Autisme
Oleh :
Nizra Ayu Sarah
17014101269
Masa KKM : 25 Februari 2019 – 24 Maret 2019
Pembimbing :
dr. Neni Ekawardani
Oleh:
Pembimbing :
i
BAB I
PENDAHULUAN
kelompok ini ditandai dengan kelainan kualitatif dalam interaksi sosial yang
timbal-balik dan dalam pola komunikasi, serta minat dan aktivitas yang terbatas,
dari fungsi-fungsi individu dalam semua situasi, meskipun dapat berbeda dalam
kehidupan awal, dan menyebabkan disfungsi yang persisten. Selain itu, anak
dengan gangguan autis memiliki respon yang berbeda dari kebanyakan anak pada
umumnya dalam mengamati suara atau caranya dalam melihat suatu objek.1,2
Autis merupakan gangguan yang paling sering ditemukan pada anak dengan
Beberapa tahun terakhir, jumlah anak yang terdiagnosa dengan gangguan autis
dengan autism mengalami peningkatan sebanyak 754%, dari 22.664 pada tahun
Meskipun hingga saat ini etiologi masih belum diketahui dengan baik,
namun ada beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab autis antara lain
1
abnormalitas genetik, komplikasi obstetrik, paparan agen-agen yang toksik, dan
Tanda dan gejala dari gangguan autis ini mulai terlihat pada awal sebelum
tahun ketiga kehidupan dan akan berlanjut semasa hidupnya. Pada banyak kasus,
problem dalam komunikasi dan interaksi social anak dengan gangguan autis
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Autisme
televisi/radio/tulisan-tulisan. 3,4
anaknya sebagai kelinci percobaan. Sayangnya masih banyak yang terkecoh , dan
setelah mengeluarkan banyak uang menjadi kecewa oleh karena hasil yang
Dibawah ini ada beberapa jenis terapi yang benar-benar diakui oleh para
professional dan memang bagus untuk autisme. Namun, jangan lupa bahwa
sehingga terapi jenis apapun yang dilakukan akan memerlukan waktu yang lama.
3
Kecuali itu, terapi harus dilakukan secara terpadu dan setiap anak membutuhkan
ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai, telah dilakukan penelitian dan
didesain khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi
(hadiah/pujian). Jenis terapi ini bias diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah
2) Terapi Wicara
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan
berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu
hal ini terapi wicara dan berbahasa akan sangat menolong. 3,4
timbul kesulitan berkomunikasi atau ganguan pada berbahasa dan berbicara bagi
orang dewasa maupun anak. Terapis Wicara dapat diminta untuk berkonsultasi
untuk terapi; dan merujuk sebagai bagian dari tim penanganan kasus.3,4
Area bantuan dan Terapi yang dapat diberikan oleh Terapis Wicara: 3,4
4
1. Untuk Organ Bicara dan sekitarnya (Oral Peripheral Mechanism), yang
Neuromuscular.
5
pada suara, yang mengganggu komunikasi, membawa perhatian negatif pada
pantas (inappropriate) untuk umur, jenis kelamin, atau mungkin budaya dari
pendengaran maka bantuan dan Terapi yang dapat diberikan: (1) Alat bantu
ataupun lainnya yang bersifat medis akan di rujuk pada dokter yang terkait;
PERAN KHUSUS Dari Terapi Wicara Adalah Mengajarkan Suatu Cara Untuk
Ber KOMUNIKASI:3,4
1. Berbicara:
symbol atau bahasa isyarat sebagai kode bahasa; (1): penggunaan Alat Bantu
pendamping bagi yang verbal); (2) Alat Bantu itu sendiri sebagai
6
2. Disekolah Biasa: Tidak Umum di Indonesia. Pada bagian Penerimaan siswa
tetapi masih dapat ditangani dengan pemberian terapi pada tahap sekolah
biasa.
3. Disekolah Luar Biasa: Pada bagian Terapi wicara, bekerjasama dengan guru
dan terapi.
perjanjian. 3,4
3) Terapi Okupasi
motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang
pinsil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap
makanan kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat
penting untuk melatih mempergunakan otot -otot halusnya dengan benar. 3,4
7
4) Terapi Fisik
5) Terapi Sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang
6) Terapi Bermain
dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar
bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang terapis bermain bisa membantu
8
7) Terapi Perilaku
banyak yang hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila
mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar
dalam arti perilaku yang berlebihan dikurangi dan perilaku yang berkekurangan
(belum ada) ditambahkan. Terapi perilaku yang dikenal di seluruh dunia adalah
Applied Behavioral Analysis yang diciptakan oleh O.Ivar Lovaas PhD dari
reinforcement positif setiap kali anak berespons benar sesuai instruksi yang
diberikan. Tidak ada hukuman (punishment) dalam terapi ini, akan tetapi bila anak
berespons negatif (salah/tidak tepat) atau tidak berespons sama sekali maka ia
Secara lebih teoritis, prinsip dasar terapi ini dapat dijabarkan sebagai A-B-
9
instruksi yang diberikan oleh seseorang kepada anak autis. Melalui gaya
diberikan, dan perilaku tersebut diharapkan cenderung terjadi lagi bila anak
dan kepatuhan anak terhadap aturan. Terapi ini umumnya mendapatkan hasil yang
signifikan bila dilakukan secara intensif, teratur dan konsisten pada usia dini. 5,6
8) Terapi Perkembangan
9) Terapi Visual
10
10) Terapi Biomedik
dalam DAN! (Defeat Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak
autistik. Mereka sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-
gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan
berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa
secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal
Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang
komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis).2,3
Akhir-akhir ini terapi biomedik banyak diterapkan pada anak dengan ASD.
