DISUSUN OLEH :
1. ANTON JANUARDI
2. ARFANDI
3. ARIF WAHYUDI
4. IRSAN
5. SURYA FERDIAN
6. YUANESA PUSPITASARI
Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk
itu kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1
B. Tujuan Penulisan......................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan
kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta
mengatur dalam kebutuhannya.
B. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah suatu pelaksanaan kegiatan yang
diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat
maupun sakit” (Orem’s 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu
mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
Model Orem’s, menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang
disebutkan sebagai keperluan self care (sefl care requisite), yaitu:
a. Universal (Universal self care requisites)
3
Hal tersebut dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan,
penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan
hidupnya.
1. Age (Umur) dibedakan menjadi bayi/ anak – anak, remaja (dewasa muda) dan
tua.
2. Gender (Jenis Kelamin) dibedakan menjadi laki – laki dan perempuan
3. Sosial Budaya
Menjaga hubungan terapeutik dalam fungsi psikososial yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit; memberikan bantuan kemanusiaan disesuaikan
dengan kebutuhan manusia, kemampuan tindakan dan keterbatasan; menjaga
hubungan antar pribadi intrapersonal maupun hubungan antar kelompok.
4. Lingkungan ;komponen – komponen lingkungan hidup , meliputi kondisi dan
faktor – faktor yang berhubungan dengan lingkungan.
4
5. Status Kesehatan ; dalam melakukan asuhan keperawatan kita harus
memperhatikan hubungan mekanisme fisiologis, psikologis dan struktur
material dalam kaitannya dengan interaksi manusia lain.
6. Gaya Hidup
5
C. Theory of nursing systems
System-sistem keperawatan dibentuk ketika para perawat menggunakan
kemampuan mereka untuk menulis (menentapkan), merancang, dan
memberikan perawatan bagi pasien (sebagai individu atau kelompok) dengan
mengerjakan upaya-upaya khusus dan system-sistem pengupayaan. Upaya-
upaya ini atau system yang mengatur nilai kemampuan individu-individu
berlatih dengan hubungannya untuk merawat mandiri dan memenuhi syarat-
syarat perawatan mandiri bagi individu secara teraupetik. Dasar system deficit
perawatan diri menurut orem adalah:
a. Wholly Compensatory
Melakukakan perawatan diri kepada pasien secara terapeutik.
Tindakan perawat dilakukan sebagai kompensasi ketidakmampuan pasien
dalam merawat diri sendiri.
Mendukung dan melindungi pasien.
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu
mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap
rangsangan.
b. Partially Compensatory
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak
karena sakit atau kecelakaan.
1. Perawat melakukan beberapa langkah perawatn diri pasien (bantuan
sebagian).
2. Perawat mengkompensasi keterbatasan perawatan diri pasien (perawat
melakukan tindakan yang tidak bisa dilakukan pasien).
3. Perawat Membantu kebutuhan pasien yang benar – benar diperlukan.
4. Perawat dan klien mengatur perawatan diri yang diperlukan (self agency).
5. Pasien melakukan beberapa langkah perawatan diri yang bisa dilakukan.
6. Pasien menerima perawatan dan bantuan dari perawat.s
c. Supportive Education
6
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
1. Pasien melakukan perawatan diri sendiri
2. Pasien dan perawat bekerjasama dalam pelaksanaan perawatan diri
conditoning factors
Self-care
R R
<
deficit
R R
Nursing agency
7
BAB III
PENUTUP
2.Model konseptual yang dikembangkan oleh Orem terdiri dari tiga yaitutheory
deficit self care, theory self care dan nursing system.
3.Ada tiga tingkatan kemampuan individu untuk mememnuhi kebutuhan self care-
nya yaitu wholly compensatory nursing system, Partly comensatory nursing
system, Supportiveeducative nursing system.
5.Teori model dan konsep yang dikemukakan oleh Orem memiliki beberapa
kelebihan dankekurangan yang bisa menjadi pertimbangan untuk perkembangan
teori menjadi lebih baik dan bisa secara luas diaplikasikan di berbagai area
keperawatan.
8
DAFTAR PUSTAKA
George, J.B. (1995). Nursing theories: The base for professional nursing practice.
Fourth edition. Connecticut: Appleton & Lange.
Rangkang “Syeh (2008), Konsep model “self care-theory”, diakses pada tanggal