Anda di halaman 1dari 59

BAB I.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peningkatan pembangunan kesehatan terus berkembang.
Perkembangan yang bukan saja dalam bentuk fisik, mutu pelayanan,
bahkan sistem pelayananpun mendapat perhatian yang sangat ketat. Hal ini
terutama terlihat pada tahun – tahun belakangan ini. Demi perbaikan
kualitas pelayanan beberapa model perbaikan mulai diarahkan kepada
Puskesmas. Namun demikian masih diharapkan penataan dan perencanaan
dalam penerapan langkah – langkah peningkatan kualitas tersebut.
Puskesmas sebagai sasaran perbaikan kualitas, perlu ditata ulang
untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan
dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan
program jaminan sosial nasional. Dengan segala bentuk perbaikan diatas,
Puskesmas haruslan mau dan mampu menyiapkan segala sumberdayanya.
Salah satu bentuk persiapan yang dilakukan adalah dengan
memperkuat sistem dan perencanaan. Dengan perencanaan yang baik inilah
diharapkan Puskesmas mampu memberikan gambaran kekuatan dan tujuan
yang ingin dicapai dengan tetap berpegang bahwa yang dimaksud dengan
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerjanya ( Undang
– Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 )
Disamping selalu berpedoman pada peraturan yang ada, dalam
meningkatan mutu pelayanan kepada pengguna layanan, Puskesmas Maesan
selalu menjaga hubungan dan koordinasi melalui lintas sektor terkait serta
memberikan kesempatan yang seluas – luasnya kepada masyarakat untuk
mendapatkan informasi dan memberikan masukan – masukan dalam rangka
penyesuaian antara pelaksanaan program di Puskesmas dengan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan.

B. PERAN DAN FUNGSI PUSKESMAS


Berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014 Pasal 5 maka peran
Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai

1
tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat
Dalam pelaksanaannya Puskesmas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut
:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat
dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu Puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat, memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan,
keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan
kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.
Pelayanan kesehatan masyarakat primer adalah pelayanan yang bersifat
public goods dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,pemberantasan penyakit,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program
kesehatan masyarakat lainnya.
4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods)
dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit

2
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan Umum :
Menentukan arah dan langkah - langkah yang hendak dicapai guna
meningkatkan mutu kesehatan yang maksimal dan mutu pelayanan yang
paripurna
Tujuan khusus :
1. Menentukan arah yang hendak dicapai
2. Memberikan gambaran langkah – langkah yang akan dilaksanakan
3. Menentukan kebutuhan sarana dan prasarana yang harus dimiliki
4. Menyiapkan sarana dan sarana yang akan dimanfaatkan
5. Menentukan langkah – langkah penjaringan informasi dan masukan dari
masyarakat tentang kebutuhan layanan yang diharapkan
6. Menetapkan jenis layanan yang hendak dilaksanakan dalam
pengembangan mutu layanan

D. VISI, MISI, MOTO DAN JANJI LAYANAN


Dengan tetap memperhatikan segala kekurangan dan potensi yang ada,
sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan tujuan
pembangunan kesehatan, maka Puskesmas beserta semua jaringannya
menetapkan Motto, Visi dan Misi Puskesmas sebagai berikut :

MOTTO : “ UNTUK KESEHATAN ANDA KAMI SIAP SEPENUH


HATI “
VISI : “ MENUJU MASYARAKAT MAESAN YANG SEHAT DAN
BERKEADILAN ”
MISI : 1. MENGGERAKKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN
KESEHATAN
2. MENDORONG KEMANDIRIAN MASYARAKAT UNTUK
HIDUP SEHAT
3. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN PELAYANAN
BERMUTU, MERATA DAN TERJANGKAU
4. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT BESERTA
LINGKUNGANNYA

3
BAB II. ANALISA SITUASI

A. DATA UMUM
1. Data Geografi dan Fasilitas Pelayanan
a. Data Geografi
Lokasi Puskesmas Maesan dengan batasan sebagai berikut :
Wilayah kerja Puskesmas Maesan berada di perbatasan Kabupaten
Bondowoso dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Grujugan
Sebelah Timur : Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember
Sebelah Selatan : Kecamatan Jelbug Kabupaten Jember
Sebelah Barat : Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
Luas Wilayah
Puskesmas Maesan terdiri dari 12 desa dengan luas wilayah lebih
kurang 5387 Ha, dengan jarak tempuh rata – rata dari Puskesmas
sekitar 3 km. Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas adalah dataran
tinggi dan telah dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua.
b. Data Demografi
1) Data Keadaan Penduduk

NO URAIAN JUMLAH

1 Jumlah Penduduk 47005


23256
2 Jumlah Penduduk Laki – laki
23749
3 Jumlah Penduduk Perempuan

4 Jumlah Kepala Keluarga ( K K ) 14965

5 Jumlah Bayi ( < 1 tahun ) 654

6 Jumlah Batita ( 1 - 3 tahun ) 2582

7 Jumlah anak Pra sekolah ( 5 - 6 tahun ) 1785

8 Jumlah Wanita Usia Subur ( W U S ) 10265

9 Jumlah Ibu Hamil ( BUMIL ) 707

10 Jumlah Ibu Bersalin 678

11 Jumlah Ibu Meneteki 675

12 Jumlah GAKIN

4
2) Data Distribusi dan Kepadatan Penduduk

KEPADATAN
LUAS JML JUMLAH
NO NAMA DESA PENDUDUK /
( Km2 ) PENDUDUK KK
Km2
1,08 2897 2682 974
1 Maesan
2,87 2827 985 1016
2 Penanggungan
2,77 3289 1187 1264
3 Pakuniran
4,25 6387 1503 2324
4 Sumber Sari
3,81 3427 899 1162
5 Sumber Anyar
2,85 3183 1117 1235
6 Sumber Pakem
2,03 3344 1647 617
7 Suger Lor
2,29 3095 1352 1004
8 Gambangan
3,8 4501 1184 1788
9 Pujer Baru
11,1 4432 399 1793
10 Tanah Wulan
3,92 5026 1282 1974
11 Suco Lor
13,1 3413 261 1339
12 Gunung Sari
53,87 45821 14499 16490
TOTAL

c. Data Fasilitas Kesehatan


Sarana Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Maesan terdiri dari :
a. Puskesmas Induk : 1 buah
b. Puskesmas Pembantu : 3 buah
- Puskesmas Pembantu Sumber Anyar
- Puskesmas Pembantu Sumber Pakem
- Puskesmas Pembantu Suco Lor
c. Ponkesdes : 11 buah
- Ponkesdes Maesan
- Ponkesdes Penanggungan
- Ponkesdes Pakuniran
- Ponkesdes Sumber Sari
- Ponkesdes Sumber Anyar
- Ponkesdes Suger Lor
- Ponkesdes Gambangan
- Ponkesdes Pujer Baru
- Ponkesdes Tanah Wulan

5
- Ponkesdes Suco Lor
- Ponkesdes Gunung Sari
2. Data Sumber Daya
a. Ketenagaan
Sesuai dengan standart Puskesmas yang dikeluarkan oleh Dinas
Peopinsi Jawa Timur, data sumber daya yang Puskesmas hingga akhir
2015, didapatkan data sebagai berikut :
JENIS
NO JML KEKURANGAN KET.
KETENAGAAN
PKM Induk
1. Dokter 2 0
2. Dokter Gigi 1 0
3. Perawat 8 5
4. Bidan 2 0
5. Sanitarian 2 0
6. Analis 1 0
7. Tenaga Gizi 1 1
8. Tng farmasi 1 1
9. Tenaga Lain 5 5
Pustu
1. Perawat 3 0
2. Bidan 1 0
3. Tenaga Lain
Ponkesdes
1. Perawat 9 0
2. Bidan 11 0
3. Tenaga Lain

b. Obat dan Bahan Habis Pakai


Penggunaan bahan habis pakai selama ini memang masih sulit untuk
ditentukan perkiraan kebutuhan secara tepat. Hal ini dikarenakan
perkembangan jumlah sasaran dan tingkat pelayanan yang telah
diberikan. Untuk itu pada perencanaan ini kedua faktor tersebut akan
dijadikan pertimbangan dalam menentukan kebutuhan bahan habis
pakai ditahun mendatang.
Dari data yang telah ada didapatkan data sebagai berikut :

6
Jumlah Ket.
No Jenis Obat
Persediaan Pemakaian Sisa
1. Analgesik, antipiretik, anti
inflamasi non steroid dan anti
pirai
1.1. Analgesik narkotik - - -
1.2. Analgesik non narkotik 156.680 98.787 57.893

1.3. Antipirai 7.468 6.740 728

2. Anestetik
2.1. Anestetik lokal 1.336 1.008 328

2.2. Anestetik umum dan oksigen 79 76 3

2.3. Obat untuk prosedur pre 127 37 90


operatif
3. Anti alergi dan obat untuk 13.321 2.105 11.216
anafilaksis
4. Anti dotum dan obat lain untuk 151 48 103
keracunan umum dan khusus
5. Antiepilepsi-antikonvulsi 450 168 282

6. Antiinfeksi :
2.1. Antelmintik 19.051 14.344 4.707

2.2. Antibakteri
1) Beta laktam 113.944 47.341 66.603

2) Antibakteri lain 29.662 9.564 20.098


(Tetrasiklin,
Kloramfenikol, Sulfa
Trimetoprim, Makrolid)
3) Anti infeksi khusus 61 61 -
(Anti lepra, anti
tuberculosis, antiseptik
saluran kemih)
4) Antifungi (sistemik dan 8.775 3.131 5.644
topikal)
5) Antiprotozoa 32.124 9.229 22.895
(antiamoeba,
antimalaria).
7. Anti Migren (profilaksis dan - - -
serangan akut)
8. Anti Parkinson - - -
9. Obat yang mempengaruhi darah 4.662 3.284 1.378
(antianemia, obat yang
mempengaruhi koagulasi).

