rongga atau dua saluran kanan dan kiri. Normalnya, septum membagi rongga
hidung menjadi dua bagian yang sama besar. Namun ada beberapa hal yang
kemudian menyebabkan septum tidak terletak di tengah atau mengalami
pergeseran dan disebut deviasi. Deviasi septum menyebabkan rongga hidung
tidak terbagi menjadi dua saluran yang sama besar. Jika septum bergeser ke
sebelah kanan, maka rongga hidung sebelah kiri lebih besar, begitu pula jika
septum bergeser ke kiri.
Penyebab
Sebelum lebih lanjut membahas tentang deviasi septum, sebaiknya diketahui
terlebih dahulu beberapa penyebab deviasi septum. Setelah dikelompokkan
deviasi septum dapat disebabkan oleh :
Pada beberapa orang, deviasi septum terjadi karena kelainan kongenital atau
kelainan yang dibawa sejak lahir. Kelainan ini bukan merupakan kelainan
genetik, tapi sebuah trauma hidung yang terjadi pada saat proses
persalinan. Khususnya persalinan normal. Ketika persalinan, ada kemungkinan
septum yang merupakan tulang rawan mengalami patah mikroskopis. Dapat
juga tulang hidung tidak patah tetapi bergeser ketika persalinan.
2. Cedera Hidung
Orang yang ketika lahir septumnya normal, mungkin mengalami deviasi septum
ketika tumbuh besar atau dewasa. Deviasi septum dapat terjadi karena cedera
hidung di mana hidung yang mengalami benturan keras, kecelakaan mobil, dan
terjatuh karena aktivitas olah raga dapat mengalami deviasi. Sebagian orang
tidak merasakan hal ini terjadi. Karena itu bisa dicegah dengan
mengetahui penyebab timbulnya cedera pada olah raga.
Tak hanya faktor penyebab yang telah disebutkan tersebut, ada pula beberapa
faktor risiko lainnya yang sebaiknya diketahui sekaligus diwaspadai, seperti: