Anda di halaman 1dari 13

J.

Kegiatan Belajar 7
TERAPI
1. Uraian dan contoh
Terapi dalam yunani atau pengibatan adalaah remediasi masalah
keseatan biasanya mengikuti diagnosis. Orang yang melakukan terapi disebut
ssebgai terapis dalam bidang medis. Kata terapi sinonim dengan kata
pengobatan dimana diantaranya psikolog, kata ini mengacu kepada psikoterapi.
Terapi pencegahan atau terapi profilaksis adalah pengobatan yang dimaksudkan
auntuk mencegah munculnya kondisi medis.
Sebagai contoh adalah banyaknya vaksin untuk mencegah infeksi
penyakit. Terapi abortive adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk
menghentikan kondisi medis dari perkembangan lebih lanjut. Pengobatan yang
dilakukan pada tanda – tanda paling awal dari munculnya penyakit, seperti gejala
sakit kepada migrain dala sebuah terapi abortive. Terapi supportive adalah suatu
terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya,
melainkan meningkatkan kenyamanan pasien.
Seorang klinisi atau dokter dalam menjalankan profesinya tidak hanya
menentukan diagnosis dan terapi saja, tetapi yang lebih penting adalah
membantu pasien dan keluarganya dalam mengatasi masalah penyakit yang
diderita dan kematian. Tujuan terapi adalah Memperpanjang harapan hidup
dengan harapan mencegah kematian lebih dini. Memperpanjang kualitas hidup
(quality of life ) sehingga kecacatan akibat suatu penyakit dapat dihindari atau
diminimalisir. Mengatasi keluan atau gejala yang menjadi masalah penderita.
Adapun cara mencapai tujuan tersebut melalui penanganan penderita secara
komprehensip yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Evaluasi kemajuan terapi pada masa lalu menunjukan hasil yang kurang
efisien dan terkadang memerlukan proses yang membahayakan karena tidak
berdasarkan evidence base medicine (EBM). tanpa bukti penelitian terbaru
seorang dokter akan ketinggalan (out of date). Profesi dokter dan kesehatan
tidaklah cukup hanya berpedoman pada kemampuan klinik dan pengalaman
(EMB).
Evidence-Based Medicine (EMB) Adalah integrasi hasil-hasil penelitian
terbaru dengan subyek pasien dan kejadian klinik dalam membuat keputusan
klinik .EBM merupakan hasil-hasil penelitian terbaru yang merupakan integrasi
antara pengalaman klinik, pengetahuan patofisiologi dan keputusan terhadap
kesehatan pasien.Ataumerupakan integrasi kejadian untuk menentukan terapi
atau penatalaksanaan suatu penyakit. Dengan melihat pada penelitian-penelitian
kedokteran dan literatur-literatur (individual atau group), sehingga dapat
membantu dokterMenentukan diagnosis yang tepat,Memilih rencana
pemeriksaan terbaru,Memilih terapi terbaruMemilih metode pencegahan penyakit
terbaru.
Menggunakan tehnik EMB berskala besar dengan pengelompokan pada
penyakit yang sama dapat digunakan untuk pembuatan suatu “practice
guidelines” atau konsensus. Manfaat “practice guideline” oleh para klinisi
digunakan untuk menentukan Diagnostik dan Terapi.
Dalam Uji Obat (drug trial) terbagi atas 2 yakni :
1. Uji formal terhadap obat-obatan perlu dilakukan ok adanya kondisi yg
berbeda setiap orang, perubahan perjalanan penyakit sehingga tidak
berakibat/berefek yang tidak dikehendaki. Penting untuk menguji hipotesis
terapi melalui penelitian klinis dimana data dikumpulkan dari perjalanan klinis
pasien yang benar - benar mendapatkan terapi. Terapi diberikan bukan
karena mungkin berkhasiat tapi karena memang bermanfaat.
2. Uji Klinik (Clinical Trial): merupakan salah satu dari penelitian dimana
perlakuan yang di uji. Pemeilihan kelompok perlakuan, cara intervensi,
manajemen pemantauan ditentukan oleh peneliti secara khusus untuk
menghindari bias. Penelitian tentang terapi merupakan penelitian khusus
tentang prognosis pada umumnya, dengan intervensi terapi yang menjadi
pokok perhatian dan dapat digunakan penelitian observasional (CSS, CCS &
CS)