7
10 Diagnostik (test fungsi dan test - - -
kulit)
11 Desinfektan dan antiseptik 439 207 232

12 Obat dan bahan untuk gigi dan 1 1 -


mulut
13 Diuretik. 9.507 3.545 5.962

14 Hormon, obat endokrin lain dan 53.262 29.652 23.610


kontraseptik (anti diabetes oral
dan parenteral, kontraseptik,
hormon tiroid dan antitiroid,
kortikosteroid )
15 Kardiovaskuler (anti angina, anti 51.671 23.096 28.575
aritmia, anti hipertensi, anti
agregasi platelet, gagal jantung,
obat untuk syok, anti
hiperlipidemia)
16 Obat topikal untuk kulit (anti 3.237 1.257 1.980
bakteri, anti fungi, anti inflamasi
dan anti pruritik, anti scabies dan
anti pedikulosis, kaustik,
keratolitik dan keratoplastik)
17 Larutan elektrolit, nutrisi dan 12.104 4.499 7.605
lain-lain (oral, parenteral dll )
18 Obat untuk mata (anestetik lokal, 100 2 98
anti mikroba, midriatik, miotik
dan anti glaukoma)
19 Oksitosik dan relaksan uterus 3.502 1.980 1.522

20 Psikofarmaka (anti ansietas dan 1.969 547 1.422


anti insomnia, anti depresi dan
anti mania, anti obsesi kompulsi,
anti psikosis)
21 Obat untuk saluran cerna 125.408 52.374 73.034
(antasida dan anti ulkus, anti
emetik, anti hemoroid, anti
spasmodik, obat untuk diare,
katartik)
22 Obat untuk saluran nafas (anti 40.872 17.779 23.093
asma, antitusif, ekspektoran)
23 Obat yang mempengaruhi sistem 2.765 2.464 301
imun (serum dan
immunoglobulin, vaksin)
24 Obat untuk Telinga, Hidung dan - - -
Tenggorokan
25 Vitamin dan miner 272.020 185.604 86.416

c. Peralatan
Peralatan Puskesmas yang selama ini diperoleh dari Stock yang ada
di Dinas Kesehatan, dengan adanya perubahan perolehan dana serta

8
bergulirnya Puskesmas sebagai BULD maka beberapa peralatan akan
diupayakan pengadaannya oleh Puskesmas. Hal ini diharapkan
kebutuhan akan peralatan Puskesmas akan lebih tertangani secara
efektif dan efisien dengan mempertimbangkan akan jumlah dan usia
alat yang bisa digunakan.

Pada akhir tahun pemanfaatan peralatan Puskesmas ketersediaan


peralatan adalah sebagai berikut :
Jumlah Yang Kondisi
N0 Jenis Alat Ket.
( Jenis ) Ada Baik Rusak
1. Kefarmasian 15 15 15
2. Penyuluhan 17 11 11
3. Klinik Sanitasi 22 0 0
4. KIA 152 152 152
5. KB 44 44 44
6. Imunisasi 32 32 32
7. Gizi dan 27 27 27
Laktasi
8. Poli Umum 54 54 54
9. UGD 204 204 204
10. Pengobatan 47 47 47
GILUT
11. Laboratorium 46 46 46
12. Rawat Inap 28 26 26
13. PONED 194 194 194
JUMLAH 862 852 852

d. Sumber Pembiayaan
Meski sumber dana didapat secara berkala dan dengan masing –
masing sumber yang dibutuhkan sesuai peruntukannya, namun semua
tidak boleh terlepas dari perhitungan dan perencanaan yang tepat
sehingga tidak terjadi kekosongan dana dalam operasional pemberian
layanan kepada masyarakat. Dengan perencanaan dan pengelolaan
yang baik sebagai pertimbangan yang harus dilaksanakan maka
sumber dana yang telah dimanfaatkan adalah sebagai berikut :
No Sumber Biaya Jumlah

9
1. KAPITASI 1.839.265.500
2. NON KAPITASI 210.469.500
3. JAMKESDA 257.020.000
4. UMUM 131.436.000
5. JAMKESMAS 102.900.000
6. BOK 130.000.000
7. APBD II
T O T A L 2.671.091.000

e. Sarana dan Prasarana


Sebagai penunjang faktor sarana dan prasarana di Puskesmas sering
sekali terlepas dari perkiraan. Untuk itu mulai dari awal perencanaan
kegiatan pelayanan, sarana dan prasarana ini harus benar – benar
mendapat perhatian.
Dari data pencatatan sarana dapat disajikan sebagai berikut :
Kerusakan
No Jenis Jumlah Keadaan
Ringan Sedang Berat
1. Tata Usaha
a. Set ATK Cukup Baik
b. Komputer Set Cukup Baik
c. Filling Kabinet Cukup Baik
d. Papan Data Cukup Baik
e. Lemari / rak Cukup Baik
arsip
2. Ruang Pertemuan
a. Kursi Kerja Kurang Baik
b. Meja Kerja Cukup Baik
c. Sound Sistem Cukup Baik
3. Loket
a. Set ATK Cukup Baik
b. Sound System Cukup Baik
c. Rak Arsip Kurang Sedang
d. Komputer Set Cukup Baik
4. Lain – lain
a. Pemadam Cukup Baik
Kebakaran

10
b. Gen Set Cukup Sedang
5. Kendaraan
a. Ambulan Cukup Baik
b. Roda Dua Cukup Baik

3. Data Peran Serta Masyarakat


a. Posyandu Balita
JUMLAH
NAMA
NO DESA KADER
POSYANDU POSYANDU KADER
AKTIF
1. Maesan Melati 4 20 20
2. Penanggungan Mawar 5 25 25
3. Pakuniran Anggrek 5 25 25
4. Sumber Sari Nusa Indah 11 55 55
5. Sumber Anyar Seruni 5 25 25
6. Sumber Pakem Kamboja 6 30 30
7. Suger Lor Cempaka 5 25 25
8. Gambangan Teratai 5 25 25
9. Pujer Baru Dahlia 6 30 30
10. Tanah Wulan Flamboyan 5 25 25
11. Suco Lor Kenanga 6 30 30
12 Gunung Sari SedapMalam 5 25 25
JUMLAH 68 340 340

b. Posyandu Lansia
KADER
NO NAMA DESA POSYANDU
JML AKTIF
1. Maesan Karya Husada 3 3
2. Penanggungan Mawar 5 5
3. Pakuniran Anggrek IV 3 3
Anggrek V 2 2
4. Sumber Sari Nusa Indah 5 4
5. Sumber Anyar Seruni I 5 3

11
Seruni III 5 3
6. Sumber Pakem Kamboja 5 3
7. Suger Lor Cempaka 5 3
8. Gambangan Teratai 4 3
9. Pujer Baru Dahlia I 2 2
Dahlia III 3 3
Dahlia V 2 2
10. Tanah Wulan Flamboyan IV 3 2
Flamboyan V 3 2
11. Suco Lor Kenanga 3 2
12. Gunung Sari Sedap Malam 5 3
J U M L A H 17 63 46

c. Data Sasaran Program


1) Penduduk
Pendd Sasaran
No DESA Bayi 1–3 3–5 BU Bu
L P PUS
0-1 thn thn MIL teki
1. Maesan 1426 1466 35 74 198 642 43 41
2. Penanggungan 1560 1499 38 79 209 629 46 44
3. Pakuniran 1639 1647 41 84 225 787 49 47
4. Sumber Anyar 1781 1773 44 90 243 925 53 51
5. Sumber Sari 3220 3331 81 168 447 1378 98 94
6. Sumber Pakem 1474 1848 41 84 226 671 50 48
7. Suger Lor 1664 1693 42 85 229 710 50 48
8. Gambangan 1535 1625 39 81 215 675 47 45
9. Pujer Baru 2501 2312 59 124 329 1062 72 69
10. Tanah Wulan 2279 2243 56 116 309 994 68 65
11. Suco Lor 2447 2604 63 129 345 1714 76 72
12. Gunung Sari 1730 1753 43 89 238 807 52 50
JUMLAH 23256 23749 582 1202 3214 10994 707 675

2) Jumlah Sekolah
SEKOLAH
NO DESA
SD MI SMP / MTs SMA / MA
1. Maesan 1
2. Penanggungan 1
3. Pakuniran 2 1
4. Sumber Sari 3 1 1

12
5. Sumber Anyar 2
6. Sumber Pakem 2
7. Suger Lor 3
8. Gambangan 3 1 1
9. Pujer Baru 3
10. Tanah Wulan 2
11. Suco Lor 4 2
12. Gunung Sari 2
26 5 2
3) Sasaran Gizi
NO LAYANAN CAPAIAN
I. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT
1. Pemberian Kapsul Vit A 95,57 %
2. Pemberian Tablet Besi 81,83 %
3. Bumil KEK 100 %
II PENANGANAN GANGGUAN GIZI
1. Balita Gizi Buruk 100 %
2. MP – ASI 100 %
3. PMT Pemulihan Bagi Bayi 100 %
4. Balita BGM 100 %
5. Rumah Tangga dengan Garam 45,19 %
Beriodium
III. PEMANATAUAN STATUS GIZI
1. Desa bebas Rawan Gizi 91,67 %
2. Balita Naik Berat Badan ( N/D ) 100 %
3. Balita Ditimbang ( D/S ) 100 %

B. DATA KHUSUS
1. Status Kesehatan
a. Data Kunjungan
NO BULAN LAKI – LAKI PEREMPUAN TOTAL
1. Januari 1636 1778 3414
2. Pebruari 1655 1835 3490
3. Maret 1666 1856 3522
4. April 1700 1727 3427
5. Mei 1650 1785 3435

13
6. Juni 1665 1719 3348
7. Juli 1670 1689 3359
8. Agustus 1690 1695 3385
9. September 1655 1755 3410
10. Oktober 1706 1721 3427
11. November 1715 1720 3435
12. Desember 1702 1740 3442
Jumlah 20110 21020 41130

b. Data 10 Penyakit Terbesar


JUMLAH
NO NAMA PENYAKIT T O T A L
LAKI - LAKI PEREMPUAN
1. ISPA 2399 2422 4821
2. INFLUENZA ( J 11 ) 1338 1290 2628
3. DARAH TINGGI
1217 1335 2552
PRIMER
4. DIARE 1155 1264 2419
5. COMMONCOLD 1045 1067 2112
6. PENY PD SISTEM
917 1106 2023
OTOT
7. INFLUENZA ( J 10 ) 966 1034 2000
8. DEMAM TIDAK
DIKETAHUI 933 983 1916
SEBABNYA
9. GASTERITIS 805 830 1635
10. NYERI KEPALA 763 766 1529

2. KLB
JML TINDAK
NO JENIS LOKASI MENINGGAL
KASUS LANJUT
1. DIARE - - - -
2. DBD 10 desa 14 - -
3. CAMPAK - - - -
4. POLIO - - - -
5. KERACUNAN - - - -

