Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

2.1. Sejarah singkat PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang


PT Pupuk Sriwidjaja (PT. PUSRI) didirikan pada tanggal 24 Desember
1959, merupakan produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Sriwidjaja diambil
sebagai nama perusahaan untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan
Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara
hingga daratan Cina, pada Abad Ke-Tujuh Masehi.
Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya
PT. Pusri, karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali
yang dikenal dengan Pabrik Pusri I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai
berproduksi dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton
amonia per tahun.
Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, selama periode
1972-1977 Pusri membangun Pabrik Pusri II, Pusri III dan Pusri IV. Pabrik Pusri
II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Pada tahun 1992 dilakukan
proyek optimalisasi urea Pabrik Pusri II dengan kapasitas terpasang sebesar
552.000 ton per tahun. Pabrik Pusri III dibangun pada 1976 dengan kapasitas
terpasang sebesar 570.000 ton per tahun, sedangkan pabrik urea Pusri IV dibangun
pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun.
Sejak tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh Pemerintah melaksanakan
distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk
pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan
nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani
di seluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 1985, operasi pabrik Pusri-I dihentikan karena usia dan dinilai
tidak efisien lagi. Pada tahun 1990 pabrik Pusri-I dirombak menjadi pabrik Pusri-
IB oleh PT Rekayasa Industri dengan menggunakan teknologi Advanced Cost and
Energy Savings (ACES). Pusri-IB diresmikan pada tanggal 22 Desember 1994 oleh
Presiden Soeharto. Pusri-IB menggunakan sistem kendali komputer Disributed
6
Control Sistem. Pabrik Pusri-IB ini dibangun dengan kapasitas terpasang 570,000
ton/tahun Urea. Dalam rangka meningkatkan efisiensi pabrik pada tahun 1992
dilakukan program Amonia Optimization Project (AOP) dan Urea Optimization
Program (UOP) dalam upaya optimasi produksi pada Pusri-II, Pusri-III, dan Pusri-
IV. Program yang dilakukan Pusri telah dapat membuahkan hasil dengan
meningkatkan jumlah produksi Amonia dan Urea dengan mengurangi konsumsi
energi yang dibutuhkan.
Dalam rangka meningkatkan produksi pupuk, menggunakan teknologi yang
ramah lingkungan dan melakukan penghematan bahan baku dan energi, maka
dilakukan pembangunan Pusri-IIB. Proyek pembangunan PUSRI-IIB ini berlokasi
di Palembang, berdiri diatas lahan seluas 6012 ha. Pelaksanaanya dikerjakan oleh
konsorsium PT. Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation. Nilai
investasi proyek sebesar USD 651 juta.
Pabrik PUSRI IIB rampung dan mulai beroperasi pada tahun 2016
menambah kapasitas produksi sebesar 2000 ton amonia per hari (660.000
ton/tahun) dan 2.750 ton urea/hari (907.500 ton/tahun). Pembangunan pabrik ini
menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk Pabrik Amonia dan
Teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai Co. Licensor untuk Pabrik Urea.
Namun saat ini pabrk PUSRI IIB sedang shut downd karena ada bebrapa kendala.
Pabrik PUSRI IIB direncakan akan diresmikan dan beroperasi kembali pada bulan
Maret ini.
Saat ini Pusri juga melaksanakan proyek-proyek pengembangan lain
bersamaan dengan pembangunan Pusri II-B. Proyek-proyek tersebut bertujuan
untuk memperbaiki insfrastruktur pendukung pengoperasian Pabrik Pusri II-B.
Proyek lain yang sedang dijalankan adalah Proyek NPK Fusion dengan
kapasitas 100.000 ton per tahun yang saat ini sedang dalam tahap Pra-kualifikasi.
Pembangunan Pabrik Pusri II-B ini diharapkan akan memberikan konstribusi
positif bagi pertumbuhan industry pupuk nasional dan pertumbuhan ekonomi
daerah khususnya. Pembangunan Pabrik Pusri II-B ini juga diharapkan akan
menyerap banyak tenaga kerja baru dan menjadi kesempatan transfer pengetahuan
kepada putra putri bangsa.
7
Pada tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai induk perusahaan yang
membawahi empat BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia,
yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim dan
PT Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak di bidang engineering,
procurement & construction (EPC), yaitu PT Rekayasa Industri. Pada tahun 1998,
anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT Mega Eltra yang
bergerak di bidang perdagangan.
Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Pupuk Sriwidjaja atau PT Pusri (Persero) kepada PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan kewajiban PT Pusri
(Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang didalam
RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari 2011.
Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan PT
Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan pupuk
yang baru, menggantikan nama PT Pusri (Persero). Hingga kini PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang tetap menggunakan brand dan merk dagang Pusri.

