Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Ny.M DENGAN


CRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
DI RUANG ICU RS KEN SARAS

Disusun Oleh :

Sri Jati Permata Putri

P1337420615012

PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr.B DENGAN CRONIC KIDNEY
DISEASE (CKD) di RUANG ICU RS KEN SARAS

Tanggal Pengkajian : 08 Januari 2019 Jam : 22.00 wib

Ruang / RS : ICU RS Ken Saras

A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny.M
b. Umur : 50 tahun
c. Alamat : Wangon
d. Pekerjaan :-
e. Agama : Islam
f. Tanggal masuk : 08 Januari 2019
g. Diagnosa medis : Cronic Kidney Disease (CKD)
h. No. register : 09. 17. 62

2. Identitas Penanggung jawab


a. Nama : Ny. S
b. Umur : 46 tahun
c. Alamat : Salatiga
d. Pekerjaan : IRT
e. Hubungan dg klien : Adik

B. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
Klien tidak mampu bicara, klien tepasang ETT, terdapat sekret di selang ETT
2. Breathing
Klien bernafas menggunakan ventilator mode pressure control ventilation
FiO2 70 % , PEEP 6, RR 12 : 12, PC : 15, Ps : 12, trigger : 6. Terdengar suara
ronchi di paru kanan dan kiri.
3. Circulation
Tekanan darah klien 100/50 mmHg, HR 66 x/menit, RR 12x/menit, SpO2
99% dan suhu 38,3 C,
4. Disability
Kesadaran apatis dengan GCS E1 M2 VETT, klien tidak bisa bicara karena
terpasang ET Tube dan mengalami penurunan kesadaran.
5. Eksposure
Klien terpasang infus dibagian tangan kanan, terpasang DC , terpasang
selang NGT,tidak terdapat luka pada seluruh tubuh klien.

C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : klien lemas
b. Riwayat keperawatan sekarang :
Kesadaran klien apatis dengan nilai GCS E1M2VETT. Klien terdiagnosa
CKD
c. Riwayat keperawatan dahulu : Keluarga mengatakan klien dahulu sangat
sering mengkonsumsi minuman instan. Klien merasa lemas sejak 1 bulan
yang lalu, telah memeriksakan diri ke puskesmas dan dianjurkan untuk
pemeriksaan lebih lanjut di RS, namun keluarga tidak membawa berobat.
Sehingga keluarga tidak mengetahui secara pasti penyakit yang diderita
Ny.M
d. Riwayat keperawatan keluarga :
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
penyakit seperti jantung, TB atau penyakit yang sama dengan klien.

2. Pengkajian Fisik
a. Sistem Pernapasan
Bentuk dada klien simetris, respiratory rate 12 x/menit, klien bernafas
menggunakan ventilator mode pressure control ventilation FiO2 70 % ,
PEEP 6, RR 12 : 12, PC : 15, Ps : 12, trigger : 6. Terdengar suara ronchi
di paru kanan dan kiri..
b. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah klien 100/50 mmHg, HR 66 x/menit, terdengar bunyi
jantung I dan II, tidak terdengar suara murmur, ictus cordis teraba pada
intercosta ke 4 dan 5
c. Sistem Persyarafan
Status kesadaran : Apatis, nilai GCS E1M2VETT. Klien tidak mengalami
kejang.
d. Sistem Pengindraan
1) Penglihatan
Bentuk mata klien normal, pupil isokor dengan diameter +2 mm
sebelah kanan, +2 sebelah kiri.
2) Penciuman
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat polip.
3) Pendengaran
Fungsi pendengaran klien masih normal.
e. Sistem Perkemihan
Klien terpasang kateter pada hari pertama sejak tanggal 08 Januari dengan
frekuensi 100 cc dalam 7 jam. Warna urin kuning jernih dengan bau khas.
f. Sistem Pencernaan
1) Mulut, keadaan gigi dan lidah klien bersih, mukosa bibir kering dan
tidak terdapat stomatitis.
2) Abdominal, klien tidak mengalami nyeri tekan, klien tidak mengalami
asites, tidak terdapat pembesaran lien.
3) Bowel, Klien belum BAB sejak masuk Ken saras.
g. Sistem Integumen
Kulit kering warna sawo matang.
h. Sistem Reproduksi
Jenis kelamin klien perempuan, terpasang kateter.
i. Sistem Endokrin
Klien tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid.