2. Latihan
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar
1. Apa yang dimaksud dengan terapi?
2. Tujuan Terapi Adalah
3. Dalam Uji Obat (drug trial) terbagi atas 2 yakni
3. Rangkuman
Terapi dalam bahasa yunani adalaah remediasi masalah keseatan
biasanya mengikuti diagnosis. Orang yang melakukan terapi disebut ssebgai
terapis dalam bidang medis. Kata terapi sinonim dengan kata pengobatan
dimana diantaranya psikolog, kata ini mengacu kepada psikoterapi. Terapi
pencegahan atau terapi profilaksis adalah pengobatan yang dimaksudkan auntuk
mencegah munculnya kondisi medis.
Tujuan terapi adalah Memperpanjang harapan hidup dengan harapan
mencegah kematian lebih dini. Memperpanjang kualitas hidup (quality of life )
sehingga kecacatan akibat suatu penyakit dapat dihindari atau diminimalisir.
Mengatasi keluan atau gejala yang menjadi masalah penderita. Adapun cara
mencapai tujuan tersebut melalui penanganan penderita secara komprehensip
yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dalam Uji Obat (drug trial) terbagi atas 2 yakni :
1. Uji formal terhadap obat-obatan perlu dilakukan ok adanya kondisi yg
berbeda setiap orang, perubahan perjalanan penyakit sehingga tidak
berakibat/berefek yang tidak dikehendaki.
2. Uji Klinik (Clinical Trial): merupakan salah satu dari penelitian dimana
perlakuan yang di uji. Pemeilihan kelompok perlakuan, cara intervensi,
manajemen pemantauan ditentukan oleh peneliti secara khusus untuk
menghindari bias. Penelitian tentang terapi merupakan penelitian khusus
tentang prognosis pada umumnya, dengan intervensi terapi yang menjadi
pokok perhatian dan dapat digunakan penelitian observasional (CSS, CCS &
CS)

4. Tes Formatif
1) Sinonim dari kata terapi adalah?
a. Pengobatan
b. Pencegahan
c. Promosi
d. Diagnosis
e. Prognosis
2) Kepanjangan EBM adalah?
a. Efficient – Based – Methode
b. Evidence - Based – Medicine
c. Evidence – Based – Methode
d. Effective – Based – Medical
e. Effective – Based – Medical
3) Dalam Uji Obat (drug trial) terbagi atas 2 yakni?
a. Case Contro dan Kohort
b. Cross Sectional dan Kohort
c. Parametrik dan Non Parametrik
d. Uji Formal dan Uji Klinik
e. Anova dan Korelasi
4) Orang yang melakukan terapi disebut Sebagai?
a. Terapiutik
b. Terapis
c. Psikoterapi
d. Psikopat
e. psikologi

5) Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkan jawaban di atas dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang ada di
bagian akhir modul ini. Ukurlah tingkat penguasaan materi kegiatan belajar 7
dengan rumus sebagai berikut :
Tingkat penguasaan = (Jumlah jawaban benar : 3 ) x 100 %
Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah :
Baik sekali = 90 – 100 %
Baik = 80 – 89 %
Cukup = 70 – 79 %
Kurang = 0 – 69 %
Bila tingkat penguasan mencapai 80 % ke atas, silahkan melanjutkan ke
Kegiatan Belajar 8. Bagus. Namun bila tingkat penguasaan masih di bawah 80
% harus mengulangi Kegiatan Belajar 7 terutama pada bagian yang belum
dikuasai.
KUNCI JAWABAN
Latihan
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar
1) Apa yang dimaksud dengan terapi?
Terapi dalam bahasa yunani adalaah remediasi masalah keseatan biasanya
mengikuti diagnosis.
2) Tujuan Terapi Adalah?
Tujuan terapi adalah Memperpanjang harapan hidup dengan harapan mencegah
kematian lebih dini. Memperpanjang kualitas hidup (quality of life ) sehingga
kecacatan akibat suatu penyakit dapat dihindari atau diminimalisir. Mengatasi
keluan atau gejala yang menjadi masalah penderita.
3) Dalam Uji Obat (drug trial) terbagi atas 2 yakni?
Dalam Uji Obat (drug trial) terbagi atas 2 yakni :
1. Uji formal terhadap obat-obatan perlu dilakukan ok adanya kondisi yg
berbeda setiap orang, perubahan perjalanan penyakit sehingga tidak
berakibat/berefek yang tidak dikehendaki.
2. Uji Klinik (Clinical Trial): merupakan salah satu dari penelitian dimana
perlakuan yang di uji. Pemeilihan kelompok perlakuan, cara intervensi,
manajemen pemantauan ditentukan oleh peneliti secara khusus untuk
menghindari bias. Penelitian tentang terapi merupakan penelitian khusus
tentang prognosis pada umumnya, dengan intervensi terapi yang menjadi
pokok perhatian dan dapat digunakan penelitian observasional (CSS, CCS &
CS)

Tes Formatif
1. A
2. B
3. D
4. B
K. Kegiatan Belajar 8
PENCEGAHAN PENYAKIT
1. Uraian dan contoh
Tindakan yang ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi,
membasmi, mengeliminasi penyakit dan kecacatan dengan menerapkan sebuah
atau sejumlah intervensi yang telah dibuktikan efektif. (Kleinbaum, et al., 1982;
Last, 2001). Penyakit dapat dicegah dengan cara menghalanginya untuk terjadi
atau dengan cara melakukan deteksi dini pada saat pengobatan adalah lebih
efektif dibidang lainnya. Banyak dokter tertarik pada bidang kedokteran karena
amat ingin menyembuhkan penyakit. Tetapi, masyarakat akan memilih untuk
tidak menderita sakit sebgai pilihan pertama. Atau, jika mereka terpaksa harus
sakit, mereka memilih untuk mendapatkannya secara awal dan sembuh penyakit
menyebabkan sesuatu yang berbahaya.
Salah satu teori public health yang berkaitan dengan pencegahan timbulnya
penyakit dikenal dengan istilah 5 Level Of Prevention Against Diseases. Leavel
dan Clark dalam bukunya Preventive Medicine For The Doctor In His Community
mengemukakan adanya tiga tingkatan dalam proses pencegahan terhadap
timbulnya suatu penyakit. Kedua tingkatan utama tersebut meliputi hal-hal
sebagai berikut :
1) Fase sebelum sakit
Fase pre-pathogenesis dengan tingkat pencegahan yang disebut
pencegahan primer (primary prevention). Fase ini ditandai dengan adanya
keseimbangan antara agent (kuman penyakit/ penyebab), host (pejamu) dan
environtment (lingkungan).
2) Fase selama proses sakit
Fase pathogenesis, terbagi dalam 2 tingkatan pencegahan yang disebut
pencegahan sekunder (secondary prevention) dan pencegahan tersier
(tertiary prevention). Fase ini dimulai dari pertama kali seorang terkena sakit
yang pada akhirnya memiliki kemungkinan sembuh atau mati.

