Pendahuluan
Glaukoma adalah suatu keadaan di mana tekanan mata sesorang demikian tinggi
atau tidak normal sehingga mengakibatkan kerusakan saraf optik dan mengakibatkan
gangguan pada sebagian atau seluruh pandang atau buta 1. Glaukoma akan terjadi bila
pengaliran humor aques di dalam bola mata terganggu. Pada mata yang sehat dan normal,
cairan mata ini akan masuk ke dalam bilik mata dan keluar melalui celah halus
(trabekulum) di daerah apa yang disebut sebagai sudut kamera anterior, yang terletak
antara iris dan kornea.Mekanisme gangguan aliran keluar humor aqueus akibat kelainan
sistem drainase sudut kamera anterior (glaukoma sudut tebuka) atau gangguan akses
humour akueus ke sistem drainase (glaukoma sudut tertutup)
Glaukoma merupakan kumpulan penyakit berupa neuropati optik dengan disertai
hilangnya lapang pandang dimana tekanan introkular (TIO) merupakan faktor resiko
utama 1. Gangguan pada saraf optik ini masih belum jelas mekanismenya dan telah
disepakati bahwa gangguan ini tidak selamanya berkorelasi dengan TIO. Walaupun
demikian patogenesis dan terapi glaukoma sudut terbuka primer (GPST) masih menjadi
objek terus menerus dalam penelitian dan penurunan TIO merupakan tujuan utama dalam
pemakaian obat anti glaucoma.
II. Epidemiologi
Glaukoma adalah penyebab utama kebutaan yang irreversible di dunia.. Pada
dekade in sahaja di estimasi glaukoma adalah penyebab kebutaan bilateral kedua terbesar
didunia (6,7 jt orang), setelah katarak.
Kebanyakan kasus glaukoma adalah glaukoma sudut terbuka primer pada ras kulit
hitam dan putih. Ras kulit hitam memiliki risiko lebih besar untuk onset yang lebih cepat
dan kehilangan penglihatan yang berat. Glaukoma sudut tertutup terjadi pda 10-15%
kasus pada ras kulit putih. Persentase ini lebih besar pada orang Asia. Glaukoma sudut
tertutup primer menyebabkan 90 % dari kasus kebutaan karena glaukoma di Cina.
Glaukoma tekanan normal adalah yang tersering pada orang Jepang 2.
III. Faktor – faktor resiko
Faktor resiko penting untuk dikenal pasti karena mempunyai implikasi
pencegahan dan terapetik pada pasien glaukoma. Sesetengah faktor resiko boleh bersifat
kausatif dan boleh diubah. Strategi yang ditentukan penting dalam mencegah faktor
resiko untuk mengurangkan resiko glaukoma. Faktor resiko lain yang tidak dapat diubah
seperti usia, dan ras adalah penting untuk mengenal pasti golongan yang harus
memeriksakan diri atau berguna sewaktu pemilihan cara pengobatan.
Faktor-faktor resiko glaukoma adalah seperti berikut 3 :
1. TEKANAN INTRAOKULAR . Adalah faktor resiko utama untuk terjadinya
glaukoma. 10 % dari mereka dengan TIO yang tinggi menderita penurunan
lapang pandang dan 15-40% hipertensi okular menyebabkan kebutaan dalam
jangka 10 tahun. Secara umum, lebih tinggi TIO, lebih tinggi resiko seseorang
mengidap glaukoma.
2. USIA . glaukoma lebih cenderung pada golongan usia lanjut.semakin tinggi usia
semakin mungkin mengidap glaukoma. Estimasi prevelensi secara umum pada
usia lanjut menunjukkan 3-8 kali lebih tinggi berbanding pada kelompok usia 40-
50 tahun.
3. RAS. Keturunan afrika lebih tinggi dari orang Amerika ( 3-4 kali)
4. RIWAYAT KELUARGA. yang menderita glaukoma.10-30 % lebih tinggi pada
individu dengan saudara dekat (orang tua, adik kakak atau anak) yang mengidap
glaukoma.
5. MIOPIA DAN DIABETES. Dipercayai faktor resiko glaukoma , namun bukti
mendukung teori ini belum kukuh dan masih dalam penelitian.
6. HIPERTENSI, MIGRAIN DAN VASOSPASME.ada penelitian yang mendukung
ketiga keadaan diatas adlah faktor resiko glaukoma. Namun, peneletian dan data
lebih lanjut masih dalam penelitian.
V. Patofisiologi Glaukoma
Dinamika humor akueus 4
Humor akueus merupakan cairan jernih produk ultrafiltrasi dari darah yang
mengisi kamera okuli anterior dan posterior. Cairan ini adalah sumber nutrisi dan media
untuk membuang hasil metabolisme bagi lensa dan endotelium kornea. Humor akueus
diproduksi oleh prosesus siliaris dan mengalir melalui :
Camera oculi posterior
Melewati permukaan posterior dari iris
Melewati batas pupil
Memasuki camera oculi anterior dan berinteraksi dengan permukaan lensa dan
lapisan endotel kornea
Keluar menuju sudut anterior dari camera oculi anterior dan melalui jalinan
trabekula dan kanalis Schlemm. Humor akueus bercampur dengan darah vena dan
kembali ke jantung.
Mata secara kontinyu menghasilkan dan mereabsorpsi humor akueus. Aliran dari
humor akueus lebih sedikit pada malam hari dibandingkan dengan siang hari. Sudut
anterior camera oculi anterior dibentuk oleh iris sebagai basis, jaringan trabekula sebagai
apexnya, dan lapisan endotel kornea membentuk bagian atasnya. Pada keadaan normal
sudut tersebut membentuk sudut 45°.
Aliran dari humor akueus memerankan peranan penting dalam regulasi tekanan
intra okular (TIO). TIO ditentukan oleh perbandingan inflow dan outflow yang
menentukan volume total dari humor akueus. Volume dari humor akueus adalah tetap.
Apabila outflow kurang dari inflow maka TIO akan meningkat. TIO normal adalah sekitar
10–20 mmHg. TIO didefinisikan sebagai tekanan yang ditimbulkan oleh humor akueus
terhadap kornea dan sklera. TIO merupakan faktor yang penting pada terjadinya
glaukoma karena kerusakan pada neuron dari saraf optik (disebut juga sebagai sel
ganglion retina) berhubungan dengan peningkatan TIO. Kerusakan akibat glaukoma
biasanya mulai terjadi apabila tekanan sekitar dua kali lipat dari nilai normal.2
Ischaemia
1. Agusto Azuara- Blanco dtt. Handbook of glaukoma Ed. Martin Duwitz.UK. 2002.
2. Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan & Ashbury’s General Ophthalmology 16th
Ed. Mc Graw Hill. New York. 2004
3. Prof dr. H. Sidarta Ilyas, SpM.. Glaukoma (Tekanan Bola Mata Tinggi).
FKUI.2001
4. _______________. Glaucoma. Janury 2005. Available at :
http://www.merckmedicus.com/pp/us/hcp/diseasemodules/glaucoma/default.jsp
5. Fraser Scott, Manvikar Sridhar. Glaucoma-The Pathophysiology and Diagnosis.
2005. Available at
http://www.pharmj.com/pdf/hp/200507/hp_200507_diagnosis.pdf
CLINICAL SCIENCE SESSION
Disusun oleh:
Eric Hermansyah
Ruri Rizki Anriani
Sithra a/p Rengasamy