Anda di halaman 1dari 17

PERCOBAAN 1

TUBUH SEBAGAI SATU KESATUAN

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu :
 Menunjukkan letak organ-organ tubuh
 Menjelaskan sistem transport dalam tubuh

II. TEORI DASAR

A. ANATOMI TUBUH MANUSIA

Sel dikelompokkan bersama untuk melaksanakan fungsi tertentu. Sekelompok


sel yang bekerja bersama-sama membentuk membran. Tubuh kita memiliki empat
jenis jaringan utama, seperti halnya tubuh hewan. Jaringan ini membuat semua
struktur dan mengisi seluruh tubuh kita. contoh dari masing-masing jenis jaringan
digambarkan pada gambar di bawah ini.

Jaringan epitel terdiri dari lapisan sel padat yang melapisi permukaan tubuh.
Contoh jaringan epitel termasuk kulit, lapisan mulut dan hidung, dan lapisan dari
sistem pencernaan.
Jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis sel yang semuanya terlibat dalam
mendukung dan mengikat jaringan lain dari tubuh. Contohnya tendon, tulang rawan,
dan tulang. Darah juga diklasifikasikan sebagai jaringan ikat khusus. Jaringan otot
terdiri dari pita-pita dari sel-sel yang berkontraksi dan memungkinkan gerakan.

Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf yang merasakan rangsangan dan
mengirimkan sinyal. Jaringan saraf berada dalam saraf, sumsum tulang belakang, dan
otak.

Kelompok Jaringan Pembentuk Organ

Sebuah jaringan tunggal tidak dapat melakukan semua pekerjaan yang


diperlukan untuk membuat kita hidup dan sehat. Butuh Dua atau lebih jaringan yang
bekerja bersama-sama agar dapat melakukan lebih banyak untuk tubuh kita. Organ
adalah struktur yang terbuat dari dua atau lebih jaringan yang bekerja sama. Jantung (
Gambar di bawah ) terdiri dari empat jenis jaringan.

Sistem Pembentuk Kelompok Organ

Jantung kita memompa darah ke seluruh tubuh kita. Tapi bagaimana hati kita
mendapatkan darah ke dan dari setiap sel dalam tubuh kita? Jantung kita terhubung ke
pembuluh darah seperti pembuluh darah dan arteri. Organ yang bekerja bersama-
sama membentuk sistem organ. Bersama-sama, hati, darah, dan pembuluh darah
membentuk sistem kardiovaskular kita.

Organ Sistem Bekerja Sama


12 sistem organ tubuh kita ditampilkan di bawah ini (Tabel di bawah). Sistem
organ kita tidak bekerja sendiri dalam tubuh. Mereka semua harus dapat bekerja
sama.
Sebagai contoh, salah satu fungsi yang paling penting dari sistem organ
adalah untuk menyediakan sel dengan oksigen dan nutrisi dan untuk menghilangkan
racun seperti karbon dioksida dalam tubuh kita. Sejumlah sistem organ, termasuk
sistem kardiovaskular dan pernapasan, semua bekerja sama untuk melakukan hal ini

Sistem Organ Fungsi

Darah transportasi oksigen, hormon,


Jantung, darah, pembuluh dan nutrisi ke sel-sel tubuh.
Jantung
darah memindahkan limbah dan karbon
dioksida dari sel

pertahanan terhadap infeksi dan


Getah Kelenjar getah bening,
penyakit, getah bening bergerak
bening pembuluh getah bening
antara jaringan dan aliran darah

Kerongkongan, perut, usus Digests makanan dan menyerap


Pencernaan
halus, usus besar nutrisi, mineral, vitamin, dan air.

Kelenjar hipofisis,
Menghasilkan hormon yang
Endokrin hipotalamus, kelenjar
berkomunikasi antara sel-sel.
adrenal, ovarium, testis

Melindungi dari cedera dan dehidrasi,


Integumen Kulit, Rambut, kuku, pertahanan fisik terhadap infeksi oleh
mikroorganisme, dan mengatur suhu

otot jantung ( jantung ), otot Terlibat dalam gerakan dan produksi


Otot
rangka, otot polos, tendon panas

Otak, saraf, sumsum tulang Mengumpulkan data, transfer, dan


Saraf
belakang memproses informasi..

Perempuan: rahim, Vagina,


saluran tuba, ovariumPria: Menghasilkan gamet ( sel kelamin )
Reproduksi
pen is, testis, vesikula dan hormon seks.
seminalis

Membawa udara ke tempat di mana


Trakea , laring, faring, paru- pertukaran gas dapat terjadi antara
pernapasan
paru darah dan sel-sel ( seluruh tubuh )
atau darah dan udara ( paru-paru)
Mendukung dan melindungi jaringan
Tulang , tulang rawan,
Rangka lunak tubuh, menghasilkan sel darah,
ligamen
menyimpan mineral.

Sebagai alat eksresi, mengontrol pH,


Ginjal kemih, kantung kemih mengendalikan keseimbangan air dan
garam.

sumsum tulang, limpa, sel


Imunitas Defends against diseases.
darah putih

B. SISTEM TRANSPOR

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion
secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu,
molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara,
yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran
tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan
mekanisme khusus.

1) Transpor pasif

Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan


energi sel. Macam-macam transpor pasif, yaitu:
a. Difusi

Difusi adalah perpindahan zat (gas. Cair, atau padat) dari larutan berkadar
tinggi ke larutan berkadar rendah tanpa bantuan energi, sehingga dicapai larutan yang
kadarnya sama. Contoh: proses pengawetan makanan.

Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi :


1.Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
5. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Pengaplikasian difusi dalam kehidupan sehari-hari :


 Ikan air tawar yang diletakkan di dalam air laut menyebabkan volume tubuh
ikan akan menyusut karena air laut bersifat hypertonic
terhadap sel tubuh mahluk hidup. Mengkonsumsi air laut menyebabkan tubuh
akan mengalami dehidrasi.
 Parfum yang disemprotkan akan menyebar ke seluruh ruangan karena
berdifusi dengan udara.
 Gula yang dimasukkan ke dalam minuman panas di dalam gelas akan
menyebar ke seluruh volume air gelas walaupun tanpa di aduk karena
berdifusi di dalam zat cair.

b. Osmosis

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel


selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran
semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu
fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada
bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang
lebih encer.
Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, di mana molekul air berdifusi
melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal
larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan
hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan
yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama
konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang.
Larutan isotonik adalah ketika dua larutan, dipisahkan oleh sebuah membran
semipermeabel, memiliki konsentrasi yang sama zat terlarut dan air. Larutan hipertonik
adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang
lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel. Dalam lingkungan
hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup air
dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit
sehingga sel tidak berfungsi lagi dan mengkerut.
Ketika sel-sel dalam larutan hipotonik, air akan menyerbu ke dalam sel melalui
osmosis, yang tidak baik untuk sel karena akan mengisi dengan air dan meledak, atau
melisiskan.

Pengaplikasian osmosis dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:

 Ketika Anda menuangkan garam ke siput, air berdifusi dan siput menyusut
akibat osmosis.
 Ketika Anda memasak makanan dan menaruh saus di bagian cair dari piring
Anda, beberapa bagian dari zat terlarut bergerak dalam bagian padat dari
makanan yang Anda memasak. Bagian padat bisa menjadi telur, sepotong
daging tapi saus yang terbuat dari zat terlarut dan bukan air, sehingga akan
pindah ke makanan.
 Osmosis juga memainkan peranan penting dalam tubuh. Ini membantu dalam
transfer air dan berbagai nutrisi antara darah dan cairan sel.
 Tanaman juga menggunakan osmosis untuk mengambil air dan mineral penting
untuk pertumbuhan.
 Reverse osmosis adalah jenis osmosis yang digunakan untuk mengubah air
limbah menjadi air minum yang bersih.
Faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan Osmosis :

1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat
lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.

2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap


lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas
permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.

4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan


jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar
resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.

