Anda di halaman 1dari 4

Dampak Korupsi di Berbagai Bidang

4 November 2016 17:11 Diperbarui: 4 November 2016 17:18 2922 0 0

A. Dibidang ekonomi

Anggaran perusahaan untuk perputaran ekonomi, justru dialokasikan untuk birokrasi yang
ujungnya akan masuk ke kantong pribadi para pejabat.

1. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi. Pihak asing dan dalam negeri dalam
penanaman modal menjadi sulit terlaksana karena kepercayaan dan kepastian hukum dalam
melakukan investasi, karena sering terjadi tindak korupsi.

2. Penurunan produktifitas. Produktifitas menurun terjadi karena terhambatnya sektor industri


dan produksi untuk bisa berkembang lebih maju. Faktor ini mengakibatkan terjadi PHK dan
banyak sekali pengangguran serta angka kemiskinan melambung tinggi.

3. Rendahnya kualitas barang dan jasa bagi publik. Beras murah yang tidak layak untuk
dimakan, jembatan dan bangunan yang ambruk, ini adalah contoh rendahnya kualitas barang
dan jasa sebagai akibat dari korupsi. Adanya pondasi yang kurang kokoh karena ada korupsi
dibalik proyek pembangunan tersebut, ada suap, ada pengurangan bahan untuk pondasi yang
digunakan penyelewengan uang proyek itu adalah korupsi.

4. Menurunnya pendapatan negara dari sektor pajak. Banyak sekali pegawai dari sektor pajak
yang memperkaya diri sendiri dengan mengkorupsi pajak, mengakibatkan ketidak percayaan
masyarakat terhadap pajak berakibat juga pada percepatan pembangunan, dan yang merugi
adalah masyarakat sendiri

5. Meningkatkan hutang negara. korupsi di Indonesia meningkatkan hutang luar negeri yang
semakin besar. Ini masih saja terjadi korupsi besar-besaran.

B. Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat

Korupsi berdampak bagi masyarakat miskin

1. Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik. Rendahnya kualitas pelayanan, keterbatasan
akses, air, kesehatan, pendidikan. Karena terjadi penyelewengan ke kantong para koruptor.

2. Pengentasan kemiskinan berjalan lambat. Kordinasi pendataan, pendanaa yang lemah


karena korupsi dan permasalahan kemiskinan itu sendiri sehingga sulit agar dapat akses
masuk ke lapangan kerja, karena faktor pendidikan yang kurang.

3. Terbatasnya akses bagi masyarakat miskin. Harga bahan pokok melambung tinggi,
masyarakat miskin tidak dapat membeli, pendidikan dan kesehatan yang mahal, serta rumah
layak huni dan informasi hukum yang tidak berpihak pada masyarakat miskin.
4. Meningkatnya angka kriminalistas. Korupsi terjadi dimana-mana, mulai dari masyarakat
kecil sampai pejabat leluasa melanggar hukum untuk berkorupsi. Pada jaman sekarang ini
masyarakat menjadi semakin individualis, karena tidak ada lagi kepercayaan pada
pemerintah, sistem, hukum maupun antar masyarakat sendiri. Jika ada bencana / musibah
orang semakin takut untuk membantu dengan memberi bantuan apapun, takut untuk di
korupsi atau bantuan itu tidak sampai pada mereka yang membutuhkan. Partai politik
membantu karena hanya mencari dukungan dari masyarakat. Ini adalah solidaritas palsu,
sudah tidak ada lagi keikhlasan, ketulusan, dan kejujuran. Akibatnya terjadi kemerosotan
moral dan akhlak bagi generasi muda.

C. Runtuhnya otoritas pemerintahan

1. Matinya etika sosial. Jika ada salah satu dari anggota kelompok melakukan korupsi,
kelompok itu akan rela melindungi anggotanya dengan berbagai cara. Hal ini sangat melukai
masyarakat, harusnya wakil rakyat yang melindungi masyarakat. Banyak pejabat negara yang
tertangkap karena korupsi namun tidak tau malu dan tidak merasa salah. Ini lah etika sosial
politik yang mati, tidak ada kejujuran dan keadilan, bahkan yang jujurpun akan diberikan
sanksi sosial politik oleh otoritas menteri, aparat penguasa bahkan masyarakat.

2. Tidak efektifnya peraturan dan perudang-undangan. Hukum jaman sekarang sudah bisa
dibeli, hukum yang harusnya adil, kini bisa menerima suap, sogokan sehingga masyarakat
berpikir bahwa hukum di negeri ini adil bagi mereka yang berduit, sedangkan untuk
masyarakat yang tak punya hanya akan terpuruk oleh jaman dan keadilan tidak bisa
didapatkan.

3. Birokrasi tidak efisien. Tujuan birokrasi untuk memberikan pelayanan kepada publik.
Penting untuk membanu pemerintah dalam menjalankan program dan kebijakan untuk
publik. Contohnya banyak investor yang ingin menanamkan modalnya tapi karena melalui
birokrasi ini sangat sulit dan berbelit pada akhirnya suaplah jalan tercepat yang ditempuh.
Dan birokrasi dibidang politik yang seharusnya mengedepankan kepentingan rakyat ini malah
mengedepankan kepentingan kelompok dan diri sendiri.

