Anda di halaman 1dari 14

Beragam Penyebab Asam Urat dan Langkah-

Langkah Mengobatinya
Oleh Aprinda Puji Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Yusra Firdaus -
Dokter Umum.

Pernah merasakan sakit pada pergelangan kaki atau tangan? Penyebabnya sangat beragam, salah
satunya asam urat. Biasanya kondisi ini terjadi ketika kadar purin di dalam tubuh menjadi sangat
tinggi sehingga tubuh bereaksi dengan menimbulkan rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu. Bila
Anda sering memiliki asam urat pada kaki atau bagian tubuh lainnya, pertimbangkan untuk
mempelajari penyebab asam urat dan cara mengobatinya berikut ini.

Apa itu penyakit asam urat?


Penyakit asam urat adalah bentuk arthritis (peradangan pada sendi) yang dikenal masyarakat
dengan istilah encok. Kondisi ini sangat menyakitkan karena terlalu banyak kadar purin di dalam
tubuh. Purin adalah protein yang ada diproduksi di dalam tubuh dan juga terkandung pada
banyak makanan. Semakin banyak makan makanan yang mengandung purin, semakin besar juga
tubuh memproduksi asam urat atau uric acid.

Nah, kadar purin yang tinggi ini akan mengalir di dalam darah dan akhirnya mengubah asam urat
menjadi kristal. Semakin lama, kristal akan menumpuk di sekitar sendi dan jaringan lunak tubuh
lainnya. Akibatnya, sendi dan otot akan terasa linu serta nyeri. Seperti inilah proses terjadinya
asam urat pada tubuh Anda.

Namun, jangan khawatir, kondisi ini bisa hilang dalam satu atau dua hari. Purin yang berlebih
akan dibersihkan dari darah oleh ginjal dan dibuang dari dalam tubuh bersama dengan urine.
Namun, kadar asam urat juga bisa terus menumpuk di dalam tubuh, saat ginjal terlalu sedikit
membuang asam atau bila terus tubuh memproduksinya dalam jumlah banyak.

Penyakit ini umum terjadi, terutama pada orang dewasa yang berusia sekitar 40 sampai 50 tahun.
Namun, orang berusia sekitar 20 tahun atau lebih dilaporkan juga bisa memiliki kondisi ini.

Tahapan-tahapan penyakit asam urat


Ada empat tahapan penyakit asam urat yang perlu Anda ketahui, yaitu:

 Hiperurisemia asimptomatik. Kondisi ini menandakan terlalu banyak kadar asam urat
di dalam darah. Meskipun begitu, kondisi ini tidak menimbulkan gejala asam urat apa
pun.
 Penyakit asam urat akut. Kondisi ini menandakan hiperurisemia asimptomatik yang
tidak ditangani sehingga akan membentuk kristal yang menumpuk pada sendi. Anda
mungkin akan merasakan gejala nyeri selama 3 sampai 10 hari.
 Penyakit asam urat interval. Kondisi ini disebut juga dengan asam urat interkis, yang
rasa sakitnya akan terjadi secara tiba-tiba. Anda akan merasa sehat, tapi nanti tiba-tiba
muncul sakitnya.
 Chronic tophaceous gout. Kondisi ini terjadi akibat penyakit asam urat yang tidak
diobati, kurang lebih butuh waktu 10 tahun untuk berkembang. Pada tahap ini, bukan
hanya rasa sakit, nodula juga akan terbentuk, Nodula adalah pembengkakan disertai
kemerahan pada kulit dan jaringan lunak lainnya yang bisa menyebabkan kerusakan
permanen pada sendi.

Tanda dan gejala asam urat yang umum terjadi


Sama seperti penyakit lainnya, tidak semua orang akan merasakan gejala asam urat yang sama.
Namun, gejala asam urat yang umumnya sering terjadi, meliputi:

 Nyeri sendi mendadak


 Pembengkakan pada sendi (efusi sendi)
 Kesulitan untuk melakukan kegiatan karena gerakan terbatas
 Area yang nyeri dan membengkak akan terasa panas
 Kemerahan pada kulit di sekitar sendi
 Muncul nodul (pembengkakan parah yang memerah di kulit)

Biasanya gejala asam urat hanya memengaruhi satu sendi, misalnya asam urat pada kaki. Rasa
sakit yang semakin parah menandakan bahwa peradangan pada sendi juga semakin memburuk.

