Oleh :
Evan Gloria Polii
17014101072
Masa KKM : 12 November 2018 – 09 Desember 2018
Pembimbing :
dr. Herdy Munayang, MA
Oleh:
Pembimbing :
i
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu bangsa berkembang yang hidup dalam suatu masa di mana ilmu
baru atau mengubah cara-cara lama secara kreatif, agar dapat “survive” dan tidak
tergilas dalam persaingan antar bangsa dan negara. Oleh karena itu,
Mengapa kreativitas begitu penting dalam hidup dan perlu dipupuk sejak
dini dalam diri anak? Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan
baru dan teknologi baru. Untuk mencapai hal ini perlulah sikap, pemikiran dan
1
tradisional bahwa kreativitas, biasanya disebut “jenius”, diturunkan dan tidak ada
yang dapat dilakukan untuk membuat orang kreatif. Sudah merupakan suatu
media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan berkatakata
yang dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak serta suara. Bermain adalah
kesenangan.1,2
yang tdk dpt dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari krn bermain sama dgn
berja pada org dewasa, yg dapat menurunkan stres anak, belajar berkomunikasi
dgn ling, menyesuaikan diri dgn lingkungan, belajar mengenal dunia dan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bermain
media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan berkatakata
yang dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak serta suara. Bermain adalah
kesenangan.1,2
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan yang
tdk dpt dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari krn bermain sama dgn berja
pada org dewasa, yg dapat menurunkan stres anak, belajar berkomunikasi dgn
B. Fungsi Bermain
Bermain juga memberikan kesempatan pada anak untuk belajar, terutama dalam
sensoris-motorik sangat penting untuk perkembangan fungsi otot. Pada usia bayi,
sebagian besar waktu terjaga bayi diserap dalam permainan sensorimotor. Pada
3
“cilukba”, tepuk tangan, pengulangan verbal dan imitasi gestur sederhana. Pada
usia toodler, anak mulai belajar bagaimana berjalan sendiri, memahami bahasa
dan merespons disiplin, seperti berbicara dengan mainan, menguji kekuatan dan
koordinasi otot.1,2
untuk pertumbuhan fisik. Hal ini paling dramatis terjadi pada usia toodler.
Permainan taktil sangat penting bagi anak, terutama pada anak toodler yang
sedang melakukan eksplorasi. Permainan air, pasir, menggambar dengan jari, dan
sesuatu yang kreatif dan manipulatif. Aktivitas anak prasekolah yang paling khas
mainan rumah tangga, pesawat terbang, kit dokter dan perawat memberikan waktu
4
bagi anak untuk mengekspresikan diri. Melalui bermain anak akan
dampak tingkah lakunya terhadap orang lain. Misalnya, jika anak mengambil
Dalam hal ini penting peran orang tua untuk menanamkan nilai moral dan
positif dan negatif dari perilakunya terhadap orang lain. Dalam lingkungan
bermain, anak juga mempelajari nilai benar dan salah, terutama dari orang tua dan
dan dapat menyesuaikan diri dengan aturan kelompok yang ada dalam
lingkungannya. Melalui kegiatan bermain anak juga akan belajar nilai moral dan
etika, serta belajar bertanggung jawab atas segala tindakan yang di lakukannya.
Misalnya merebut mainan teman merupakan perbuatan yang tidak baik dan
5
a. Tahap perkembangan anak. Aktivitas bermain yang tepat dilakukan
Tentunya permainan anak usia bayi tidak lagi efektif untuk pertumbuhan
bukan berarti anak tidak perlu bermain pada saat sedang sakit.Kebutuhan
bermain pada anak sama halnya dengan kebutuhan bekerja pada orang
dewasa. Yang penting pada saat kondisi anak sedang menurun atau anak
terkena sakit, bahkan dirawat di rumah sakit, orang tua dan perawat harus
jeli memilihkan permainan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan prinsip
anak. Akan tetapi, ada pendapat yang meyakini bahwa permainan adalah
salah satu alat untuk membantu anak mengenal identitas diri sehingga
oleh anak laki-laki. Hal ini dilatarbelakangi oleh alasan adanya tuntutan
6
perilaku yang berbeda antara laki-laki dan perempuan dan hal ini dipelajari
d. Lingkungan.
bantaran sungai. Di sisi lain taman bermain yang khusus di desain untuk
anak itu sendiri. Sebagai contoh berdasarkan penelitian yang dilakukan pada
500 responden anak di Inggris menyatakan bahwa taman bermain yang ada
7
Hal ini juga sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Worpole bahwa
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tempat bermain anak tidak mesti
sesuatu yang bersifat terstruktur dan bebas resiko, walaupun tetap harus
perkotaan Indonesia hal ini dapat dipandang sebagai suatu celah untuk
lansekap dan lahan terbangun yang ada menjadi tempat yang cukup layak
aktivitas bermain anak saat ini, dan kondisi serta lokasi tempat bermain
bermain anak. Alat yang dipilih harus sesuai dengan tahapan tumbuh
kembang anak. Label yang tertera pada mainan harus dibaca terlebih dahulu
sebelum membelinya, apakah mainan tersebut aman dan sesuai dengan usia
anak. Alat permaian yang harus didorong, ditarik dan dimanipulasi akan
gerak. 1,2
8
D. Klasifikasi Bermain
sosial.
berikut :4,5
anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan dan
dengan orang lain. Permainan yang biasa dilakukan adalah “ci luk ba”,
tersenyum/tertawa. 4,5
menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada anak yang
diperoleh dari lingkungan, seperti lampu, warna, rasa, bau, dan tekstur.