D. Dampak terhadap politik dan demokrasi

1. Munculnya kepemimpinan korup. Contohnya adanya suap kepada masyarakat dari calon-
calon pemimpin partai saat pesta demokrasi. Masyarakat seolah dituntun untuk memilih
pemimpin yang korup, masyarakat hanya diberi mimpi dan janji-janji akan sejahtera.

2. Hilangnya kepercayaan publik pada demokrasi. Berkurangnya kepercayaan masyarakat


pada demokrasi karena terjadi tindak korupsi para pejabat negara, legislatif, maupun petinggi
partai politik. Ini harus diatasi dengan kepemimpinan yang baik, jujur, bersih dan adil.

3. Menguatnya plutokrasi. Perusahaan-perusahaan besar ternyata ada hubungannya dengan


partai-partai politik negeri ini. Beberapa pengusaha besar menjadi ketua partai politik.
Kepentingan partai dengan kepentingan perusahaan menjadi sangan ambigu.

4. Hancurnya kedaulatan rakyat. Dijaman ini kedaulatan ada ditangan partai


politik,pertarungan partai politik dalam pemilu untuk memenangkan pemilu, karna yang
menaglah yang menguasai semuanya. Hanya akan ada sekelompok orang saja yang menang
dan menikmati kekayaan yang ada. Rakyat terus ada pada kemiskinan dan masa depan yang
tidak jelas.

E. Dampak terhadap penegak hukum

1. Fungsi pemerintahan mandul. Korupsi berdampak pada ketidak mampuan pemerintah


untuk melakukan fungsi yang seharusnya, kondisi ini sangat menghawatirkan terjadinya
praktek korupsi. Korupsi yang bersifat personal juga dapat mencoreng nama baik organisasi/
lembaga tempat dia bernaung. Masyarakat cenderung meragukan citra dan keprofesionalan
suatu lembaga yang diduga ada tindak korupsi disana.

2. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara. Media masa menjadi tempat
masyarakat menerima informasi, informasi tentang bobroknya penegakan hukum di
Indonesia, hal ini melibatkan berbagai mafia hukum dan anggaran. harusnya hukum
melindungi hak-hak masyarakat, bukan malah merampas hak-hak rakyat.

F. Dampak terhadap pertahanan dan keamanan.

1. Kerawanan hankamnas karena lemahnya alusista dan SDM. Negara diharuskan ada
armada laut, darat dan udara yang kuat dan modern, agar bisa menghalau pengganggu
kedaulatan dengan cepat. Bila anggaran tidak di korupsi oleh koruptor semua itu akan bisa
diwujudkan, indonesia akan punya pertahanan, keamanan, dan persenjataan yang baik, kuat
dan modern.

2. Lemahnya garis batas negara. Karena kurangnya armada yang menjaga garis batas negara.
Daerah dekat dibatas-batas negara mengalami kemiskinan bukan malah di bantu pemerintah
malah korupsi dana / uang akibatnya kemiskinan terjadi di daerah dekat batas negara.
Keterbatasan air, listrik, jalan raya, energi, gedung sekolah, ini harus di tanggung masyarakat
yang hidup dibatas negara, perekonomian cenderung berada di perkotaan dan di daerah
perbatasan semakin memburuk. Hal ini mengakibatkan banyak yang rela berpindah
kewarganegaraan. Diwilayah batas negara ini banyak terjadi penyelundupan barang ilegal,
human trafficking.

3. Menguatnya sisi kekerasan dalam masyarakat. Masyarakat menjadi apatis tentang program
yang dibuat pemerintah, anggapan mereka program tersebut tidak akan mengubah kondisi
mereka. Ini mengakibatkan masyarakat cenderung berusaha menyelamatkan diri dan keluarga
sendiri dibanding dengan keselamatan bersama dengan menggunakan cara-cara negatif. Ini
merupakan kekerasan, terjadi perkelahian.

G. Dampak kerusakan lingkungan.

1. Menurunnya kualitas lingkungan. Dengan adanya korupsi berdampak pada menurunnya


kualitas lingkungan. Banyak faktor yang mengakibatkan kerusakan lingkungan karena
adanya kepentingan ekonomi, hasil hutan, tambang di eksploitasi secara besar-besaran untuk
dapat keuntungan. Pembalakan liar tidak ada upaya penanaman kembali akibatnya di hutan
menimbulkan kerusakan. Penegakan hukum menjangkau pelaku yang dilapangan, disinyalir
aktor dibalik ini semua adalah pejabat tinggi negara, dan aparat penegak hukum itu sendiri.
Pembakaran hutan, untuk ladang kepala sawit, perumahan atau ladang industri berakibat
banjir, longgsor, global waming dll.
2. Menurunnya kualitas hidup. Kerusakan hutan megurangi ketersediaan oksigen. Sementara
polusi udara semakin meningkat, belum lagi banjir, longsor, kekeringan. Di perairan yang
tercemar limbah menjadi beracun, populasi ikan akan mati karena terkena limbah atau akan
beracun, jika kita makan mengakibatkan cacat janin dak penyakit untuk tubuh. Pencemaran
tanah, pertanian akan merosot, tanah tidak subur akibatnya mahalnya harga bahan pokok.
Manusia dan bayi tidak mendapat gizi dan kecukupan pangan, fisik yang berpenyakit
merupakan kemunduran sebuah generasi.

https://www.kompasiana.com/setiayuanggraini/581c5ebd307a61b1711ac4c3/dampak-
korupsi-di-berbagai-bidang?page=all

Anda mungkin juga menyukai