SAP 14
OLEH:
KELOMPOK 12
Universitas Udayana
2018
1
1. Perekonomian Dunia
Kata “Globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal atau
internasional. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan, tetapi tidak
dengan istilah universalisasi. Dari arti katanya sendiri dapat dikatakan bahwa globalisasi
adalah satu proses peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarmanusia dan
antarbangsa di seluruh dunia melalui aliran modal (investasi), tenaga kerja, perdagangan,
dan interaksi lainnya seperti perjalanan, budaya populer dan lain-lain sehingga batas-batas
satu negara menjadi bias. Untuk melihat kaitan globalisasi dengan perekonomian
Indonesia, kita harus memperhatikan bagaimana aliran-aliran tersebut terjadi baik di dalam
negeri Indonesia maupun dengan negara lain.
1.1. Aliran Modal
Aliran modal dari luar negeri sudah terjadi sejak jaman penjajahan Belanda
melalui penanaman modal oleh perusahaan asing Belanda di Indonesia termasuk di
bidang transportasi, perdagangan, perkebunan, perbankan dan sebagainya. Presiden
Suharto mengundangkan UUPMA (Undang-undang Penanaman Modal Asing) pada
tahun 1971 yang berarti mengundang pengusaha asing untuk beroperasi di Indonesia.
1.2. Aliran Tenaga Kerja
Yang dimaksud di sini adalah aliran manusia untuk mencari kerja baik di
dalam negeri maupun masuk dan ke luar negeri. Dalam hal aliran di dalam negeri,
tenaga kerja umumnya bebas bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun
karena kepadatan penduduk dan pembangunan ekonomi daerah yang berbeda
beberapa provinsi/kabupaten seperti misalnya DKI Jakarta dan Bali mengawasi
pendatang baru dengan ketat. Bahwa seorang harus menjadi penduduk daerah untuk
dapat mencari kerja di tempat tersebut. Keadaan yang demikian ini sama dengan
aliran tenaga kerja ke dalam dan ke luar negeri yang penuh Indonesia dengan
hambatan.
1.3. Aliran Dagang (Perdagangan)
Keadaan yang normal di masa lalu mengenai aliranbarangkeluar
masuksatunegaraadalah adanya berbagai hambatan tarif dan nontarif. Hal ini tidak
terkecuali untuk perekonomian Indonesia, meskipun hambatan tersebut tampaknya
sudah makin berkurangkarena berbagai negosiasi dagang yang diikuti oleh Indonesia.
Aliran barang antardaerah di dalam negeri untuk produksi nasional sering menghadapi
berbagai pungutan, entah pungutan itu dilaksanakan oleh pemerintah daerahnya atau
2
oleh oknum tertentu. Hal ini berkaitan dengan masalah korupsi, sehingga muncul
istilah ekonomi biaya tinggi.
1.4. Interaksi Lainnya
Yang dimaksudkan di sini adalah aliran informasi karena kemajuan teknologi
seperti televisi, radio, media cetak, internet, telepon genggam, literatur, pariwisata dan
sebagainya sehingga masyarakat satu negara dapat mengonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, dan dunia menjadi satuunityang utuh. Interaksi internasional yang demikian
ini rupanya tidak bisa dibendung meskipun bukan tanpa hambatan/pengawasan
pemerintah.
1.5. Kebaikan Globalisasi
Dari literatur dapat dikatakan bahwa globalisasi ekonomi/perdagangan
mempunyai setidaknya 5 butir kebaikan, yakni:
1) Meningkatkan produksi global.
2) Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam satu negara.
3) Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
4) Meningkatkan akses akan modal dan teknologi yang lebih baik.
5) Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
1.6. Keburukan Globalisasi
Globalisasi perdagangan/ekonomi sering membawa keburukan sebagai
berikut:
1) Menghambat Pertumbuhan sektor industri.
2) Memperburuk neraca pembayaran.
3) Sektor keuangan semakin tidak stabil.
4) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
3. Putaran Uruguay
Putaran Uruguay dalam GATT dimulai September 1986 sampai 1993 (selama 87
bulan. Putaran ini adalah yang paling ambisius dari semua putaran GATT dan diharapkan
untuk memperluas kompetensinya sehingga tidak hanya meliputi perdagangan barang saja
melainkan juga mencakup masalah penting seperti perdagangan jasa, modal atau investasi,
kekayaan intelektual, tekstil, penyelesaian sengketa dagang dan perdagangan hasil
pertanian. Pada tahun 1993 GATT telah disesuaikan (updated) untuk mencakup tugas
barunya di samping tugas lama. Putaran ini diikuti oleh 123 negara. Salah satu perubahan
yang mendasar pada GATT adalah berdirinya WTO (the World Trade Organization).
Sejak berdirinya WTO negara bukan anggota GATT masuk menjadi anggota dan 29
negara sedang bernegosiasi akan menjadi anggota. Sampai saat ini tercatat 153 negara
anggota WTO.
5
kesepakatan baru tanpa adanya sedikit kemajuan dalam bidanghasil-hasil pertanian. Empat
belas negaraini kemudian dikenal sebagai "kelompok Cairns". Tujuan dari kesepakatan ini
adalah untuk meningkatkan akses terhadap produk pertanian, mengurangi bantuan dalam
negeri terhadap sektor pertanian dalam bentuk subsidi harga dan kuota, mengurangi secara
bertahap subsidi ekspor terhadap produk pertanian dan menyelaraskan sejauh mungkin
kebijaksanaan sanitasi di antara negara anggota.