14
3. Cakupan Program Pelayanan
Pada pelaksanaannya cakupan program pelayanan dimonitor langsung
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten. Hal ini dilakukan secara rutin satu
tahu sekali melalui kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Bondowoso.
Pelaksanaan pencapaian program pelayanan di Puskesmas Maesan pada
tahun 2015 adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN PENCAPAIAN

1. Upaya Promosi Kesehatan 88 %

2. Upaya Kesehatan Lingkungan 75 %

3. Upaya KIA dan KB 84 %

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 85 %

5. Upaya P2M 81 %

6. Upaya Pengobatan 77 %

7. Upaya Pengembangan 81 %

4. Hasil Kegiatan Survey


NO KEGIATAN LOKASI HASIL
1. SMD MAESAN - Kurangnya penyuluhan dan
pemahaman masyarakat ttg
manfaat sarana sanitasi
dasar
- Pemerintahan desa kurang
memahami pentingnya
kegiatan penyuluhan
kesehatan di desa
2. SMD PENANGGUNGAN - Kurangnya penyuluhan dan
pemahaman masyarakat ttg
manfaat sarana sanitasi
dasar
- Pemerintahan desa kurang
memahami pentingnya
kegiatan penyuluhan
kesehatan di desa
3. SMD PAKUNIRAN - Pemahaman masyarakat ttg
imunisasi yang masih
rendah
- Faktor ekonomi menjadi
permasalahan peningkatan
gizi keluarga
4. SMD SB ANYAR - Kurang pembinaan

15
masyarakat tentang DBD
- Kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap jamban
keluarga
5. SMD SB SARI - Kurangnya informasi kepada
masyarakat tentang hiv
- Kurangnya pemanfaaatan
pemimpin lokal / partisipasi
masyarakat
- Rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap
kegiatan Posyandu
- Masyarakat kurang
memahami arti PHBS
- Kurang berjalannya STBM
6. SMD SB PAKEM - Pemahaman masyarakat ttg
imunisasi yang masih
rendah
- Faktor ekonomi menjadi
permasalahan peningkatan
gizi keluarga
7. SMD SUGER LOR - Kurangnya promosi
kesehatan kepada
masyarakat tentang hiv dan
jamban keluarga
8. SMD GAMBANGAN - Pembinaan bahaya
persalinan di dukun masih
kurang
9. SMD PUJER BARU - Kurangnya promosi
kesehatan kepada
masyarakat tentang hiv dan
jamban keluarga
10. SMD TN WULAN - Kelengkapan sarana dan
prasarana terutama obat –
obatan yang belum memadai
- Rendahnya penggunaan
garam beriodium
- PHBS masih rendah
- K1 dan K4 belum mencapai
target
11. SMD SUCO LOR - Kurangnya promosi
kesehatan kepada
masyarakat tentang hiv dan
jamban keluarga
12 SMD GUNUNG SARI - Pemahaman masyarakat ttg
imunisasi yang masih
rendah
- Faktor ekonomi menjadi
permasalahan peningkatan
gizi keluarga

16
BAB III. RENCANA USULAN KEGIATAN
A. ANALISA MASALAH
1. Identifikasi Masalah ( USG )
Dari data yang telah disajikan diatas beberapa permasalahan masih
saja harus diselesaikan oleh semua pihak pemberi layanan di
Puskesmas.
Diantara permasalahan yang ada adalah sebagai berikut :
a. Upaya promosi kesehatan
1) Analisis kebutuhan Masyarakat
Dari data yang didapat dari hasil Survey Mawas diri yang telah
dilakukan oleh semua petugas kesehatan desa disemua desa,
didapat bahwa hingga pada era ini masih saja ditemukan
masyarakat yang belum memahami beberapa program yang ada
dan dijalankan di Puskesmas diantaranya :
a) Sosialisasi program – program Puskesmas
b) Penggerakan masyarakat pada program – program kesehatan
di Puskesmas
c) Pembinaan / pelatihan mengenai program – program yang
dijalankan di Puskesmas
2) Visi dan Misi Puskesmas
Mendorong kemandirian masyarakat dibidang kesehatan
merupakan misi Puskesmas guna visinya yakni Menuju
Masyarakat Maesan Yang Sehat Dan Berkeadilan, rupanya
seluruhnya siap dijalankan. Hal ini bisa dilihat betapa
masyarakat masih banyak menunggu bantuan / stimulan bahkan
sarana promosi yang seharusnya sudah dipahami oleh tokoh –
tokoh masyarakat belum dirasakan berjalan dilingkungan
masyarakat.
3) Fungsi dan tugas Pokok Puskesmas
Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat Puskesmas terlihat
masih berjalan pada kegiatan – kegiatan rutin, belum terasa
langkah – langkah yang kuat untuk menggerkkan masyarakat,
ditambah lagi dengan banyaknya program sebagai tugas rangkap
bagi petugas Puskesmas
4) Kemungkinan Inovasi

17
Tidak sedikit inovasi keterlibatan masyarakat yang disampaikan
dan dicoba untuk dijalankan namun masih terasa Puskesmas
sebagai pengendali tanpa adanya partisipasi masyarakat.
Sehingga disini dirasakan msyarakat hanya sebagai obyek,
belum menjadi subyek inovasi.

b. Upaya kesehatan lingkungan


1) Analisis Kabutuhan Masyarakat
Berdasarkan hasil SMD berikut dilanjut pada kegiatan MMD
didapatkan beberapa keluhan masyarakat yang menganggap
bahwa jamban masih dianggap mahal dan belum menjadi
kebutuhan dimasyarakat. Disini dukungan dari lintas sektorpun
terasa baru mulai tumbuh pada tahap sosialisasi, sehingga
masih dibutuhkan penekanan yang kuat dalam pengadaan dan
peningkatan cakupan jamban yang ada
2) Visi dan Misi Puskesmas
Paradigma lama yang masih lekat pada pemahaman bahwa
pembangunan yang menganggap sebagai tugas masing – masing
UPT dan masyarakat sebagai sasaran yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas. Dengan demikian kurang dirasakan pembangunan
yang berusaha untuk menggerakkan pembangunan yang
berwawasan kesehatan. Sehingga sering sekali dilihat
pembangunan sarana sanitasi dasar khusunya SAB belum
diikuti oleh pembangunan sarana sanitasi dasar lain sebagai
target keberhasilan.
3) Fungsi dan Tugas Pokok Puskesmas
Sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer yang
bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit pelaksana program belum memiliki
kecukupan tenaga dan peralatan yang memadai, Sehingga dalam
pelaksanaannya belum mencerminkan tujuan tersebut
4) Kemungkinan Inovasi
Beberapa inovasi dalam pelaksanaan program penyehatan
lingkungan pada dasarnya telah banyak dilakukan. Hal banyak
mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Bondowoso melalui Sie Penyehatan Lingkungan yang ada
disana. Bentuk inovasi diantaranya adalah ketersediaan cetakan
close set dan septic tank. Bahkan pelatihan tukang sanitasi dan
pemasaran sanitasi. Kegiatan program tersebut belum mampu
untuk ditindak lanjuti ditingkat Puskesmas.

c. Upaya KIA dan KB


1) Analisa Kebutuhan masyarakat
Dari Survey Mawas diri yang telah dilakukan, memang tidak
kesemuanya menyampaikan keluhan pada program KIA dan KB.
Namun dari data didapat masih saja ditemukan hambatan yang
perlu ditindak lanjuti oleh Puskesmas melalui Koord dan

18
Pemegang Program KIA dan KB. Hal ini bisa dilihat pada
capaian nilai pada PKP yang masih mencapai 84 % pada 2015.
2) Visi dan Misi Puskesmas
Menilik pada Visi dan Misi yang menjadi arah gerak
pelaksanaan program yang ada yakni Memelihara Dan
Meningkatkan Pelayanan Bermutu, Merata Dan Terjangkau
dirasa masih ada saja hambatan dan kekurangan yang harus
diperbaiki dan ditingkatkan mutu layanan KIA dan KB di
Puskesmas. Hal ini melihat dari capaian K1 dan K4 yang
masih menjadi bahasan pada SMD disalah satu desa di Wilayah
Kerja Puskesmas Maesan
3) Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas
Sebagai pemberi layanan kesehatan masyarakat primer sudah
tentu bertujuan untuk memutus dan memberhentikan dampak
yang mungkin terjadi. Namun dengan jumlah Bidan dan sarana
serta jaringan yang ada bahkan hingga sampai pada setiap
desa, maka penanganan masalah KIA dan KB dirasa masih
perlu untuk ditingkatkan mutunya. Pendekatan kepada sasaran
menjadi faktor yang sangat penting untuk dilakukan
4) Kemungkinan Inovasi
Inovasi pemberian layanan pada program KIA dan KB dirasa
sudah sangat baik terlebih bila ditinjau bentuk – bentuk layanan
yang terlihat telah mendapatkan perhatian dengan baik. Dimulai
dari tindakan promosi, pencegahan hingga layanan semua telah
mendapat penanganan, dan dukungan kesadaran yang mulai
membaik. Namun demikian hal – hal yang telah dilaksanakan
sering belum sesuai dengan harapan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten. Hal ini dimungkinkan pada tahap pelaksanaan yang
kurang diperhitungkan akan ketersediaan waktu pelaksanaan.
d. Upaya Perbaikan gizi
1) Analisa Kebutuhan Masyarakat
Pelaksanaan program gizi pada umumnya sudah berjalan
dengan baik tingkat promosi yang telah lama dilakukan
dilanjutkan dengan dengan bentuk layanan yang tidak saja di
Puskesmas melainkan telah berada di dusun – dusun dengan
Posyandu yang berjalan dengan baik.
Tetapi pada tingkat promosi program ini harus lebih mendapat
perhatian terutama pada pemanfaatan garam berIodium dan
masih terdapatnya desa rawan gizi
2) Visi dan Misi Puskesmas
Dalam rangka mendukung visi dan misi Puskesmas khususnya
pada misi ke empat yakni Memelihara Dan Meningkatkan
Kesehatan Individu, Keluarga Dan Masyarakat Beserta
Lingkungannya, program ini masih perlu mendapatkan
perhatian dengan baik. Beberapa masalah masih ditemukan
diantaranya peningkatan perhatian orang tua terhadap gizi
keluarganya. Meski dengan cakupan yang sudah baik, bila
dilihat dari pola gizi di lapangan masih terasa masyarakat

