Anda di halaman 1dari 10

1.

VOC
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu organisasi yang didirikan oleh
bangsa barat, dalam hal ini Bangsa Belanda adalah VOC yang merupakan singkatan
dari Vereenigde Oost Indische Compagnie. Pengertian VOC merupakan kongsi
dagang terbesar di wilayah nusantara yang dibentuk atas keinginan untuk
memperkokoh kedudukan Belanda di Nusantara dan menyatukan perdagangan
rempah dari wilayah timur. Berikut ringkasan mengenai VOC (Vereenigde Oost
Indische Compagnie)
2. Tanam paksa
Tanam Paksa, adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur
Jenderal Johannes van den Boschpada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa
menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor,
khususnya kopi,tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada
pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan
kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja
75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi
semacam pajak.
3. Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol (lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat, Indonesia 1772 -
wafat dalam pengasingan dan dimakamkan diLotak, Pineleng, Minahasa, 6
November 1864), adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang
melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada
tahun 1803-1838. Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6
November 1973 Tak dapat dimungkiri, Perang Padri meninggalkan kenangan heroik
sekaligus traumatis dalam memori bangsa. Selama sekitar 18 tahun pertama perang
itu (1803-1821) praktis yang berperang adalah sesama
orang Minang dan Mandailing atau Batak umumnya. Pada awalnya timbulnya
peperangan ini didasari keinginan dikalangan pemimpin ulama di kerajaan Pagaruyung
untuk menerapkan dan menjalankan syariat Islam sesuai dengan Ahlus Sunnah wal
Jamaah (Sunni) yang berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah-sunnah
Rasullullah shalallahu 'alaihi wasallam. Kemudian pemimpin ulama yang tergabung
dalam Harimau nan Salapan meminta Tuanku Lintau untuk mengajak Yang Dipertuan
Pagaruyung beserta Kaum Adat untuk meninggalkan beberapa kebiasaan yang tidak
sesuai dengan Islam (bid'ah).
4. Pattimura
Pattimura(atau Thomas Matulessy) (lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8
Juni 1783 – meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun),
juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura adalah pahlawan Maluku dan
merupakan Pahlawan nasional Indonesia. Menurut buku biografi Pattimura versi
pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis, "Bahwa pahlawan Pattimura
tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayahnya yang
bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang
terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di negeri yang
terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan".
Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah berkarier dalam militer
sebagai mantan sersan Militer Inggris.[3] Kata "Maluku" berasal dari bahasa Arab Al
Mulk atau Al Malik yang berarti Tanah Raja-Raja.[4] mengingat pada masa itu
banyaknya kerajaan
Pada tahun 1816 pihak Inggris menyerahkan kekuasaannya kepada pihak Belanda
dan kemudian Belanda menetapkan kebijakan politik monopoli, pajak atas tanah
(landrente), pemindahan penduduk serta pelayaran Hongi (Hongi Tochten), serta
mengabaikan Traktat London I antara lain dalam pasal 11 memuat ketentuan bahwa
Residen Inggris di Ambon harus merundingkan dahulu pemindahan koprs Ambon
dengan Gubenur dan dalam perjanjian tersebut juga dicantumkan dengan jelas bahwa
jika pemerintahan Inggris berakhir di Maluku maka para serdadu-serdadu Ambon
harus dibebaskan dalam artian berhak untuk memilih untuk memasuki dinas militer
pemerintah baru atau keluar dari dinas militer, akan tetapi dalam pratiknya
pemindahan dinas militer ini dipaksakan [5] Kedatangan kembali kolonial Belanda pada
tahun 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat. Hal ini disebabkan karena kondisi
politik, ekonomi, dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama dua abad. Rakyat
Maluku akhirnya bangkit mengangkat senjata di bawah pimpinan Kapitan
Pattimura [4] Maka pada waktu pecah perang melawan penjajah Belanda tahun 1817,
Raja-raja Patih, Para Kapitan, Tua-tua Adat dan rakyat mengangkatnya sebagai
pemimpin dan panglima perang karena berpengalaman dan memiliki sifat-sfat kesatria
(kabaressi).
5. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari Sultan Hamengkubuwana III, raja
ketiga di Kesultanan Yogyakarta. Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta
dengan nama Mustahar dari seorang selir bernama R.A. Mangkarawati, yaitu
seoranggarwa ampeyan (istri selir) yang berasal dari Pacitan. Semasa kecilnya,
Pangeran Diponegoro bernama Bendara Raden Mas Antawirya.
Bendara Pangeran Harya Dipanegara (lebih dikenal dengan nama Diponegoro, lahir
di Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November1785 – meninggal di Makassar, Hindia
Belanda, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawan
nasionalRepublik Indonesia. Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang
Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia Belanda. Perang
tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia
Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik
Diponegoro di desa Tegalrejo. Saat itu, ia memang sudah muak dengan kelakuan
Belanda yang tidak menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi
rakyat dengan pembebanan pajak.
Sikap Diponegoro yang menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan
dukungan rakyat. Atas saran GPH Mangkubumi, pamannya, Diponegoro menyingkir
dari Tegalrejo, dan membuat markas di sebuah gua yang bernama Gua Selarong.
Saat itu, Diponegoro menyatakan bahwa perlawanannya adalah perang sabil,
perlawanan menghadapi kaum kafir. Semangat "perang sabil" yang dikobarkan
Diponegoro membawa pengaruh luas hingga ke wilayah Pacitan dan Kedu. Salah
seorang tokoh agama diSurakarta, Kyai Maja, ikut bergabung dengan pasukan
Diponegoro di Gua Selarong. Perjuangan Pangeran Diponegoro ini didukung oleh
Sunan Pakubuwana VI dan Raden Tumenggung Prawiradigdaya Bupati Gagatan.
Selama perang ini kerugian pihak Belanda tidak kurang dari 15.000 tentara dan 20
juta gulden.
6. Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan
kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk
menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda
Kedua[1] yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta).
Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa
Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi
setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat
kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".
Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut,
melainkan diberikan setelahnya.[2] Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres
tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah
Pemuda[3]. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah
Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa
Indonesia.

