Anda di halaman 1dari 2

PERATURAN MENGENAI JAMINAN PELAKSANAAN

Kontrak Payung dengan Penyedia Barang/Jasa untuk Barang/Jasa tertentu.


Penjelasan: Berdasarkan Kontrak Payung (framework contract), LKPP akan menayangkan
daftar barang beserta spesifikasi dan harganya pada sistem katalog elektronik dengan
alamat www.e-katalog.lkpp.go.id .
(4) K/L/D/I melakukan E-Purchasing terhadap barang/jasayang sudah dimuat dalam
sistem katalog elektronik.
PERATURAN KEPALA LKPP No. 17 tahun 2012 tentang
E-PURCHASING
PERATURAN MENGENAI JAMINAN PELAKSANAAN
Pasal 70 (1) Jaminan Pelaksanaan diminta PPK kepada Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi untuk Kontrak bernilai di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Penjelasan: Permintaan Jaminan Pelaksanaan harus dipersyaratkan dalam Dokumen
Pengadaan.
(2) Jaminan Pelaksanaan dapat diberikan oleh Penyedia Jasa Lainnya untuk Kontrak bernilai
diatas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), kecuali untuk Pengadaan Jasa Lainnya
dimana aset Penyedia sudah dikuasai oleh Pengguna.
Penjelasan: Dalam hal Jaminan Pelaksanaan dipersyaratkan oleh PPK, permintaan tersebut
harus dimuat dalam Dokumen Pengadaan.
(3) Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan
setelah diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/
Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya. (4) Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sebagai
berikut:

141
a. untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh perseratus) sampai dengan
100% (seratus perseratus) dari nilai total HPS, Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai Kontrak; atau b. untuk nilai penawaran terkoreksi dibawah 80%
(delapan puluh perseratus) dari nilai total HPS, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS. (5) Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak tanggal Kontrak
sampai serah terima Barang/Jasa Lainnya atau serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.
(6) Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah: a. penyerahan Barang/Jasa Lainnya dan
Sertifikat Garansi; atau b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus)
dari nilai Kontrak khusus bagi Penyedia Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.
72. BILA APLIKASI E-PURCHASING TIDAK BERFUNGSI
Dalam hal aplikasi E-Purchasing mengalami kendala operasional yang menyebabkan
aplikasi tersebut belum/tidak dapat dipergunakan, maka pelaksanaan pengadaan secara E-
Purchasing dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a. PPK menyampaikan permintaan
kepada Pokja ULP/Pejabat Pengadaan dengan mengacu pada Spesifikasi teknis, Harga dan
Penyedia yang ada pada E-catalogue untuk melakukan proses pengadaan; b.
PokjaULP/Pejabat Pengadaan melakukan negosiasi dan membuat Berita Acara Negosiasi
terhadap barang/jasa yang memerlukan proses negosiasi; c. Pokja ULP/Pejabat Pengadaan
mengirimkan permintaan pembelian barang/jasa kepada penyedia yang ada di E-Catalogue;
d. Penyedia memberikan persetujuan pembelian barang/jasa; dan

142
e. PPK dan Penyedia mendatangani Perjanjian Pembelian Barang/Jasa.
Rujukan
Surat EdaranKepala LKPP No. 1 tahun 2013 tentang pengadaan barang dan jasa dengan
sistem e
-purchasing
.
73. BUKTI PERIKATAN DALAM SISTEM E-PURCHASING
Apakah bukti perikatan untuk pengadaan senilai dibawah Rp 50 juta yang dilakukan secara
E-purchasing? Bukti perikatan 0 s.d Rp 10 juta = bukti pembelian 0 s.d. Rp. 50 juta = kuitansi
0 s.d. Rp 200 juta = SPK 0 s.d. Rp. tidak terbatas = surat perjanjian/kontrak Sedangkan
fasilitas di E-purchasing adalah dokumen kontrak dan surat pesanan. Untuk nilai s.d. Rp 50
juta dapat dilakukan dengan kuitansi. Namun karena harus ada yang diinput dalam sistem
yang memerlukan kontrak, maka sebaiknya dibuat dalam kontrak, apalagi dokumen
kontrak sudah tersedia dalam sistem.

Anda mungkin juga menyukai