dan usila adalah para pra usila dan usila masih menganggap bahwa
posyandu adalah tempat pengobatan, sehingga tidak adanya dokter atau bidan
di posyandu menyebabkan para pra usila dan usila enggan untuk datang ke
posyandu. Bidan desa juga mengatakan bahwa tidak ada jadwal khusus untuk
24
BAB V
ANALISIS MASALAH
25
penyebab masalah dengan menyusun alternatif pemecahan masalah tersebut.
B. Identifikasi masalah
Gambar 1. Siklus pemecahan masalah6
Dari hasil survei didapatkan bahwa 60% responden pernah datang ke
Lansia tetapi sekarang tidak lagi. Didapatkan juga 40% responden lebih dari
di puskesmas, hal ini disebabkan oleh tidak adanya tenaga kesehatan yang
26
adanya tenaga kesehatan saat kegiatan berlangsung dan kurang mengerti
lingkungan, dan proses. Input terdiri dari 5 komponen, yaitu : Man, Money,
Kemungkinan Kelebihan
Hambatan
MAN Tidak ada kader Terdapat kader
khusus untuk posyandu balita.
posyandu lansia. Kader telah
Petugas kesehatan terlatih.
tidak rutin datang.
KOMPONEN MONEY Tidak adanya bantuan Ada dana swadaya
INPUT dana dari Puskesmas. masyarakat.
Terbatasnya dana
swadaya masyarakat
terhadap Posyandu
Lansia
METHOD Terdapat buku
pedoman kegiatan
kesehatan di
kelompok usia lanjut
MATERIAL Tersedianya sarana
dan pra sarana untuk
27
melaksanakan
posyandu
MACHINE Tidak adanya poster, Terdapat tensi di
leaflet tentang posyandu lansia
posyandu lansia dan Terdapat
sasaran yang ingin timbangan di
dicapai. posyandu lansia
Tidak adanya
peralatan
laboratorium
sederhana.
LINGKUNGAN Kurangnya Pra usila dan usila
pemahaman lansia mengetahui adanya
akan kegiatan di posyandu lansia
posyandu lansia.
Kurangnya
kepercayaan lansia
kepada kader dan
bidan setempat.
Kurangnya dukungan
dari keluarga lansia
kepada lansia.
Faktor sosial budaya :
Para pra usila dan
usila masih
mempunyai pola pikir
bahwa posyandu
adalah tempat untuk
berobat, sehingga
tidak adanya tenaga
kesehatan saat
kegiatan berlangsung
membuat para pra
usila dan usila enggan
datang ke posyandu.
28
kesehatan tidak rutin
datang saat kegiatan
berlangsung.
Kegiatan
hanya sekedar kegiatan
kerohanian,
pemeriksaan tekanan
darah, dan pemeriksaan
IMT.
P3 Evaluasi tentang
pengawasan dan
pemantauan program
posyandu lansia telah
dilaksanakan
29
Input
Machine Man
30
Setelah dilakukan konfirmasi kepada kader dan bidan, dari kemungkinan
penyebab masalah di atas maka didapatkan masalah yang paling mungkin, yaitu:
1. Kurangnya pemahaman lansia akan kegiatan di posyandu lansia.
2. Faktor sosial budaya: pola pikir lansia yang beranggapan bahwa posyandu
adalah tempat berobat.
3. Kurangnya dukungan dari keluarga lansia kepada lansia.
4. Tidak ada jadwal rutin kunjungan dari petugas kesehatan saat kegiatan
berlangsung.
31
BAB VI
cakupan pelayanan pra usila dan usila di Dusun Kempul maka langkah
32
Penyebab masalah Alternatif pemecahan masalah
33
Pedoman untuk mengukur efektivitas program:
a. Magnitude (m) Besarnya penyebab masalah yang dapat
diselesaikan.
b. Importancy (I) Pentingnya cara penyelesaian masalah
c. Vulnerability (v) Sensitifitas cara penyelesaian masalah
Kriteria m, I, dan v kita beri nilai 1-5. Bila makin magnitude maka nilai
nya makin besar, mendekati 5. Begitu juga dalam melakukan penilaian
pada kriteria I dan v.