Dalam epidemiologi dikenal empat tahap dalam pencegahan. Tahap-tahap


ini dibedakan atas dasar perkembangan dari penyakit. Empat tahap tersebut
adalah primodial, primary,secondary dan tertiary

1) Primodial prevention
Primodial prevention berorientasi pada kondisi-kondisi yang
melatarbelakangi timbulnya suatu penyakit. Tujuan dari tahap ini adalah
bertujuan untuk mengetahui pola budaya, ekonomi, sosial dan sebagainya ini
adalah yang mempunyai peranan dalam meningkatkan kejadian penyakit.
Target dari tahap ini adalah populadi secara keseluruhan atau kelompok
tertentu. Contoh peraturan pemerintah mengenai larangan merokok.
Primary prevention bertujuan menekan insidensi penyakit dengan
melakukan kontrol terhadap penyakit dan faktor resikonya. Target utama dari
tahap ini adalah populasi secara keseluruhan yang bertujuan menurunkan
resiko (population strategy), kelompok tertentu yang mempunyairesiko tinggi
terkea penyakit (the high risk individual strategy) dan individu-individu yang
sehat. Contoh : penggunaan kondom untuk mencegah infeksi HIV. Program
pendidikan agar masyarakat mengetahui bagaiman penularan HIV dan apa
yang harus mereka lakukan untuk mencegah penyebaran HIV merupakan
bagian yang terpenting dari tahap ini
Pencegahan tingkat pertama merupakan suatu usaha pencegahan
penyakit melalui usaha-usaha mengatasi atau mengontrol faktor-faktor risiko
dengan sasaran utamanya orang sehat melalui usaha peningkatan derajat
kesehatan secara umum (promosi kesehatan) serta usaha pencegahan
khusus terhadap penyakit tertentu. Tujuan pencegahan tingkat pertama
adalah mencegah agar penyakit tidak terjadi dengan mengendalikan agent
dan faktor determinan. Pencegahan tingkat pertama ini didasarkan pada
hubungan interaksi antara pejamu (host), penyebab (agent atau pemapar),
lingkungan (environtment) dan proses kejadian penyakit.
Pejamu (host) perbaikan status gizi, status kesehatan dan pemberian
imunisasi.
Penyebab (agent) menurunkan pengaruh serendah mungkin seperti
dengan penggunaan desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi,
penyemprotan insektisida yang dapat memutus rantai
penularan.
Lingkungan perbaikan lingkungan fisik yaitu dengan perbaikan air
(environment): bersih, sanaitasi lingkungan dan perumahan.
Usaha pencegahan penyakit tingkat pertama secara garis besarnya
dapat dibagi dalam usaha peningkatan derajat kesehatan dan usaha
pencegahan khusus. Usaha peningkatan derajat kesehatan (health
promotion) atau pencegahan umum yakni meningkatkan derajat kesehatan
perorangan dan masyarakat secara optimal, mengurangi peranan penyebab
dan derajat risiko serta meningkatkan lingkungan yang sehat secara optimal.
contohnya makan makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat,
meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit
misalnya, menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman penyakit,
mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan tempat berkembang
biaknya vektor penyakit misalnya genangan air yang menjadi tempat
berkembang biaknya nyamuk Aedes atau terhadap agent penyakit seperti
misalnya dengan memberikan antibiotic untuk membunuh kuman.
Adapun usaha pencegahan khusus (specific protection) merupakan
usaha yang ter-utama ditujukan kepada pejamu dan atau pada penyebab
untuk meningkatkan daya tahan maupun untuk mengurangi risiko terhadap
penyakit tertentu. Contohnya yaitu imunisasi atau proteksi bahan industry
berbahaya dan bising, melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan
Flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap
kuman penyakit misalnya mencuci tangan dengan larutan antiseptic sebelum
operasi untuk mencegah infeksi, mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan untuk mencegah penyakit diare.
Terdapat dua macam strategi pokok dalam usaha pencegahan primer,
yakni : (1) strategi dengan sasaran populasi secara keseluruhan dan (2)
strategi dengan sasaran hanya terbatas pada kelompok risiko tinggi. Strategi
pertama memiliki sasaran lebih luas sehingga lebih bersifat radikal, memiliki
potensi yang besar pada populasi dan sangat sesuai untuk sasaran perilaku.
Sedangkan pada strategi kedua, sangat mudah diterapkan secara individual,
motivasi subjek dan pelaksana cukup tinggi serta rasio antara manfaat dan
tingkat risiko cukup baik.
Pencegahan pertama dilakukan pada masa sebelum sakit yang dapat
berupa :
a) Penyuluhan kesehatan yang intensif.
b) Perbaikan gizi dan penyusunan pola menu gizi yang adekuat.
c) Pembinaan dan pengawasan terhadap pertumbuhan balita khususnya
anak-anak, dan remaja pada umumnya.
d) Perbaikan perumahan sehat.
e) Kesempatan memperoleh hiburan yang sehat untuk memungkinkan
pengembangan kesehatan mental maupu sosial.
f) Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
g) Pengendalian terhadap faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
timbulnya suatu penyakit.
h) Perlindungan terhadap bahaya dan kecelakaan kerja.