7. Romusha
Romusha (労務者 rōmusha: "buruh", "pekerja") adalah panggilan bagi orang-
orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di
Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani, dan
sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha.[1] Mereka
dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah
orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti - perkiraan yang ada
bervariasi dari 4 hingga 10 juta
8. Hiroshima dan Nagasaki
Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang,
pada bulan Agustus 1945, tahap akhirPerang Dunia Kedua. Dua operasi pengeboman
yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan penggunaansenjata
nuklir masa perang untuk pertama dan terakhir kalinya dalam sejarah.
Pada tahun terakhir Perang Dunia II, Sekutu bersiap-siap melancarkan serbuan ke
daratan Jepang yang memakan biaya besar. Amerika Serikat sebelumnya
melaksanakan kampanye pengeboman yang meluluhlantakkan banyak kota di
Jepang.Perang di Eropa selesai setelah Jerman Nazi menandatangani instrumen
penyerahan diri pada tanggal 8 Mei 1945. Akan tetapi, Jepang menolak memenuhi
tuntutan Sekutu untuk menyerah tanpa syarat. Perang Pasifik pun berlanjut. Bersama
Britania Raya dan Cina, Amerika Serikat meminta pasukan Jepang menyerah
dalam Deklarasi Potsdam tanggal 26 Juli 1945atau menghadapi "kehancuran cepat
dan besar". Jepang mengabaikan ultimatum tersebut.
Pada bulan Juli 1945, Proyek Manhattan yang dirintis Sekutu berhasil
melaksanakan pengujian bom atom di gurun New Mexico. Mereka memproduksi
senjata nuklir berdasarkan dua rancangan pada bulan Agustus. 509th Composite
Group dariPasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat dilengkapi dengan Boeing
B-29 Superfortress khusus versi Silverplate yang mampu mengangkut bom nuklir
dari Tinian di Kepulauan Mariana.
Tanggal 6 Agustus, A.S. menjatuhkan bom atom uranium jenis bedil (Little Boy)
di Hiroshima. Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman meminta Jepang menyerah
16 jam kemudian dan memberi peringatan akan adanya "hujan reruntuhan dari udara
yang belum pernah terjadi sebelumnya di muka bumi." Tiga hari kemudian, pada
tanggal 9 Agustus, A.S. menjatuhkan bom plutonium jenis implosi (Fat Man)
di Nagasaki. Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman
terjadi, dampaknya menewaskan 90.000–146.000 orang di Hiroshima dan 39.000–
80.000 di Nagasaki; kurang lebih separuh korban di setiap kota tewas pada hari
pertama. Pada bulan-bulan seterusnya, banyak orang yang tewas karena efek luka
bakar,penyakit radiasi, dan cedera lain disertai sakit dan kekurangan gizi. Di dua kota
tersebut, sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil meskipun terdapat
garnisun militer besar di Hiroshima.
Tanggal 15 Agustus, enam hari setelah pengeboman Nagasaki dan Uni
Soviet menyatakan perang, Jepang menyatakanmenyerah kepada Sekutu. Tanggal 2
September, Jepang menandatangani instrumen penyerahan diri yang otomatis
mengakhiri Perang Dunia II. Pengaruh pengeboman ini terhadap penyerahan diri
Jepang dan alasan etisnya masihdiperdebatkan sampai sekarang.
9. BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (独立準備調査会 Dokuritsu Junbii Chōsakai?) adalah sebuah badan yang
dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang pada tanggal 1 Maret 1945
bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya
mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan
bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI
beranggotakan 62 orang yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.)
Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase Yosio (orang Jepang)
dan Raden Pandji Soeroso.
Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat)
yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh Raden Pandji
Soerosodengan wakil Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda
Toyohiko (orang Jepang). Tugas dari BPUPKI sendiri adalah mempelajari dan
menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata
pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan
negara Indonesia merdeka.
Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan BPUPKI dan kemudian
membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa
Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai, dengan anggota berjumlah 21 orang, sebagai upaya
untuk mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah Hindia-Belanda[1], terdiri
dari: 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang
asal Kalimantan, 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, 1
orang asal etnis Tionghoa.
10. PPKI