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaaan laboratorium tanggal 11 Januari 2019 pukul 18.30 WIB

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Kimia klinik

Ureum 113 mg/dl 15-40

Creatinin 2.2 mg/dl 0,5-0,9

Blood Gas Analysis

PH 7,2 7,37-7,45

PCO2 19 mmHg 23-44

PO2 323 mmHg 71-104

BE -19,1 Mmol/L -2-+3

tCO2 7,8 Mmol/L 22-29

HCO3 7,2 Mmol/L 22-29

stHCO3 9,7 Mmol/L 22-29

SO2 100 % 94-98

AaDO2 323,6 mmHg 15-23

Suhu 380C

O2 100%
b. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
pada tanggal 11 Januari 2019 pukul 18.30 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin 6.7 g/dL 13,2-17,3
Leukosit 27.2 X10^3/uL 4,0-11
Trombosit 626 X10^3/uL 150-450
Hematokrit 19 % 40,0-52,0
Eritrosit 2.4 X10^6/uL 4,4-5,9
MCV 81 fL 80-100
MCH 28 pg 26-34
Elektrolit
Na 133 mmol/L 135-145
K 6.7 mmol/L 3,5-5,5
Cl 101 mmol/L 96-106

c. Hasil pemeriksaan tanggal 10 januari 2019

Jenis Hasil Satuan Nilai


Pemeriksaan Rujukan
Urinalisa
Warna Kuning kecoklatan Kuning
Kekeruhan Keruh Jernih
Reduksi Negatif Negatif
Bilirubin +2 Negatif
Keton Negatif Negatif
BJ >=1.030 g/ml 1.015-1.025
Eritrosit +2 Negatif
pH 5.5 4.8-7.4
Protein +2 Negatif
Urobilin 1.0 E.U/dl <1
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit +1 Negatif
Sediment
Leukosit 5-10 Sel/lpb 0-5
Eritrosit 10-25 Sel/lpb 0-3
Epitel 1-6 Sel/lpk 1-5
Silinder Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Positif Negatif

d. Pemeriksaan radiologi
Pada tanggal 08 Januari 2019
Kesan : Letak ETT baik
Cor tak membesar
Gambaran bronkopneumonia
Pada tanggal 11 januari 2019
Kesan : Ujung distal ET tube terpasang optimal
Ujung distal CV line berada di distal vena cava superior
Cor tak membesar
Infiltrate pada lengan atas paru kanan

e. Status cairan selama 7 jam


BB = 50 kg
10 x 50 x 7
IWL = 24

= 146 cc
Intake : PRC 1 kolf 150 cc Output : Urine 100 cc
Infus NS 10 cc/jam IWL 146 cc
NS+KCl 42cc/jam 246 cc
NGT 100cc
588 cc

f. Program Terapi
1. Injeksi :
Ceftriaxone 2×1gr
Levofloxacin 1× 500mg
Ranitidine 1amp
Pantoprazole 2×40mg
Nebulizer
2. Infus
NS 10cc/jam

D. DAFTAR MASALAH
No Data Fokus Diagnosa Tgl Ttd
Keperawatan Teratasi
1 DS : Ketidakefektifan

Pasien merasa tidak nyaman bersihan jalan


karena banyak sekret yang nafas
diproduksi
berhubungan
DO :
dengan
- Produksi sekret meningkat, pembentukan
berwarna kuning dan kental
lender karena
- Klien tampak terpasang
ventilator mode pressure adanya benda
control ventilation FiO2 70 asing dalam jalan
% , PEEP 6, RR 12 : 12, PC
nafas
: 15, Ps : 12, trigger : 6
- Terdengar suara ronchi
pada paru kanan dan kiri

