Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PENELITIAN

KESEHATAN MASYARAKAT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEMAND PELAYANAN SKALING DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG
PARIAMAN TAHUN 2017

Penulis : Cici Yuliza Putri (1311211032)


Pembimbing I : Syafrawati, SKM, M.Comm health, Sc
Pembimbing II : Isniati, SKM, MPH

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEMAND PELAYANAN SKALING DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS ENAM LINGKUNG KABUPETEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2017
Cici Yuliza Putri *, Syafrawati **, Isniati ***

ABSTRAK

Prevalensi penyakit periodontal di Indonesia yaitu sebesar 96,58%. Penyakit periodontal merupakan
penyakit yang mengenai jaringan penyangga gigi disebabkan oleh penumpukan plak dan karang gigi. Salah
satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah skaling. Dari survey awal didapatkan 80% masyarakat
tidak meminta pelayanan skaling di Puskesmas Enam Lingkung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor yang berhubungan dengan demand pelayanan skaling di wilayah kerja Puskesmas Enam Lingkung
Kabupaten Padang Pariaman tahun 2017. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi
adalah masyarakat yang berkunjung ke Poli Gigi dari bulan Januari sampai Maret 2017. Sampel berjumlah 64
orang dan pengambilan sampel secara Sistematic Random Sampling. Data diambil dengan menggunakan
kuesioner. Analisis data dengan univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan
derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh (59,4%) masyarakat berpendidikan
tinggi, 54,7% memiliki pengetahuan rendah mengenai skaling, 51,6% memiliki persepsi tidak baik tentang
skaling, 92,2% menyatakan akses pelayanan mudah, 78,6% menyatakan bahwa sarana prasarana lengkap dan
51,6% menyatakan tidak membutuhkan pelayanan skaling. Terdapat hubungan bermakna pendidikan
(p=0,000), pengetahuan (p=0,000), persepsi (p=0,001) dan kebutuhan yang dirasakan (p=0,000) dengan
demand pelayanan skaling. Akses (p=0,641) dan sarana prasarana pelayanan (p=0,196) tidak memiliki
hubungan yang bermakna dengan demand. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan,
pengetahuan, persepsi dan kebutuhan yang dirasakan dengan demand pelayanan skaling. Saran Kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas Enam Lingkung lebih meningkatkan promosi pelayanan skaling. Bagi
tenaga kesehatan gigi dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar yakin dalam memanfaatkan
pelayanan skaling.

Daftar Pustaka : 36 (1984-2016)


Kata Kunci : Demand, Skaling, Puskesmas Enam Lingkung

ABSTRACT

The prevalence of periodontal disease in Indonesia is 96.58%. Periodontal is a disease that concerns
the dental support network that originates caused by the buildup of plaque and tartar. One of the for
prevention can be done is scaling. Based on the initial survey, it was found that 80% of the people did not ask
for scaling service at Enam Lingkung Community Health Center. This study aims to investigate several
related factors with the demand of scaling service in the working environment of Enam Lingkung
Community Health Center of Padang Pariaman regency 2017. This is a quantitative study using Cross
Sectional design. The population was the people who have visited dental health service in Enam Lingkung
Community Health Center from January to March 2017. The sample number of 64 people and by applying
sampling technique of Systematic Random Sampling. The data were collected by using questionnaire. The
data were analyzed using univariate and bivariate. The Bivariate analysis was done by using Chi-Square test
with the confidence degree of 95%. As the results, it were found that more than half (59,4%) high educated
society, 54,7% have low knowledge about scaling, 51,6% have bad perception about scaling, 92,2% stated
easy access service, 78,6% Stated that the infrastructure facilities are complete and 51.6% said they do not
need scaling service. There was a significant correlation between education (p = 0,000), knowledge
(p=0,000), perception (p = 0,001) and perceived needs (p=0,000) with demand for scaling service. Access (p
= 0.641) and service infrastructure (p = 0.196) did not have a significant correlation with demand. There is a
significant correlation between education, knowledge, perception and perceived needs with the demand of
scaling service. As a suggestion to the regency Health Offices and Enam Lingkung Community Health
Center to further increase the promotion of scaling services. For dental workers can provide understanding to
the community, to ensure them in using the scaling service.

