BAB 2
ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI
Susunan rincian pekerjaan, adalah gambaran tentang kegiatan pekerjaan apa saja
yang harus dilakukan dalam penyelesaian suatu proyek. Kegiatan itu terdiri dari dua
kegiatan, yaitu kegiatan pokok dan kegiatan penunjang. Oleh karena itu harus
disusun lebih dahulu, sebagai langkah awal penyusunan estimasi biaya.
Bangunan gedung
Pekerjaan persiapan
Pekerjaan
Fondasi
Struktur Bawah
Site Plan Kantor lapangan, gudang, barak kerja, jalan kerja, pagar
Angkutan Tanah Jalan kerja, jembatan kerja, drainage lingkungan, pembersih jalan
Keluar
Struktur Atas Scaffolding, formwork, temporary support, tower crane, passanger hoist
Safety Jaringan pengaman, pagar, rambu-rambu, toilet, klinik dan lain lain
Preliminaries ini termasuk dalam kelompok direct cost, oleh karena itu
persaingan harga penawaran dari para kontraktor tidak semata-mata dipengaruhi oleh
harga pekerjaan pokoknya saja, tetapi juga biaya preliminaries-nya. Untuk proyek-
proyek besar, jumlah biayapreliminaries-nya cukup berartti dan dapat mencapai ±
15% dari direct cost. Oleh karena itu, penetapan item-item preliminaries beserta
harga satuannya, dapat mempengaruhi suatu harga penawaran, cukup bersaing atau
tidak.
Contoh preliminaries, pada proyek gedung dapat dilihat antara lain sebagai berikut:
-
Soil investigation Rp. 7.200.000,00
-
Temporary Site Office Rp. 16.200.000,00
-
Road Maintenance Rp. 8.260.000,00
-
Ceremony Rp. 5.000.000,00
-
Contract document Rp. 5.000.000,00
-
Shop & As-built Drawing Rp. 12.000.000,00
-
Astek Rp. 67.000.000,00
-
Site over head Rp. 368.000.000,00
-
Konsumsi, computer, EKBM, dll Rp. 185.000.000,00
-
Pembersihan lapangan Rp. 80.000.000,00
-
Pengukuran Rp. 1.500.000,00
-
Sample & testing Rp. 6.000.000,00
-
Biaya telepon Rp. 4.000.000,00
-
Fire protection Rp. 2.000.000,00
-
Mobilisasi & demobiliasasi tenaga Rp. 7.500.000,00
-
Izin Rp. 350.000.000,00
-
K-3 Rp. 80.000.000,00
-
Biaya bank Rp. 250.000.000,00
Proses pembuatan estimasi biaya sering diulang bila mendapat angka yang kurang
diinginkan. Oleh karena itu, prosesnya merupakan suatu siklus yang dapat
ditunjukkan seperti gambar 3.5:
Survey - Kontrak
Lokasi - Spesifikasi
- Gambar-gambar
Proyek - Addenda
- Time schedule
- Construction
Bill of Quantity
Method
- Harga satuan,
dan (x)
produktivitas Direct Cost
sumber daya
(+) Biaya Proyek
- Kebijakan
keuangan
Unit Price Mark Up
C B
Bila estimasi biaya yang dihasilkan (angka finalnya) kurang memenuhi harapan,
maka proses perhitungan diulang. Biasanya untuk owner berkaitan dengan dana yang
dapat disediakan, sedang untuk kontraktor biasanya berkaitan dengan persaingan
harga penawaran.
35
Kebijakan Kebijakan
keuangan dari keuangan
kontraktor dari owner
Kebijakan Kebijakan
Pembiayaan pembayaran
36
Harga Satuan
Pekerjaan
Harga Proyek
Cash flow menurut arti katanya adalah arus kas. Cash flow merupakan salah satu
produk perencanaan, diantara produk perencanaan yang lain dalam construction
planning, seperti time schedule, construction method, cost budgeting (anggaran biaya
pelaksanaan). Peranan cash flow dalam pelaksanaan proyek adalah besar sekali dan
sangat penting. Arus uang yang masuk dan uang yang keluar menandakan adanya
suatu kegiatan.
