Anda di halaman 1dari 3

Sulfur Oksida dan Perannya dalam Polusi Udara

Fadhilah Harmen

1506667930

A. PENDAHULUAN
Polutan udara, menurut Broaddus,1 kontaminasi atmosfer oleh berbagai zat kimia partikel
ataupun kontaminan biologis yang dapat menyebabkan kematian dan sakit pada manusia serta
merusak organisme lain seperti tanaman atau menyebabkan kerusakan pada lingkungan contohnya
mengganggu lapang pandang. Polutan sendiri dapat digolongkan berdasarkan sumbernya menjadi
polutan dalam ruangan dan polutan luar ruangan. Polutan dalam ruangan, seperti Namanya, berasal
dari kegiatan yang berada di dalam ruangan seperti penggunaan bahan bangunan tertentu, proses
memasak, penggunaan bahan pembersih tertentu, dll. Polutan luar ruangan contohnya berasal dari
limbah industri, pembangkit tenaga listrik, dan kilang minyak. Pada lembar tugas mandiri kali ini, saya
akan membahas mengenai polutan sulfur oksida

B. ISI
Polutan udara, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, dapat berasal dari berbagai macam
zat. Polutan di udara memiliki ukuran yang beragam. Salah satunya adalah gas sulfur oksida (SOx).
Gas sulfur oksida memiliki bermacam-macam bentuk seperti sulfur dioksida (SO2), sulfur trioksida
(SO3), gas asam sulfat, dan sulfat aerosol. Secara umum, yang memiliki dampak terbesar adalah sulfur
dioksida karena gas ini ditemukan lebih banyak dalam udara dibanding ketiga bentuk lainnya namun
sulfur dioksida dapat berubah menjadi berbagai jenis sulfur oksida lainnya melalui berbagai reaksi
baik reaksi yang terjadi natural di alam maupun reaksi yang dipicu oleh manusia.1
Sulfur oksida sendiri berasal dari kegiatan alam dan kegiatan manusia. Kegiatan manusia
menyumbang sebagian besar dari sulfur oksida di udara. Contoh dari kegiatan ini antara lain proses
pembakaran zat yang mengandung sulfur terutama pada pembakaran bahan bakar fosil seperti pada
pembangkit listrik tenaga fosil, kendaraan bermotor, pabrik, dll. Adapun kegiatan alam hanya
menyumbang sebagian kecil yaitu saat terjadinya erupsi gunung berapi.2
Sulfur dioksida memiliki beragam sifat. Sulfur
dioksida merupakan senyawa yang sangat stabil
sehingga konstanta disosiasi termal dari sulfur
oksida hanya menjadi signifikan pada suhu 2.0000C.
Sulfur dioksida dapat diuraikan melalui berbagai
reaksi seperti dengan radiasi sinar UV, X-ray, dan
arus listrik. Jika berkontak dengan metal pada
temperatur yang tinggi, sulfur dioksida akan
membentuk metal sulfida dan metal oksida pada
permukaan metal. Sifat lain dari sulfur dioksida
adalah sangat beracun, tidak berwarna, memiliki
bau yang menyengat, tidak mudah terbakar namun
paparan terus menerus pada api akan menyebabkan
ledakan, dan bersifat lebih berat dibanding udara.
Lebih detailnya dapat dilihat pada tabel di samping.3
Tabel 1 sifat dari sulfur dioksida
Sulfur dioksida memiliki dampak yang
beragam pada manusia. Dampak yang muncul
akibat paparan sulfur oksida ditentukan oleh kadar
dari sulfur oksida tersebut dan waktu paparan.
Semakin tinggi paparan maka akan semakin cepat
dan semakin parah efek gangguan kesehatan yang
muncul pada manusia. Contoh gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh sulfur oksida antara lain
iritasi dari mata, hidung, dan tenggorokan,
kematian dini, dan bronkokonstriksi. Lebih
detailnya dapat dilihat pada tabel 2.4
Keracunan polusi udara sulfur dioksida sudah
terjadi pada tahun 1952 di london. Pada tahun ini, Tabel 2 Efek SO2 pada kesehatan manusia4

kabut musim dingin bercampur dengan asap


industri yang sebagian besar berbahan bakar batu bara menyebabkan kota London diliputi asap yang
mematikan. Sebagian besar kematian akibat keracunan sulfur dioksida terjadi akibat bronkitis dan
pneumonia. Kematian yang terjadi pada awal masa keracunan berjumlah 4.000 jiwa. Efek dari
keracunan ini tidak hanya berhenti saat itu, satu tahun selanjutnya, jumlah kematian dari polusi
udara ini diperkirakan mencapai 12.000 jiwa. 5
Paparan sulfur dioksida juga akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Pada tumbuhan,
paparan sulfur dioksida akan menyebabkan hilangnya dedaunan pada tumbuhan, menurunnya
produktivitas tumbuhan serta kematian prematur. Paparan sulfur oksida yang kemudian bercampur
dengan air di udara dapat menyebabkan hujan asam. Hujan asam akan masuk ke perairan yang ada
di daratan sehingga menurunkan pH perairan dan menyebabkan terganggunya keseimbangan
ekosistem. Dalam jangka panjang, gangguan ekosistem ini akan menyebabkan menurunnya
keanekaragaman spesies dan tumbuhan.2,4
Sulfat aerosol juga dapat menyebabkan gangguan jarak pandang dengan menyebabkan
pembiasan cahaya. Hal ini lebih utama ditemukan pada suhu yang tinggi, pencahayaan yang tinggi,
dan kelembapan udara yang tinggi. Sulfur dioksida juga dapat merusak berbagai material. Pada
bangunan, sulfur dioksida dapat menyebabkan korosi pda besi, baja, dan zink. Selain itu juga dapat
ditemukan erosi pada berbagai material bangunan lainnya yaitu marmer, batu gamping, dan dolomit.
Keruskaan juga dapat ditemukan pada kertas dan bahan kulit.2,4

C. PENUTUP
Sulfur oksida memiliki beragam dampak pada lingkungan maupun kesehatan manusia.
Peningkatan sulfur oksida di udara yang sebagian besar berasal dari penggunaan bahan bakar yang
tidak ramah lingkungan meningkatkan urgensi dalam menemukan sumber energi alternatif yang
ramah lingkungan agar kejadian kabut kota London tidak terulang kembali.

REFERENSI :

1. Broaddus V, Murray J, Mason R. Murray and Nadel's textbook of respiratory medicine. 6th ed. San
Francisco: Elsevier Saunders; 2016.
2. Pollution Prevention and Abatement Handbook, 1998: Toward Cleaner Production, Volume 777.
World Bank Publication; 1998.
3. Ashar N. Chemical and Physical Properties of Sulphur Dioxide and Sulphur Trioxide. Advances in
Sulphonation Techniques. 2015;9-19.
4. Khan R, Siddiqui M. Review on effects of Particulates; Sulfur Dioxide and Nitrogen Dioxide on
Human Health. International Research Journal of Environment Sciences. 2018;3(4):70-73.
5. Klein C. The Great Smog of 1952 [Internet]. HISTORY. 2018 [cited 10 October 2018]. Available
from: https://www.history.com/news/the-killer-fog-that-blanketed-london-60-years-ago

Anda mungkin juga menyukai