2. DS : - Intoleransi
aktifitas b.d
DO :
Penurunan
- TD : 100/ 50 mmHg haemoglobin,
- N : 66 x/menit keletihan
- RR : 12 x/menit kelemahan fisik
0
- S : 38,3 C
- Klien tampak lemah
- Klien tampak pucat
- Konjungtiva anemis
- Klien dalam kondisi
bedrest
- Klien dalam memenuhi
ADL dibantu oleh perawat
- Hb : 6,7 g/ dL
3 DS : - Ketidakseimbang
an volume cairan
DO :
dan elektrolit b.d
- Mukosa kering Penurunan
- Pengeluaran urin sedikit pengeluaran
- Urine dalam 7 jam urine, retensi
berjumlah 100cc natrium
- Na : 133 mmol/L
K : 6.7 mmol/L
Cl : 101 mmol/L

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan pembentukan
lendir karena adanya benda asing dalam jalan nafas
2. Intoleransi aktifitas b.d Penurunan haemoglobin, keletihan kelemahan fisik
3. Ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit b.d Penurunan
pengeluaran urine, retensi natrium

F. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
Keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah diberikan 1. Kaji keadaan jalan napas
bersihan jalan nafas tindakan 2. Lakukan penghisapan lendir
b.d produksi lendir keperawatan (sunction)
meningkat karena selama 3 x24 jam 3. Atur posisi semi fowler
adanya benda asing diharapkan 4. Berikan terapi oksigen
dalam jalan nafas bersihan jalan
nafas efektif
dengan kriteria
hasil:
- Menunjukan
jalan nafas
yang paten
2. Intoleransi aktifitas Setelah diberikan 1. Kaji faktor yang menyebabkan
b.d penurunan tindakan keletihan
haemoglobin, keperawatan 2. Tingkatkan kemandirian
keletihan selama 3 x24 jam dalam perawatan diri
kelemahan fisik diharapkan dapat 3. Anjurkan aktivitas ringan
meningkatkan sambil istirahat
aktivitas secara 4. Anjurkan untuk beristirahat
mandiri dengan
KH :
- Berpartisipasi
dalam
meningkat kan
tingkat
aktivitas dan
latihan.
- Meningkatkan
rasa nyaman
klien
3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Kaji keadaan umum
volume cairan dan tindakan 2. Kaji tanda-tanda vital
elektrolit b.d keperawatan 3 x 3. Batasi masukan cairan
Penurunan 24 jam klien 4. Kaji balance cairan
pengeluaran urine, menunjukkan 5. Kolaborasi dengan tim
retensi natrium status balance medis lain
cairan seimbang
dengan KH
- urine normal
- Elektrolit
dalam batas
normal

G. IMPLEMENTASI
No Hari, DX Tindakan Respon
Tanggal
Jam
1. Selasa, 08 1 - Mengkaji keadaan jalan - Pasien mulai tidak
januari napas pasien tampak sesak nafas.
2019 Terdengar suara
ronchi pada paru
- 23.00
- Melakukan - Pasien tampak
- 23.10
penghisapan lender nyaman setelah
(sunction) dilakukan sunction,
sekret berwarna
kuning, kental, cukup
baanyak
- 23.15
- Pasien tampak
- Mengatur klien dengan nyaman dengan posisi
posisi semi fowler semi fowler

- 23.30 - Pasien bernafas


- Memberikan terapi
menggunakan alat
oksigen melalui
bantu ventilator mode
ventilator.
pressure control
ventilation FiO2 70 %
, PEEP 6, RR 12 : 12,
PC : 15, Ps : 12,
trigger : 6
- 05.00 2 - Mengkaji faktor yang - Pasien merasa letih
menyebabkan pasien karena harus bedrest
keletihan selama menjalani
perawat di Rumah
Sakit.
- Menganjurkan pasien - Hb : 6,7 g/dL
untuk beristirahat - Pasien mengikuti
anjuran perawat
untuk istirahat.
- Memposisikan head up
- 05.30
- Posisi tidur pasien
semi fowler 30
- Melatih ROM pasif
- 06.00
- Pasien memiringkan
badannya ke kiri dan
ke kanan dengan
bantuan perawat
06.30 3 - Mengkaji keadaan - Keadaan Umum
umum klien buruk,
kesadaran apatis.
GCS E1M2V ETT
06.45 - Mengkaji tanda- - TD : 100/50 mmHg
tanda vital N : 66 x/menit
RR : 12 kali/menit
S : 38,3 0C
07.00 - Mengkaji balance - Cairan yang masuk
cairan Infus NS 10cc/jam
NS + KCl 42cc/jam
NGT 100 cc
- Intake : 588 cc
Output : 246 cc
2 Rabu, 09 1 - Mengkaji keadaan jalan - Pasien tampak
januari napas pasien kesulitan untuk
2019 bernapas.
- Terdengar suara
21.30
ronchi pada paru
21.15 - Melakukan - Pasien merasa
penghisapan lender nyaman setelah
(sunction) dilakukan sunction,
sekret berwarna putih
pekat, kental, sedikit.

