Anda di halaman 1dari 6

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

ORIENTASI REALITA
Posted by Muhammad Daryadi Wednesday, December 28, 2011 0 comments

PROPOOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. Topic
Terapi aktivitas kelompok orientasi relaita
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien mampu melakukan TAK orientasi realita
2. Tujuan khusus
 Klien mampu berpartisipasi dalam kegiatan tak
 Klien mampu mengenal nama-nama perawat
 Klien mampu mengenal nama-nama klien
 Klien mampu bekerjasama dalam kegiatan dari awal sampai akhir
C. Landasan teoritis
1. Masalah utama
Masalah utama : gangguan proses piker : waham
2. Proses terjadinya waham
a. Definisi
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan
klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien. Waham
dipengaruhi oleh factor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan,
tidak ada kasih saying, pertengkaran orang tua dan aniaya. (budi anna keliat, 1999).

b. Tanda dan gejala


 Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan,
keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan).
 Klien tampak tidak mempunyai orang lain
 Curiga
 Bermusuhan
 Merusak (diri, orang lain, lingkungan)
 Takut, sangat waspada
 Tidak menilai lingkungan / realitas
(aziz R dkk, 2003)
c. Penyebab masalah utama
Waham merupakan salah satu gangguan orientasi realita. Gangguan orientasi realitas
adalah ketidakmampuan klien dalam menilai dan merespon pada realita. Klien tidak dapat
membedakan rangsangan internal dan eksternal, sehingga tampak prilaku yang sukar dimengerti
dan mungkin menakutkan.
Gangguan orientasi realita disebebkan oleh fungsi otak yang terganggu yaitu fungsi
kognitif dan isi fikiran, fungsi persepsi, fungsi motorik dan fungsi social.gangguan pada fungsi
kognitif dan persepsi mengakibatkan kemampuan menilai terganggu. Gangguan fungsi motorik,
social, dan emosi mengakibatkan kemampuan merespon terganggu yang tampak dari perilaku
non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh) dan perilaku verbal (kemampuan hubungan sosial).
Oleh karena gangguan orientasi realita terkait dengan fungsi otak, maka gangguan atau respon
yang timbul disebut respon neurobiologik.

D. Klien
1. Karakteristik pasien
Klien yang mengikuti TAK ini adalah yang mengalami gangguan dalam proses piker ; waham
2. Proses seleksi
Klien dipilih berdasarkan:
a. Klien merupsksn pasien kelolaan dan pasien resume dari mahasiswa yang melakukan TAK
b. Klien memiliki masalah keperawatan utama yang sama yaitu klien dengan gangguan proses
piker ; waham
c. Klien tenang dan kooperatif
d. Klien dalam kondisi fisik yang baik
e. Klien mau mengikuti terapi aktivitas
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
3. Jumlah peserta TAK
10 orang: 6 orang pasien dan 4 orang perawat

E. Pengorganisasian
1. Tanggal : 28 september 2010
Hari : selasa
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 1x30 menit
2. Tim terapis
Peran leader: M. adharudin
 Membuka acara
 Katalsator yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan menciptakan situasi dan
suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya.
 Auxiliary ego, sebagai penopng bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi
 Coordinator, mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan dengan cara memberi
motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam kegiatan
 Menutup acara diskusi

Peran observer : Nova raviyanti


 Mengidentifikasi isu penting dalam proses
 Mengidentifikasi strategi yang digunakan Leader
 Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada session atau kelompok yang akan datang
 Memprediksi respon anggota kelompok pada session berikutnya
 Mengamati dan mencatat:
1. Jumlah anggota yang hadir
2. Siapa yang terlambat
3. Daftar hadir
4. Siapa yang memberi pendapat atau ide
5. Topic diskusi

Peran fasilitator dan kolider : m. daryadi dan mujianto


 Mempertahankan kehadiran peserta
 Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
 Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar maupun dari dalam
kelompok

3. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi Tanya jawab
4. Media
a. Name tag sejumlah klien dan perawat yang ikut tak
b. Handphone
c. Bola pimpong
d. Spidol
5. Setting tempat

Tak dilakukan diriangan cendrawasih rsj erba


F. Proses pelaksanaan
1. Persiapan
a. Memilih klien dengan masalah keperawatan: gangguan proses piker (waham).
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Pelaksanaan
a. Orientasi
 Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Memperkenalkan nama dan panggilan terapis
 Evaluasi atau validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan masalah yang dirasakan
 Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu orientasi pengenalan orang
 Menjelaskan aturan main:
 Masing-masing klien duduk ditempat masing-masing sampai permainan selesai
 Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin pada pimpinan tak
 Kegiatan berlangsung selam 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Tahap kerja
 Terapis membagikan name tag untuk masing-masing peserta
 Terpis meminta masing-masing peserta untuk menyebutkan nama, nama panggilan, status dan
alamatnya
 Terapis meminta masing-masing peserta menuliskan nama panggilan dimasing-masing name tag
yang dibagikan
 Terapis meminta masing-masing peserta memperkenalkan diri secara berurutan searah jarum
jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan:
 Nama diri
 Nama panggilan
 Alamat
 Terapis menjelaskan langkah-langkah berikutnya yaitu:
 Handphone akan dinyalakan saat music terdengar bola dipindahkan dari satu peserta ke peserta
lain, saat music dihentikan, peserta yang sedang memegang bola menyebutkan nama, nama
panggilan, dan alamat dari semua peserta yang lain
 Terapis memutar handphone dan mematikan. Saat music berhenti peserta yang sedang memegang
bola diharapkan menyebutkan nama, nama panggilan dan alamat dari peserta lain.
 Ulangi langkah pertama sampai semua peserta mendapatkan giliran
 Terapis memberikan pujian untuk setiap eberhasilan peserta dengan mengajak peserta bertepuk
tangan
c. Tahap terminasi
1. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti tak
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
 Menganjurkan tiap peserta untuk meningkatkan kontak dan interaksi dengan yang lainnya
3. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan peserta kegiatan brikutnya yaitu “mengenal tempat”.
 Terapis membuat kesepakatan dengan peserta tempat dan waktu pelaksanaanb tak

d. Evaluasi dan dokumentasi


Format evaluasi sessi 1 orientasi realita: orientasi orang

No Aspek yang Nama Klien


dinilai Lilis.P.H Mustika.R Musaddad M.Tito.W Putri M.K. Pikalia
1. Menyebutkan
nama klien
lain.

2. Menyebutkan
nama
panggilan
klien lain.
3. Menyebutkan
nama klien
lain.

Keterangan dilakukan:
Dilakukan =1
Tidak dilakukan =0
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat tak pada catatan proses keperawatan klien
- See more at: http://nsyadi.blogspot.com/2011/12/terapi-aktivitas-kelompok-
orientasi.html#sthash.wS5HZE3p.dpuf

Anda mungkin juga menyukai