2.1.1 Nama Perusahaan


Konsep pendirian perusahaan yang akan menangani proyek pupuk urea I
telah disiapkan oleh Prof. Ir. Otong Kosasih dan Ir. Rachman Subandi di tahun
1985. Pada waktu akan merealisasikannya dalam bentuk Badan Hukum timbul
persoalan pemilihan nama yang tepat bagi perusahaan yang baru ini. Prof. Ir. Otong
Kosasih mengusulkan agar perusahaan diberi nama PT Pupuk Indonesia, sedangkan
usul dari Bank Industri Negara (BIN) adalah PT Sriwidjaja. Hasil kesepakatan
akhirnya diputuskan untuk menggabung kedua nama yang diusulkan itu menjadi
PT. PUPUK SRIWIDJAJA.
Nama Sriwidjaja diabadikan pada perusahaan yang baru tumbuh ini, untuk
mengenang kembali kejayaan kerajaan Indonesia pertama yang telah termasyhur di
segala penjuru dunia. Di samping itu penggunaan nama Sriwidjaja merupakan
penghormatan bangsa Indonesia kepada leluhurnya yang pernah membawa
Nusantara ini ke puncak kegemilangan pada sekitar abad ke tujuh yang silam.

8
Dengan demikian pendirian pabrik pupuk yang dikaitkan dengan keluhuran
"Sriwidjaja" mempunyai relevansi bagi kebesaran cita-cita khususnya dalam
kesatuan dan ketahanan wawasan Nusantara.

2.1.2 Lokasi Pabrik


Berikut ini merupakan tampilan lokasi PT. PUSRI Palembang yang di ambil
dari foto udara pada Gambar 2.1 berikut :

Sumber : Laporan Kerja Praktik PT. PUSRI Palembang


Gambar 2.1 Peta lokasi PT. PUSRI Palembang

Pabrik Pupuk Sriwidjaja didirikan kira-kira 7 km dari pusat kota Palembang,


di tepi Sungai Musi yang merupakan sungai terbesar di Palembang. Alasan
pemilihan daerah tepi sungai Musi sebagai lokasi pabrik antara lain :
1. Letaknya berdekatan dengan wilayah operasi pertambangan dan
pengilangan minyak Pertamina sehingga bahan baku gas alam mudah untuk
diperoleh dan tersedia dalam jumlah yang cukup besar.
2. Sungai Musi merupakan sumber air yang tidak pernah kering sepanjang
tahun, yang menunjang bahan baku pembuatan steam dan keperluan utilitas

9
lainnya, disamping sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil
pabrik.
3. Di daerah ini memungkinkan adanya perluasan area pabrik.

2.1.3 Kedudukan PT.PUSRI


PT. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk
perusahaan pupuk yang baru, menggantikan nama PT Pusri (Persero).
Adapun kedudukan PT PUSRi setelah peresmian tersebut seperti Gambar
1.3 berikut:

Sumber : Annual Report PT. Pusri, 2015


Gambar 2.2 Kedudukan PT. PUSRI Palembang

2.1.4 Visi, Misi, Tata Nilai dan Makna Perusahaan dan Logo Perusahaan
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki visi, misi dan tata nilai serta
logo perusahaan sebagai berikut:
2.1.4.1 Visi
Visi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah menjadi perusahaan pupuk
terkemuka tingkat regional.
2.1.4.2 Misi
Misi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang untuk mewujudkan visi nya adalah
memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara efisien,
berkualitas prima dan memuaskan pelanggan.