5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi
lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.

c. Difusi Terfasilitasi

Contohnya pada waktu proses pengangkutan glukosa dari lumen usus kedalam
pembuluh darah usus halus. Glukosa tidak dapat berdifusi secara spontan tanpa adanya
protein.

2) Transpor Aktif

Transpor Aktif adalah perpindahan molekul atau ion dengan menggunakan


energi dari sel itu melalui membran plasma, dan perpindahan tersebut dapat terjadi
meskipun menentang konsentrasi. Macam-macam transpor aktif, yaitu:

a. Pompa Natrium-Kalium

Pompa Natrium-Kalium tergolong transpor aktif, artinya sel mengeluarkan energi


untuk mengangkut kedua macam ion tersebut.
b. Endositosis

Endositosis, yaitu peristiwa memasukan zat padat atau tetes cairan ke dalam sel
melalui membran. Proses endositosis terjadi pada Amoeba dan sel-sel tubuh pada
vertebrata, seperti sel darah putih, sel-sel ginjal, epitelium usus, dan makrofag hati.
Penangkapan kuman penyakit oleh sel darah putih dengan cara endositas di sebut
fagositosis.

c. Ekositosis

Ekositosis, yaitu peristiwa mengeluarkan zat padat atau tetes cairan kedalam
sel melalui membran.

III. ALAT BAHAN


Alat : Bahan :

 Piknometer  Perak nitrat (AgNO3)


 Indicator Universal (PH meter)  Asam Nitrat (HNO3)
 Mikroskop  Larutan Na-Nitroprusid
 Kaca objek dan kaca penutup  Larutan NaOH 1 N
 Tabung reaksi  Asam asetat pekat
 Pipet tetes  Asam asetat Glasial
 Lampu spiritus  Larutan fehking (A&B)

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


1. ANATOMI
Anatomi tubuh manusia
Midsagital digunting dalam kulit sepanjang daerah abdomen dan toraks. Kulit
digunting secara lateral pada bagian anterior dan posterior dari toheran midsagital.
Toheran digunting sepanjang rongga abdomen. Pengguntingan dilanjutkan hingga
toheran lateral. Organ dalam diamati.
2. FISIOLOGI
a. Percobaan difusi
i. Difusi sederhana
Dimasukkan beberapa butir kristal KMNO4 kedalam dua gelas piala
yang telah diisi setengahnya dengan air dingin dan air hangat , kemudian
lakukan pengamatan pada waktu 10,20,30,40,50 dan 60 menit . amati
perbedaannya, (kecepatan difusi pada suhu yang berbeda).

ii. Difusi agar


Larutan agar 2% dibuat pada gelas piala. Agar didiamkan hingga
didapat larutan bening. Larutan agar dituangkan kedalam cawan petri sebanyak
5ml. agar dibiarkan memadat. Setelah agar padat, 2 buah lubang dibuat sengan
jarak antar lubang 3cm. Kristal KMNO4 dan metil jingga diletakan pada
masing masing lubang tersebut. Jarak difusi antara KMNO4 dan Metil jingga
di catat.

iii. Difusi melalui membran


Dibuat larutan koloidal dengan cara mencampurkan air 2ml, putih telur
2ml, natrium klorida 0,9% 2ml, dan glukosa 5% 2ml. Dimasukkan larutan
koloidal ke dalam kantung selofan ¾ penuh. Ikat rapat kantung selofan.
Gantungkan kantung selofan pada batang pengaduk dengan tali. Selanjutnya
celupkan kantung kedalam gelas piala berisi akuadest dalam posisi melayang.
Diamkan selama 1 jam. Setelah 1 jam, uji akuades dalam gelas piala terhadap
adanya NaCL, Albumin dan Glukosa.

