Masalah Transportasi :
Tunda (delay)
Macet (traffic congestion)
Polusi
Sistem adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variable / komponen
dengan variable / komponen yang lain. Umumnya dalam sebuah sistem, setiap komponen
mempengaruhi komponen lainnya, sehingga perubahan salah satu komponen akan berdampak
pada komponen lainnya.
Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara muatan
(penumpang maupun barang), sarana dan prasarana yang berinteraksi dalam rangka
perpindahan orang atau barang yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang atau barang
yang tercakupdalam suatu tatanan baik secara alami maupun buatan / rekayasa.
Tujuan Penyelenggaraan Transportasi :
Proses transportasi penumpang dan barang dapat dilakukan secara optimum dalam ruang dan
waktu tertentu
Dengan mempertimbangkan factor keamanan, kenyamanan, dan kelancaran serta efisiensi atas
waktu dan biaya.
Tercapainya suatu sistem transportasi yang berkelanjutan (sustainable transportation)
Kolaborasi dari berbagai institusi terkait.
Pemodelan adalah penyederhanan realita, Mengukur realita kehidupan dalam bentuk model.
Penyederhanaan tersebut dilakukan dengan satu sistem dalam bentuk unsur atau factor yang
dapat dipertimbangkan mempunyai kaitan dengan situasi yang hendak digambarkan.
Memperkirakan kebutuhan akan pergerakan, merupakan bagian terpenting dalam proses
perencanaan transportasi karena kebutuhan akan pergerakan baik pada saat sekarang maupun
yang akan datang, berpengaruh besar pada kebijakan transport dan kebutuhan sistem jaringan.
Model yang baik harus bisa menggambarkan semua factor yang mewakili perilaku manusia
Kemampuan pemodelan dibatas waktu dan biaya : Tidak bisa lengkap
Meskipun mungkin didapat model yang lengkap : Kompleks dan mahal
Misalnya : penelitan responden dalam 2 hari penuh, dengan semua responden yang lewat lokasi
tersebut.
Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk mencerminkan dan
menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara terukur.
Contoh model yang ada :
Model fisik (model arsitektur, model tes/bangunan air, dll)
Model peta dan diagram
Model statistic dan matematik (fungsi/persamaan) yang dapat menerangkan secara terukur
dari beberapa aspek fisik, sosek atau model transport.
Jika konsep pengembangan dilakukan, maka dapat mengetahui apa saja yang perlu dilengkapi
oleh perencana dengan hanya melihat maket tersebut.
Ketepatan yang didapat dari penggantian kata dengan symbol sering menghasilkan penjelasan
yang jauh Model ini hubungan antara :
Sistem kegiatan (Tata guna lahan / TGL)
Sistem jaringan (Prasarana Transportasi)
Sistem Pergerakan (Arus lalu lintas)
Aksesibilitas
Suatu ukuran potensial atau kesempatan untuk melakukan perjalanan
Bangkitan dan tarikan pergerakan
Bagaimana pergerakan dapat dibangkitkan / tarikan oleh TGL
Sebaran pergerakan
Bagaimana pergerakan tersebut disebarkan secara geografis di dalam kawasan
Pemilihan moda
Menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi untuk satu tujuan
tertentu
Pemilihan rute
Menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan rute antara zona asak dan tujuan
(Kendaraan pribadi)
Ciri dinamis arus lalu lintas dalam sistem jaringan jalan.
Hubungan antara waktu, kapasitas dan arus lalu lintas. Waktu tempuh pergerakan sangat
dipengaruhi kapasitas ruas jalan yang ada dan arus lalu lintas yang menggunakanya
Tujuan pendekatan sacara sistem menggunakan model : Untuk meramalkan yang akan terjadi
pada daerah kajian yad dan digunakan untuk mengevaluasi beberapa alternative perencanaan
transportasi dan memilih alternative terbaik. 1.Tujuan : untuk membantu mengerti cara kerja
sistem, meramalkan perubahan pada siste pergerakan arus lalu lintas sebagai akibat perubahan
pada sistem TGL dan sistem prastran.