10
2.1.4.3 Tata Nilai
Tata nilai yang dimiliki PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu :
1. Integritas
2. Profesional
3. Fokus Pada Pelanggan
4. Loyalitas
5. Baik sangka

2.1.4.4 Makna Logo Perusahaan


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki logo seperti Gambar 1.4 yang
memiliki makna sebagai berikut:

Sumber : Annual Report PT. Pusri, 2015


Gambar 2.3 Logo PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Lambang Pusri yang berbentuk huruf


“U” melambangkan singkatan ‘Urea’,
lambang ini telah terdaftar di Ditjen Haki
Dep Kehakiman & HAM no 021391

11
Setangkai padi dengan jumlah butiran 24
melambangkan tanggal akte pendirian
PT Pusri.

Butiran-butiran Urea berwarna putih


sejumlah 12, melambangkan bulan
Desember pendirian PT Pusri.

Setangkai kapas yang mekar dari


kelopaknya, butir kapas yang mekar
berjumlah 5 buah kelopak yang pecah
berbentuk 9 retakan ini melambangkan
angka 59 sebagai tahun pendirian PT
Pusri.

Perahu Kajang merupakan ciri khas kota


Palembang yang terletak di tepian
Sungai Musi.

Kuncup teratai yang akan mekar,


merupakan imajinasi pencipta akan
prospek perusahaan dimasa datang.

12
Komposisi warna lambang kuning dan
biru benhur dengan dibatasi garis-garis
hitam tipis (untuk lebih menjelaskan
gambar) yang melambangkan
keagungan, kebebasan cita-cita, serta
kesuburan, ketenangan, dan ketabahan
dalam mengejar dan mewujudkan cita-
cita itu.

2.1.5 Rayonisasi Penyaluran Pupuk Urea Bersubsidi


Penyaluran Pupuk Urea Bersubsidi PT. Pupuk Sriwidjaja untuk wilayah
Indonesia mengikuti Rayon wilayah yang ditunjukkan pada Gambar 2.4 berikut :

Sumber : Annual Report PT. Pusri, 2015


Gambar 2.4 Rayonisasi Penyaluran Pupuk Urea Bersubsidi
Provinsi Wilayah Tanggung Jawab PT. PUSRI:
1. Sumatera Selatan 5. Lampung
2. Jambi 6. Banten & DKI
3. Bengkulu 7. Jawa Tengah
4. Babel 8. DI.Yogyakarta

13
2.1.6 Sistem Distribusi Pupuk Nasional
Sistim alur distribusi pupuk PT pupuk sriwidjaja Palembang sesuai
Peraturan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia No. 15/M-
DAG/PER/4/2013 tanggal 1 April 2013. Sistem distribusi pupuk nasional dapat
dilihat pada Gambar 2.5.