Pencegahan primer merupakan upaya terbaik karena dilakukan sebelum


kita jatuh sakit dan ini adalah sesuai dengan “konsep sehat” yang kini dianut
dalam kesehatan masyarakat modern.

1. Secondary prevention
Secondary prevention bertujuan untuk merawat pasien yang sakit dan
menurunkan komplikasi yang serius dari penyakit dengan melakukan
diagnosis dan terapi. Tahap ini dapat diaplikasikan hanya pada penyakit
yang masih pada tahap awal, penyakit tersebut mudah dikenali dan
diterapi. Contoh: kanker servix, jika kanker ini dapat diketahui pada tahap
dini maka pasien dapat dengan mudah diterapi akan terindar dari
komplikasi yang lebih lanjut.
2. Tertiary prevention
Tertiary prevention bertujuan untuk menurunkan komplikasi dan lebih
lanjut dari penyakit, dan yang merupakan aspek terpentingnya adala terapi
dan rehabilitasi. Pada tahap ini tercakup penurunan ketidak mampuan
(impairement), kecacatan(disability) dan mengurangi
penderitaan(suffering).

2. Latihan
1. Sebutkan tahap – tahap dalam pencegahan?
2. Jelaskan adanya dua tingkatan dalam proses pencegahan terhadap
timbulnya suatu penyakit
3. Sebutkan Pencegahan pertama dilakukan pada masa sebelum sakit ?
3. Rangkuman
adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi klien dari
ancaman kesehatan potensial atau dengan kata lain, pencegahan
penyakit adalah upaya mengekang perkembangan penyakit, memperlambat
kemajuan penyakit, dan melindungi tubuh dari berlanjutnya pengaruh yang lebih
membahayakan. Dalam epidemiologi dikenal empat tahap dalam pencegahan
Empat tahap tersebut adalah primodial, primary,secondary dan
tertiarypervention.
Tingkatan dalam proses pencegahan terhadap timbulnya suatu penyakit
1. Fase sebelum sakit
Fase pre-pathogenesis dengan tingkat pencegahan yang disebut
pencegahan primer (primary prevention). Fase ini ditandai dengan adanya
keseimbangan antara agent (kuman penyakit/ penyebab), host (pejamu) dan
environtment (lingkungan).
2. Fase selama proses sakit
Fase pathogenesis, terbagi dalam 2 tingkatan pencegahan yang
disebut pencegahan sekunder (secondary prevention) dan pencegahan
tersier (tertiary prevention). Fase ini dimulai dari pertama kali seorang
terkena sakit yang pada akhirnya memiliki kemungkinan sembuh atau mati.