Unsur utama dari cash flow ada 2 (dua) yaitu:
1. Jadwal Penerimaan
2. Jadwal pengeluaran.
Cara pembayaran yang menguntungkan bagi pemberi jasa, ditinjau dari cash flow
adalah :
37
-
Pembayaran dengan uang muka, dimana diperlukan persyaratan tertentu,
misalnya jaminan bank.
-
Pembayaran bulanan, biasanya diberikan persyaratan prestasi minimal, missal
5%. Pencairan pembayaran biasanya dipotong untuk angsuran pengembalian
uang muka dan sebagian ditahan sebagai jaminan retensi (retention).
Oleh karena itu, biasanya kontraktor selalu menghendaki cara pembayaran seperti
tersebut di atas.
1) Penerimaan bersih, yaitu uang dari proyek yang masuk ke dalam kas (plus)
2) Pengeluaran, yaitu uang yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan
proyek (minus).
3) Selisih penerimaan dan pengeluaran
4) Bila positif tanpa diberi tanda dan bila negative diberi tanda kurung sebagai
pengganti tanda minus.
5) Kas awal, yaitu uang yang disediakan sebelum kegiatan proyek dimulai.
6) Kas sebelum financial, yaitu kondisi kas sebelum ada kebijakan financial atau
penjumlahan butir (3) dan (4).
7) Finansial, terdiri dari pinjaman, pengembalian pinjaman dan bunga pinjaman
serta total financial.
8) Kas akhir, yaitu penggabungan kas sebelum financial dan total financial.
9) Jumlah pinjaman secara kumulatif, merupakan total pinjaman yang terjadi
pada tiap akhir bulan.
10) Jumlah kumulatif pinjaman yang paling tinggi diperlukan untuk menetapkan
plafond pinjaman.
Unsur-unsur tersebut dapat dilihat dalam contoh formulir cash flow, seperti tabel 3.1,
tabel 3.2 rincian penerimaan dan pengeluaran serta tabel 3.3 cash flow proyek.
39
Bulan
No Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penerimaan bersih
2 Pengeluaran
3 Pen - Peng
4 Kas awal
5 Kas sebelum finansial
Finansial:
-
Pinjaman
6 -
Pengembalian
-
Bunga pinjaman
Total Finansial
7 Kas Akhir
8 Komulatif pinjaman
Bulan
No Uraian Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Prestasi Pekerjaan (%) 5 15 26 38 53 73 82 90 95 100 - -
40
Bulan
No Uraian Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penerimaan bersih - 200 - 160 - 200 - 200 - - 190 50
2 Pengeluaran 27 135 80 143 104 43 139 33 133 18 5
41
3 Pen - Peng (27) 65 (80) 17 (104) 157 (139) 167 (133) (18) 185 50
4 Kas awal 50 23 88 58 174 69 175 36 203 70 52 237
5 Kas sebelum finansial 23 88 8 175 70 226 36 203 70 52 237 287
Finansial:
-
Pinjaman - - 50 - - - - - - - - -
6 -
Pengembalian - - - - - - - - - - - -
-
Bunga pinjaman - - - (1) (1) - - - - - - -
Total Finansial - - 50 (1) (1) - - - - - - -
7 Kas Akhir 23 88 58 174 69 175 36 203 70 52 237 287
8 Komulatif pinjaman - - 50 50 50 - - - - - - -
Formulir lembar kerja tersebut dapat dilihat seperti pada tabel 3.4:
Nama proyek :
No. Gambar :
Lembar kerja : Hal: …../……
15/ 10,00
Pasangan bata tebal 15 cm
4,00 600,00 m2
2/10/ 12,00
12,00
288,00 m3 Beton lantai
0,10
contoh atau sample tanah selalu teridir dari tiga bagian, yaitu butir padat, air dan