Putaran Uruguay yang telah selesai pada tanggal 15 Desember 1993, setelah
mengadakan negosiasi selama tujuh tahun, menghasilkan kesepakatan di antara 117 negara
anggota (termasuk Amerika Serikat untuk menurunkan (mengurangi) hambatan
perdagangan dan untuk menciptakan aturan perdagangan internasional yang lebih
komprehensif dan dapat dilaksanakan. Kesepakatan yang muncul dari putaran ini, the
Final Act Embodying the Results of the Uruguay Round of Multilateral Trade
Negotiations, ditandatangani pada April 1994. WTO memperluas cakupan masalahnya
dari perdagangan barang ke perdagangan di sektor jasa dan hak atas kekayaan intelektual.
Kesepakatan di WTO pada umumnya bersifat multilateral seperti mekanisme pada GATT.
6
selanjutnya sesuai dengan sifat dan beratnya sengketa dapat membentuk satuan tugas
dari beberapa Negara yang dibentuk khusus untuk satu sengketa. Anggota dari satuan
tugas berasal dari Negara yang mengalami sengketa dari GATT, sedangkan anggota
dari satu panel tidak hanya dari Negara yang bersengketa tetapi juga dari Negara
ketiga. Tugas mereka adalah mempertimbangkan tuduhan-tuduhan yang dialamatkan
oleh Negara yang bersengketa dan memberi rekomendasi dan putusan kepada
contracting party.
Dengan atau tanpa pembentukan satuan tugas atau panel, contracting party GATT
dapat:
1. Mengeluarkan rekomendasi kepada Negara yang sedang bersengketa.
2. Memberikan putusan pada satu sengketa.
3. Memberi wewenang kepada satu Negara peserta untuk menangguhkan penerapan
konsesi atau kewajibannya kepada pihak lain berdasarkan perjanjian GATT.
4.3. Para Pihak Dalam Sengketa
Memuat beberapa stake-holders atau subyek hukum dalam hukum
perdagangan internasional, yaitu negara, perusahaan atau individu. Dalam urian
berikut, para pihak yang menjadi pembahasan dibatasi pada pihak pedagang (badan
hukum atau individu) dan Negara. Karena sifat dari hukum perdagangan internasional
adalah lintas batas, pembahasan pun dibatasi hanya antara:
1. Pedagang dan pedagang
Sengketa antara dua pedagang adalah sengketa yang sering dan paling
banyak terjadi. Sengketa seperti ini terjadi hampir setiap hari. Sengketanya
diselesaikan melalui berbagai cara. Kesepakatan dan kebebasan akan pula
menentukan forum pengadilan apa yang akan menyelesaikan sengketa mereka.
Kesepakatan dan kebebasan pula yang akan menyelesaian sengketa mereka.
Kesepakatan dan kebebasan pula yang akan menentukan hukum apa yang akan
diberlakukan dan diterapkan oleh badan pengadilan yang mengadili sengketanya.
2. Pedagang dan Negara asing
Kontrak-kontrak dagang antara pedagang dan Negara sudah lazim di tanda
tangani. Kontrak-kontrak seperti ini biasanya dalam jumlah/nilai yang relatif
besar. Termasuk didalamnya adalah kontrak-kontrak pembangunan, misalnya
kontrak dibidang pertambangan. Yang menjadi masalah adalah adanya konsep
imunitas Negara yang diakui hukum internasional. Dengan adanya konsep
imunitas inilah yang sedikit banyak berpengaruh terhadap keputusan pedagang
7
untuk menentukan penyelesaian sengketanya. Masalah adanya adalah dengan
adanya konsep imunitas ini, suatu Negara dalam situasi apapun, tidak akan pernah
dapat diadili di hadapan badan-badan peradilan asing.
10
4) Tahap keempat adalah Single Integrated Market (Common Market). Satu
pasar tunggal bersama adalah sejenis blok dagang yang merupakan gabungan
dari custom union dengan kebijaksanaan bersama terhadap produk dan
pergerakan yang bebas atas faktor produksi (modal dan tenaga kerja) dan
wirausaha. Tujuan agar terjadi pergerakan bebas dari modal, tenaga kerja,
barang, dan jasa di antara negara anggota adalah agar memudahkan bagi mereka
untuk mencapai efisiensi ekonomi yang lebih tinggi. Kadang-kadang pasar
tunggal dianggap sebagai bentuk selangkah lebih maju dari Common Market
(pasar bersama).
5) Tahap kelima adalah Economic and Monetary Union (kesatuan ekonomi dan
moneter). Merupakan satu blok dagang seperti pasar tunggal dengan kesatuan
moneter untuk semua negara anggota. Bentuk ini harus dibedakan dari hanya
menerapkan mata uang bersama seperti yang dilakukan oleh Latin Monetary
Union pada tahun 1980-an yang tidak diikuti oleh adanya pasar tunggal.
Kesatuan ekonomi dan moneter dilaksanakan melalui pakta dagang dari semua
sistem moneter yang berlaku di negara anggota.
6) Tahap keenam adalah Complete Economic Itegration. Ini adalah tahap akhir
dari integrasi ekonomi. Pada tahap ini, tidak lagi diperlukan kebijaksanaan
pengawasan ekonomi kepada unit-unit yang bergabung. Mereka telah menjadi
satu kesatuan moneter dan fiskal secara penuh dan mendekati penuh. Uni Eropa
adalah salah satu contoh yang baik mengenai integrasi ekonomi penuh.
11
DAFTAR PUSTAKA
12