- Mengatur klien dengan - Pasien merasa


21.30 posisi semi fowler nyaman dengan posisi
semi fowler

- Memberikan terapi
21.45 oksigen melalui - Pasien bernafas

ventilator menggunakan alat


bantu ventilator mode
pressure control
ventilation FiO2 70 %
, PEEP 6, RR 12 : 12,
PC : 15, Ps : 12,
trigger : 6
22.00 2 - Mengkaji faktor yang - Pasien merasa letih
menyebabkan pasien karena harus bedrest
keletihan selama menjalani
perawat di Rumah
Sakit.
- Hb : 10 g/dL
22.15 - Menganjurkan pasien - Pasien mengikuti
untuk beristirahat anjuran perawat untuk
istirahat

- Memposisikan head up - Posisi tidur pasien


22.30
semi fowler

- Melatih ROM pasif


22.45 - Pasien memiringkan
badannya ke kiri dan
ke kanan dengan
baantuan perawat.
05.00 3 - Mengkaji keadaan - Keadaan Umum
umum klien buruk,
kesadaran apatis.
GCS E1M2VETT

05.30
- Mengkaji tanda- - TD : 120/80 mmHg
tanda vital N : 60 x/menit
RR : 25 kali/menit
S : 36,2 0C
06.00
- Mengkaji balance - Cairan yang masuk
cairan Infus NS 12cc/jam
NGT 200 cc
Intake : 518cc
Output : 166cc

06.30
- Tidak ada alergi
- Berkolaborasi
setelah obat masuk
memberikan obat
injeksi
Ceftriaxone 1gr
3 Kamis, 10 1 - Mengkaji keadaan jalan - Pasien tampak
januari napas pasien kesulitan untuk
2019 bernapas.
- Terdengar suara
07.15
ronchi pada paru
07.30 - Melakukan - Pasien merasa
penghisapan lender nyaman setelah
(sunction) dilakukan sunction ,
sekret warna putih
bening, cair dan
banyak

- Memberikan terapi
- Pasien bernafas
08.00 oksigen melalui
menggunakan alat
ventilator.
bantu ventilator mode
pressure control
ventilation FiO2 70 %
, PEEP 6, RR 12 : 12,
PC : 15, Ps : 12,
trigger : 6
08.30 2 - Mengkaji faktor yang - Pasien merasa letih
menyebabkan pasien karena harus bedrest
keletihan selama menjalani
perawat di Rumah
Sakit.

09.00 - Memposisikan head up - Posisi tidur pasien


semi fowler

09.30 - Melatih ROM pasif - Pasien memiringkan


badannya ke kiri dan
ke kanan dengan
bantuan perawat.
10.00 3 - Mengkaji keadaan - Keadaan Umum
umum klien buruk,
kesadaran apatis.
GCS E1M2VETT
10.30 - Mengkaji tanda-
- TD : 130/88mmHg
tanda vital
N : 53 x/menit
RR : 20 kali/menit
S : 36 0C
- Mengkaji balance
11.00 - Cairan yang masuk
cairan
Infus NS 30cc/jam
NGT 350 cc
- Intake : 910 cc
Output : 246 cc
11.30
- Berkolaborasi
- Tidak ada alergi
memberikan obat
setelah obat masuk
injeksi
Ceftriaxone 1gr
Ranitidin 1amp

H. EVALUASI

No Hari tanggal DX Evaluasi TTD


jam

1 Rabu 09 januari 1 S:-


2019
O:
07.00 WIB
- Sekret berkurang, berwarna kuning,
kental dan cukup banyak
- Klien terpasang ET Tube
- Klien terpasang ventilator mode
pressure control ventilation FiO2 70 %
, PEEP 6, RR 12 : 12, PC : 15, Ps : 12,
trigger : 6