Sumber : Annual Report PT. Pusri, 2105


Gambar 2.5 Sistem Distribusi Pupuk Nasional

2.2 Struktur Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang


Struktur organisasi yang baik merupakan faktor pendukung dalam
perkembangan suatu perusahaan sehingga efisiensi kerja yang tinggi dapat
tercapai. Jika efisiensi kerja tinggi maka akan menciptakan produktifitas kerja
yang optimal. Kondisi tersebut sangat diharapkan oleh perusahaan sehingga
diperoleh peningkatan baik kuantitas maupun kualitas produk.
PT. PUSRI berbentuk BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki
pemerintah. Dalam hal ini pemerintah diwakili oleh :
1. Departemen Keuangan
2. Departemen Pemasaran
3. Departemen Pertanian
4. Departemen Pertambangan Energi
Struktur organisasi PT.PUSRI selalu diperbaharui sesuai dengan peranan
dan tanggung jawab perusahaan sehingga mampu menghadapi perkembangan
yang terjadi. Awal tahun 2011 terjadi perubahan struktur organisasi yang
14
bertujuan untuk menyempurnakan sturuktur organisasi yang ada di PT.PUSRI
Palembang menjadi lebih efisien dan fleksibel. Struktur Organisasi Perusahaan
ini disampaikan dalam SK/DIR/240/2011 tanggal 5 September 2011 tentang
Penyempurnaan Struktur Organisasi PT Pusri Palembang. Sejak tahun 2011,
terjadi penggabungan antara Direktur Keuangan dan Direktur pemasaran yang
digabung menjadi Direktur Komersil. Jadi, saat ini direktur utama hanya
membawahi empat orang direktur seperti Gambar 2.6, yaitu:
1. Direktur Produksi
2. Direktur Komersil
3. Direktur Teknik & Pengembangan
4. Direktur SDM dan Umum

Sistem organisasi yang digunakan PT PUSRI dalam pengelolaannya ialah


berdasarkan sistem Line dan Staff Organization. Dalam hal ini bentuk
perusahaannya berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan modal pengelolaan pabrik
berasal dari Pemerintah. Proses manajemen berdasarkan Total Quality Control
Management yang melibatkan seluruh pimpinan dan karyawan dalam rangka
peningkatan mutu secara kontinyu. Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi
yang ada di PT PUSRI Palembang adalah dewan komisaris. Dewan komisaris
bertugas memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap kelangsungan
manajemen maupun operasional perusahaan. Untuk menunjang kinerjanya direktur
produksi dibantu oleh tiga General Manager (GM) yaitu, GM Operasi, GM
Pengendalian Pabrik, Keselamtan Kerja, dan Lingkungan, dan GM Pemeliharaan.
General Manager Pemeliharaan dibantu oleh lima Manager antaralain :
Manager Perencanaan dan Pengendalian TA (Turn Around), Manager Jaminan dan
Pengendalian Kualitas, Manager Perbengkelan, Manager Pemeliharaan Mekanikal,
Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen. Selanjutnya manager pemeliharan
listrik dan instrumen dibantu oleh enam bagian yaitu : Bagian Listrik 1, Bagian
Listrik 2, Bagian Instrumen 1, Bagian Instrumen 2, Bagian Instrumen 3, dan Bagian
Bengkel Listrik dan Instrumen.

15
Sumber : Annual report PT. Pusri, 2015
Gambar 2.6 Bagan Struktur Organisasi PT.PUSRI Palembang.

16
Penjenjangan karyawan yang ada di dalam perusahaan didasarkan kepada
tingkat pendidikan, keahlian dan pengalaman. Berdasarkan jabatan dalam struktur
organisasi, karyawan yang bekerja pada PT PUSRI Palembang dapat
dikelompokkan sebagai berikut
1. Direksi
2. General Manager
3. Manager
4. Superintenden
5. Asisten Superintenden
6. Foreman senior
7. Foreman
8. Karyawan

Untuk promosi ke jenjang yang lebih tinggi maupun untuk kenaikan tingkat
golongan, maka setiap tahun diadakan penilaian karyawan yang meliputi loyalitas,
dedikasi, pengetahuan, keterampilan, tingkah laku, pergaulan sesama karyawan dan
produktifitas kerja. Kenaikan jabatan terjadi apabila ada formasi yang kosong dan
sistemnya dari bawah keatas, sedangkan untuk mutasi jabatan dilakukan pada posisi
yang hampir sejajar. Kenaikan jabatan terjadi apabila ada formasi yang kosong dan
sistemnya dari bawah keatas, sedangkan untuk mutasi jabatan dilakukan pada posisi
yang hampir sejajar.

17

Anda mungkin juga menyukai