19
belum memberikan perhatian terhadap pola gizi yang menjadi
bentuk asupannya.
3) Tugas Pokok dan Fungsi Layanan
Sebagai pusat layanan kesehatan tingkat pertama yang
diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan sudah tentu membutuhkan waktu yang
seakan tidak berhenti. Untuk itu peningkatan yang selama ini
dilakukan masih perlu ditingkatkan dan diperluas bentuk
layanannya guna dicapainya gizi keluarga yang benar – benar
sesuai dengan standart kebutuhan gizi keluarga
4) Kemungkinan Inovasi
Keterbatasan tenaga gizi dengan jangkauan wilayah kerja yang
tidak sebanding banyak sekali menimbulkan dampak – dampak
pada layanan gizi. Dengan keberadaan bidan dimasing – masing
desa seharusnya inovasi layanan telah banyak dilakukan. Tetapi
faktanya, inovasi dirasa masih perlu dilakukan.

e. Upaya P2M
1) Analisa Kebutuhan Masyarakat
Pergeseran penyakit dari yang disebabkan karena infeksi ke
penyakit digeneratif sudah mulai dirasa di lingkungan
masyarakat, tetapi diwilayah kerja Puskesmas masih saja
ditemukan penyakit akibat infeksi. ISPA, Influenza, Diare,
Demam dan Gasteritis menjadi 10 besar penyakit di Puskesmas.
Bahkan KLB Demam berdarah masih juga terjadi. Ini
memperlihatkan betapa masyarakat masih membutuhkan
layanan yang lebih intensif, apalagi bila ditinjau dari keadaan
ekonomi yang dibandingkan dengan biaya berobat yang dirasa
berat bagi masyarakat.
2) Visi dan Misi Puskesmas
Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat
merupakan salah satu misi masyarakat guna Menuju
Masyarakat Maesan Yang Sehat Dan Berkeadilan sebagai misi
bersama layanan masyarakat masih jauh untuk dicapai, dan
membutuhkan keterlibatan unsur untuk mewujudkannya. Untuk
itu kompetensi dan pengabdian pemberi layanan benar – benar
harus sampai pada masyarakat paling bawah sebagai sasaran
utama dengan tekad layanan “UNTUK KESEHATAN ANDA KAMI
SIAP SEPENUH HATI”
3) Tugas Pokok dan Fungsi
Pelayanan kesehatan masyarakat primer adalah pelayanan yang
bersifat public goods dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Dari sini bisa dilihat bahwa kemauan pemberi layanan untuk
memberikan layanan kepada masyarakat perlu untuk lebih
mendapatkan perhatian dari semua pemberi layanan.
4) Kemungkinan Inovasi

20
Dengan melihat capaian kinerja yang sudah baik, dapat kiranya
ditingkatkan inovasi – inovasi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Inovasi yang kini sudah ada dan dukungan
kompetensi pemberi layanan terlihat sudah sangat cukup untuk
penilaian kinerjanya. Tetapi bila dicermati pada data yang ada,
beberapa penyakit yang menduduki peringkat atas pada 10
penyakit terbesar di Puskesmas adalah merupakan penyakit
menular yang seharusnya sudah tidak ada atau tidak lagi
terdaftar pada 10 besar penyakit.

f. Upaya Pengobatan
1) Analisa Kebutuhan Masyarakat
Upaya pengobatan yang dilaksanakan dipuskesmas maesan saat ini
masih mengacu pada pelayanan dasar yang sudah dicanangkan oleh
pemerintah pusat, propinsi dan daerah. Akan tetapi dalam
perkembangannya puskesmas maesan menambah layanan dasar
yang sudah ada yaitu dengan menambah layanan untuk poli jantung
dan paru, dalam perkembangan layanan jantung dan paru didasari
akan banyaknya kebutuhan masyarakat yang membutuhkan
layanan paru dan jantung yang dikarenkan di wilayah kerja
puskesmas maesan masih bnyaknya penderita TBC yang
membutuhkan layanan.
2) Visi dan Misi Puskesmas
Sesuai dengan kesepakatan seluruh pemberi layanan yang ada
di Puskesmas yakni akan Menggerakkan Pembangunan
Berwawasan Kesehatan maka layanan pengembangan yang telah
dilaksanakan belum menjadi sarana penggerak yang sejalan
dengan tujuan tersebut. Ini tidak berarti layanan tersebut salah
melainkan perlu diberikan peningkatan layanan agar mampu
menjadi sarana penggerak pembangunan kesehatan yang efektif
dan efisien di Puskesmas
3) Tugas dan Fungsi Puskesmas
Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
Puskesmas berkwajiban untuk selalu berupaya menggerakkan
dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,
sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
Dengan melihat tujuan inilah pemberi layanan pengembangan
hendaknya selalu meningkatkan kegiatan lintas sektor dan
pendekatan kepada masyarakat guna memberikan layanan
pengembangan yang baik dan tepat dan berhasil guna
4) Kemungkinan Inovasi
Dalam perkembangan ilmu kesehatan dan banyaknya kebutuhan
masyarakat yang harus dipenuhi, puskesmas maesan berencana
akan membentuk poli komplementer, yang tidak hanya melayani
fisioterapi bagi pasien yang mengalami kecacatan akan tetapi akan
melayani juga dalam pengobatan tradisional. Adapun kebutuhan

21
petugas,puskesmas maesan sudah mempunyai petugas yang
berkompetensi dalam pengobatan tradisional komplementer.

g. Upaya Pengembangan
1) Analisa Kebutuhan Masyarakat
Upaya pengembangan layanan yang ada di Puskesmas pada saat
ini didasarkan atas rujukan yang ada dari Dinas Kesehatan
Kabupaten. Meski beberapa layanan telah benar – benar sesuai
dengan kebutuhan masyarakat namun layanan pengembangan
yang lain terasa belum mendapat perhatian yang baik dari
masyarakat. Dari sini Puskesmas sebagai pemberi layanan
merasa perlu untuk melakukan sosialisasi yang lebih intensif
dalam pengembangannya

2) Visi dan Misi Puskesmas


Sesuai dengan kesepakatan seluruh pemberi layanan yang ada
di Puskesmas yakni akan Menggerakkan Pembangunan
Berwawasan Kesehatan maka layanan pengembangan yang telah
dilaksanakan belum menjadi sarana penggerak yang sejalan
dengan tujuan tersebut. Ini tidak berarti layanan tersebut salah
melainkan perlu diberikan peningkatan layanan agar mampu
menjadi sarana penggerak pembangunan kesehatan yang efektif
dan efisien di Puskesmas
3) Tugas dan Fungsi Puskesmas
Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
Puskesmas berkwajiban untuk selalu berupaya menggerakkan
dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,
sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
Dengan melihat tujuan inilah pemberi layanan pengembangan
hendaknya selalu meningkatkan kegiatan lintas sektor dan
pendekatan kepada masyarakat guna memberikan layanan
pengembangan yang baik dan tepat dan berhasil guna
4) Kemungkinan Inovasi
Sebagai salah satu bentuk dari inovasi layanan pada umumnya,
layanan pengembangan ini belum menjadi kebutuhan
masyarkat. Padahal bila dilihat dari bentuk layanan sudah
benar – benar memberikan peningkatan mutu kesehatan
masyarakat. Fakta inilah yang harus diperhatikan bahwa
layanan pengembangan yang sudah menjadi model layanan di
Puskesmas perlu diberikan inovasi pada bentuk layanan yang
tepat.

2. Urutan Prioritas Masalah


Berdasarkan Analisa permasalahan diatas dan data - data yang ada
maka disusunlah prioritas permasalahan sebagai berikut :

22
CAKUPAN (%)

SASARAN
PETUGAS

DAMPAK
NO
LAYANAN

URUTAN
INOVASI
SARANA

NILAI
GAB
1. Upaya Promosi Kesehatan 1 1 1 2 2 2 2 7 VII
2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3 4 2 2 2 2 2 19 I
3. Upaya KIA dan KB 2 2 1 1 1 1 1 9 VI
Upaya Perbaikan Gizi 1
4. 2 2 2 2 2 2 13 II
Masyarakat
5. Upaya P2M 2 2 1 2 2 2 2 13 III
6. Upaya Pengobatan 3 3 1 1 1 1 1 11 V
7. Upaya Pengembangan 2 2 1 2 2 1 2 12 IV

Catatan :
1) Cakupan :
a. 75 – 79 nilai 3
b. 80 – 84 nilai 2
c. 85 – 89 nilai 1
2) GAB
a. 10 – 14 nilai 1
b. 15 – 19 nilai 2
c. 20 – 24 nilai 3
d. 25 – 29 nilai 4
3) Petugas
a. Cukup nilai 1
b. Kurang nilai 2
4) Sasaran
a. Umum nilai 2
b. Individu nilai 1
5) Dampak
a. Meluas nilai 2
b. Tidak meluas nilai 1
6) Sarana
a. Cukup nilai 1
b. Kurang nilai 2
7) Inovasi
a. Mudah nilai 2
b. Sulit nilai 1

3. Rumusan Masalah
a. Upaya Promosi Kesehatan
Berdasarkan analisa masalah yang didapat diatas dan dengan
membandingkannya dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 585 / Menkes / SK / V / 2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas maka kegiatan
upaya layanan Promosi Kesehatan di Puskesmas masih dirasa :

23
1) Kurang berorientasi pada masalah dan kebutuhan masyarakat
setempat melainkan lebih berorientasi pada pelayanan kuratif
2) Keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama belum
dikembangkan secara optimal yakni belum mampu
menumbuhkan inisiatif masyarakat dalam pemecahan masalah
dan rasa memiliki puskesmas serta belum mampu mendorong
kontribusi sumberdaya dari masyarakat dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan Di Puskesmas, maka permasalahan yang dihadapi
Puskesmas pada saat ini adalah Puskesmas belum mampu
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan mencegah penyakit
dan / atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan serta
dalam rangka mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
kabupaten/kota bidang kesehatan
c. Upaya KIA dan KB
Dengan mencermati segala kekurangan pada analisa masalah
layanan KIA dan KB di Puskesmas masih perlu didorong guna
Meningkatkan sistem surveylance, monitoring dan informasi KIA
dan KB
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Meski sebagian besar layanan telah berjalan dengan baik, namun
bila ditilik dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan GIZI dan
kembali melihat analisa masalah layanan gizi di Puskesmas, dirasa
masih perlu langkah – langkah yang nyata untuk menuju pada
tujuan layanan perbaikan gizi masyarakat yakni Peningkatan akses
dan mutu pelayanan gizi melalui Peningkatan sistem kewaspadaan
pangan dan gizi
e. Upaya P2M
Bila menilik lagi analisa masalah yang dihadapi upaya P2M di
Puskesmas berikut meninjau UU Kes No 36 Tahun 2009, maka
masih dirasakan Upaya P2M belum dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit,
dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah dan / atau masyarakat.
f. Upaya Pengobatan
Bila menilik Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
: 296/Menkes/Sk/Iii/2008 Tentang Pedoman Pengobatan Dasar Di
Puskesmas maka layanan pengobatan di Puskesmas masih perlu
menciptakan sistem Perencanaan obat yang lebih tepat, secara
guna mengoptimalkan pembiayaan pengobatan.
g. Upaya Pengembangan