References : 36 (1984-2016)
Keywords : Demand, Scaling, Enam Lingkung Community Health Center

* Alumni FKM UNAND


** Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Pendahuluan Penyakit gigi dan mulut terutama

Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit periodontal berawal dari

masalah kesehatan yang cukup banyak penumpukan plak dan kalkulus/ karang gigi.

diderita oleh masyarakat Indonesia. Kalkulus merupakan suatu faktor iritasi yang

Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali terus menerus terhadap gusi sehingga dapat

diabaikan oleh masyarakat dan belum menjadi menyebabkan keradangan pada gusi

prioritas utama dalam program–program (gingivitis). Bila tidak dihilangkan atau

penyelesaian masalah kesehatan. Akibatnya, dibersihkan maka akan berlanjut pada

penyakit gigi dan mulut menjadi gerbang kerusakan jaringan penyangga gigi dan lama

bermunculannya penyakit lain yang lebih kelamaan mengakibatkan gigi menjadi

berbahaya.(1) goyang serta lepas dengan sendirinya. (5)

Penyakit karies dan penyakit Untuk menghilangkan dental plak dan

periodontal merupakan dua penyakit gigi dan kalkulus perlu dilakukan skaling yang

mulut yang merupakan masalah utama bagi merupakan terapi periodontal konvensional

kesehatan gigi dan mulut di Indonesia. atau non-surgikal. Prosedur skaling

Penyakit periodontal mengenai jaringan menghilangkan plak, kalkulus, dan noda dari

pendukung gigi, yang dapat menyebabkan permukaan gigi maupun akarnya. Skaling

gigi goyang bahkan tanggal. Menyikat gigi menggunakan beberapa instrument untuk

yang salah, kebiasaan buruk merokok, faktor melepaskan dan membuang deposit dari gigi

kehamilan serta gangguan sistemik diabetes (skaling) dengan peralatan khusus seperti

melitus, antara lain merupakan faktor risiko ultrasonic scaler, periodontal scaler dan

terhadap terjadinya penyakit periodontal.(2) kuret. Pelayanan skaling dilakukan satu kali

Laporan Riset Kesehatan Dasar tahun dalam 6 bulan. Pelayanan skaling ini bisa

2013 menyatakan bahwa prevalensi nasional dilakukan di rumah sakit, praktek dokter gigi

masalah gigi dan mulut dijumpai sebesar 25,9 dan puskesmas. Pelayanan skaling biasanya

%. Prevalensi penyakit periodontal pada dilakukan oleh dokter gigi yang dibantu

semua kelompok umur di Indonesia yaitu perawat gigi. (6, 7)

96,58%. Provinsi Sumatera Barat mempunyai Demand merupakan permintaan

masalah gigi dan mulut sebesar 22,2 %. seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu

Menurut Riskesdas Sumatera Barat tahun jasa pelayanan. Dalam ekonomi kesehatan

2013 menyatakan bahwa kesehatan gigi dan jika dilihat dari sudut pandang demand,

mulut di Kabupaten Padang Pariaman masyarakat ingin memperbaiki status

merupakan permasalahan ketiga tertinggi di kesehatannya, sehingga mereka memerlukan

