Oleh :
Raend Karmel Demukato Sembiring Maha
17014101253
Masa KKM : 10 Desember 2018 – 06 Januari 2019
Pembimbing :
dr. Anita E. Dundu, Sp.KJ
Oleh:
Pembimbing :
A. Definisi ............................................................................................... 3
B. Epidemiologi ...................................................................................... 5
C. Etiologi ............................................................................................... 6
E. Patofisiologi ........................................................................................ 7
G. Diagnosis ............................................................................................ 10
I. Diagnosis Banding.............................................................................. 13
K. Penatalaksanaan .................................................................................. 14
L. Prognosis ............................................................................................ 20
i
BAB I
PENDAHULUAN
Perempuan dan kecantikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam
diri perempuan meyakini bahwa kecantikan itu penting, sehingga banyak timbul
permasalahan bagi perempuan ketika mereka berusaha untuk menjadi cantik yang
perempuan dalam permasalahan fisiknya bukan lagi masalah baru, bahkan bisa
Salah satu yang dinilai makin banyak terjadi, permasalahan psikologis pada
Gangguan tersebut semakin sering terjadi, terutama di kalangan remaja putri. Penelitian
menunjukkan bahwa sekitar 50-88 % dari remaja putri merasa negatif tentang bentuk
Selama beberapa tahun terakhir, bedah kosmetik telah menjadi semakin populer.
Orang dengan masalah seperti gangguan dismorphic (Body Dismorphic Disorder), tidak
puas dengan penampilan fisik mereka, dan sejumlah besar mencoba untuk menerima
perawatan medis kosmetik untuk keluhan mereka. Tampaknya relatif mudah bagi
mereka untuk menerima jenis operasi, meskipun fakta bahwa ia tidak memiliki atau
Individu yang merasa tidak puas akan bentuk tubuhnya selalu mengalami
beberapa gejala seperti benci dengan diri sendiri, selalu merasa jelek atau sering iri
dengan kesempurnaan fisik orang lain yang membuat individu melakukan hal yang
1
selalu merasa diri mereka buruk. Sehingga individu harus menyadari bahwa peilakunya
mengarah kepada hal yang negatif yang dapat merugikan diri individu tersebut. 1,2
Pasien dengan body dysmorphic disorder yang memilih untuk menjalani operasi
plastik umumnya tidak puas dengan hasil operasi, dan kemudian seringkali menjadi
cemas dengan bagian tubuh lainnya. Mereka seringkali terobsesi oleh berbagai situs
Remaja putri lebih terpengaruh oleh bayangan atau citra tubuh ideal yang
diajarkan oleh kebudayaan atau lingkungan mereka. Remaja putri banyak menunjukkan
ketidakpuasan mereka terhadap tubuh, khususnya remaja putri yang lebih banyak
mengembangkan citra tubuh negatif. Oleh karena itu penampilan fisik mempunyai
pengaruh yang cukup besar bagi remaja putri terhadap bagaimana mereka dalam
menilai dirinya. Perhatian terhadap gambaran tubuh seseorang sangat kuat terjadi pada
remaja yang berusia 12 hingga 18 tahun, baik pada remaja perempuan maupun laki-
laki.2,3
Citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya berupa
penilaian positif dan negatif. Citra tubuh terbentuk ketika memasuki perkembangan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
doktor Italia yang bernama Morselli pada tahun 1886. Dysmorphophobia berasal dari
bahasa Yunani, “dysmorph” yang berarti misshapen dalam bahasa Inggris. Kemudian
mengenai gejala ini yang oleh Freud sendiri dinamakan sebagai ‘wolf man’. Karena
gejala Body Dysmorphic Disorder (BDD) tersebut terjadi pada seorang pria bernama
hidungnya.1,2
Istilah Body Dysmorphic Disorder (BDD), secara formal juga tercantum dalam
Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder (4th Ed), untuk menerangkan
kondisi seseorang yang terus menerus memikirkan kekurangan fisik minor atau bahkan
imagine defect. Akibatnya, individu itu tidak hanya merasa tertekan, bahkan kondisi
perilaku tubuh tertentu. Kata “soma” berasal dari bahasa Yunani yang memiliki
3
persamaan istilah dengan “body”. Somatoform disorders merupakan lima gangguan
tubuhnya (body image yang negatif). Body image adalah suatu pandangan internal
appearance”. Body image juga mengandung arti sebagai persepsi dan penilaian tubuh,
fungsi fisik, dan penampilan seseorang terhadap dirinya sendiri. Body image adalah
seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa yang dia pikirkan dan
rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, dan atas bagaimana ‘kira-kira penilaian