Untuk uji difusi melalui membran ini, disiapkan 9 buah tabung reaksi, dan beri
nomor 1 sampai 9 !
Uji terhadap NaCL
Dimasukkan 3 ml cairan yang berasal dari gelas piala kedalam tabung
reaksi 1 , dimasukkan 3 ml akuades kedalam tabung reaksi 2 , dimasukkan 3
ml larutan NaCL 0,9% kedalam tabung reaksi 3 .kemuadian ditambahkan
beberapa tetes AgNO3 kedalam tabung reaksi 1, 2, dan 3. Amati perbedaan
yang terjadi pada ketiga tabung tersebut.
Uji terhadap Glukosa
Dimasukkan 3 ml cairan yang berasal dari gelas piala kedalam tabung
reaksi 4, dimasukkan 3 ml akuades kedalam tabung reaksi 5, dimasukkan 3 ml
larutan Glukosa kedalam tabung reaksi 6. Kemudian ditambahkan beberapa
tetes larutan benedict kedalam tabung 4, 5, dan 6. Didihkan tabung 4, 5, dan 6
selama beberapa menit, kemudian dinginkan dan amati perbedaan yang terjadi
pada tabung 4, 5, dan 6.
Uji terhadap Albumin
Dimasukkan 3 ml cairan yang berasal dari gelas piala kedalam tabung
reaksi 7 , dimasukkan 3 ml akuades kedalam tabung reaksi 8, dimasukkan 3 ml
putih telur kedalam tabung reaksi 9. Kemudian ditambahkan beberapa tetes
HNO3 kedalam tabung reaksi 7, 8, dan 9. Amati perbedaan pada tabung 7, 8,
dan 9.
b. Percobaan osmosis
Pertama disiapkan lima kantung selofan berukuran sama. Ke dalam
kantung-kantung tersebut, diisikan kantung 1 berisi akuades 10 ml, kantung 2
berisi larutan sukrosa 20% 10 ml, kantung 3 berisi larutan sukrosa 40% 10 ml,
kantung 4 berisi larutan sukrosa 60% 10 ml dan kantung 5 berisi akuades 10 ml
yang nantinya akan dicelupkan kedalam larutan sukrosa 60% sedangkan
kantung lainnya yaitu kantung 1 sampai 5 dicelupkan kedalam air hangat,
setelah semua kantung telah ditutup dan diikat dengan tali sebelumnya. Setelah
dicelupkan beberapa menit, angkat semua kantung tiap 15 menit lalu lakukan
penimbangan dan catat sebelum dicelupkan kembali selama 15 menit secara
berulang sampai menit ke 75.

V. DATA PENGAMATAN
a. Percobaan difusi
i. Difusi sederhana
Tabel pengamatan difusi sederhana

Waktu menit Kecepatan difusi Kecepatan difusi


(akuades biasa) (akuades hangat)
10 + ++
20 ++ +++
30 +++ ++++
40 ++++ +++++
50 +++++ ++++++
60 ++++++ +++++++
ii. Difusi agar
Tabel Pengamatan Difusi Agar
Detik Diameter Diameter Metil Jingga
KMNO4
1 0.84 0.84
2 0.86 0.85
3 1.12 0.94
4 1.30 1.08
5 1.42 1.12

iii. Difusi melalui membran


 Uji terhadap Nacl
Tabel Uji terhadap NaCL

Tabung Reaksi Pengamatan


Tabung 1 3 ml cairan gelas piala+AgNO3 Lar.terjadi sedikit endapan
Tabung 2 3ml akuades+AgNO3 Lar.tidak berwarna
Tabung 3 3mlNaCL 0,9%+AgNO3 Lar.terjadi endapan putih

Uji terhadap Nacl


 Uji terhadap Glukosa

Tabel Uji terhadap Glukosa


Tabung Reaksi Pengamatan
Tabung 4 3ml cairan gelas piala + benedict + Larutan berwarna biru
Pemanasan jernih
Tabung 5 3ml akuades + benedict + Larutan berwarna biru
Pemanasan jernih
Tabung 6 3ml lar.glukosa + benedict + Larutan menjadi berwarna
Pemanasan hijau

b. Percobaan osmosis
 Dicelupkan dlm air hangat

Kantung 1: Akuades 10 ml
Kantung 2: Larutan sukrosa 20% 10 ml
Kantung 3: Larutan sukrosa 40% 10 ml
Kantung 4: Larutan sukrosa 60% 10 ml
 Dicelupkan larutan sukrosa 60%