24
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
( Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/Menkes/Sk/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat )
Jika melihat analisa data dan Kepmenkes diatas pada dasarnya
program pengembangan yang telah dilaksanakan di Puskesmas
masih merupakan kegiatan yang merupakan anjuran dari Dinas
Kesehatan bukan merupakan analisa kebutuhan masyarakat. Untuk
itu guna meningkatkan mutu layanannya dirasa perlu sosialisasi
yang lebih tepat dengan memilih tenaga – tenaga yang memiliki
kompetensi yang cukup dalam pelaksanaan pemberian layanan
dalam mencapai tujuan upaya kesehatan pada umumnya

25
4. Akar penyebab masalah
a) Upaya Promosi Kesehatan
1) Kurang berorientasi pada masalah dan kebutuhan masyarakat setempat
N MASALAH PENYEBAB I PENYEBAB II
O
1 Pelaksana - Belum memiliki tenaga promkes - Belum ada petugas dengan kompetensi penyuluh
. - Tugas rangkap
- Petugas merasa bosan - Kurangnya minat masyarakat terhadap kesehatan
dasar non kuratif
2 Sarana - Belum memiliki sarana penyuluhan - Alokasi dana yang kurang menyentuh pada
. kebutuhan sarana Promosi Kesehatan
- Belum dimilikinya media promosi kesehatan yang - Kurangnya ketersediaan dokumen internal
cukup - Harus mencari terlebih dulu untuk update materi
- Pusling kurang mendapatkan porsi - Sarana berfungsi ganda
3 Metode - Belum memiliki rencana kerja - Jadwal kegiatan belum dimiliki
. - Kegiatan masih tergantung dari pelaksana
program
- Model penyuluhan satu arah - Belum siapnya sarana pendukung
- Belum terbentuk kemitraan yang berdaya guna
- Petugas yang ada mempunyai tanggungjawab
- Penyuluhan dalam gedung belum berjalan sebagai petugas kesehatan di desa
- Belum terbentuk TIM UKM yang kuat
- Penyuluhan keliling hanya pada event – event - Kurangnya komunikasi internal
tertentu saja - Keterbatasan media promosi
- Belum terbentuk Tim Manajemen yang kuat
- Monev kurang efektif - Belum ada jadwal yang tetap
- Belum ada format yang tepat
4 Dana - Belum mendapat dukungan dana yang cukup - Rencana tindak lanjut / usulan belum dibuat
. sesuai dengan kebutuhan
- Alokasi dana yang ada sering terlambat - Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten
dialokasikan
5 Lingkungan - Pengetahuan kesehatan dasar belum menjadi - Tingkat pendidikan masyarakat yang rata – rata

26
. kebutuhan masyarakat masih rendah
- Upaya kesehatan masih dianggap sebagai tugas
pemberi layanan kesehatan
- Belum tercipta suasana kemitraan dengan - Kemitraan masih bersifat sosialisasi
kelompok – kelompok masyarakat yang ada - Kemitraan belum mendapatkan pembinaan yang
tepat
- Kurangnya advokasi / kegiatan linsek - Keterbatasan waktu pelaksana promkes karena
- Jarak sasaran yang jauh tugas rangkap
- Kurang melibatkan petugas yang ada

27
DIAGRAM TULANG IKAN :

KURANGNYA MEDIA
PROMOSI
PELAKSANA SARANA BELUM ADA
PEDOMAN

PETUGAS MERASA BELUM ADA


BELUM MEMILIKI JENUH PEDOMAN
TENAGA PROMKES SULITNYA
PUSLING
SWADAYA
FUNGSI GANDA

KOMPETENSI
SIARAN KELILING
BELUM SESUAI
KURANGNYA BELUM MEMILIKI KURANG
TUGAS RANGKAP MINAT MASY SARANA YG SESUAI KURANG
BERORIENTASI
PADA KEB MASY
DANA PENYULUHAN
PENYULUHAN PENY DLM GEDUNG
KURANG TEPAT
SATU ARAH BLM BERJALAN
PENGETAHUAN KES DAS
KURANGNYA
FREK PENY BLM SBG KEBUTUHAN
MONEV TDK EFEKTIF ADVOKASI
KELILING KURANG

BLM ADA JADWAL


BAGI WAKTU DIANGGAP TUGAS
KURANGNYA TUGAS LAIN LAYANAN
METODE ANALISA KEB DANA SUASANA
PELIBATAN
MASY KURANG

28
2) Keterlibatan masyarakat belum dikembangkan
NO MASALAH PENYEBAB I PENYEBAB II
1. Pelaksana - Belum memiliki tenaga promkes - Belum ada petugas dengan kompetensi penyuluh
- Tugas rangkap
- Dibutuhkan advokasi yang kuat - Masih lemahnyan Tim Manajemen Puskesmas

2. Sarana - Belum memiliki model penyuluhan yang sesuai - Belum ada pengadaan sarana promosi
- Kurangnya alat peraga yang tepat - Alat peraga masih tergantung stok dari Dinas
Kesehatan Kabupaten
3. Metode - Pemberdayaan individu / keluarga belum ada - Kurangnya komunikasi internal
- Petugas yang ada belum merasa bahwa
pendidikan kesehatan harus sampai pada tingkat
keluarga
- Belum terbentuk kemitraan yang solid - Kurangnya pelibatan kegiatan kepada mitra kerja
- Bentuk pembinaan yang kurang bagi mitra – - Pembentukan kemitraan masih berupa sosialisasi,
mitra yang sudah ada pembentukan dan belum dilakukan pembinaan
inovasi
- Kurang dikembangkannya model kemitraan - Petugas belum mengadakan analisa kebutuhan
dimasyarakat masyarakat
4. Dana - Belum tersedia dana pelatihan bagi mitra - Usulan dana pembinaan masih tergantung alokasi
kegiatan - Perencanaan belum dibuat berdasarkan
kebutuhan masyarakat
5. Lingkungan - Mitra yang ada belum tahu bagaimana - Belum diadakannya pembinaan dan pelatihan
mengembangkan kegiatan yang ada bagi mitra kerja
- Belum terbentuk local leader
- Mitra kerja yang ada masih menunggu kegiatan
dari pelaksana promosi kesehatan

29
DIAGRAM TULANG IKAN :

TIM MANAJEMEN
LEMAH
PELAKSANA SARANA

MENUNGGU
BELUM MEMILIKI
ADVOKASI KURANG STOK DARI
TENAGA PROMKES
KUAT DINKESKAB
BELUM ADA
PENGADAAN
KOMPETENSI PETUGAS BELUM PUNYA
BUKAN PENYULUH MODEL PERAGA
MODEL PERAGA
TUGAS RANGKAP BELUM DI UPGRADE
PARTISIPASI
MASY BLM
DIKEMBANGKAN
PEMBERDAYAAN
TERGANTUNG
BELUM TUNTAS
ALOKASI
KURANGNYA PELIBATAN KURANGNYA
PEMBERDAYAAN
KPD MITRA KERJA KURANG DATA KEMAMPUAN MITRA
BELUM TUNTAS
PELATIHAN
MITRA BLM
KEMITRAAN BELUM BELUM ADA ANALISA TERLATIH
SOLID KEBUTUHAN MASY BELUM ADA BLM TERBENTUK
LOCAL LEADER
RENC KERJA
METODE DANA SUASANA

TERGANTUNG
KURANGNYA PELIBATAN
KEG. PROMKES
KPD MITRA KERJA

30
b) Upaya Penyehatan Lingkungan
Belum mampu mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan mencegah penyakit
NO MASALAH PENYEBAB I PENYEBAB II
1. Pelaksana - Jumlah tenaga yang kurang sesuai dengan beban - Belum semua petugas merasa bahwa kesehatan
kerja lingkungan menjadi tanggungjawab yang melekat
- Adanya tugas rangkap
- Perbaikan sistem informasi dan administrasi
- Kurangnya dukungan advokasi
2. Sarana - Belum memiliki sarana pemeriksaan yang efektif - Kebutuhan akan sarana masih tergantung dari Dinas
Kesehatan Kabupaten
- Belum memiliki sarana promosi yang tepat - Dana yang ada belum mempunyai perencanaan yang
tepat
- Belum memiliki sarana Transportasi yang - Tidak ada alokasi dana / pengadaan
memadai
3. Metode - Perencanaan yang telah dibuat belum bisa - Penyesuaian kegiatan dari Dinas Kesehatan
dilaksanakan dengan tepat Kabupaten
- Adanya tugas – tugas tambahan yang dirasa lebih
urgen
- Pelaksanaan kegiatan belum ada inovasi - Belum terlaksananya kegiatan promosi
- Belum tersedianya dana guna peningkatan inovasi
- Belum adanya sarana dalam peningkatan inovasi
tindak lanjut kegiatan
- Monitoring dan evaluasi yang kurang - Monev dilakukan hanya pada hasil kerja
- Monev yang bersifat perbaikan belum dilaksanakan
- Rencana tindak lanjut belum dilaksanakan dengan - Kurangnya dukungan pelaksanaan tindak lanjut
tepat - Kebutuhan tindak lanjut melibatkan lintas program
dan lintas sektor
4. Dana - Ketersediaan dana belum direncanakan dengan - Masih lemahnya petugas pelaksana dalam membuat
tepat rencana kegiatan pendanaan
- Dana yang ada belum cukup mendukung - Dana yang ada masih digunakan untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan kegiatan yang sangat urgen
- Pemanfaatan dana belum sampai pada dukungan