Pencegahan pertama dilakukan pada masa sebelum sakit


a. Penyuluhan kesehatan yang intensif.
b. Perbaikan gizi dan penyusunan pola menu gizi yang adekuat.
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap pertumbuhan balita khususnya
anak-anak, dan remaja pada umumnya.
d. Perbaikan perumahan sehat.
e. Kesempatan memperoleh hiburan yang sehat untuk memungkinkan
pengembangan kesehatan mental maupu sosial.
f. Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
g. Pengendalian terhadap faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
timbulnya suatu penyakit.
h. Perlindungan terhadap bahaya dan kecelakaan kerja
4. Tes Formatif
1. Sebutkan 4 tahap pencegahan ?
a. Primodial, primary,secondary dan tertiary.
b. Agent, Host, Envorment,
c. Penyuluhan/pendidikan kesehatan, Rekreasi sehat, Olahraga teratur,
Perhatian terhadap perkembangan kepribadian
d. Imunisasi, Pelindung khusus, Perbaikan lingkungan, Mengurangi
penggunaan bahan yang membahayakan kesehatan.
e. Case finding, skrining survei penyakit asymtomatis, deteksi dini, dan
pencemaran.
2. Upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi klien dari ancaman
kesehatan potensial adalah pengertian dari?
a. Terapi
b. Pengendalian
c. Pencegahan
d. Promosi
e. Perbaikan
3. Sebutkan 2 Tingkatan utama pencegahan penyakit?
a. Fase sebelum sakit & Fase selama proses sakit.
b. Fase sebelum sakit & Fase berakhirnya sakit
c. Fase Mulai terjadinya sakit & Fase selama proses sakit
d. Fase berakhirnya sakit & Fase Pemulihan
e. Fase selama proses sakit & fase pemulihan
4. Fase pre-pathogenesis dengan tingkat pencegahan yang disebut pencegahan
primer (primary prevention). Biasa disebut dengan
a. Fase selama proses sakit.
b. Fase berakhirnya sakit
c. Fase sebelum sakit
d. Fase Pemulihan
e. Fase pencegahan
5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkan jawaban di atas dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang ada di
bagian akhir modul ini. Ukurlah tingkat penguasaan materi kegiatan belajar 8
dengan rumus sebagai berikut :
Tingkat penguasaan = (Jumlah jawaban benar : 3 ) x 100 %
Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah :
Baik sekali = 90 – 100 %
Baik = 80 – 89 %
Cukup = 70 – 79 %
Kurang = 0 – 69 %
Bila tingkat penguasan mencapai 80 % ke atas, silahkan melanjutkan ke
Kegiatan Belajar 9. Bagus. Namun bila tingkat penguasaan masih di bawah 80
% harus mengulangi Kegiatan Belajar 8s terutama pada bagian yang belum
dikuasai.

KUNCI JAWABAN
Latihan
1. Sebutkan tahap – tahap dalam pencegahan?
Dalam epidemiologi dikenal empat tahap dalam pencegahan Empat tahap
tersebut adalah primodial, primary,secondary dan tertiarypervention.

2. jelaskan adanya dua tingkatan dalam proses pencegahan terhadap timbulnya


suatu penyakit?
Tingkatan dalam proses pencegahan terhadap timbulnya suatu penyakit
1) Fase sebelum sakit
Fase pre-pathogenesis dengan tingkat pencegahan yang disebut
pencegahan primer (primary prevention). Fase ini ditandai dengan adanya
keseimbangan antara agent (kuman penyakit/ penyebab), host (pejamu) dan
environtment (lingkungan).
2) Fase selama proses sakit
Fase pathogenesis, terbagi dalam 2 tingkatan pencegahan yang
disebut pencegahan sekunder (secondary prevention) dan pencegahan
tersier (tertiary prevention). Fase ini dimulai dari pertama kali seorang
terkena sakit yang pada akhirnya memiliki kemungkinan sembuh atau mati.
3. Sebutkan Pencegahan pertama dilakukan pada masa sebelum sakit ?
Pencegahan pertama dilakukan pada masa sebelum sakit
b. Penyuluhan kesehatan yang intensif.
c. Perbaikan gizi dan penyusunan pola menu gizi yang adekuat.
d. Pembinaan dan pengawasan terhadap pertumbuhan balita khususnya anak-
anak, dan remaja pada umumnya.
e. Perbaikan perumahan sehat.
f. Kesempatan memperoleh hiburan yang sehat untuk memungkinkan
pengembangan kesehatan mental maupu sosial.
g. Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
h. Pengendalian terhadap faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
timbulnya suatu penyakit.
i. Perlindungan terhadap bahaya dan kecelakaan kerja

Tes Formatif
1. A
2. C
3. A
4. C

Anda mungkin juga menyukai