orang lain terhadap dirinya. Sebenarnya, apa yang dia pikirkan dan rasakan, belum tentu
mereka hampir normal atau normal. Inti gangguan ini adalah keyakinan atau ketakutan
seseorang yang kuat bahwa dia tidak menarik atau menjijikan. Rasa takut ini jarang bisa
dikurangi dengan pujian atau penentraman, meskipun pasien yang khas dengan
ketidak-puasan tingkat tinggi terhadap tubuh, pemikiran negatif atau hubungan kognisi
terhadap bagian-bagian tubuh tertentu atau bahkan tingkatan yang tinggi dari
4
“These measure may indicate high levels of body dissatisfaction, negative thoughts, or
cognitions associated with certain body parts, or even high levels of social avoidance
pikiran dan perasaan yang negatif mengenai tubuh, serta menghindari hubungan dan
B. Epidemiologi
dikarenakan sebagian pasien lebih cenderung pergi ke dermatologis, internis, atau ahli
Satu Studi pada satu kelompok mahasiswa perguruan tinggi menemukan bahwa
lebih dari 50% mahasiswa sedikitnya memiliki beberapa preokupasi terhadap aspek
tertentu penampilan mereka dan pada 25% mahasiswa memiliki kekhawatiran tersebut,
sedikitnya memiliki beberapa efek yang signifikan terhadap perasaan dan fungsi
mereka. 5,6
Awitan usia yang paling lazim ditemukan adalah antara usia 15 -30 tahun (masa
remaja dan dewasa muda). Perempuan lebih sering terkena dari pada laki-laki. Pasien
yang mengalami gangguan ini cenderung tidak menikah. Biasanya gangguan ini dapat
Satu studi menemukan bahwa lebih dari 90% pasien dengan gangguan ini pernah
mengalami episode depresif berat didalam hidup mereka, kira-kira 70% pernah
5
psikotik. Studi lain menemukan bahwa rata-rata pasien memiliki kekhawatiran
Sebanyak sepertiga pasien dapat mendekap dirumah karena khawatir diejek untuk
deformitas yang diduga dan seperlima pasien mencoba bunuh diri. Seperti yang telah
ansietas lazim ada dan pasien juga memiliki ciri obsesif kompulsif, skizoid, dan
C. Etiologi
gangguan yang depresif, riwayat keluarga dengan gangguan mood dan gangguan
obsesif kompulsif yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, serta responsifitas keadaan
tersebut terhadap obat yang spesifik serotonin menunjukan bahwa sedikitnya pada
beberapa pasien patofisiologi gangguan ini melibatkan serotonin dan dapat terkait
didalam budaya dapat mempengaruhi pasien dengan gangguan dismorfik tubuh secara
tindakan mementingkan konflik seksual atau emosional ke bagian tubuh yang tidak
D. Faktor Resiko
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang memastikan penyebab Body
Dysmorphic Disorder (BDD) dengan jelas. Riwayat dilecehkan tubuhnya pada masa
kanak-kanak, tidak dicintai orang tua, dan mempunyai penyakit yang mempengaruhi
6
penampilan, jerawat misalnya, bisa dikategorikan menjadi penyebab gejala Body
Jika diklasifikasikan, ada dua aspek yang masih menjadi dugaan penyebab Body
(hormon serotonin) di dalam otak, yang berpengaruh terhadap kapasitas obsesi. Kedua,
Beberapa Faktor Resiko yang sangat berpengaruh untuk terjadinya BDD adalah :
Lingkungan.
E. Patofisiologi
terbatas, hal ini tetap merupakan subjek dalam berbagai penelitian. Beberapa studi telah
meneliti peran kausal dari gangguan transmisi serotonergik. Hal ini didasarkan dari
penampilan mereka di mana mereka tidak puas, orang dengan gangguan dismorfik
7
tubuh lebih dirasakan terobsesi pada cacatnya. Orang-orang ini dipercaya menggunakan
daya tarik yang dirasakan. Berdasarkan logika ini, individu dengan gangguan dismorfik
tubuh, menempatkan penekanan yang tidak proporsional pada daya tarik fisik,
memandang dirinya secara negatif, juga mengalami rasa rendah diri, gelisah, malu, dan
dapat langsung dikategorikan sebagai BDD. Ada beberapa karakteristik dari penderita
BDD: 10,11
Penderita BDD, biasanya memiliki self esteem yang rendah dan konsep diri yang
Mereka pun dikatakan memiliki perasaan tidak berguna, serta memiliki perasaan yang
terlalu sensitif. Penderita merasa takut jika orang lain memperhatikan kekurangan dan
cermin
8
c. Selalu membutuhkan konfirmasi dari orang lain, bahwa kekurangan itu
berulang kali (dihapus dan dipoles kembali), menggunakan topi atau kaca
mata gelap untuk menutupi mata, berulang kali bercukur, sampai sengaja
menyebunyikan kekurangannya
kosmetik, atau pun berkali-kali operasi plastik (dan tidak pernah merasa
f. Berlatih amat keras atau pun diet super ketat untuk membentuk tubuh untuk
kekurangan
Penderita BDD, umumnya larut dalam pemikiran dan perilaku berkaitan dengan
perceived defect paling tidak minimal 1 jam atau lebih setiap harinya. Namun, hasil
penelitian terhadap pasien remaja, mereka bahkan menghabiskan waktu selama 3 jam.