31
pelibatan mitra kerja
5. Lingkungan - Belum terbentuk kegiatan lintas program yang - Komunikasi internal belum dilaksanakan dengan baik
kuat - Komunikasi internal masih tergantung dari kebutuhan
sasaran ( petugas terkait )
- Kegiatan Lintas Sektor masih belum berjalan - Kegiatan minlok linsek dan rakor belum membentuk
komitmen
- Advokasi belum berjalan dengan baik
- Belum melibatkan mitra kerja - Belum dilaksanakannya pembinaan dan pelatihan
bagi mitra terkait
- Belum ada pelibatan mitra kerja penyehatan
lingkungan secara langsung

32
DIAGRAM TULANG IKAN :

PERBAIKAN
TUGAS RANGKAP
TERGANTUNG
DINKESKAB
PERBAIKAN SISTEM PELAKSANA SARANA
INFORMASI & ADM BELUM
MEMLIKI
SARANA BELUM
KESLING DIANGGAP YANG TEPAT MEMLIKI
TUGAS SANITARIAN SARANA
RASIO
PROMOSI
PETUGAS : BELUM ADA
KEG SANGAT BELUM ADA
SARANA
BESAR ALOKASI TRANSPORTASI
ADVOKASI TIDAK MASUK DLM
LEMAH YANG PERENCANAAN
MEMADAI

MENYEIMBANGKAN RENC ANGGARAN


RENCANA KERJA MONEV KURANG
KEG DR DINAS MSH LEMAH
BLM BERJALAN EFEKTIF
PETUGAS LEMAH DLM LINPROG LEMAH
TUGAS
HANYA PADA PERENC ANGGARAN
TAMBAHAN HANYA PADA
HASIL
INOVASI HASIL
ALOKASI DAN TDK KEMITRAAN BLM
KURANGNYA KURANG TINDAK SESUAI DG KEBUTUHAN BERJALAN
DUKUNGAN LANJUT
SARANA KURANG
DANA TINDAK SUASANA
METODE DUKUNGAN LEMAHNYA
LANJUT ADVOKASI
PROMOSI KURANG
LEMAH DUKUNGAN
33
c) Upaya KIA dan KB
Peningkatan sistem surveylance, monitoring dan informasi KIA dan KB
NO MASALAH PENYEBAB I PENYEBAB II
1. Pelaksana - Petugas masih sibuk dengan kegiatan rutin - Banyaknya kegiatan layanan KIA
- Dibutuhkan tenaga administrasi dimasing – masing - Banyaknya sistem pelaporan yang harus
sektor pelayanan dikerjakan
- Banyaknya sistem pelaporan pada kegiatan
layanan KIA dan KB
2. Sarana - Kurangnya sarana pembinaan pada jaringan - Belum adanya inovasi sarana yang sesuai dengan
kemitraan kebutuhan masyarakat di wilayah kerja
- Sarana menunggu stok dari Dinas Kesehatan
Kabupaten
- Keterlambatan sarana pencatatan dan pelaporan - Belum ada kemampuan dukungan pengadaan
kelengkapan sistem pelaporan
- Belum ada peremajaan bidan Kit secara merata - Stok baru Bidan Kit menunggu alokasi Dinas
ke masing – masing petugas pemberi layanan KIA Kesehatan Kabupaten
dan KB
3. Metode - Protap belum lengkap - Belum ada dana pengadaan protap
- Supervisi vasilitatif belum dilakukan dengan - Keterbatasan waktu supervisi
sempurna dan belum pula diberikan evaluasi - Pelaksana supervisi banyak kegiatan
yang lengkap
4. Dana - Dana terpusat di Induk - Dana yang tersedia tidak sesuai dengan
kebutuhan kegiatan layanan
- Belum ada dana transportasi kunjungan sasaran - Keterbatasan dana yang ada
-
5. Lingkungan - Kemitraan kurang berjalan - Belum ada pembinaan pada mitra yang ada
-

34
DIAGRAM TULANG IKAN :

PETUGAS MENGANGGAP
TLL BANYAK KEG KIA BLM ADA
PELAKSANA INOVASI SARANA SARANA
MENUNGGU STOK
PETUGAS HANYA KURANG SARANA DINKESKAB
MELAKUKAN KEG PEMBINAAN MITRA
RUTIN

MSH TERGANTUNG
BIDAN KIT MODEL
BANYAKNYA LAP DINKESKAB
LAMA
YG HRS
DIKERJAKAN KEG ADM BELUM
DIKERJAKAN DG PETUGAS MENGANGGAP
BAIK TLL BANYAK KEG KIA

BLM ADA DANA


PETUGAS HANYA SUPERVISOR
KUNJUNGAN
MELAKUKAN KEG BANYAK KEG
RUTIN
KETERBATASAN KEMITRAAN TDK
PEMB VASILITATIF ALOKASI LAYANAN DIDUKUNG
BLM ADA BLM EFEKTIF ADVOKASI
DUKUNGAN
DANA TERPUSAT
PENGADAAN
KURANGNYA DI PKM INDUK
PROTAP KURANG
WAKTU
SUPERVISI PEMBINAAN
METODE DANA KURANG SUASANA
SESUAI KEB

35
d) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi melalui peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
NO MASALAH PENYEBAB I PENYEBAB II
1. Pelaksana - Tenaga kurang - Penyebaran sasaran yang luas
- Tenaga Kurang aktif - Banyak kegiatan di Dinkes
2. Sarana - Belum semua sasaran mampu dijangkau secara - Belum memiliki sarana transportasi yang memadai
efektif
- Terhambatnya informasi dan edukasi - Kurangnya media komunikasi
3. Metode - Masih dibutuhkan tenaga gizi untuk langsung - Kurangnya komunikasi lintas program
menagani masalah gizi
- Layanan gizi yang kurang berjalan dengan baik - Kegiatan lintas sektor kurang
4. Dana - Belum adanya dana perjalanan - Keterbatasan dana perjalanan
5. Lingkungan - Kurangnya akses informasi dan edukasi - Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi - Pola makan yang sesuai dengan kebutuhan asupan
tubuh

36
DIAGRAM TULANG IKAN :

PELAKSANA SARANA
KETERBATASAN
SARANA
TENAGA KURANG KURANG MEDIA
TRANSPORTASI
KOMUNIKASI

PENYEBARAN
SASARAN YG LUAS BELUM SEMUA
SASARAN TERHAMBATNYA
TENAGA KURANG INFORMASI DAN
TERJANGKAU
AKTIF EDUKASI
KEG DI DINKESKAB

KURANGNYA DANA
KURANGNYA AKSES
LAYANAN GIZI PERJALANAN
INFORMASI &
KURANG PARIPURNA EDUKASI
KETERBATASAN
ANGGARAN KURANGNYA PENG
KURANGNYA KOM. MASY TTG GIZI
INTERNAL RENDAHNYA PENG
PENANGANAN
MASY TTG GIZI
LANGSUNG KE SSARAN

DANA SUASANA KURANG VARIASI


METODE
POLA MAKAN

KEG LINSEK BLM


BERJALAN

37
e) Upaya P2M
Belum dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan

NO MASALAH PENYEBAB I PENYEBAB II


1. Pelaksana - Tenaga Kurang aktif - Tugas rangkap
- Pelaksana belum bekerja secara tim - Anggapan layanan tugas masing – masing program
2. Sarana - Sarana masih tergantung dari Dinkeskab - Rencana kegiatan belum ditindak lanjuti secara riil
3. Metode - Belum memiliki rencana kegiatan yang tepat - Rencana kerja tidak dikoordinasikan
- Koordinasi lemah - Belum ada inisiatif untuk bekerja secara tim
- Kegiatan belum sampai pada pemutusan mata - Layanan hanya diberikan pada kesembuhan penderita
rantai penularan penyakit
- Belum melibatkan masyarakat / mitra - Belum ada kemauan pelaksana untuk mengaktifkan
keterlibatan masyarakat / mitra
- Survailance belum berjalan - Belum memiliki sarana yang tepat
4. Dana - Belum adanya dana perjalanan - Keterbatasan dana perjalanan
5. Lingkungan - Edukasi kpd masy belum maksimal - Keterbatasan sarana edukasi
- Kurangnya akses informasi dan edukasi - Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi
- Monev belum ditindaklanjuti - Koordinasi belum dilakukan

38
DIAGRAM TULANG IKAN :
TDK DIKOORDINASIKAN
PELAKSANA METODE
MITRA TDK AKTIF

TENAGA KURANG AKTIF RENC KERJA BLM EFEKTIF


BLM MELIBATKAN MASY
KOORD LEMAH
TUGAS RANGKAP
TDK TERBENTUK TIM SURVEILANCE BLM BERJALAN
PERSEPSI YG KURANG
TEPAT TUJUAN PEND SEMBUH
TDK ADA SARANA
TDK TERBENTUK TIM TUJUAN BLM MAKSIMAL

KETERBATASAN SARANA
MENUNGGU DINKESKAB BELUM ADA DANA EDUKASI
PERJALANAN
EDUKASI KURANG
MAKSIMAL EDUKASI KURANG
TIDAK ADA TINDAK
MAKSIMAL
LANJUT PERENCANAAN BERKURANGNYA DANA
PERJALANAN KURANGNYA AKSES
INF & EDUKASI KETERBATASAN SARANA
EDUKASI
SARANA DANA SUASANA

PENDIDIKAN MASY

39
f) Upaya Pengobatan Dasar
Menciptakan sistem Perencanaan obat yang lebih tepat guna mengoptimalkan pembiayaan pengobatan

Diagram Tulang Ikan :