udara, yang secara schematis dapat di tunjukkan seperti pada gambar 3.6:
udara Vu
Vr air Va Ba
V
padat Vt Bt
Dilihat dari keadaan tanah atau proses yang terjadi pada tanah, maka dikenal tiga
macam keadaan volume tanah, yaitu:
- Volume tanah asli (bank)
- Volume tanah lepas (loose)
- Volume tanah padat (compacted)
Untuk keperluan jumlah volume yang tidak besar, dapat menggunakan daftar
konversi, seperti pada tabel 3.6
46
Menjadi bentuk
Jenis Material Dari bentuk
Asli Lepas Padat
Asli 1,00 1,11 0,99
Tanah berpasir Lepas 0,90 1,00 0,80
Padat 1,05 1,17 1,00
Asli 1,00 1,28 0,90
Tanah biasa Lepas 0,80 1,00 0,72
Padat 1,11 1,39 1,00
Asli 1,00 1,43 0,90
Tanah liat Lepas 0,70 1,00 0,63
Padat 1,12 1,59 1,00
Tanah campur Asli 1,00 1,18 1,00
Lepas 0,85 1,00 0,91
kerikil Padat 0,93 1,09 1,00
Asli 1,00 1,33 1,03
Kerikil Lepas 0,88 1,00 0,91
Padat 0,97 1,10 1,00
Asli 1,00 1,42 1,29
Kerikil besar Lepas 0,70 1,00 1,91
Padat 0,77 1,10 1,00
Pecahan batu Asli 1,00 1,63 1,22
Lepas 0,61 1,00 0,74
kapur, pasir Padat 0,82 1,35 1,00
Asli 1,00 1,75 1,40
Pecahan cadas Lepas 0,67 1,00 0,80
Padat 0,71 1,24 1,00
Unit price adalah salah satu faktor penting dalam menentukan biaya proyek,
setelah quantity pekerjaan. Dalam proses menghitung quantity pekerjaan, aspek
teknik lebih menonjol, tetapi dalam proses menghitung unit price, ada tambahan
aspek lagi yang lebih penting yaitu aspek bisnis.
Dalam proses menghitung biaya proyek, maka quantity pekerjaan yang telah
selesai dihitung akan ditransfer ke dalam nilai uang melalui unit price.
a) Hal – hal yang mempengaruhi unit price
Unit price pekerjaan bangunan / konsdtruksi dipengaruhi oleh berbagai hal,
antara lain adalah:
- Time schedule (waktu pelaksanaan yang ditetapkan)
- Metode pelaksanaan (metode konstruksi) yang dipilih
- Produktivitas sumber daya yang digunakan
- Harga satuan dasar dari sumber daya yang digunakan.
Time schedule
Waktu yang ditetapkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan berpengaruh
pada besarnya unit price. Waktu yang terlalu singkat dari waktu normal,
memaksa kita untuk menggunakan sumber daya pendukung yang lebih
banyak, sehingga berpengaruh terhadap tingginya harga satuan dari pekerjaan
yang bersangkutan.
Sebagai contoh, bila waktu yang terlalu singkat:
o Memaksa form work, bekisting, yang mestinya secara normal dapat
dugunakan berulang (missal tiga kali), hanya dapat dipakai sekali saja
o Memaksa menambah tenaga kerja atau alat yang jumlahnya melebihi
kapasitas tempat kerja, sehingga menyebabkan turunnya
produktivitas.
Waktu yang melebihi waktu normal juga akan menyebabkan tambahnya
harga satuan yang diakibatkan oleh tambahnya biaya tidak langsung
(overhead).
Metode pelaksanaan
Dalam melakukan suatu pekerjaan, biasanya dimungkinkan dengan berbagai
metode. Beberapa alternative metode pelaksanaan yang ada, tentunya akan
48
berupa bahan dasar (raw material) yang harus diproses di proyek, atau berupa
bahan jadi/setengah jadi, yang tinggal dipsang saja di lapangan.