Kantung 5: Akuades 10 ml

Tabel Percobaan Osmosi


Waktu Kantung
(Menit) 1 2 3 4 5
ke 0 9,105 10,674 11,7848 11,6508 9,892
ke 15 9,114 10,963 12,511 12,714 9,034
Ke 30 9,087 11,117 13,0098 13,783 7,933
Ke 45 9,127 11,525 14,414 14,732 6,542
Ke 60 9,052 12,341 15,716 15,872 5,034
Ke 75 9,0383 13,084 15,921 16,405 4,3606
Kurva Osmosis

Kurva Osmosis
18
16
14
Bobot kantung

12 kantung 1
10
kantung 2
8
6 kantung 3
4 kantung 4
2 kantng 5
0
0 20 40 60 80
Waktu

VI. PEMBAHASAN
1. ANATOMI
Sistem tubuh manusia terdiri atas beberapa sistem organ penunjang dalam
kehidupan, antara lain :

 Sistem sirkulasi dan kardiovaskular yang bertugas memompa darah ke


seluruh tubuh
 Sistem pencernaan: pemrosesan makanan yang terjadi didalam mulut,
perut, dan usus
 Sistem endokrin: komunikasi dalam tubuh dengan hormon
 Sistem kekebalan tubuh(imun): mempertahankan tubuh dari serangan
benda yang menyebabkan penyakit
 Sistem integumen: kulit, rambut
 Sistem limfatik: struktur yang terlibat dalam transfer limfa antara
jaringan dan aliran darah
 Sistem otot: menggerakkan tubuh
 Sistem saraf: mengumpulkan, mengirim, dan memproses informasi
dalam otak dan saraf
 Sistem reproduksi: organ seks
 Sistem pernafasan: organ yang digunakan bernafas, paru-paru
 Sistem rangka: sokongan dan perlindungan struktural dengan tulang
 Sistem ekskresi: ginjal dan struktur yang dihubungkan dalam produksi
dan ekskresi urin diagram anatomi manusia.

2. FISIOLOGI
a. Percobaan Difusi
i. Difusi sederhana

Pada percobaan KMNO4 kedalam akuades biasa dan akudes hangat,


kristal KMNO4 dalam akuades hangat akan berdifusi lebih cepat dibandingkan
akuades biasa. Hal ini terjadi karena suhu sangat berpengaruh terhadap
kecepatan difusi. Sehingga semakin tinggi suhu maka kecepatan difusi semakin
cepat jadi suhu berbanding lurus dengan kecepatan difusi. Kemudian pada
peningkatan suhu, partikel- partikel menjadi agresif dan lebih cepat bergerak,
hal ini juga menyebabkan suhu partikel lebih cepat berdifusi pada suhu yang
lebih tinggi.
ii. Difusi agar

Pada difusi agar,agar dididihkan hingga terbentuk larutan bening.


Setelah itu agar ditungkan ke cawan petri dan didinginkan. Setelah dibuat 2
lubang berjarak 3cm untuk padatan KMNO4 dan Metil jingga,kecepatan difusi
diamati tiap detiknya. KMNO4 berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan
Kristal Metil jingga. Ini dikarenakan BM (Berat molekul)dari KMNO4 lebih
kecil dibandingkan BM dari Metil jingga. (BM KMNO4: 158,03 g/mol : BM
Metil jingga: 327,37 g/mol). Perbedaan BM KMNO4 yang hamper setengahnya
dari BM Metil jingga inilah yang menyebabkan KMNO4 berdifusi lebih cepat.
Karena semakin kecil ukuran molekul dari suatu senyawa,maka ia akan
semakin cepat untuk berdifusi.
iii. Difusi melalui membran

Uji terhadap NaCL


Tabung 1 : larutan terdapat sedikit endapan
Tabung 2 : larutan tidak berwarna
Tabung 3 : larutan terdapat endapan putih
AgNO3 + NaCL AgCL + NaNO3
Pada uji Nacl, yang terdapat endapan yaitu tabung 3, tabung 3
menunjukan bahwa NaCL ditambahkan AgNO3 akan menghasilkan AgCL dan
NaNO3 yang akan membentuk endapan putih dan cairan dari gelas piala yang
dimasukkan pada tabung 1 mengandung sedikit NaCL.