Kurangnya
Metode
Kontrol
Kartu stok
logistik Kurangnya
Tempat pengawasan
jejaring Obat expaired
Pelayanan obat dilakukan di tidak diisi tidak
semua fasyankes PKM logistic obat
terlaporkan Tidak ada
maesan dijejaring
Petugas tidak peresepan
Kartu Stok fasyankes
Tempat kompeten
tidak diisi Jumlah obat
penyimpanan obat
tidak sesuai Kurangnya
tidak sesuai standart Penataan obat
permintaan kotrol
tidak sesui Logistik sering Meningkatnya
terlambat logistk
abjad kebutuhan
Permintaan obat Pengujung
sasaran
tidak sesuai fluktuatif
Ruangan jumlah mengikuti
Tidak ada usulan
Difasyankes kebutuhan obat musim
permintaan obat
jejaring sempit sebelumnya Sistem
Perencanaan Obat
Petugas tidak Obat Belum Optimal
Petugas tidak Kurangnya pengetahuan
melakukan survey melakukan Tidak pengguna layanan akan
cakupan penggunaan perrmintaan Cukup fungsi dan keguaan obat Obat tidak
obat usulan obat Kurangnya media mencukupi
Petugas tidak dari Pengetahuan penyuluhan kebutuhan/
kompeten fasyankes masyarakat rendah &
permintaan Pelayanan
jejaring Hambatan Budaya Kurangnya
Petugas tidak pengobatan tidak
pelatihan
mengerti cara maksimal
penyuluhan
melakukan survey
Tingkat pendidikan dan Rendahnya
cakupan penggunaan Kurangnya kegiatan
sosek masyarakat serapanpembelian
obat promkes untukObat
rendah obat melalui dana
Material Manusia 40
Money JKN
g) Upaya Pengembangan
Sosialisasi yang lebih tepat dengan memilih tenaga – tenaga yang memiliki kompetensi yang cukup
NO MASALAH PENYEBAB I PENYEBAB II
1. Pelaksana - Tenaga kurang - Penyebaran sasaran yang luas
- Tenaga Kurang aktif - Banyak kegiatan di Dinkes
2. Sarana - Belum semua sasaran mampu dijangkau secara - Belum memiliki sarana transportasi yang memadai
efektif
- Terhambatnya informasi dan edukasi - Kurangnya media komunikasi
3. Metode - Masih dibutuhkan tenaga gizi untuk langsung - Kurangnya komunikasi lintas program
menagani masalah gizi
- Layanan gizi yang kurang berjalan dengan baik - Kegiatan lintas sektor kurang
4. Dana - Belum adanya dana perjalanan - Keterbatasan dana perjalanan
5. Lingkungan - Kurangnya akses informasi dan edukasi - Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi - Pola makan yang sesuai dengan kebutuhan asupan
tubuh tdk cukup untuk kesh masyarakat

41
DIAGRAM TULANG IKAN :

PENYEBARAN
PELAKSANA SASARAN YG LUAS SARANA

TERHAMBATNYA
TENAGA KURANG
INFRM & EDUKASI
TENAGA KURANG

SASARAN BLM
TERJANGKAU
PENYEBARAN KURANGNYA MEDIA
SASARAN YG LUAS INFORMASI
TRANSPORTASI BLM
MEMADAI

PENANGANAN BLM SAMPAI TINGKAT PENDIDIKAN


KESASARAN LANGSUNG KEG LINSEK MSH MASY
KURANG
KURANGAKSES INF PENGETAHUAN
KURANGNYA KOM & EDUKASI LEMAH MASY TTG GIZI
LINPROG LAYANAN KURANG RENDAH
LANCAR KURANG DANA
PERJALANAN
POLA MAKAN YG
METODE DANA SUASANA KURANG TEPAT

DANA PERJALANAN
TERBATAS

42
5. Penyebab Masalah
NO PROGRAM LAYANAN PENYEBAB LAYANAN LANGKAH KEGIATAN
1. PROMOSI KESEHATAN Kurang berorientasi pada masalah dan 1. Pembuatan rencana kerja
kebutuhan masyarakat setempat a. Perencanaan Kegiatan
Keterlibatan masyarakat belum b. Perencanaan Sarana
dikembangkan c. Penentuan Sasaran Kegiatan
d. Perencanaan Kebutuhan Dana
2. Pengadaan sarana
3. Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
a. SMD
b. MMD
c. Rakorcam
4. Pelaksanaan Kegiatan
a. Mini Lokakarya Tingkat Puskesmas
b. Mini Lokakarya Lintas Sektor
c. Pembinaan Jaringan Puskesmas
d. Pembinaan Kemitraan
e. Konsultasi dengan Dinas Kesehatan
5. Monev
a. Kelengkapan administrasi kegiatan
b. Penilaian Kualitas layanan
6. Langkah Perbaikan
a. Komunikasi internal
b. Penyebar Luasan Data
2. Upaya Kesehatan Lingkungan Belum mampu mewujudkan kualitas 1. Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
lingkungan yang sehat dan mencegah penyakit a. Pembuatan Rencana Kegiatan
b. Pembuatan Pedoman dan Panduan
2. Melakukan pengamatan kesehatan
lingkungan
a. Pengumpulan data Primer
b. Pengumpulan data Skunder

43
c. Pengolahan dan pengkajian data
d. Penyebar luasan data
3. Pengawasan Kesehatan lingkungan
a. Melakukan pemeriksaan objek klp I dan
II
b. Melaksanakan konsultasi
c. Memberikan Diagnosa
d. Membantu menentukan treatment
intervensi lingkungan
4. Pemberdayaan Masyarakat
a. Melakukan identifikasi perilaku
masyarakat
b. Membuat rencana pemberdayaan
c. Melakukan Pemberdayaan
d. Penggerakan kelompok potensial
5. Monev
6. Langkah Perbaikan
3. Upaya KIA dan KB Peningkatan sistem surveylance, monitoring 1. Membuat rencana kegiatan
dan informasi KIA dan KB 2. Menentukan sasaran
3. Pertemuan internal
4. Lokakarya Mini
5. Pemberdayaan Masyarakat
6. Supervisi Vasilitatif
7. Monev
8. Perbaikan mutu layanan
4. Upaya Perbaikan Gizi Peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi 1. Membuat rencana kegiatan
Masyarakat melalui peningkatan sistem kewaspadaan 2. Menentukan sasaran
pangan dan gizi 3. Pertemuan internal
4. Lokakarya Mini
5. Pemberdayaan Masyarakat
6. Supervisi Vasilitatif
7. Monev
44
8. Perbaikan mutu layanan
5. Upaya P2M Belum dilakukan secara terpadu, terintegrasi 1. Peningkatan kualitas rencana kegiatan
dan berkesinambungan 2. Peningkatan kerjasama
3. Melaksanakan sistem kewaspadaan dini
4. Melaksanakan kegiatan pengendalian,
pemantauan dan pemberantasan penyakit
5. Meningkatkan perilaku sehat
6. Monev secara berkala
7. Melakukan tindakan perbaikan
pelaksanaan kegiatan
6. Upaya Pengobatan Sistem Perencanaan Obat Belum Optimal 1. Pertemuan Mini Lokakarya
2. Pembinaan / komunikasi internal
3. Monitoring dan evaluasi
4. Perbaikan Mutu layanan
7. Upaya Pengembangan Belum memperhatikan kebutuhan 1. Perencanaan
masyarakat 2. Manajemen personalia
3. Supervisi, monitoring dan evaluasi
4. Manajemen keunagan
5. Manajemen logistic
6. Monitoring program
7. Kerja sama/koordinasi
8. Kerjasama dengan kelompok kelompok
masyarakat
9. Pencatatan pelaporan

45
B. RENCANA USULAN KEGIATAN ( R U K )
Guna pelaksanaan layanan yang maksimal Pembuatan Rencana Usulan
Kegiatan memperhatikan aspek – aspek yang terjadi pada pemberian layanan,
kualitas layanan dan peningkatan perfoma Puskesmas.
Untuk itu RUK di Puskesmas dibuat berdasarkan ketersediaan anggaran
dengan pembagian yang sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat, sbb :
1. Program Pelayanan
Mengingat ada 7 kegiatan layanan diberikan di Puskesmas, maka
pembagian anggaran dibagi sesuai dengan kebutuhan masing – masing
program dengan memperhatikan prioritas masalah dan urutan program
serta pendanaan yang lain.
Dengan perhitungan ini didapatkan :
KIA /
PRORAM PROMKES KESLING GIZI P2 PENGOB PENUNJ
KB
PERSENTASE 12 14 7 24 20 14 8
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
35.313.000 41.199.000 20.599.000 70.627.000 58.856.000 41.199.000 23.542.000
2. Kebutuhan rumah tangga
Kebutuhan rumah tangga dimaksud adalah semua kegiatan baik di
Puskesmas maupun jaringan Puskesmas yang ada
Perkiraan Pembagian Anggaran rumah tangga adalah sbb :
a. Puskesmas : Rp. 110.355.000,-
b. Rawat Inap : Rp. 33.106.000,-
c. Pustu ( 3 buah ) : Rp. 11.035.000,-
d. Poskesdes ( 12 ) : Rp. 66.213.000,-
3. Perbaikan fisik Puskesmas dan peningkatan perfoma
Memenuhi kebutuhan masyarakat tentang performa Puskesmas anggaran
perlu dibuat perencanaan sehingga tidak terpusat pada Puskesmas saja.
Perkiraan Pembagian Anggaran rumah tangga adalah sbb :
a. Puskesmas : Rp. 58.856.000,-
b. Rawat Inap : Rp. 29.428.000,-
c. Pustu ( 3 buah ) : Rp. 14.714.000,-
d. Poskesdes ( 12 ) : Rp. 44.142.000,-
4. Dana cadangan
Dana cadangan sangat dibutuhkan melihat sering kali terjadi kefakuman
pencairan anggaran yang disebabkan baik oleh internal Puskesmas
maupun kebijakan yang harus dilaksanakan dari Dinas Ksehatan
Kabupaten.
Dengan memperhatikan aspek – aspek diatas maka secara garis besar RUK
Puskesmas direncanakan :
1. Program Layanan : Rp. 294282000,-
2. Anggaran Rumah Tangga : Rp. 220711000,-
3. Perbaikan Fisik Puskesmas : Rp.110.035.000,-
4. Dana Cadangan : Rp. 73.570.000,-
( RINCIAN TERLAMPIR )