Hal ini didasarkan atas penemuan-penemuan para pakar, bahwa pada anak-anak
susunan saraf pusat sedemikian rupa, sehingga fungsi otak terganggu. Gangguan
tersebut bisa memperberat gejala autisme yang sudah ada, atau bahkan bisa juga
terjadi dari casein dan gluten), gangguan keseimbangan mineral tubuh, dan
keracunan logam berat seperti timbal hitam (Pb), merkuri (Hg), Arsen (As),
Cadmium (Cd) dan Antimoni (Sb). Logam-logam berat diatas semuanya berupa
tersebut diatas dan bila ditemukan, maka harus diperbaiki , dengan demikian
11
diharapkan bahwa fungsi susunan saraf pusat bisa bekerja dengan lebih baik
2,3
sehingga gejala-gejala autisme berkurang atau bahkan menghilang.
terapi-terapi yang telah ada, seperti terapi perilaku, wicara, okupasi dan integrasi
sensoris. Terapi biomedik melengkapi terapi yang telah ada dengan memperbaiki
“dari dalam”. Dengan demikian diharapkan bahwa perbaikan akan lebih cepat
2,3
terjadi.
Sampai saat ini belum ada obat atau diet khusus yang dapat memperbaiki
struktur otak atau jaringan syaraf yang kelihatannya mendasari gangguan autisme.
Seperti diketahui gejala yang timbul pada anak dengan gangguan autisme sangat
bervariasi, oleh karena itu terapinya sangat individual tergantung keadaan dan
gejala yang timbul, tidak bisa diseragamkan. Namun akan sulit sekali membuat
mengatur makanan dan mengamati gejala yang timbul akibat makanan tertentu
sangat bermanfaat dalam terapi selanjutnya. Terapi diet disesuaikan dengan gejala
utama yang timbul pada anak. Berikut beberapa contoh diet anak autisme. 4,5
12
1. Diet tanpa gluten dan tanpa kasein
autisme. Pada umumnya, orangtua mulai dengan diet tanpa gluten dan kasein,
yang berarti menghindari makanan dan minuman yang mengandung gluten dan
kasein. 4,5
Gluten adalah protein yang secara alami terdapat dalam keluarga “rumput”
kekenyalan pada tepung terigu dan tepung bahan sejenis, sedangkan kasein adalah
protein susu. Pada orang sehat, mengonsumsi gluten dan kasein tidak akan
ini tidak sulit dilaksanakan karena makanan pokok orang Indonesia adalah nasi
Beberapa contoh resep masakan yang terdapat pada situs Autis.info ini
diutamakan pada menu diet tanpa gluten dan tanpa kasein. Bila anak ternyata ada
dengan diet khusus biasanya dapat dilihat dalam waktu antara 1-3 minggu.
Apabila setelah beberapa bulan menjalankan diet tersebut tidak ada kemajuan,
berarti diet tersebut tidak cocok dan anak dapat diberi makanan seperti
sebelumnya. 4,5
Makanan yang mengandung gluten, yaitu semua makanan dan minuman yang
dibuat dari terigu, havermuth, dan oat misalnya roti, mie, kue-kue, cake,
biscuit, kue kering, pizza, macaroni, spageti, tepung bumbu, dan sebagainya.
13
Produk-produk lain seperti soda kue, baking soda, kaldu instant, saus tomat dan
saus lainnya, serta lada bubuk, mungkin juga menggunakan tepung terigu
Makanan sumber kasein, yaitu susu dan hasil olahnya misalnya, es krim, keju,
Daging, ikan, atau ayam yang diawetkan dan diolah seperti sosis, kornet,
nugget, hotdog, sarden, daging asap, ikan asap, dan sebagainya. Tempe juga
tidak dianjurkan terutama bagi anak yang alergi terhadap jamur karena
Buah dan sayur yang diawetkan seperti buah dan sayur dalam kaleng.
beras, singkong, ubi, talas, jagung, tepung beras, tapioca, ararut, maizena,
Makanan sumber protein dipilih yang tidak mengandung kasein, misalnya susu
kedelai, daging, dan ikan segar (tidak diawetkan), unggas, telur, udang, kerang,
cumi, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kacang mede, kacang
Sayuran segar seperti bayam, brokoli, labu siam, labu kuning, kangkung,
Buah-buahan segar seperti anggur, apel, papaya, mangga, pisang, jambu, jeruk,
14
2. Diet anti-yeast/ragi/jamur
Diet ini diberikan kepada anak dengan gangguan infeksi jamur/yeast. Seperti telah
maka makanan yang diberikan tanpa menggunakan gula, yeast, dan jamur.5,6
Roti, pastry, biscuit, kue-kue dan makanan sejenis roti, yang menggunakan
Daging, ikan atau ayam olahan seperti daging asap, sosis, hotdog, kornet, dan
lain-lain.
salad dressing.