Sumatera Barat yaitu sebesar 24,7%. (3, 4) pelayanan sebagai salah satu cara untuk
mencapai status kesehatan yang lebih baik.
Artinya jika demand masyarakat akan Jumlah pasien yang ditangani pada pelayanan
pelayanan kesehatan (termasuk pelayanan medik dasar gigi Puskesmas Enam Lingkung
kesehatan gigi) tinggi maka akan berpengaruh tahun 2015 dan 2016 diantaranya yaitu:
terhadap membaiknya status kesehatan jumlah pelayanan tambalan/ tumpatan gigi
masyarakat tersebut.(8, 9) meningkat dari 28,16% menjadi 33,17%,
Rendahnya demand pelayanan skaling pencabutan gigi meningkat dari 49,33%
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- menjadi 52,49%, pembersihan karang gigi
faktor tersebut antara lain yaitu kekhawatiran (skaling) menurun dari 9,41% menjadi 2,93%,
terhadap pelayanan skaling, kurangnya dan pelayanan lainnya menurun dari 13,10%
kesadaran diri, pengetahuan, pemahaman menjadi 11,41%. Jumlah tindakan
masyarakat mengenai pentingnya pelayanan pembersihan karang gigi (skaling) apabila
skaling dan dukungan keluarga. Mengetahui dibandingkan dengan tindakan medik dasar
persepsi individu mengenai kebutuhan gigi lainnya tergolong rendah dan mengalami
perawatan gigi sangat bermanfaat dalam penurunan dari tahun sebelumnya. (12)
memahami mengapa seseorang mencari atau Survey awal yang dilakukan peneliti
tidak mencari pelayanan di fasilitas kesehatan pada 10 pasien Rawat Jalan Poli Gigi
yang ada. Persepsi mengenai kebutuhan Puskesmas Enam Lingkung, didapatkan 2
perawatan gigi dapat memengaruhi minat pasien yang pernah melakukan pelayanan
masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan skaling dan 8 pasien lainnya tidak.
kesehatan gigi. Pada sisi lain, ada Berdasarkan analisis dari hasil wawancara,
kemungkinan bahwa individu tidak memiliki menunjukkan 80% pasien tidak memiliki
pengetahuan yang cukup. Orang tersebut pengetahuan dan informasi mengenai
mungkin saja tidak paham mengenai status pentingnya pelayanan skaling untuk
kesehatannya, baik yang terjadi saat ini dilakukan, 60% memiliki pendidikan rendah,
maupun yang akan datang, sejauh mana 50% menyatakan bahwa jarak rumah dengan
keefektifan suatu pelayanan kesehatan, dan puskesmas jauh dan membutuhkan waktu
sebagainya.(10, 11) lama, 90% menyatakan bahwa transportasi
Laporan Pelayanan Kesehatan Gigi umum sulit didapat untuk menuju puskesmas,
dan Mulut Puskesmas Enam Lingkung, tahun 50% menyatakan bahwa sarana prasarana di
2015 penyakit gigi dan mulut ada 986 kasus Poli Gigi Puskesmas tidak lengkap, 70% tidak
yang meningkat pada tahun 2016 menjadi merasa butuh untuk melakukan pelayanan
1.122 kasus dari berbagai jenis penyakit dan skaling, dan 80% memiliki persepsi tidak baik
kelainan gigi. Jumlah kunjungan pada tahun salah satunya mengatakan adanya rasa ngilu
2015 sebanyak 1.328 kunjungan dan menurun hingga sensasi gigi goyah setelah
pada tahun 2016 menjadi 1.025 kunjungan.
pembersihan karang gigi sehingga ada (51,6%) menyatakan tidak membutuhkan
perasaan takut untuk melakukan skaling. pelayanan skaling.
Sehubungan dengan permasalahan Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
diatas. Oleh kerena itu peneliti tertarik hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,000,
melakukan penelitian dengan judul “Faktor maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
yang Berhubungan dengan Demand hubungan yang bermakna antara pendidikan
Pelayanan Skaling di Wilayah Kerja dengan demand pelayanan skaling, hasil uji
Puskesmas Enam Lingkung Kabupaten statistik diperoleh p-value = 0,000, maka
Padang Pariaman Tahun 2017”. dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara pengetahuan dengan
Metode
demand pelayanan skaling, hasil uji statistik
Jenis penelitian kuantitatif dengan
diperoleh p-value = 0,001, maka dapat
pendekatan cross sectional. Penelitian ini