Uji terhadap Glukosa


Tabung 4 : larutan berwarna biru jernih
Tabung 5 : larutan berwarna biru jernih
Tabung 6 : larutan berwarna hijau
Pada tabung 6 menunjukan bahwa pada larutan glukosa mengandung
glukosa dalam jumlah sedikit, struktur glukosa tidak kompleks terjadi terhadap
molekul lebih besar dari NaCL sehingga glukosa warna yang terjadi sama
dengan kontrol maka glukosa tidak berfungsi, dan pada perubahan ditabung 6
itu menunjukan bahwa hanya sedikit glukosa yang mampu melewati selaput.

Uji terhadap Albumin


Tabung 7 : larutan tidak berwarna
Tabung 8 : larutan tidak berwarna
Tabung 9 : larutan terdapat endapan putih
Pada tabung 9 terdapat endapan putih, endapan putih tersebut berasal
dari reaksi antara Albumin dan HNO3. Albumin merupakan protein yang tidak
tahan terhadap perubahan pH yang ekstrim. Oleh sebab itu strukturnya akan
rusak dan rusaknya struktur tersebut ditandai dengan adanya endapan putih.
b. Percobaan osmosis
Pemakaian kantung selofon berperan dalam selektif permeable dalam
terjadinya osmosis. Dilakukan penimbangan setelah diceluapkan selama tiap 15
menit agar mengetahui perubahan bobot berat tiap kantung. Perubahan bobot
berat pada tiap kantung menunjukan adanya atau terjadinya osmosis.
Penambahan sukrosa berperan sebagai zat terlarut dan air berperan sebagai zat
pelarut dalam osmosis.
Dalam osmosis ada beberapa macam larutan yang sifatnya berbeda
yaitu larutan isotonik, larutan hipertonik dan larutan hipotonik. Untuk itu tiap
kantung yang berisi sukrosa walaupun dicelupkan pada 1 wadah yang sama
tetapi memiliki persentasa kelarutan yang berbeda begitu juga dengan kantung
1 dan 5 walaupun sama-sama diisi dengan akuades tetapi dicelupkan pada
larutan dan wadah yang berbeda untuk menunjukan adanya sifat-sifat larutan
tersebut dalam peristiwa osmosis.
Pada kantung 1 berat bobot tidak terlalu mengalami perubahan yang
derastis dan signifikan atau mengalami sedikit perubahan berat bobot. Dapat
dikatakan cendrung memiliki bobot tetap hal ini membuktikan laruatan bersifat
isotonik karena memiliki konsentrasi terlarut dan pelarut yang sama
Pada kantung 2,3 dan 4 berat bobot mengalami perubahan yang
signifikan. Perubahan berat bobot cendrung bertambah atau naik karena larutan
bersifat hipotonik. Air berusaha masuk kedalam kantung melalui osmosis
karena konsentrasi larutan lebih rendah dari pada kantung 2,3 dan 4
Pada kantung 5, kantung mengalami pengerutan dan berat bobot
cendrung berkurang karena larutan bersifat hipertonik dan air cenderung keluar
dari kantung karena konsentrasi larutan lebih tinggi dari kantung 5.

VII. KESIMPULAN

VIII. DAFTAR PUSTAKA


 Daniel S. Wibowo.2004. Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta: Gramedia.
 Idel, Anatoni dan Jamal, Abdul. 1999. Pintar Biologi. Surabaya :
Gitamedia Press.
 Pratiwi, D.A. Maryati. Srikini. Suharno dan S.
Bambang. 2010. Biology. Jakarta : Erlangga.
 Setiadi. 2007.Anatomi Fisiologi Manusia.Yogyakarta: Graha Ilmu.
 Sulistyowati, Uut. 2010. Biologi. PT. Temprina Media Grafika:
Nganjuk.

Anda mungkin juga menyukai