Toksoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit obligat
intraseluler. Toxoplasma gondii. Infeksi ini dapat ditemukan di seluruh dunia tanpa predileksi khusus pada wilayah tertentu. Pada individu dengan sistem imun yang baik, infeksi primer oleh parasit ini biasanya bersifat asimtomatik.1 Di Amerika Serikat, 15-29,2% penduduk diketahui memiliki seropositif terhadap T. gondii, bahkan di Eropa dan negara-negara tropis angka seropositif mencapai 90% dari populasi.2 Gejala biasanya baru dijumpai pada orang-orang yang mengalami imunodefisiensi, di mana T. gondii dapat mengalami reaktivasi yang akhirnya menimbulkan manifestasi klinis.1 Toksoplasma serebri merupakan infeksi opportunistik yang berkaitan dengan sistem saraf pusat yang paling sering ditemukan pada individu dengan Acquired Immunodefficiency Syndrome (AIDS). Angka kejadian toksoplasma serebri pada pasien AIDS mencapai 3-40% di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, angka kejadian berkisar antara 10-20%. Toksoplasmosis serebri pada pasien imunodefisiensi hampir selalu berkaitan dengan prognosis yang lebih buruk.3 Studi yang sama menyebutkan 23% kematian pada pasien AIDS disebabkan oleh toksoplasmosis serebri.2 Sejak 2 dekade terakhir setelah ditemukannya AIDS, jumlah penderita AIDS secara dramatis meningkat tajam. Sampai dengan tahun 1997, sekitar 30 juta orang terinfeksi HIV, dimana kasus baru untuk tahun 1997 sebesar 6 juta. Sembilan puluh persen individu yang terinfeksi ini tinggal di negara berkembang, termasuk Indonesia.4 Di Indonesia sendiri, jumlah penderita terinfeksi HIV tahun 2002 diperkirakan sebanyak 90.000-130.000 orang. Sebagian besar tersangka HIV ini merupakan pengguna obat narkotika suntik (Intravenous drug users ).5 Toksoplasmosis serebri adalah infeksi yang dapat ditangani melalui pemberian terapi antiparasit yang tepat, namun keberadaannya dapat membahayakan jiwa dan menjadi faktor komorbid yang serius pada pasien yang mengalami imunodefisiensi.2 Oleh karena itu
1 keadaan ini penting untuk diketahui, terutama oleh neurologis, agar diagnosis dan terapi dapat diberikan secara cepat dan tepat sehingga menghasilkan keluaran yang lebih baik.