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
dilakukan pada bulan November 2016 - Juni
bermakna antara persepsi dengan demand
2017 di wilayah kerja Puskesmas Enam
pelayanan skaling, hasil uji statistik diperoleh
Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
p-value = 0,641, maka dapat disimpulkan
Populasi dalam kegiatan penelitian ini adalah
bahwa tidak terdapat hubungan yang
masyarakat yang berkunjung ke Poli Gigi
bermakna antara akses pelayanan dengan
pada bulan Januari sampai Maret 2017 dan
demand pelayanan skaling, hasil uji statistik
sampel berjumlah 64 orang. Pengambilan
diperoleh p-value = 0196, maka dapat
sampel dilakukan dengan teknik Systematic
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
Random Sampling.
yang bermakna antara sarana prasarana
Hasil dengan demand pelayanan skaling, dan hasil
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui uji statistik diperoleh p-value = 0,000, maka
bahwa lebih dari separuh responden (59,4%) dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
memiliki pendidikan tinggi, lebih dari separuh bermakna antara kebutuhan yang dirasakan
responden (54,7%) memiliki pengetahuan dengan demand pelayanan skaling di wilayah
rendah mengenai skaling, lebih dari separuh kerja Puskesmas Enam Lingkung tahun 2017.
responden (51,6%) memiliki persepsi tidak
Pembahasan
baik tentang skaling, sebagian besar
Hasil penelitian didapatkan lebih dari
responden (92,2%) menyatakan akses
separuh responden (59,4%) memiliki
pelayanan mudah, sebagian besar responden
pendidikan tinggi. Tingkat pendidikan
(78,6%) menyatakan sarana prasarana
merupakan salah satu faktor yang
lengkap, dan lebih dari separuh responden
mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih
mudah menerima ide dan teknologi baru, tinggal dengan pusat pelayanan kesehatan
semakin meningkat pendidikan seseorang semakin besar jumlah kunjungan di pusat
maka akan bertambah pengalaman yang pelayanan kesehatan tersebut, begitu pula
mempengaruhi wawasan dan pengetahuan. sebaliknya, semakin jauh jarak tempat tinggal
Pendidikan diperlukan untuk mendapat dengan pusat pelayanan kesehatan semakin
informasi misalnya hal-hal yang menunjang kecil jumlah kunjungan di pusat pelayanan
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesehatan tersebut.
(11)
kualitas hidup. Hasil penelitian didapatkan sebagian
Hasil penelitian didapatkan lebih dari besar responden (90,6%) menyatakan bahwa
separuh responden (54,7%) memiliki sarana prasarana di Poli Gigi Puskesmas
pengetahuan rendah. Rendahnya pengetahuan lengkap. Penampilan fasilitas jasa akan
dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen
dan penyakit, dapat mengakibatkan penyakit- untuk meminta pelayanan jasa. Oleh karena
penyakit yang terjadi dalam masyarakat itu perlu dilakukan pengorganisasian fasilitas
sering sulit terdeteksi. Bahkan kadang-kadang pelayanan kesehatan yang baik. Pendapat
masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan tersebut mendukung pendapat Kotler (1995,
diobati penyakitnya. Hal ini akan cit. Dharmmesta dan Handoko, 2000) yang
menyebabkan masyarakat tidak memperoleh menyatakan bahwa kelengkapan fasilitas, tata
pelayanan kesehatan yang layak. ruang yang benar dapat mempengaruhi sikap
Hasil penelitian didapatkan lebih dari dan perilaku pembeli/pasien seperti perasaan
separuh responden (51,6%) memiliki aman, nyaman dan rasa puas.(11)
persepsi tidak baik. Dalam memandang suatu Hasil penelitian didapatkan lebih dari
hal, baik itu benda, perbuatan atau sesuatu separuh responden (51,6%) menyatakan
yang lain termasuk pelayanan kesehatan, kita bahwa tidak membutuhkan pelayanan skaling.
selalu mempunyai pendapat atau pandangan Status kesehatan pada tingkat sosial yang