Mereka juga dikatakan kurang memiliki pemahaman atas masalah yang terjadi (ada
sesuatu yang tidak benar sedang terjadi pada diri saya; atau, apa yang menjadi masalah
saya sesungguhnya).13,14
9
3. Menghindari situasi sosial dan penurunan fungsi sosial
Penderita BDD, seringkali menghindari situasi sosial karena mereka takut jika
beberapa orang sampai tidak masuk sekolah, tidak masuk kerja, bahkan tidak mau
maupun di tempat kerja atau dalam bidang kehidupan lainnya, karena pikiran mereka
dipenuhi obsesi terhadap perceived defect sehingga sulit memfokuskan perhatian dan
Kondisi lain yang menyertai symptom BDD, adalah adanya major depression.
BDD telah memunculkan kondisi depresi yang cukup berat, dan bukan karena
G. Diagnosis
1) DSM IV-TR
hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan dan area fungsi penting lain
10
C. Preokupasi ini tidak lebih mungkin disebabkan oleh gangguan jiwa lain
nervosa)
2) DSM V
1. Preokupasi pada satu atau lebih bagian tubuh yang mengalami kekurangan
atau kecacatan yang tidak terlihat atau terlihat normal bagi orang lain
hendaya dalam fungsi sosial, perkerjaan dan area fungsi penting lain.
4. Preokupasi ini tidak diakibatkan oleh kekhawatiran akan lemak tubuh atau
badannya sangat kecil atau kekurangan otot. Spesifik ini digunakan bahkan jika
11
Dengan tilikan absen / waham kepercayaan : seseorang sangat percaya bahwa
H. Gambaran Klinis
bersifat samar dan sulit dimengerti seperti kekhawatiran yang berlebihan terhadap dagu
yang bergumpal.15,16
Gejala terkait yang wajib ditemukan mencakup gagasan atau waham rujukan
berkaca yang berlebihan maupun menghindari permukaan yang dapat memantul, serta
upaya menyembunyikan deformitas yang dianggap ( dengan tata rias atau pakaian)
efeknya pada kehidupan seseorang dapat signifikan, hampir semua pasien dengan
Bagian tubuh yang sering menjadi perhatian adalah rambut, buah dada dan
genitalia. Varian lain terjadi pada pria adalah hasrat untuk membesarkan otot-otot
a. Secara berkala mengamati bentuk penampilan lebih dari satu jam per hari atau
12
d. Mengkamuflasekan kekurangan fisik yang dirasakannya.
h. Selalu tidak puas dengan diagnosis dermatologist atau ahli bedah plastik.
dirasakannya.
Menurut Weinshenker menyatakan bahwa kecemasan, rasa malu dan juga depresi
I. Diagnosis Banding
Anoreksia nervosa
Depresi
gangguan ini dapat mengalami kekhawatiran yang bertambah mengenai bagian tubuh
Kemudian orang tersebut dapat mencari pertolongan medis atau bedah untuk
menyelesaikan masalah yang diduga. Tingkat kekhawatiran mengenai masalah ini dapat
13
memburuk dan membaik seiring waktu, walaupun gangguan ini biasanya menjadi
K. Penatalaksanaan
Terapi pada pasien ini dengan prosedur bedah , dermatologis, dental, prosedur
medis lain untuk menyelesaikan defek yang diduga hampir selalu tidak berhasil. Terapi
yang dapat mengurangi gejala gangguan dismorfik tubuh sedikitnya 50 % adalah obat
dari golongan SSRI , contohnya fluoksetin dan obat dari golongan TCA, contohnya
Clomipiramin. Tidak diketahui sampai kapan pengobatan dilakukan, oleh karena itu
seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerja sama secara profesional
o Definisi
seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerja sama secara profesional
o Proses
1. Fase awal
- Tugas terapeutik :
14
a. Memotivasi pasien untuk menerima terapi
ada
membantunya
terapi
a. Tidak ada motivasi terapi dan tidak dapat menerima fakta bahwa ia
dapat dibantu
mendalam
dan hangat
timbal balik
terapis
dan masalahnya
15
2. Fase pertengahan
langkah korektif
- Tugas terapeutik :
problem kehidupan
b. Tidak mau atau tidak mampu (bila ego lemah), menghadapi dan
ketakutan
3. Fase akhir
- Tugas terapeutik :
16
b. Mendefinisikan kembali situasi terapi untuk mendorong pasien
setinggi - tingginya
b. Tidak mampu mengambil sikap atau peran yang non direktif sebagai
terapis
o Prinsip umum
dapat dipisahkan antara sifat terapeutik dan penegakan diagnosis. Biasanya, pertanyaan
interpersonal dengan pasien (sifat terapeutik) dan untuk melengkapi data dalam usaha
dengan kian membaiknya hubungan interpersonal yang terjalin antara dokter dengan
pasiennya , sehingga berartinya suatu wawancara tergantung dari sifat hubungan terapis
17
dengan pasiennya tersebut.Dalam melakukan psikoterapi seorang terapis perlu
b) Dapat menarik suatu konklusi tentang keadaan mental pasien yang telah diperiksa.