Area yang paling sering mengalami rasa sendi adalah jempol kaki dan dikenal dengan istilah
podagra (peradangan pangkal ibu jari kaki). Banyak orang yang merasakan asam urat pada kaki
atau tangan, namun kondisi ini sebenarnya bisa terjadi hampir di semua sendi yang ada pada
tubuh.

Berbagai penyebab asam urat yang perlu Anda ketahui


1. Makanan dan minuman

Penyebab asam urat yang paling umum berasal dari makanan atau minuman. Sebab banyak
makanan atau minuman yang mengandung purin tinggi sehingga produksi uric acid akan jadi
lebih banyak untuk menyimbangkan kedua zat tersebut. Berikut berbagai makanan yang bisa jadi
penyebab asam urat:

Alkohol

Orang yang sering minum alkohol memiliki risiko terkena asam urat lebih tinggi. Itulah
sebabnya, dokter akan melarang Anda minum alkohol bila Anda memiliki kondisi ini. Alkohol
tidak hanya memicu produksi asam urat lebih banyak, tapi juga membuat ginjal harus bekerja
ekstra keras untuk membuang asam tersebut.

Minuman bersoda

Minum minuman bersoda memang sangat menyegarkan. Namun, jangan salah, terlalu banyak
minum minuman ini bisa jadi penyebab asam urat. Minuman bersoda cenderung mengandung
gula tambahan yang bisa memicu produksi asam urat lebih banyak. Jika terus terjadi, asam urat
bisa menumpuk, mengkristal, dan menyebabkan peradangan pada sendi.

Sayuran hijau tertentu


Makan sayur itu sehat. Sayangnya, bagi orang dengan asam urat, beberapa sayuran bisa jadi
penyebab asam urat kambuh. Untuk itu, mereka perlu menghindari beberapa sayuran tertentu.

Sayuran seperti kembang kol, bayam, dan jamur memiliki kandungan purin yang lebih tinggi
dibanding sayuran lainnya. Walaupun risikonya tidak sebanding dengan daging merah, Anda
tetap harus memperhatikan seberapa banyak Anda mengonsumsi sayuran ini.

Daging hewan dan makanan laut

Dibanding sayuran, protein yang paling lengkap terdapat pada daging. Baik itu daging putih,
seperti daging ayam atau ikan, maupun daging merah, seperti daging sapi. Akan tetapi, faktanya
terlalu banyak mengonsumsi daging dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya
penyebab asam urat.

Cukup konsumsi maksimal 6 ons daging per hari, dengan batas 3 ons per porsi makanan. Selain
itu, makanan laut seperti kerang, kepiting, udang, dan lobster juga mengandung purin yang
tinggi. Jika dikonsumsi sembarangan, risiko penyakit asam urat jadi lebih besar.

2. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Mengonsumsi obat diuretik jangka panjang telah dikaitkan dengan risiko terkena penyakit asam
urat yang semakin tinggi. Kenapa? Obat jenis ini bisa membuat Anda lebih sering buang air.

Kondisi tersebut bisa mengurangi jumlah cairan yang ada di dalam tubuh. Namun, cairan yang
tersisa kemungkinan besar akan mengendap, mengkristal, dan akhirnya menyebabkan penyakit
asam urat di kemudian hari.

3. Memiliki kondisi medis tertentu

Secara alami, ginjal memang akan menyeimbangkan kadar purin yang ada di dalam tubuh.
Namun, proses itu bisa berjalan lambat pada orang dengan beberapa kondisi medis, seperti:

 Obesitas (kelebihan berat badan)


 Hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif)
 Psoriasis
 Insufisiensi ginjal (ketidakmampuan ginjal untuk menyaring zat sisa)

Siapa saja yang berisiko kena penyakit asam urat?