tersendiri yang mungkin berbeda dengan sedang mereka memperhatikan kesehatan
pendapat orang lain sesuai dengan walaupun tidak melakukan secara berkala,
pengalaman yang telah dialami. seperti tidak melakukan check up. Namun jika
dia mengalami sakit dia menuju ke tenaga
Hasil penelitian didapatkan sebagian
medis.
besar responden (92,2%) menyatakan bahwa
Hasil penelitian yang telah dilakukan
akses pelayanan mudah. Keterjangkauan
menunjukkan bahwa responden yang tidak
mencapai tempat layanan kesehatan sangat
meminta pelayanan skaling lebih banyak pada
mendukung seseorang untuk melakukan
responden yang memiliki pendidikan rendah
tindakan. Dimana semakin dekat jarak tempat
dibandingkan dengan yang memiliki
pendidikan tinggi. Hasil uji statistik diperoleh Dinyatakan pula bahwa semakin tinggi
p-value= 0,000, maka dapat disimpulkan pengetahuan individu tentang akibat yang
bahwa terdapat hubungan yang bermakna ditimbulkan oleh suatu penyakit, maka
antara pendidikan dengan demand pelayanan semakin tinggi upaya pencegahan yang
skaling di Wilayah Kerja Puskesmas Enam dilakukan.
Lingkung tahun 2017. Permintaan pelayanan Hasil penelitian yang telah dilakukan
kesehatan meningkat sesuai dengan kenaikan menunjukkan bahwa responden yang tidak
tingkat pendidikan. Ada perbedaan meminta pelayanan skaling lebih banyak
permintaan pelayanan kesehatan gigi antara pada responden yang memiliki persepsi tidak
masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan baik dibandingkan dengan yang memiliki
rendah dengan yang memiliki tingkat persepsi baik. Hasil uji statistik diperoleh p-
pendidikan lebih tinggi. Secara teori semakin value= 0,001, maka dapat disimpulkan bahwa
tinggi pendidikan seseorang akan terdapat hubungan yang bermakna antara
memungkinkan mengenali gejala awal suatu persepsi dengan demand pelayanan skaling di
penyakit, sehingga cenderung memiliki Wilayah Kerja Puskesmas Enam Lingkung
kemauan mencari pengobatan sedini mungkin tahun 2017. Persepsi merupakan suatu
atau bahkan akan mencari upaya yang bersifat penilaian, sebagai persiapan untuk perilaku
preventif atau pencegahan dan memiliki konkrit dan nilai-nilai itu dengan melalui
kesadaran akan arti pentingnya kesehatan bagi emosi, motivasi dan ekspektasi akan
diri dan lingkungan. mempengaruhi persepsi, dan nilai-nilai yang
Hasil penelitian yang telah dilakukan berbeda juga mempengaruhi persepsi perilaku
menunjukkan bahwa responden yang tidak tersebut. Dalam memandang sesuatu hal, baik
meminta pelayanan skaling lebih banyak itu benda, perbuatan atau sesuatu yang lain,
pada responden yang memiliki pengetahuan kita selalu mempunyai pendapat atau
rendah dibandingkan dengan yang memiliki pandangan tersendiri yang mungkin berbeda
pengetahuan tinggi. Hasil uji statistik dengan pendapat orang lain. Hal tersebut
diperoleh p-value= 0,000, maka dapat karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang eksternal maupun internal. Karena persepsi
bermakna antara pengetahuan dengan demand juga merupakan sebuah internal yang
pelayanan skaling di Wilayah Kerja dilakukan oleh individu untuk memilih,
Puskesmas Enam Lingkung tahun 2017. mengevaluasi dan mengorganisasikan
Menurut Sarwono (2004), pengetahuan yang rangsangan dari lingkungan eksternal
dimiliki oleh individu merupakan salah satu Hasil penelitian yang telah dilakukan
faktor yang menentukan untuk mencari dan menunjukkan bahwa responden yang tidak
meminta upaya pelayanan kesehatan. meminta pelayanan skaling menyatakan
mudah terhadap akses pelayanan lebih banyak Puskesmas Enam Lingkung tahun 2017.
dibandingkan menyatakan tidak mudah Sarana prasarana yang tersedia diantaranya
terhadap akses pelayanan . Hasil uji statistik kursi tunggu, dental unit, kapas steril, scaler
diperoleh p-value= 0,641, maka dapat ultrasonic dan manual, lemari dan meja alat,