variabel pasien dan teknik yang digunakan) yang berpengaruh penting dalam
menentukan arah dan hasil terapi. Seseorang yang ingin melakukan psikoterapi
untuk membentuk dan memupuk hubungan yang tepat dan patut dengan pasien-
- Fleksibel
- Dapat berempati
- Relatif bebas dari problem emosional atau problem kepribadian yang serius
agama, hal-hal spiritual, merupakan bekal yang penting. Problem pribadi yang
18
Farmakologi19,20
1. Trisiklik
Clomipramine
o Sedian tab 25 mg
o Efek samping
menurun)
takikardi)
19
antimuskarinik kurang
dari fluokxetine
- Cenderung meningkatkan
metabolik oksidatif
benzodiazepine, Klozapin,
Teofilin, dan warfarin
Paroksetine Tab. 20 mg 40 – 60 mg / hari - Masa paruh 22 jam
- Obat ini dapat
meningkatkan kadar
klozapin, teofilin, dan
warfarin
Citalopram Tab . 20 mg 40 – 60 mg / hari - Selektivitasnya terhadap
SERT paling tinggi
L. Prognosis
Onset gangguan dismorfik tubuh biasanya bertahap. Orang yang terkena mungkin
mengetahui bahwa fungsinya terpengaruh oleh masalah tersebut. Pada saat itu,
seseorang mungkin mencari bantuan medis atau bedah untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya. Tingkat keprihatinan mungkin hilang dan timbul dengan berjalannya
waktu, walaupun gangguan dismorfik tubuh biasanya merupakan suatu gangguan kronis
20
BAB III
KESIMPULAN
Gangguan dismorfik tubuh merupakan suatu preokupasi dengan suatu cacat tubuh
yang dikhayalkan atau suatu penonjolan distorsi dari cacat yang minimal atau kecil.
Onset ganggguan ini terjadi paling sering pada usia antara 15 dan 30 tahun, dan wanita
lebih banyak daripada pria. Perjalanan penyakit dari gangguan distimik belum jelas
sepenuhnya. Namun, diketahui ada beberapa faktor yang berperan seperti faktor
biologis, faktor psikososial (contoh: isolasi sosial, kehilangan), stress kronik, gangguan
wajah, misalnya kerutan di wajah, rambut pada wajah yang berlebihan, atau bentuk dan
ukuran hidung.
dalam penampilan yang tidak nyata atau penekanan yang berlebihan terhadap kecacatan
ringan. Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna bagi pasien atau disertai
Apabila terdapat gangguan mental lain yang menyertai, seperti gangguan depresi
atau cemas, maka harus diatasi dengan pemberian farmakoterapi dan psikoterapi yang
memadai. Tidak diketahui sampai kapan pengobatan harus tetap di lanjutkan setelah
Tingkat keprihatinan dalam gangguan ini mungkin hilang dan timbul dengan
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadock, Benjamin James; Sadock, Virginia Alcott. Kaplan & Sadock Buku
2. Elvira SD. Buku Ajar Psikiatri UI. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI;2013.
2017;9(9):5363-8.
2017;13:1419–1425.
22
9. Vasudeva S, Hollander E. Body Dysmorphic Disorder in Patients With
general shame and body shame with body dysmorphic phenomenology and
6.
Psychiatry. 2018;52(11):1030-1049.
2018;4(1):1-4.
23
16. Higgins S, Wysong A. Cosmetic Surgery and Body Dysmorphic Disorder –
1175.
1758.
24