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (独立準備委員会 Dokuritsu Junbi


Iinkai?) atau PPKI adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia. Sebelumnya sudah dibentuk BPUPKI, kemudian dibubarkan oleh Jepang
dan dibentuk PPKI pada tanggal 7 Agustus 1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
Badan ini dibentuk sebelum MPR ada.
Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
Sebelum disahkan, terdapat perubahan dalam UUD 1945, yaitu:
1. Kata Muqaddimah diganti dengan kata Pembukaan.
2. Pada pembukaan alinea keempat anak kalimat Ketuhanan, dengan menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dengan Ketuhanan yang Maha
Esa.
3. Terkait perubahan poin Kedua, maka pasal 29 ayat 1 dari yang semula berbunyi:
“Negara berdasarkan atas Ketuhananan, dengan kewajiban menjalankan Syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti menjadi berbunyi: “Negara berdasarkan
atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.
4. Pada Pasal 6 Ayat (1) yang semula berbunyi Presiden ialah orang Indonesia asli
dan beragama Islam diganti menjadi Presiden ialah orang Indonesia asli.
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam ERA GLOBALISASI

Di era globalisasi, teknologi informasi berperan sangat penting. Dengan menguasai teknologi
dan informasi, kita memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemenang dalam persaingan
global. Di era globalisasi, tidak menguasai teknologi informasi identik dengan buta huruf.
Kemampuan teknologi informasi dan multimedia dalam menyampaikan pesan dinilai sangat
besar.
Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang adalah kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
di negara-negara maju karena didukung oleh sistem informasi yang mapan. Sebaliknya,
sistem informasi yang lemah di negara-negara berkembang mengakibatkan keterbelakangan
dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi, tampak jelas bahwa maju atau
tidaknya suatu negara sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap informasi, karena
informasi merupakan modal utama mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menjadi senjata pokok untuk membangun negara. Sehingga, apabila satu negara ingin maju
dan tetap eksis dalam persaingan global, maka negara tersebut harus menguasai informasi.
Di tahun yang sudah termasuk modern ini, generasi muda Indonesia pun sudah akrab
dengan yang namanya teknologi dan segala peralatannya. Anak-anak dengan usia sekolah
dasar pun sudah dibekali dengan pengenalan akan teknologi. Akun-akun jejaring sosial, rata-
rata banyak dimiliki dan dikuasai oleh anak-anak sekolah.

Anak usia sekolah 15 tahun, hendaknya tidak diperbolehkan untuk mengaktifkan akun
jejaring sosial, karena belum mengerti akan bahaya dan dampak negatif dari jejaring sosial itu
sendiri. Banyak juga terjadi kasus kriminal lewat jejaring sosial, penipuan, bahkan
pembunuhan yang bermula dari perkenalan di jejaring sosial.
Teknologi diciptakan untuk dikendalikan manusia, dan bukan mengendalikan manusia. Orang
tua setidaknya harus mampu mengawasi putra-putrinya dalam penggunaan teknologi, agar
tidak salah langkah dalam menggunakannya.
Pengaruh majunya era globalisasi dan informatika menjadikan komputer dan internet sebagai
perkembangan teknologi informasi yang harus ada dan tidak boleh kekurangan di kehidupan
kita. Kemampuan untuk berbicara bahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria
yang biasa diminta dari masyarakat untuk memasuki era globalisasi baik di Indonesia
maupun di seluruh dunia. Maka, dengan adanya komputer yang telah merambah di segala
bidang kehidupan manusia, perlu adanya sistem pendidikan untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa masyarakat dan kemahiran komputernya.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi.
Sampai saat ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan
berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas di seluruh dunia. Oleh karena itu,
globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern, kreativitas dan kemandirian sangat
diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas itu sendiri
merupakan kemampuan berpikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan
perincian yang ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, berani menghadapi
resiko, tidak mudah putus asa, selalu mencari pengalaman baru, serta menghargai diri sendiri
dan orang lain. Sedagkan, kemandirian sendiri merupakan kunci utama bagi individu untuk
mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan kehidupannya. Dari deskripsi di atas, dapat
dikatakan bahwa tenologi informasi dan komunikasi memberikan peluang untuk
berkembangnya kreativitas dan kemandirian masyarakat. Masyarakat juga akan memperoleh
berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga dapat
meningkatkan wawasannya.

Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu


revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi zaman dahulu harus memakan waktu
berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, yang saat ini dapat
dilakukan hanya dengan hitungan detik. Hebat, bukan???
PERTANIAN ORGANIK DI ERA GLOBALISASI

Perkembangan pertanian organik semakin baik. Jika pada masa orde baru bertani organik
diangggap sebagai sebuah tindakan pembangkangan terhadap pemerintah, maka
pemerintahan pasca orde baru justru mendorong pertanian organik melalui program nasional
“ Go organic 2010” . pertanian organik akan membuat keberlanjutan produksi di lahan dapat
berkelanjutan dan akan berkontribusi terhadap kehidupan berkelanjutan serta akan
memenuhi keinginan pasar nasional dan internasional ,yang semakin menyadari pentingnya
keamanan makanan dari bahan kimia. Pertanian organik merupakan jalan pembebasan dari
dampak revolusi hijau pada era orde baru yang merusak lingkungan dan merusak aspek
sosial serta aspek ekonomi.Kesadaran konsumen akan bahaya pertanian kimia seperti
revolusi hijau bagi keberlanjutan kehidupan dan keberlajutan lahan menjadi faktor penting
berkembangnya pertanian organik indonesia di Era Globalisasi ini. Salah satu faktor
pendorong lain adalah desakan pasar internasioanl yang semakin menginginkan produk yang
bebas dari residu bahan kimia sintetik.

Dampak revolusi hijau terhadap keberlanjutan kehidupansangat mengkhawatirkan. Revolusi


hijau yidakhanya mengancam kerusakan lingkungan yang secra langsung
diakibatkannya,tetapi juga kerusakan dari aspek sosial dan ekonomi. Karenanya,revolusi
hijau harus diberhentikan. Ekosistem tidak bisa dirubah secara revolusioner. Manusia harus
mendamaikan keinginanya dengan keinginan aspirasi unsur-unsur lain di Alam . kehidupan
harus dibangun secara harmonis,bukan secara egois. Semangat untuk mengeksploitasi
unsur-unsur lain untuk kepentingan yang egois harus diganti dengan semangat keselarasan.

Pertanian organik memenuhi syarat tersebut . pertanian organik mengedepankan hubungan


yang harmonis antar unsur –unsur yang ada di alam . tidak hanya menjadi solusi karena
mampu secara langsung menggantikan revolusi hijau untuk menyediakan pangan dan
penghidupan secara berkelanjutan,tetapi pertanian organik juga mampu memperbaiki
kerusakan yang sudah terjadi akibat revolusi hijau.

Revolusi hijau secara sistematis membunuh kreativitas petani untuk menghasilkan pangan
dengan menggunakan sumber daya lokalnya . revolusi hijau menggantikan tehnologi
berbasis sumber daya lokal dengan tehnologi impor,yaitu tehnologi yang harus dibeli oleh
petani. Peristiwa ketergantungan petani terhadap tehnologi pabrikan memang berlangsung
secara sistematis . tahap awal tehnologi ditawarkan dengan gratis . setelah petani
terperangkap maka segala yang gratis harus dibayar . masalAhnya,ketika petani ingin beralih
ke sumberdaya lokal,sumberdaya lokal itu sudah tidak tersedia lagi . benih lokal sudah
semakin sulit didapatkan. Tehnologi kompos sudah lama dilupakan . bertani organik berarti
memutus mata rantai ketergantungan terhadap tehnologi impor.