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan sterilisator kompresor serta westafel di ruang
yang bermakna antara akses pelayanan poli gigi. Hal tersebut dapat menunjang
dengan demand pelayanan skaling di puskesmas untuk melakukan pelayanan
Wilayah Kerja Puskesmas Enam Lingkung kesehatan gigi. Meskipun sarana prasarana di
tahun 2017. Penelitian ini diketahui tidak Poli gigi lengkap, kondisi peralatan skaling
terdapat hubungan yang bermakna antara dan ruangan yang nyaman, namun demand
akses pelayanan dengan demand pelayanan terhadap pelayanan skaling rendah. Hal ini
skaling. Hasil penelitian ini menunjukkan menyebabkan kelengkapan sarana prasarana
bahwa responden menyatakan akses menuju di puskesmas tersebut tidak menjadi faktor
puskesmas mudah dikarenakan jarak tempat yang memiliki hubungan dengan permintaan
tinggal responden sebagian besar dekat pelayanan skaling.
dengan lokasi puskesmas dan membutuhkan Hasil penelitian yang telah dilakukan
waktu cepat untuk mencapai puskesmas. menunjukkan bahwa responden yang tidak
Meskipun akses pelayanan puskesmas mudah, meminta pelayanan skaling lebih banyak pada
namun demand terhadap pelayanan skaling responden yang menyatakan tidak terhadap
rendah. Hal ini menyebabkan kondisi akses kebutuhan yang dirasakan dibandingkan
pelayanan di puskesmas tersebut tidak dengan yang menyatakan ya terhadap
menjadi faktor yang memiliki hubungan kebutuhan yang dirasakan. Hasil uji statistik
dengan permintaan pelayanan skaling. diperoleh p-value= 0,000, maka dapat
Hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
menunjukkan bahwa responden yang tidak yang bermakna antara kebutuhan yang
meminta pelayanan skaling menyatakan tidak dirasakan dengan demand pelayanan skaling
lengkap terhadap ketersediaan sarana di Wilayah Kerja Puskesmas Enam Lingkung
prasarana pelayanan lebih banyak tahun 2017. Menurut Tjiptoherijanto dan
dibandingkan menyatakan lengkap terhadap Soesetyo (1994), hubungan antara kebutuhan
ketersediaan sarana prasarana pelayanan. dan permintaan terhadap pelayanan kesehatan
Hasil uji statistik diperoleh p-value= 0,196, adalah sesuatu yang rumit. Hal tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat terlihat pada argumentasi bahwa: seseorang
hubungan yang bermakna antara sarana sering mempunyai keinginan untuk
prasarana pelayanan dengan demand menjadikan status kesehatannya lebih baik
pelayanan skaling di Wilayah Kerja dari yang dimilikinya pada saat ini, namun
tidak semua orang melakukan upaya secara 6. Lebih dari separuh responden
aktif untuk memperoleh pelayanan kesehatan menyatakan tidak membutuhkan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. pelayanan skaling di puskesmas Enam
Dokter mengambil kesimpulan bahwa disatu Lingkung.
sisi seseorang berkeinginan dan meminta 7. Terdapat hubungan yang bermakna
pelayanan kesehatan tertentu tetapi tidak antara pendidikan dengan demand
sesuai dengan kebutuhannya, dan disisi lain pelayanan skaling di wilayah kerja
ada beberapa aspek kesehatan yang Puskesmas Enam Lingkung
seharusnya lebih diperhatikan tetapi luput dari Kabupaten Padang Pariaman tahun
perhatian seseorang, (misalnya kebersihan 2017.
gigi dan mulut). 8. Terdapat hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dengan demand
Kesimpulan
pelayanan skaling di wilayah kerja
Berdasarkan hasil penelitian dan
Puskesmas Enam Lingkung
pembahasan yang mengacu pada tujuan
Kabupaten Padang Pariaman tahun
penelitian, maka dapat di tarik kesimpulan :
2017.
1. Lebih dari separuh responden di 9. Terdapat hubungan yang bermakna
wilayah kerja Puskesmas Enam antara persepsi dengan demand
Lingkung memiliki pendidikan tinggi. pelayanan skaling di wilayah kerja
2. Lebih dari separuh responden di Puskesmas Enam Lingkung
wilayah kerja Puskesmas Enam Kabupaten Padang Pariaman tahun
