Sasaran : Keluarga pasien penderita CKD di IRNA Non Bedah RSUP DR.Djamil
Hari, tanggal :
Waktu :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan kelurga pasien penderita CKD di IRNA Non Bedah
RSUP DR.Djamil mampu:
a. Dari CES : Natrium (N = 135 - 147 mEq/liter), Klorida (N = 100 - 106 mEq/liter)
b. Dari CIS : Kalium (N = 3,5 - 5,5 mEq/liter), Phospat (N = 3 - 4,5 mg/liter)
B. Terapi cairan parenteral
1 Kebutuhan cairan
a. Masukan + haluaran orang dewasa per 24 jam
Masukan Haluaran
Kulit: 500-600 mL
Metode 2:
Perlu diingat juga bahwa makanan yang berkuah seperti sup,ice cream, susu, sirup,
yoghurt juga dihitung sebagai cairan.
Penderita gagal ginjal telah berkurang fungsi pengolahan cairannya, sehingga jumlah
cairan harus dibatasi. Cairan yang masuk ke dalam tubuh harus sama dengan cairan
yang dikeluarkan dari tubuh. Seringkali penderita gagal ginjal memerlukan tambahan
diuretic untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh.
Pantangan besar:
- Air kelapa
- Minuman Isotonik
Dengan perhatian khusus:
- Kopi, Susu, Teh, lemon tea
b. Natrium
Di dalam tubuh, natrium dibutuhkan tubuh bekerjasama dengan kalium untuk
mengatur tekanan darah. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung
tinggi natrium menyebabkan kita menjadi banyak minum, padahal asupan cairan
pada pasien penyakit ginjal kronik perlu dibatasi. Asupan garam yang dianjurkan
sebelum dialysis antara 2,5 – 5 gr garam/hari. .
Pantangan besar:
- Pisang,mangga
- Tomat, bayam
- Umbi-Umbian
Dengan perhatian khusus:
Hanifa Wikyasastro (1997), Faal Tubuh. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,
Jakarta.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Moore, Lisa MD, 2005. Keseimbangan cairan tubuh. www.e-medicine.com. Diakses tanggal
8 Januari 2012.