Semua jenis jamur segar maupun kering misalnya jamur kuping, jamur merang,
dan lain-lain.
Buah yang dikeringkan misalnya kismis, aprokot, kurma, pisang, prune, dan
lain-lain.
Sisa makanan juga tidak boleh diberikan karena jamur dapat tumbuh dengan
cepat pada sisa makanan tersebut, kecuali disimpan dalam lemari es.
15
Makanan tersebut dianjurkan untuk dihindari 1-2 minggu. Setelah itu, untuk
mencobanya biasanya diberikan satu per satu. Bila tidak menimbulkan gejala,
jagung, dan tales. Roti atau biscuit dapat diberikan bila dibuat dari tepaung
Makanan sumber protein seperti daging, ikan, ayam, udang dan hasil laut lain
yang segar.
kedelai, kacang hijau, kacang polong, dan lainnya). Namun, kacang tanah tidak
Semua sayuran segar terutama yang rendah karbohidrat seperti brokoli, kol,
kembang kol, bit, wortel, timun, labu siam, bayam, terong, sawi, tomat, buncis,
Anak autis umumnya menderita alergi berat. Makanan yang sering menimbulkan
alergi adalah ikan, udang, telur, susu, cokelat, gandum/terigu, dan bias lebih
banyak lagi. Cara mengatur makanan untuk anak alergi dan intoleransi makanan,
alergi terhadap telur, maka semua makanan yang menggunakan telur harus
16
dihindarkan. Makanan tersebut tidak harus dipantang seumur hidup. Dengan
bertambahnya umur anak, makanan tersebut dapat diperkenalkan satu per satu,
2. Gula sebaiknya dihindari, khususnya bagi yang hiperaktif dan ada infeksi
jagung, minyak biji bunga matahari, minyak kacang tanah, minyak kedelai,
atau minyak olive. Bila perlu menambah konsumsi lemak, makanan dapat
digoreng.
4. Cukup mengonsumsi serat, khususnya serat yang berasal dari sayuran dan
buah-buahan segar. Konsumsi sayur dan buah 3-5 porsi per hari.
5. Pilih makanan yang tidak menggunakan food additive (zat penambah rasa,
magnesium).
17
8. Berikan makanan yang cukup bervariasi. Bila makanan monoton, maka anak
akan bosan.
9. Hindari junk food seperti yang saat ini banyak dijual, ganti dengan buah dan
sayuran segar.
Terapi musik tidak hanya berfungsi memfasilitasi perubahan positif pada perilaku
manusia dewasa tetapi juga mempunyai pengaruh positif pada anak penderita
membuat anak nyaman, karena tidak terlibat kontak langsung dengan manusia.1,3
Manfaat terapi
hubungan, anak autisme cenderung secara fisik mengabaikan atau menolak kontak
sosial yang ditawarkan oleh orang lain. Dan terapi musik membantu
benda, dalam hal ini instrumen musik. Anak-anak autisme, berdasarkan hasil
studi, melihat alat musik sebagai sesuatu yang menyenangkan. Anak-anak ini
biasanya sangat menyukai bentuk, menyentuh dan juga bunyi yang dihasilkan.
Karena itu, peralatan musik ini bisa menjadi perantara untuk membangun
18
vokal dan pembicaraan serta menstimulasi proses mental dalam hal memahami
perilaku anak dengan bunyi tertentu. Anak autisme biasanya lebih mudah
Kesadaran musik ini dan hubungan antara tindakan anak dengan musik,
yang tepat. Tapi, karena anak autisme bisa merespon musik dengan baik, maka
terapi musik bisa membantu anak dengan menyediakan lingkungan yang bebas
mengekspresikan diri saat mereka ingin, sesuai dengan cara mereka sendiri.
mengekspresikan kesenangan akan kepuasan emosi. Selain itu, terapi musik juga
Mengurangi pengulangan kata yang diucapkan orang lain secara instan dan
tidak terkontrol.
19
Sesi terapi
Terapi musik akan dirancang, dijalankan, dan dievaluasi sesuai dengan kebutuhan
masing-masing anak. Selama terapi anak akan dilibatkan dalam beberapa aktivitas
seperti:5,6
Bernyanyi
20
BAB III
PENUTUP
Ada terdapat beberapa jenis terapi yang dapat dilakukan namun perlu
waktu yang lama. Kecuali itu, terapi harus dilakukan secara terpadu dan setiap
21
DAFTAR PUSTAKA
Publisher. 2013.
2016.
22