A : Masalah teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Kaji keadaan jalan napas


- Lakukan penghisapan lender
(sunction)
- Atur posisi semi fowler
- Berikan terapi oksigen

2 Rabu , 10 januari 2 S:-


2019
O:
07.00 WIB
- Klien masih tampak lemah
- Klien dalam kondisi bedrest
- Klien dalam perawatan diri
memenuhi ADL dibantu oleh
perawat
- Konjungtiva anemis
- Hb : 6,7 g/ dL

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Bantu pasien dalam perawatan diri


dan ADL pasien
- Anjurkan pasien untuk beristirahat
- Memposisikan head up
- Melatih ROM pasif
3 Rabu , 10 januari 3 S:-
2018
O:
- Keadaan Umum klien buruk,
kesadaran apatis. GCS E1M2VETT
- TD : 123/76 mmHg
N : 59 x/menit
RR : 17 kali/menit
S : 36,2 0C
- Balance cairan +342 cc

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Kaji keadaan umum


- Kaji tanda-tanda vital
- Kaji balance cairan
- Kolaborasi dengan tim medis lain

4 Kamis , 10 1 S:-
januari 2019
O:
08.00 WIB
- Sekret berkurang, berwarna putih
pekat, kental dan sedikit
- Klien tampak terpasang ET Tube
- Klien terpasang ventilator mode
pressure control ventilation FiO2 70 %
, PEEP 6, RR 12 : 12, PC : 15, Ps : 12,
trigger : 6

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Kaji keadaan jalan napas


- Lakukan penghisapan lender
(sunction)
- Atur posisi semi fowler
- Berikan terapi oksigen adekuat

5 kamis, 10 2 S:-
januari 2019
O:
08.00 WIB
- Klien dalam kondisi bedrest
- Klien dalam perawatan diri
memenuhi ADL dibantu oleh
perawat
- Hb : 10 g/ dL

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Bantu pasien dalam perawatan diri


dan ADL pasien
- Anjurkan pasien untuk beristirat
- Memposisikan head up
- Melatih ROM pasif
6 kamis, 10 3 S:-
januari 2019
O:
08.00 WIB
- Keadaan Umum klien buruk,
kesadaran apatis. GCS E1M2VETT
- TD : 141/81 mmHg
N : 50 x/menit
RR : 25 kali/menit
S : 36 0C
- Balance cairan +352 cc

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
- Kaji keadaan umum
- Kaji tanda-tanda vital
- Kaji balance cairan
- Kolaborasi dengan tim medis lain

7 kamis, 10 1 S:-
januari 2019
O:
13.00 WIB
- Sekret berkurang, berwarna putih
bening, cair dan banyak
- Klien tampak terpasang ET Tube
- Klien terpasang ventilator mode
pressure control ventilation FiO2 70
% , PEEP 6, RR 12 : 12, PC : 15, Ps
: 12, trigger : 6A : Masalah teratasi
sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Kaji keadaan jalan napas


- Lakukan penghisapan lender
(sunction)
- Atur posisi semi fowler
- Berikan terapi oksigen adekuat

8 kamis, 10 2 S:-
januari 2019
O:
13.00 WIB
- Klien dalam kondisi bedrest
- Klien dalam perawatan diri
memenuhi ADL dibantu oleh
perawat
- Pasien terpasang ET Tube
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Bantu pasien dalam perawatan diri
dan ADL pasien
- Anjurkan pasien beraktivitas ringan
sambil istirahat selama di tempat
tidur
- Anjurkan pasien untuk beristirahat
9 kamis, 10 3 S:-
januari 2019
O:
13.00 WIB
- Keadaan Umum klien buruk,
kesadaran apatis. GCS E1M2VETT
- TD : 130/88 mmHg
N : 53 x/menit
RR : 20 kali/menit
S : 36 0C
- Balance cairan +664

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Kaji keadaan umum


- Kaji tanda-tanda vital
- Batasi masukan cairan
- Kaji balance cairan
- Kolaborasi dengan tim medis lain

Anda mungkin juga menyukai