Lingkung memiliki pengetahuan 2017.
rendah. 10. Tidak terdapat hubungan yang
3. Lebih dari separuh responden di bermakna antara akses pelayanan
wilayah kerja Puskesmas Enam dengan demand pelayanan skaling di
Lingkung memiliki persepsi tidak wilayah kerja Puskesmas Enam
baik. Lingkung Kabupaten Padang
4. Sebagian besar responden menyatakan Pariaman tahun 2017.
bahwa akses pelayanan menuju 11. Tidak terdapat hubungan yang
puskesmas Enam Lingkung berada bermakna antara sarana prasarana
pada kategori mudah. pelayanan dengan demand pelayanan
5. Sebagian besar responden menyatakan skaling di wilayah kerja Puskesmas
bahwa sarana prasarana di Poli Gigi Enam Lingkung Kabupaten Padang
Puskesmas Enam Lingkung lengkap. Pariaman tahun 2017.
12. Terdapat hubungan yang bermakna mengenai hubungan pendidikan, pengetahuan,
antara kebutuhan yang dirasakan persepsi, akses pelayanan, sarana prasarana
dengan demand pelayanan skaling di pelayanan dan kebutuhan yang dirasakan
wilayah kerja Puskesmas Enam dengan demand pelayanan skaling, maupun
Lingkung Kabupaten Padang dengan variabel, jenis dan metode penelitian
Pariaman tahun 2017. yang berbeda agar didapatkan hasil yang lebih
berarti.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bagi tenaga kesehatan gigi di Poli
Gigi Puskesmas Enam Lingkung untuk dapat
1. Kayser A F. Geligi yang Rusak dan
memberikan promosi tentang penyakit
Perawatannya dengan Cara Mahkota
periodontal dan tindakan pencegahan skaling
dan Jembatan: Bina Cipta; 1984.
kepada masyarakat terutama pada masyarakat
2. Negrato CA, Tarzia O, Jovanovic L,
yang memiliki pendidikan rendah, agar
Chinellato LDM. Periodontal disease
masyarakat memahami dan dapat
and diabetes mellitus. J Appl Oral Sci.
memanfaatkan pelayanan skaling di
2013;21(1):1-12.
puskesmas.
3. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Bagi Kepala Puskesmas sebagai
Barat. Riset Kesehatan Dasar Provinsi
pimpinan perlu meningkatkan pengawasan
Sumatera BaratTahun 2013. Padang:
dan pengendalian dalam pelaksanaan
Dinkes Sumbar; 2013.
pelayanan kesehatan gigi termasuk promosi
4. Kementrian Kesehatan Republik
mengenai pelayanan skaling sebagai salah
Indonesia. Riset Kesehatan Dasar
satu tindakan pencegahan penyakit
Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI;
periodontal kepada masyarakat dan sesuai
2013.
dengan demand masyarakat di wilayah
5. Waluyono HBT. Analisis faktor-faktor
kerjanya.
yang berhubungan dengan kejadian
Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
gingivitis pada ibu hamil di wilayah
Padang Pariaman agar membentuk suatu
kerja puskesmas Talang Tegal. Jurnal
program terkait penyakit periodontal dan
Poltekes Kemenkes Semarang.
skaling sehingga masyarakat juga mengetahui
2011;3(7):170-1.
permasalahan penyakit periodontal dan
6. Manson JD, Eley BM. Buku Ajar
pelayanan skaling sebagai tindakan
Periodenti. Jakarta: Hipokrates; 1993.
pencegahannya.
7. Susanty, Henny. Karang Gigi 2009
Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya
[cited 2016 23 November]. Available
mendapatkan informasi yang lebih mendalam
from:
http://www.dentiadental.com/2009/arti
cles/karang_gigi/.
8. Sukirno S. Mikroekonomi Teori
Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers;
2011.
9. Tjiptoherijanto P, Soesetyo B.
Ekonomi Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta; 2008.
10. Manurung A M. Hubungan Perceived
dan Evaluated Need Perawatan Karies
Gigi dengan Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan Gigi pada Masyarakat di
Kota Pematang Siantar [Thesis].
Medan: FKM USU; 2008.
11. Notoadmodjo. Promosi Kesehatan.
Edisi ke-5. Jakarta: Rineka Cipta;
2010.
12. Puskesmas Enam Lingkung. Laporan
Pelayanan Kesehatan Poli Gigi
Puskesmas Enam Lingkung.
Pakandangan: Puskesmas Enam
Lingkung; 2016.

Anda mungkin juga menyukai