2.Peubah utama yang digunakan : TGL sistem prastran dan arus lalu lintas
3.Perencana dapat mengawasi langsung lokasi TGL da fasilitas Prastran dengan melaksanakan
kebijakan sesuai dengan RT RW – Nas – Prop – Kota/Kab serta kebijakan yang ada di sistrans –
tatrawit – Tatralok
4.Teori : enam konsep. Setiap teori (konsep) merupakan sub model
5.Tingkat pengelompokan model ada 2 faktor :
-Berapa luas zona tersebut?
-Haruskah arus lalu lintas diambil secara gabungan, atau dipisahkan berdasarkan tujuan,
waktu, arah perjalanan?
6.Waktu ada 2 arti ;
-Model dinamis : waktu harus dipertimbangkan sebagai suatu peubah dalam fungsi
matematisnya, sedangkan
-Model statis lebih sederhana, biasanya untuk rentang waktu pendek. Model sistran digunakan
untuk meramalkan apa yang terjadi saat mendatang (tahun rencana)
7.Teknik yang dapat dipakai dalam pemodelan sistran telah berkembang seperti matematika,
statistika dan penelitian operasional termasuk pemograman
8.Data harus berkualitas, semakin kompleks suatu model dan semakin kecil luas suatu zona,
semakin banyak jumlah data yang diperlukan dan semakin kompleks penggunaannya.
9.Setelah dikalibrasi diharapkan menghasilkan keluaran yang sama dengan data lapangan
(realita). Proses kalibrasi dengan bantuan algoritma computer dan beberaa metode statistic
untuk menentukan tingkat ketepatan setelah itu model dapat digunakan untuk kepentingan
peramalan yad.
Proses kalibrasi : proses menaksir nilai parameter suatu model dengan berbagai teknik, analisis
numerik, aljabar linier, optimasi, dll Model yang cocok untuk daerah tertentu belum tentu
cocok untuk daerah lain. Beberapa eubah bebas mungkin tidak sesuai untuk daerah lain dan
perlu ditambah atau dikurangi = proses modifikasi
Model yang sama akan mempunyai nilai parameter yang berbeda, hal ini harena situasi, kondisi
dan jenis peruntukan lahan serta perilaku pergerakan pasti berbeda pada daerah yang
berbeda. Proses menggunakan parameter untuk suatu daerah tertentu = proses pengabsahan
Perlu diperhatikan : menentukan tingkat resolusi yang digunakan. Masalah ini punya banyak
dimensi (tujuan kajian, jenis peubah perilaku, dimensi waktu, dll)
-Tergantung dari kompromi antara dua tujuan yang berkaitan, yaitu ketepatan dan biaya
-Tepat / akurasi semakin tinggi : model dengan sistem zona yang punya resolusi tinggi (Σ zona
banyak, dengan luas yang kecil emperlihatkan perilaku setiap pergerakan dengan basis
individu, butuh data yang sangat banyak)
-Butuh biaya banyak
Sistem kota diatur dengan cara yang sangat kompleks, jalan, bangunan dan aktivitas saling
berhubungan.
-Perlu penyederhanaan hubungan tersebut dengan menekankan hal yang penting saja, nyata
dan masuk akal
-Mengidentifikasikan sistem zona (kegiatan) dan sistem jaringan daerah dalam dan diluar
kajian
Interaksi dua arah diantara penggunaan lahan dan perilaku erjalanan melibatkan :
1.Data mengenai pola penggunaan lahan, dasar sosio ekonomi dari individu dan seikap mereka,
presepsi dan preferensi terhadap penggunaan lahan dan perjalanan.
