I. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi Penyakit
2. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung dimana letak tumor
atau benjolan tersebut berada. Awal mulanya gejala berupa adanya suatu
benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita
yang merasakan sakit yang biasanya terjadi akibat perdarahan atau
nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf –
saraf tepi.
4. Pemeriksaan MRI
Mendiagnosa tumor jinak jaringan lunak dapat melengkapi
kekurangan dari X-ray dan CT-scan, MRI dapat melihat tampilan
luar penampang berbagai tingkatan tumor dari semua jangkauan,
tumor jaringan lunak retroperitoneal, tumor panggul memperluas
ke pinggul atau paha, tumor fossa poplitea serta gambar yang lebih
jelas dari tumor tulang atau invasi sumsum tulang, adalah untuk
mendasarkan pengembangan rencana pengobatan yang lebih baik.
5. Pemeriksaan histopatologis
a. Sitologi: sederhana, cepat, metode pemeriksaan patologis yang
akurat. Dioptimalkan untuk situasi berikut:
1) Ulserasi tumor jaringan lunak, Pap smear atau metode
pengumpulan untuk mendapatkan sel, pemeriksaan
mikroskopik
2) Sarcoma jaringan lunak yang disebabkan efusi pleura,
hanya untuk mengambil spesimen segar harus segera
konsentrasi sedimentasi sentrifugal, selanjutnya smear
3) Tusukan smear cocok untuk tumor yang lebih besar, dan
tumor yang mendalam yang ditujukan untuk radioterapi
atau kemoterapi, metastasis dan lesi rekuren juga
berlaku.
b. Forsep biopsi: jaringan ulserasi tumor lunak, sitologi smear
tidak dapat didiagnosis, lakukan forsep biopsi.
c. Memotong biopsy : Metode ini adalah kebanyakan untuk
operasi.
d. Biopsi eksisi : berlaku untuk tumor kecil jaringan lunak,
bersama dengan bagian dari jaringan normal di sekitar tumor
reseksi seluruh tumor untuk pemeriksaan histologis.
7. Penatalaksanaaan Medik dan Implikasi Keperawatan
a. Bedah
Mungkin cara ini sangat beresiko. Akan tetapi, para ahli
bedah mencapai angka keberhasilan yang sangat memuaskan.
Tindakan bedah ini bertujuan untuk mengangkat tumor atau
benjolan tersebut.
b. Kemoterapi
Metode ini melakukan keperawatan penyakit dengan
menggunakan zat kimia untuk membunuh sel sel tumor
tersebut. Keperawatan ini berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan kerja sel tumor.
Pada saat sekarang, sebagian besar penyakit yang
berhubungan dengan tumor dan kanker dirawat menggunakan
cara kemoterapi ini.
c. Terapi Radiasi
Terapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi
yang bersumber dari radioaktif. Kadang radiasi yang diterima
merupankan terapi tunggal. Tapi terkadang dikombinasikan
dengan kemoterapi dan juga operasi pembedahan.
8. Pathways Keperawatan
Perubahan fisik
Menstimulasi respon
Peradangan
nyeri Tempat masuk
Anatomi kulit pada kulit
mikroorganisme
abnormal
Nyeri
Bercak – Resti infeksi
Kurang
bercak merah
pengetahuan
Cemas Kerusakan
integritas
kulit
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi:nama,umur,jeniskelamin,status,agama,pekerjaan,pendi
dikan,alamat,no medrec,ruang rawat,tanggal masuk,tanggal
pengkajian,penanggung jawab.
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan biasanya nyeri pada
bagian benjolan.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan sekarang ditemukan pada saat
pengakjian yang dijabarkan dari keluhan utama menggunakan
teknik PQRST,yaitu :
P : Biasanya klien mengeluh nyeri,nyeri bertambah saat
pasien beraktivitas dan nyeri berkurang setelah diberi obat dan
klien istirahat.
Q : Nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk jarum dengan skala
>4 (0-10)dan biasanya menganggu klien untuk beraktivitas.
R : Nyeri dirasakan didaerah luka post operasi dan tidak
menjalar kedaerah lain.
S : Biasanya aktivitas klien terganggu akibat rasa nyeri
T : Nyeri dapat hilang timbul maupun menetap
d. Riwayat kesehatan dahulu
Kaji apakah klien pernah menderita penyakit sebelumnya dan
kapan terjadi.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Kaji apakah orang tua,saudara kandung dan anggota keluarga
klien mempunyai penyakit yang sama,menular dan keturunan
lainnya.
f. Pola aktivitas sehari-hari
Pola aktivitas sehari hari sebelum masuk rumah sakit dan
sesudah masuk rumah sakit meliputi pola nutrisi,pola
eliminasu,personal hygine,pola aktivitas sehari-hari dan pola
aktivitas tidur.
g. Pemeriksaan fisik head to toe
Keadaan umum : Kesadaran compos mentis sampai koma
tergantung dengan kondisi penyakit yang di alami.
Sistem pernapasan : Terjadi penurunan pola dan
frekuensi pernafasan lebih cepat akibat nyeri.
Sistem Cardiovaskuler : terjadi tanda tanda
kelemahan,tekanan darah meningkat dan nadi
meningkat.
Sistem Pencernaan ; Mungkin ditemukan mual muntah
dan penurunan bising usus karena puasa.
Sistem Perkemihan : Jumlah pengeluaran urin mungkin
sedikit dan tidak terpasang kateter.
Sistem Persyarafan : dikaji tingkat kesadaran dengan
menggunakan GCS dan dikaji semua fungsi nervus.
Sistem Penglihatan ; Periksa kesimetrisan kedua
mata,ada tidaknya lesi,reflek pupil pada
cahaya,ketajaman penglihatan.
Sistem Pendengaran ; kaji keadaan telinga,kesimetrisan
bentuk telinga,adanya sekret,adanya nyeri tekan,tes
rinne,weber.
Sistem Muskoloskeletal : Biasanya ditemukan sedikit
kelemahan karena danya rasa nyeri.
Sisten Integumen ; Adanya luka operasi pada bagian
kepala,turgor kulit menurun.
Sistem Endokrin : Kaji adanya pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar getah bening.
2. Diangnosa Keperawatan
a. Pre operasi
Cemas berhubungan dengan akan dilakukannya tindakan
operasi
b. Post operasi
Nyeri berhubungan dengan adanya luka setelah operasi
Resiko infeksi berhubungan dengan luka bekas operasi
Disusun oleh :
DIAN EKAWATI
AKX.16.037
2019
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9585170/Laporan_Pendahuluan_Soft_Tissue_Tumor_
STT. Diakses pada tanggal 09/01/2019 pukul 17.00 WIB