Pada manusia emosi diprakarsai oleh stimulus, nyata atau imajinasi, persepsi yang meliputi
pengenalan, ingatan, dan asosiasi khusus. Keadaan emosional yang ditimbulkan tercermin
dalam pengalaman psikis, yaitu, perasaan, yang murni subjektif dan hanya diketahui orang
lain saja melalui ekspresi verbal pasien atau dengan menilai reaksi tingkah lakunya. Aspek
perilaku yang dibagi menjadi otonom (hormonal-viseral) dan somatik, terlihat dalam
ekspresi wajah pasien, sikap tubuh, vokalisasi, atau aktivitas dari pasien secara langsung,
tampilan yang bisa diamati . Dengan kata lain, komponen emosi terdiri dari (1) persepsi
stimulus, yang mungkin bersifat internal (ide) atau eksternal, (2) perasaan, (3) perubahan
otonom-viseral, (4) tampilan luar, dan (5) impuls terhadap jenis aktivitas tertentu. Dalam
banyak kasus penyakit neurologis, tidak mungkin memisahkan komponen satu sama lain, dan
untuk menekankan salah satunya tidak lebih dari sekedar menunjukkan bias tertentu dari
pemeriksa. Jelas, jaringan saraf dari kedua respon afektif dan kognisi tersebut terlibat.
BAB II
ISI
Gambar 2-1. Diagram sagital sistem limbik. A. Permukaan topografi sistem limbik dan
terkait korteks prefrontal B. Sambungan dari struktur limbik dan hubungannya dengan
thalamus,hipotalamus, dan tegmentum otak tengah .Bagian korteks dari sistem limbik, llobus
limbik, saling berhubungan dengan eptohipotalamikmesencephali yang berakhir di
hipokampus,dan fornix, yang membentang dari hipocampus kembali ke mammillary bodies,
dan dari traktus mamillum bodies ke talamus dan dari talamus ke girus cingulate . Sirkuit
Papez merupakan komponen internal dari sistem ini. (Direproduksi denganizin dari Kandel
ER, Schwartz JH, JessellTM: Prinsip Ilmu Saraf, edisi ke 4. New York,McGraw-Hill, 2000)