2.Sebuah metodologi berkaitan dengan potensi multi arah kausalitas yang dinamis (Veronique
Van Acker Frans Witlox, 2000)
SIstem Hirarki
Yang mengakbatakan :
-Merangksang peningkatan produksi
-Mengurangi Kemacetan
-Peningkatan Pelayanan
Daerah Kajian
-Zona dan pusat sebagai tempat konsentrasi semua ciri peregerakan zona tersebut. Model
sistem perkotaan adalah model ruang
-Zona dibagi menjadi zona yang lebih kecil secara numerik (misalnya ukuran TGL)
-Zona yang akan dikaji harus ditentukan dulu, misalnya mencakup ruang atau daerah yang
cukup untuk pengembangan kota yad / tahun rencana
-Biasanya surei kendaraan yang melalui garis kordon (batas zona) perlu dilakukan agar batas
dapat ditentukan sehingga tidak memotong jalan yang sama lebih dari 2 kali (menghindari
perhitungan ganda) kendaraan yang sama
-Batas tersebut bisa juga berupa batas alami seperti sungai atau rel KA Arahan dalam
pembagian zona :
-Mempertimbangkan sasaran pelaksanaan studi permasalahan transportasi yang akan dimodel
dan tipe pergerakan yang akan dikaji
-Untuk kajian yang bersifat strategis, zona harus didefinisikan seingga mayoritas pergerakan
mempunyai zona asal dan tujuan di dalam zona
-Zona sebaiknya sedikit lebih luas daripada yang akan diamati sehingga kemungkinan adanya
perubahan zona tujuan atau pemelihan rute yang lain dapat terarah
-Umumnya zona mempunyai permasalaha yang sama
Daerah kajian / zona adalah suatu daerah geografis yang didalamnya terletak semua zona asal
dan tujuan yang diperhitungkan dalam model kebutuhan akan transportasi.
Kriterianya :
-Berisi zona internal dan ras jalan yang secara nyata dipengaruhi oleh pergerakan lalu lintas
-Semua informasi transportasi yang bergerak di dalamnya harus diketahui
-Pergerakan lalu lintas sangat dipengaruhi oleh pergerakan dalam zona
-Zona eksternal diasusikan tidak secara signifian mempengaruhi pergerakan
Gambar tersebut melukiskan sistem jaringan jalan suatu zona terdiri dari jalan satu arah, yang
mencerminkan satu ruas jalan atau pergerakan membelok di persimpangan dan berakhir pada
titik ujung masing-masing yang disebut simpul
Sistem jaringan transportasi, bentuk ruas dan simpul semua dihubungkan ke pusat zona.
Hambatan pada setiap ruas jalan, jarak, waktu tempuh atau biaya gabungan. Nilai tersebut
dijumlahkan untuk mendapatkan total hambatan untuk setiap zona asal dan tuuan dan
ditampilkan dalam bentuk MAT (Matriks Asal Tujuan) Mengapa perlu sampel
-Alasan ekonomi
-Timeliness (keterbatasan waktu)
-Besar / luasnya populasi yang ada
-In Accessible population
Ukuran sampel
Penenentuan ukuran sampel merupakan trade-off dari :
-Terlalu banyak → biaya
-Terlalu sedikit → accuracy ?
Jenis survei
1.Sistem prasarana transportasi
-Inventarisasi prasarana
-Inventarisasi kinerja angkutan umum
-Inventarisasi fasilitas dan kebutuhan parkir
-Inventarisasi waktu tempuh
2.Survei sistem TGL
-Lokasi pemukiman
-Lokasi, industry, parkir, dll
3.O-D Survei
Informasi, Sosio Ekonomi Rumus penentuan jumlah sampel (Sugiono, 2010)
S= λ2.N.P.Q / d2.(N-1) + λ2.P.Q
Keterangan :
S : Jumlah sampel
N : Jumlah Populasi
P : Proporsi dalam populasi (P=Q=0,5)
D : Ketelitian / derajat kesalahan (0,05)
λ2 : Chi-Square Table (λ2=3,841 taraf signifikan = 95%)
Pengumpulan Data
Pertimbangan Praktis
1.Waktu pelaksanaan kajian
2.Horison Kajian
-Waktu dekat
-Waktu lama (20 tahun)
3.Batas daerah kajian
4.Sumber daya kajian