Untuk saat ini, sudah banyak dijual bahan jadi atau setengah jadi, seperti
kosen, daun pintu / jendela, beton ready mix, aspal beton hotmix, dan lain
sebagainya. Sehingga untuk menghitung sub harga satuan bahan jenis ini,
tinggal mencari harga pasar yang ada saat itu. Untuk menghitung biaya bahan
yang dip roses sendiri di lapangan karena berbagai alas an, maka perlu
diketahui jumlah bahan yang diperlukan per satuan pekerjaan termasuk
didalamnya waste yang terjadi.
Ada beberapa penyebab waste, yaitu antara lain:
o Penolakan (reject) oleh owner, karena tidak memenuhi syarat
o Kerusakan, karena kelemahan dalam handling atau penyimpanan
o Kehilangan, karena kelemahan pengawasan keamanan
o Pemborosan pemakaian di lapangan.
Alat
Banyak jenis pekerjaan yang memerlukan peranan alat dalam proses
pelaksanaannya. Dasar pehitungan sub harga satuan alat ini sama dengan sub
harga satuan upah, yaitu mempertimbangkan tingkat produktivitas alat
tersebut.
Bila alat yang digunakan adalah alat sewa, maka harga sewa alat tersebut
dipakai sebagai dasar perhitungan sub harga satuan alat. Misal sewa beton
molen sebesar Rp. 50.000,00 per jam, dengan produktivitas 10 m 3 per jam,
maka sub harga satuan alat untuk pekerjaan beton adalah Rp. 5.000,00 per m 3
beton. Namun bila alat yang digunakan adalah milik sendir, maka harus
dipakai konsep biaya alat, yang terdiri dari:
o Biaya penyusutan (depresiasi) alat, yaitu biaya yang disisihkan untuk
pengembalian investasi alat yang bersangkutan.
o Biaya perbaikan, yaitu meliputi biaya yang diperlukan untuk
penggantian suku cadang dan upah mekanik.
o Biaya operasi, yaitu meliputi biaya-biaya yang diperlukan untuk
keperluan bahan bakar, pelumas, minyak hidrolis, grease dan upah
operator.
51
Yang dimaksud dengan indirect cost adalah biaya yang harus dikeluarkan secara
tidak langsung dalam kaitannya dengan kegiatan suatu proyek. Indirect cost ini,
biasanya untuk menutupi biaya tetap, risiko, dan keuntungan bagi pelaksana proyek.
Baik versi owner maupun versi kontraktor, dalam perhitungan biaya proyek,
selalu menghitung indirect cost sebagai penambah unsure direct cost, hanya teknis
pelaksanaan dan pertimbangannya yang berbeda.
Versi owner biasanya hanya menetapkan suatu persentase dari direct cost
sejumlah angka yang dianggap mencukupi, sehingga sifatnya menjadi standar.
Sebaliknya versi kontraktor berbeda, karena hal ini mengandung banyak
pertimbangan yang lebih bersifat bisnis. Artinya, indirect cost suatu proyek tidak
standar tetapi tergantung situasi dan kondisi saat itu, baik internal maupun eksternal.
Menurut versi kontraktor, indirect cost ini sering disebut sebagai mark up, yaitu
sejumlah biaya yang ditambahkan untuk menutupi hal-hal sebagai berikut:
o Biaya tetap perusahaan
o Risiko yang tidak dapat diperkirakan
o Keuntungan usaha
Dalam menetapkan besarnya mark up, kontraktor selalu menghadapi dilemma.
Disatu pihak, ingin memasang sebesar-besarnya agar memperoleh laba yang cukup
bagus, tetapi di lain pihak harus memasang serendah-rendahnya agar dapat
memenangkan persaingan harga.
1. Jelaskan tahapan / phase proyek dan cara perhitungan estimasi biaya pada setiap
tahapan proyek !
2. Jelaskan perlunya perhitungan cash flow dalam estimasi biaya!
3. Jelaskan unsure-unsur yang sangat mempengaruhi perhitungan unit price !