Penyakit asam urat bisa terjadi pada siapa saja. Namun, risiko terkena penyakit ini jauh lebih
besar pada orang-orang dengan kondisi seperti berikut:

 Sudah berusia 40 sampai 50 tahun


 Laki-laki cenderung lebih mungkin terkena penyakit ini dibanding wanita
 Wanita pascamenopause memiliki risiko lebih tinggi
 Memiliki anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit ini
 Memiliki gaya hidup yang tidak sehat; kelebihan berat badan, sering minum alkohol, atau
suka makanan berlemak
 Menggunakan obat-obatan tertentu
 Memiliki masalah kesehatan yang meneyebabkan kadar purin cenderung tinggi
 Pernah mengalami cedera atau operasi pada sendi

Apa saja komplikasi penyakit asam urat?


Selain rasa sakit yang membuat Anda sulit untuk bergerak, penyakit asam urat juga
menyebabkan komplikasi, seperti:

 Asam urat terus kambuh. Beberapa orang mungkin pernah mengalami kondisi ini dan
sembuh tanpa kekambuhan. Terutama jika mereka menerapkan gaya hidup sehat dan
menjauhi pantangan. Namun, ada juga yang asam urat yang kambuh dan gejalanya
bertambah parah.
 Asam urat kronis. Menyepelekan gejala serta melanggar pantangan bisa membuat asam
urat menjadi semakin parah. Bahkan, menimbulkan nodul yang lambat laun akan
merusak sendi.
 Batu ginjal. Asam yang mengkristal bukan hanya meradang pada sendi tapi bisa
terkumpul pada saluran kemih dan menyebabkan batu ginjal. Kondisi ini bisa
menyebabkan gejala sakit pinggang, darah dalam urine, serta mual dan muntah.

Bagaimana penyakit asam urat didiagnosis?


Untuk mendapatkan diagnosis penyakit asam urat dengan tepat, dokter akan merekomendasikan
pasien untuk melakukan beberapa tes kesehatan, seperti:

 Tes cairan pada sendi. Pemeriksaan cairan sendi akan dilakukan menggunakan jarum
kecil. Cairan tersebut kemudian diperiksa lebih dalam mengenai kadar asam uratnya.
 Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar asam urat dan kreatinin dalam darah.
 Pencitraan X-ray memeriksa lebih dalam pada sendi dan menyingkirkan penyebab lain
dari peradangan pada sendi.
 Dual energy CT scan untuk mengetahui dan mendeteksi keberadaan asam yang
mengkristal dan jadi penyebab asam urat. Canggihnya, alat ini dapat mendeteksi kristal
yang bahkan tidak menyebabkan peradangan sendi.

Berbagai obat asam urat yang diresepkan oleh dokter


Agar kondisi tidak bertambah parah dan tidak menyebabkan komplikasi, asam urat harus benar-
benar diobati. Obat asam urat dapat mengurangi keparahan gejala, mencegah gejala kambuh,
serta mengikis asam yang mengkristal yang jadi penyebab asam urat.

Berikut obat asam urat yang biasanya digunakan untuk mengurangi keparahan gejala, antara lain:

1. Obat anti-radang nonsteroid (NSAID)

Obat anti-radang nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, yang lain) dan
naproxen sodium (Aleve), serta resep NSAID yang lebih kuat seperti indomethacin (Indocin)
atau celecoxib (Celebrex).

Obat asam urat ini mungkin akan terus bertambah dosisnya jika kondisi terus bertambah parah
setiap kali kambuh. Efek samping penggunaan obat ini adalah sakit perut dan perdarahan pada
sistem pencernaan.

2. Colchicine

Dokter Anda dapat merekomendasikan colchicine (Colcrys, Mitigare), sejenis pereda nyeri yang
efektif mengurangi nyeri. Dosis obat disesuaikan dengan keparahan gejala.
Efek samping penggunaan obat ini adalah mual, muntah dan diare, terutama jika digunakan
dalam dosis besar. Untuk serangan asam urat yang ringan, dokter akan meresepkan colchicine
dalam dosis rendah untuk mencegah serangan terjadi lagi.

3. Kortikosteroid

Obat asam urat jenis kortikosteroid akan digunakan jika obat seperti colchicine atau NSAID
tidak ampuh untuk meredakan gejala. Efek samping penggunaan obat ini adalah kadar gula darah
dan tekanan darah dapat meningkat dan suasana hati jadi cepat berubah.