2. Efisiensi pogram
Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah ( cost ). Kriteria
cost ( c ) diberi nilai 1-5. Bila cost nya makin kecil, maka nilainya
mendekati 1.
Berikut ini proses penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah
dengan menggunakan kriteria matrix :
Tabel 6. Hasil akhir penentuan prioritas pemecahan masalah
Penyelesaian Nilai Kriteria Hasil akhir Urutan
Masalah
M I V C (M x I x V) /
C
A 2 3 3 2 9 I
B 1 3 4 2 6 III
C 1 2 4 1 8 II
Setelah melakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan penyebab
cakupan pelayanan pra usila dan usila di Posyandu pra usila dan usila Dusun
34
3. Penyuluhan mengenai kesehatan lansia dan pentingnya posyandu lansia
kepada keluarga.
35
D. Rencana Kegiatan dari Masalah yang Terpilih
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
1 Bekerjasama dengan Mempermudah Perangkat dusun Rumah salah Bidan desa dan September 2010 Swadaya Musyawarah Terciptanya
perangkat dusun dan tokoh sosialisasi kepada dan tokoh satu tokoh kader posyandu masyarakat kerjasama
masyarakat untuk pra usila dan masyarakat masyarakat atau dengan
mensosialisasikan kepada usila tentang perangkat dusun perangkat dusun
pra usila dan usila tentang kegiatan dan tokoh
kegiatan posyandu lansia posyandu lansia masyarakat
dan manfaat posyandu dan manfaatnya untuk sosialisasi
lansia. posyandu lansia
2010
36
Advokasi ke perangkat dusun dan tokoh masyarakat
untuk mensosialisasikan tentang kegiatan posyandu
lansia dan manfaatnya
37
BAB VII
A. Kesimpulan
38
3. Penyuluhan mengenai kesehatan lansia dan pentingnya
B. Saran
posyandu lansia
lansia, fungsi dan manfaatnya baik ke sasaran langsung, yakni pra Usila
dan Usila, maupun ke sasaran tidak langsung, yakni keluarga dimana pra
39
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang Undang no. 23 Tahun 1992. [diakses pada: 29 Juli 2010]. Diunduh
dari http://www.dpr.go.id/uu/uu1992/UU_1992_23.pdf.
40
Lampiran kuesioner
Nama responden :
Usia :
Alamat :
Tanggal wawancara :
41
c. Kurang dari 8 kali dalam setahun
d. Tidak pernah
7. Apakah Anda tahu tentang Posyandu Lansia?
a. Tahu
b. TIdak tahu
8. Apakah di tempat Anda terdapat Posyandu Lansia?
a. Ada
b. Tidak ada
9. Apakah Anda pernah dating ke Posyandu Lansia?
a. Pernah
b. Pernah sebelumnya, tetapi sekarang tidak
c. Tidak pernah
10. Apakah kegiatan-kegiatan yang ada di Posyandu Lansia?
a. Pemeriksaan kegiatan sehari-hari, status mental, timbang badan,
ukur tinggi badan, ukur tekanan darah
b. Penyuluhan, konseling, pemberian makanan tambahan, senam
lansia, kerohanian, dll
c. Tidak tahu
11. Apabila Anda datang ke Posyandu Lansia, apakah dilayani dengan baik?
a. Sangat baik
b. Cukup baik
c. Kurang baik
d. Tidak baik
12. Apakah pelayanan Posyandu Lansia sudah memuaskan?
a. Sangat puas
b. Puas
c. Kurang puas
d. Tidak puas
13. Apakah jumlah petugas di Posyandu Lansia sudha mencukupi?
a. Sangat cukup
b. Cukup
42
c. Kurang
d. Tidak cukup
14. Apakah petugas di Posyandu Lansia melakukan pengobatan?
a. Ya
b. Tidak
15. Apakah petugas di Posyandu lansia memberikan informasi yang Anda
butuhkan?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
16. Apakah Anda puas terhadap informasi yang diberikan oleh petugas?
a. Sangat puas
b. Puas
c. Kurang puas
d. Tidak puas
17. Apa alasan Anda tidak melakukan pemeriksaan kesehatan di Posyandu
Lansia?
a. Tidak ada dokter
b. Tidak ada waktu
c. Pelayanan kurang memuaskan
43