b. Benda Uji:
1. Aspal ± 100 gram
°C di bawah titik
No. Waktu °C Titik Nyala
nyala
1. 56 280
2. 51 285
3. 46 1’ 10” 290
4. 41 2’ 20” 295
5. 36 3’ 35” 300
6. 31 4’ 37” 305
7. 26 5’ 40” 310
8. 21 6’ 59” 315
9. 16 8’ 03” 320
10. 11 9’ 22” 325
11. 6 10’ 31” 330
12. 1 11’ 33” 335
13. 12’ 52” 340 Titik Nyala
14. 13’ 58” 345
15. 15’ 07” 350
16. 16’ 24” 355
17. 17’ 44” 360 Titik Bakar
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan data di atas pada praktikum 4 tentang titik nyala dan titik bakar
dengan cleveland open cup . Tahap pertama yang harus dilakukan yaitu mengambil
benda uji (aspal) untuk dipanaskan pada penggorengan dengan suhu 148,9ºC − 176ºC
sampai meleleh. Tahap pemanasan benda uji dilakukan selama 5 menit yang dimulai
dari pukul 07.50 sampai dengan pukul 07.55. Kemudian pengisian aspal yang telah
meleleh pada cawan Cleveland sampai garis dan mehilangkan gelembung udara yang
ada pada permukaan cairan.
Tahap kedua yaitu meletakkan cawan diatas kompor pemanas tetap dibawah
titik tengah cawan.Selanjutnya memasang thermometer yang tegak lurus di dalam benda
uji dengan jarak 6,4 mm di atas dasar dan terletak satu garis yang menghubungkan titik
tengah cawan dan titik poros penguji. Kemudian mengatur titik poros thermometer
sehingga terletak pada jarak ¼ diameter cawan dari tepi.
Tahap ketiga yaitu pada pukul 8.45, meyalakan kompor dan mengatur
pemanasan sehingga kenaikan suhu saat 15ºC tiap menit sampai mencapai suhu 56ºC
dibawah titik nyala yang diperkirakan untuk selanjutnya kenaikan suhu 5−6ºC/menit.
Tahap ke empat yaitu menyalakan sumber pemanas dan mengatur pemanas
sehingga kenaikan suhu menjadi (15±1) per menit sampai benda uji mencapai 56ºC
dibawah titik nyala perkiraan. Kemudian menyalakan alat penguji dan diatur agar
diameter nyala penguji tersebut menjadi 3,2−4,8 mm. kemudian putarlah nyala penguji
melalui permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan) dalam satu detik. Ulangi setiap
kenaikan 2ºC.
Hal ini dilakukan hingga terlihat nyala singkat diatas benda uji pada suatu
tingkat. Pada saat inilah yang dinamakan titik nyala aspal. Semantara benda uji
mencapai titik nyala, alat penguji tetap diputar mengelilingi cawan hingga terlihat nyala
api sekurang kurangnya 5 detik setelah mucul api. Hal inilah yang dinamakan titik bakar
aspal.
VII. KESIMPULAN
Dari pengujian titik nyala dan titik bakar yang telah dilakukan, diperoleh titik
nyala benda uji berada pada 340⁰C dengan pembacaan waktu 12 menit 52 detik. Dan
titik bakar benda uji berada pada 360⁰C dengan pembacaan waktu 17 menit 44 detik.
Berdasarkan Bina Marga syarat minimum temperature titik nyala untuk aspal PEN 40 –
60 adalah 200⁰C, sehingga hasil pengujian titik nyala dan titik bakar yang telah
dilakukan memenuhi syarat yang ditentukan dan layak digunakan untuk bahan
konstruksi jalan raya.
VIII. LAMPIRAN DOKUMENTASI
Mengisikan cawan Cleveland dengan aspal yang telah leleh sampai batas garis
`
Meletakkan cawan diatas kompor pemanas tetap dibawah titik tengah cawan
Pemasangan thermometer yang harus tegak lurus di dalam benda uji dan
memanaskan benda uji kira kira 56° C dibawah titik nyala perkiraan
Menyalakan alat uji dan diputar dari tepi ke tepi cawan hingga mencapai
titik nyala dan titik bakar