4. Obat-obatan untuk menghalangi produksi uric acid

Obat yang dapat menghambat tubuh untuk memproduksi asam urat adalah xanthine oxidase
inhibitor (XOIs), termasuk allopurinol (Aloprim, Lopurin, Zyloprim) dan febuxostat (Uloric).

Obat ini dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah Anda dan mengurangi risiko terjadinya
penyakit asam urat. Sementara efek sampingnya adalah ruam pada kulit, mual, berkurangnya
jumlah darah, dan penurunan fungsi hati.

5. Obat untuk menghancurkan asam urat

Obat-obatan yang dapat menghancurkan asam urat adalah uricosurics, termasuk probenesid
(Probalan) dan lesinurad (Zurampic). Obat ini meningkatkan kemampuan ginjal Anda untuk
mengeluarkan asam urat dari tubuh sehingga dapat menurunkan kadar uric acid. Efek
sampingnya termasuk ruam, sakit perut, dan risiko batu ginjal.

Pilihan obat asam urat alternatif


Selain obat asam urat yang diresepkan oleh dokter, beberapa obat alternatif juga memiliki
potensi untuk meningkatkan kesehatan orang dengan asam urat. Namun, konsultasikan terlebih
dahulu kepada dokter untuk menghindari efek samping, kontraindikasi, dan alergi. Beberapa obat
asam urat alternatif tersebut antara lain:

1. Jus seledri dan suplemen ekstrak biji seledri

Seledri kaya antioksidan lengkap dengan asam fenolik dan quecetin yang bisa melindungi tubuh
dari peradangan, termasuk pada bagian sendi. Selain itu, biji seledri juga memiliki potensi untuk
mengurangi penumpukan asam urat. Anda bisa mendapatkan manfaatnya dari seledri yang dibuat
jus atau minum suplemen ekstrak seledri.

2. Jus ceri

Tidak berbeda jauh dengan seledri, buah ceri juga memiliki manfaat yang sama pada kesehatan
tubuh, yaitu melindungi tubuh dari peradangan. Pengguaan obat allopurinol dengan tambahan jus
ceri dapat menurunkan risiko penyakit asam urat sebesar 75 persen.

3. Minyak ikan dan suplemen magnesium

Minyak ikan mengandung asam lemak omega 3 yang sangat penting untuk mencegah
peradangan dan meningkatkan kesehatan otak. Semenetara, magnesium dapat memperlambat
produksi uric acid pada tubuh. Keduanya sama-sama melindungi tubuh dari peradangan dan
menjaga kadar asam urat di dalam tubuh Anda.

Merubah gaya hidup adalah kunci hidup sehat bagi


penderita asam urat

Walaupun obat merupakan cara paling efektif menyembuhkan berbagai penyakit, jika gaya hidup
tetap buruk, tentu bisa menyebabkan gejala akan terus kambuh. Oleh karena itu, agar penderita
asam urat dapat hidup sehat, mengubah gaya hidup adalah kuncinya.

Berikut langkah-langkah untuk membantu Anda memperoleh kualitas hidup yang lebih baik:

 Membatasi minuman alkohol dan makanan tinggi gula. Sudah tahu kan, alkohol dan
makanan tinggi gula bisa jadi penyebab asam urat? Nah, agar gejala tidak kambuh,
menghindari dua hal ini sangat penting. Sebaliknya, Anda harus memperbanyak minum
air putih dan makan buah-buahan yang segar tanpa tambahan gula.
 Batasi makanan tinggi purin. Mengonsumsi makan tinggi purin sebenarnya tidak apa,
asal jangan terlalu banyak. Jika Anda khawatir gelaja akan kambuh, memilih alternatif
makanan sehat lain juga bisa Anda lakukan.
 Olahraga rutin. Menjaga tubuh Anda tetap aktif dengan olahraga menyehatkan tubuh
secara keseluruhan. Selain itu, berat badan Anda menjadi lebih terkendali dengan
olahraga, jadi risiko terkena penyakit asam di kemudian hari juga bisa menurun. Yang
terpenting adalah pilih olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda dan buat jadwal
olahraga supaya Anda tetap disiplin

Anda mungkin juga menyukai