Bahan – bahan dan sarana produksi yang digunakan oleh pertanian organik bersumber dari
sumberdaya lokal. Secara alamiah,dialam sudah ada benih-benih alami yang
berkemabngdari generasi ke generasi melalui proses seleksi alam . benih tersebut tidak
membutuhkan kondisi ekternal yang sangat terkontrol sebab,proses seleksinya sendiri sudah
diseleksi oleh alam. Benih-enih tersebut secara gratis bisa diperbanyak. Petani juga bisa
mengembangkan humus dan kompos dari bahan-baha yang terdapat disekitarnya.
Semuanya akan mendorong petani lebih kreatif menciptakn tehnik-tehnik atau cara-cara yang
disat sisi mempermudah hidupnya dan disisi lain tidak memperslit makhluk hidup lainnya
untuk melanjutkan kehidpannya. Tentu saja tantangan besarnya adalah mengumpulkan
kembali benih-benih lokal yang sudah sangat langka . revolusi hijau menyingkirkan
benih0benih lokal dari lahan petani ke gedung-gedung lembaga penelitian dan perusahaah
yg menjadi sumber benih-benih baru yang diciptakan perusahaan.

Revolusi hijau melahirkan sebuah gerakan sosila yang rapuh. Monokulturasi melahirkan
kompetisi natar petani terhadap sarana dan prasarana produksi sera pasar. Monokulturasi
juga menyebabkan petani bersaing untuk mejual produk pertaniannya karena terjadi panen
bersamaan untuk komoditas yang seragam . sebaliknya ,pertanian organik sangat
mengandalkan keanekaragaman dan rotasi tanaman. Dengan sistem yang demikian makam=
kompetisi antartanaman dapat dihindarkan. Demikian juga kepadatan hama dan penyakit
tanaman,bisa dikelola dengan baik. Perbedaan musim panen tanaman mengakibatkan harga
pasar komoditas bisa menguntungkan petani. Karenanya,pertanian organik sangat
mengandalkan kerjasama antar petani dalam sebuah ekosistem pertanian luas. Pertanian
organik medorong petani untuk membengun soladaritas dan keharmonisan dengan
komunitasnya sehingga keharmonisan ekosistem juga terjaga. Dalam konteks ini,petani tidak
saling bersaing ,tetapi saling melengkapi.

Secara sistematis revolusi hijau tidak memberikan pendidikan yang berarti bagi konsumen.
Konsumen tidak merasa penting untuk mengetahui bagaimana proses produksi berlangsung
dan konsumen tidak tahu jika proses produksi yang terjadi dalam revolusi hijau sudah
mengancam keberlanjutan kehidupan manusia di mika bumi ini.

Pendorong bangkitnya kesadaran konsumen pada awalnya adalah karena publikasi dan
kampanye para penggerak pertanian organik tentang bahaya mengkonsumsi produk pangan
hasil revolusi hijau bagi kesehtan manusia . hal ini berhasil menyadarkan konsumen sehingga
membebaskan dari keterasingan terhadap proses produksi. Kesadaran akan bahaya produk
revolusi hijau terhadap kesehatan mendorong keinginan konsumen untuk mengetahui proses
produksi yang yterjadi,kemudian mulai membangun hubungan denga petani. Hubungan ini
kemudian melahirkan mekanisme pasar yang lebih adil . petani tidak lagi dianggap hanya alat
produksi ,tetapi sebagai mitra yang menyediakan pangan bagi manusia lain untuk menjamin
kebelanjutan khidupan dimuka bumi. Hubungan yang terbangun antara konsumen dan petani
yang lebih baik akan mengakibatkan harga kesepakatan menjadi lebih stabil sehingga
memudahkan petani dan konsumen mengelola pendapatannya.
Pertanian dengan sarana produksi bahan kimia sintetik berdampak buruk terhadap
lingkungan seperti rusaknya struktur tanah .pertanian organik merehabilitasi kerusakan yang
sudah terjadi dan mencegah kerusakan lebih lanjut dari alam. Kerusakan tanah karena
pengunaan pupuk sintetik secara perlahan lahan diperbaiki oleh pengunaan pupuk
kompos,rotasi tanaman,multicropping yang dapat mengelola ledakan hama dan penyakit
.semakin lama sebuah lahan dikelola secara organik maka semakin stabil ekosistem di lahan
tersebut sehingga kecil kemungkinan terjadi ledakan hama . apalagi dengan adanya kompos
maka segala unsur yang dibuthkan tanaman menjadi tercukupi.
Distribusi dan proses produksi sarana produksi sitetik ini membutuhkan sumber daya alam
yang sulit diperbaiki . sarana produksi sintetik ini diproduksi secara terpusat dan eksklusif
sehingga untuk proses produksinya harus membutuhkan bahan bakar.

Anda mungkin juga menyukai