makanan). Ciri khas permainan ini adalah anak akan semakin lama
berkali-kali. 4,5
9
4) Permainan (games) adalah jenis permaianan yang menggunakan alat
dilakukan oleh anak sendiri atau dengan temannya. Banyak sekali jenis
permainan ini mulai dari yang tradisional maupun yang modern. Misalnya,
tertawa, bungku-bungkuk, memainkan kursi, meja atau apa saja yang ada
akan terjadi percakapan di antara mereka tentang orang yang mereka tiru.
tertentu. 4,6
berikut.
mengamati temannya yang sedang bermain, tanpa ada inisiatif untuk ikut
10
berpartisipasi dalam permainan. Jadi, anak tersebut bersifat pasif, tetapi
temannya. 5,6
permainan yang sama, tetapi antara satu anak dengan anak lain tidak
terjadi kontak satu sama lain sehingga tidak ada sosialisasi satu sama lain.
4) Associative play sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak
lain, tetapi tidak terorganisasi, tidak ada pemimpin atau yang memimpin
play, dimana aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas. Anak
permainan tersebut. Misalnya pada permainan sepak bola, ada anak yang
memimpin permainan, aturan main harus dijalankan oleh anak dan mereka
11
E. Perumahan Dan Tempat Bermain
Dalam arti yang memasyarakat perumahan berarti suatu daerah hunian lengkap
dengan rumah-rumah penduduk dan segala prasarana dan sarana kehidupan yang
diperlukan. Daerah perumahan ini dapat meliputi daerah yang luas atau sempit.
swasta atau yang lebih dikenal dengan pengembang (developer). Saat ini, semakin
perumahan tersebut, diantaranya seperti P.T. Pembangunan Jaya, P.T. Sinar Mas,
P.T. Gading Group dan lain-lain. Dalam pelaksanaannya, para pengembang lebih
beraktivitas lebih besar dan lebih lama dibanding orang dewasa dalam hal
bermain, maka wajar jika mereka membutuhkan ruang yang lebih luas. Ironisnya,
ruang itu kadang tidak mereka dapatkan di lingkungan rumah mereka sendiri
negara. 5,6
12
Sangat jarang ditemukan fasilitas bermain outdoor untuk anak-anak seperti
Jaya, sebagai perumahan dengan konsep Kota Taman pun dalam master plannya
tidak menyediakan ruang bermain anak outdoor. Hanya ada satu kolam renang di
perumahan Bintaro Jaya yang digunakan oleh penghuninya yang sampai tahun ini
saja mereka harus membayar tiket masuk. Banyak sekali masalah-masalah tentang
kosong yang biasa dijadikan tempat bermain telah berubah menjadi bangunan
kantor, pertokoan atau perumahan baru. Pekarangan yang tadinya luas, sekarang
telah terpenggal akibat pelebaran jalan. Jika ada lahan tersisa, pasti digunakan
ketimbang hanya dijadikan ruang terbuka hijau untuk tempat bermain anak.
bermain di dalam rumah atau sekolahnya saja ke arah permainan yang bersifat
teknologi. Padahal bermain di dalam ruangan maupun di luar ruangan harus tetap
halnya dengan kebanyakan anak dari negara-negara di Asia lainnya, 1 jam lebih
13
singkat dari kebanyakan anak-anak dari negara Amerika dan Eropa Barat[2].
berkembang di asia lainnya, dan sangat kecil jika dibandingkan dengan anak-anak
sekolah dan pekarangan rumah yang relatif sempit, mereka cenderung bermain di
dalam rumah. TV, video dan komputer game telah menggantikan permainan kasti,
‘gobak sodor’ atau jenis permainan berkelompok lainnya, yang telah mengucilkan
anak dari proses pengenalan dalam bersosialisasi dalam masyarakat. Hal ini
Hak-hak anak atas ruang bermain itu semakin hari semakin sempit, bukan
saja oleh kaki lima atau pembangunan yang tidak berorientasi kepada masa depan
14
dan arena bermain dibuat sangat sedikit, juga tempat rekreasi yang menyediakan
ruang bermain bagi anak-anak, orang harus membayar tiket yang relatif mahal.
Dari sini kita melihat, pemerintah hanya menginginkan sisi komersial dari setiap
ruang ekspresi itu menjadi salah sasaran, seperti bermain di atap kereta, tawuran
15
BAB III
KESIMPULAN
Bermain merupakan salah satu hak asasi manusia, begitu juga pada anak
usia dini. Ada banyak manfaat yang didaptkan dari kegiatan bermain, salah
aktif maupun pasif, baik dengan alat maupun tanpa alat dapat menunjang
ktreativitas anak dalam berbagai taraf. Disini peran orang tua dan guru
dengan memfasilitasi anak agar dapat bermain dengan cara dan alat yang tepat
masa depan karena di dalam permainan itu sendiri terdapat proses belajar.
Bagi anak-anak sendiri, ada atau tidak adanya ruang bermain itu, tidaklah
begitu menjadi masalah. Sebab secara alami, mereka telah memiliki kemampuan
tersebut kondusif atau tidak adalah tanggung jawab orang dewasa. Rendahnya
kualitas dan kuantitas lingkungan bermain anak, yang mana dalam jangka panjang
dapat memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan anak. Oleh sebab itu aspek-
aspek sosial dan fisik pertumbuhan kota adalah penting untuk diperhatikan dalam
lingkungan bermain anak dapat dicapai. Semua anak-anak di mana pun di seluruh
16
DAFTAR PUSTAKA
New York
Erlangga : Jakarta
Jakarta
17