46
LAMPIRAN RENCANA USULAN KEGIATAN ( R U K )

VOLUME BIAYA HASIL YANG


NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET WAKTU LOKASI
KEGIATAN ( Rp ) DIHARAPKAN
1. Promosi Pembuatan renc keg Penentuan jenis Puskesmas 1 minggu Okt 201 ... *) 1 x / thn Puskesmas Tercapainya
Kesehatan tahunan, tri bulanan, dan prioritas target
bulanan masalah kegiatan kegiatan
promkes
Pengadaan set Kelancaran proses Pelaksana dan 1 set JOkt 201 ... 1 x / thn Pkm Peningkatan
promkes layanan Masy *) layanan
SMD Menggali 12 desa 1 bulan Nov 201 ... 12 x / thn Wilayah Mengetahui
permasalahan kes *) kerja Pusk permasalahan
di desa kes di desa
MMD Sosialisasi Perangkat desa, 12 hari Nov 201 ... 12 x / thn Kantor Desa Menentukan
permaslahan di kes tomasy, mitra *) prioritas
di desa masalah kes
di desa
Rakorcam Sosialisasi prioritas Muspika, Linsek 1x Des 201 ... 1 x / thn Kantor Penyebar
masalah kes di *) Camat luasan data,
masy penentuan
kebijakan dan
penggerakan
masy
Mini Lokakarya Sosialisasi Koord dan 4x Des 201 ... 4 x / thn Puskesmas Kesepakatan
Tingkat Puskesmas kebijakan dan pelaksana *) Mar 201 pelaksanaan
penggerakan masy layanan ... layanan kes
Jun 201 ...
Sept 201 ...
Mini Lokakarya Lintas Kesepakatan dan Mitra kerja 4 x / thn Jan 201 ... 4 x / thn Puskesmas Kesepakatan
Sektor partisipasi aktif Apr 201 ... jadwal dan
mitra Jul 201 ... mitra terlibat
Okt 201 ...
Pembinaan Jaringan Peningkatan Pustu, 2x Peb dan 2 x / thn Puskesmas Evaluasi
Puskesmas partisipasi aktif Poskesdes Agst 201 ... layanan kes di
jaringan jaringan
Pembinaan Kemitraan Sosialisasi dan Mitra kerja 2x Peb dan 2 x / thn Puskesmas Mitra kerja yg

47
pelatihan Agst 201 ... mandiri
Konsultasi dengan Penyampaian Bidang dan 6x Jan – Des 6 x / thn Dinkeskab Kebijakan
Dinas Kesehatan permasalahan yg Seksi di 201 ... Dinkeskab
tdk bisa diatasi Dinkeskab
Pusk
Monev Pembinaan Pelaksana 24 x Jan – Des 24 x / thn Pustu / Peningkatan
pelaksana layanan layanan dg hasil 201 ... poskesdes Kesiapan,
keg rendah pelaksanaan
dan sistem
pelaporan
Kelengkapan Pengadaan dan Koord Promkes 1x Jan – Des 1 x / thn Puskesmas Peningkatan
administrasi kegiatan pelaksanaan 201 ... kesiapan dan
pelaksanaan
layanan kes
Penilaian Kualitas Persiapan Penilaian Koord dan 4x April, juli, 4 x / thn Puskesmas Peningkatan
layanan PKP pelaksana okt dan des kualitas
layanan 201 ... layanan kes
Langkah Perbaikan Mempertahankan Koord Promkes 1x Des 201 ... 1 x / thn Puskesmas Penyusunan
yg sdh baik dan RUK dan RPK
meningkatkan yg thn
masih kurang mendatang
2. Kesehatan Lingk
Pembuatan Rencana Persiapan Koor & 1x Okt 201 ... *) 1 x / thn Puskesmas Penentuan
Kegiatan Tahunan pelaksanaan keg pelaksana arah dan
program tujuan layanan
Pembuatan Pedoman Acuan Keg layanan Koord Program 1x Okt 201 ... *) 1 x / thn Puskesmas Minimalisasi
dan Panduan layanan kesalahan
layanan
Pengumpulan data Mendapatkan data Pelaksana 12 desa Nov 201 ... 24 x / thn Wilayah Mengetahui
Primer sasaran layanan *) April Kerja Pusk sasaran,
2001 ... cakupan dan
rencana unit
layanan
Pengumpulan data Mendapatkan data Lintas sektor 5 sektor Jan – Des 20 x / thn Wilayah Mengetahui
Skunder sasaran keg 2001 Kerja Pusk sasaran dan
layanan kesling partisipasi
sektor terkait
Pengolahan dan Analisa masalah Koord layanan 4 x / thn Maret, Juni, 4 x / thn Puskesmas Mendapatkan

48
pengkajian data kesling Sept, Des permasalahan
201 ... dan
menentukan
langkah
perbaikan
Penyebar luasan data Memberikan Linsek dan 2x Maret dan 2 x / thn Puskesmas Evaluasi
gambaran tomasy Sept 2001 ... kebijakan dan
permasalahan langkah
layanan kesling perbaikan
Melakukan Mengetahui tingkat Rumah, Sarana 1 x / sarana Jan – Des 2500 / Wilayah Meningkatan
pemeriksaan objek kes sarana sanitasi sanitasi dasar, / 6 bulan 2001 ... sarana / thn Kerja Pusk cakupan
klp I dan II dasar TTU, TPM, TP layanan
Pest kesling
Melaksanakan Menggali Masyarakat 2 % kunj Jan – Des 96 x / thn Wilayah Pengembangan
konsultasi permasalahan dan Pusk 2001 ... Kerja Pusk inovasi
potensi sumber
daya
Memberikan Diagnosa Menentukan Sarana 100 % Jan – Des 96 x / thn Lokasi Menyiapkan
sumber masalah pemeriksaan sasaran 2001 ... sasaran intervensi
pemeriksaan yang tepat
Membantu Menghentikan Sarana 100 % Jan – Des 96 x / tahun Sarana di Terputusnya
menentukan permasalahan didiagnosa 2001 ... diagnosa mata rantai
treatment intervensi kesling masalah
lingkungan
Melakukan identifikasi Mengetahui 12 desa 100 % Jan – Mar 12 X / thn Desa di Ditemukan
perilaku masyarakat kelemahan dan 201 ... wilayah pola
potensi masy kerja Pusk pendekatan yg
tepat
Membuat rencana Menentukan jenis, Masyarakat 1 kali April 201 ... 1 x / thn Puskesmas Kesiapan
pemberdayaan langkah dan target penggerakan
keg masy
Melakukan Pemanfaatan 12 Komunitas 100 % April – Juni 12 x / thn Seluruh Terbentuknya
Pemberdayaan partisipasi 201 ... desa Pemimpin
kemitraan Lokal
Penggerakan Peningkatan Masyarakat 100 % Juli – Okt 12 x / thn Masing – Percepatan
kelompok potensial partisipasi dan 201 ... masing desa peningkatan
kualitas lingk kualitas
kesling

49
Monev Persiapan Penilaian Koord dan 4x April, juli, 4 x / thn Puskesmas Peningkatan
PKP pelaksana okt dan des kualitas
layanan 201 ... layanan kes
Langkah Perbaikan Mempertahankan Koord Promkes 1x Des 201 ... 1 x / thn Puskesmas Penyusunan
yg sdh baik dan RUK dan RPK
meningkatkan yg thn
masih kurang mendatang
3. KIA dan KB Membuat rencana Persiapan Koor & 1x Okt 201 ... *) 1 x / thn Puskesmas Penentuan
kegiatan pelaksanaan keg pelaksana arah dan
program tujuan layanan
Pemilihan sasaran Menentukan Tomasy dan 12 desa Des 201 ... 12 x / thn Seluruh Kesiapan
sasaran yg Linsek *) desa Tomasy dlm
diberikan akses membantu
peningkatan meningkatkan
layanan akses layanan
KIA dan KB
Pertemuan internal Sosialisasi dan Pelaksana Seluru Jan – Des 12 x / thn Puskesmas Terbentuk
kesepakatan layanan KIA / pelaksana 201 ... jadwal kegitan
kegiatan KB layanan KIA
/ KB
Lokakarya Mini Penyampaian Linprog 1x/ Jan dan jul 2 x / thn Puskesmas Masukan dan
permasalahan yg semester 201 ... kerjasama
dihadapi program linprog
KIA / KB
Pemberdayaan Motivasi dan Mitra kerja 12 desa Maret 200 ... 12 x / thn Seluruh Partisipasi
Masyarakat vasilitasi layanan desa aktif masy
Supervisi Vasilitatif Vasilitasi pelaksana Pelaksana Jaringan April 201 ... 12 x / thn Seluruh Peningkatan
layan KIA / KB layanan Puskesmas desa mutu layanan
KIA / KB
Monev Persiapan Penilaian Koord dan 4x April, juli, 4 x / thn Puskesmas Peningkatan
PKP pelaksana okt dan des kualitas
layanan 201 ... layanan kes
Perbaikan mutu Mempertahankan Koord Bidan 1x Des 201 ... 1 x / thn Puskesmas Penyusunan
layanan yg sdh baik dan RUK dan RPK
meningkatkan yg thn
masih kurang mendatang
4. UPAYA Membuat rencana Persiapan Koor & 1x Okt 201 ... *) 1 x / thn Puskesmas Penentuan
PERBAIKAN GIZI kegiatan pelaksanaan keg pelaksana arah dan

50
program tujuan layanan
Menentukan sasaran Menentukan Tomasy dan 12 desa Des 201 ... 12 x / thn Seluruh Kesiapan
sasaran yg Linsek *) desa Tomasy dlm
diberikan akses membantu
peningkatan meningkatkan
layanan akses layanan
perbaikan gizi
Pertemuan internal Penentuan jadwal Pelaksana 12 desa Peb 201 ... 12 x / thn Puskesmas Kesepakatan
kegiatan terkait kebidanan dan ttg jadwal
pelaksana keg, monev
layanan yg lain dan supervisi
Lokakarya Mini Membahas masalah Linprog 2x Mar 201 ... 2 x /thn Puskesmas Mendapatkan
layanan perbaikan kesepakatan
gizi langkah
perbaikan
Pemberdayaan Mengetahui pola Masyarakat 144 x Jan – Des 12 x / bln desa Mendapatkan
Masyarakat makan masy, 201 ... partisipasi
melihat potensi aktif masy
sumber daya masy dlm
pengembangan
program
perbaikan gizi
keluarga
Supervisi Vasilitatif Vasilitasi pelaksana Pelaksana Jaringan April 201 ... 12 x / thn Seluruh Peningkatan
layan gizi layanan Puskesmas desa mutu layanan
gizi
Monev Persiapan Penilaian Koord dan 4x April, juli, 4 x / thn Puskesmas Peningkatan
PKP pelaksana okt dan des kualitas
layanan 201 ... layanan kes
Perbaikan mutu Mempertahankan Koord Bidan 1x Des 201 ... 1 x / thn Puskesmas Penyusunan
layanan yg sdh baik dan RUK dan RPK
meningkatkan yg thn
masih kurang mendatang
5. UPAYA P 2 Peningkatan kualitas Kelancaran Koord, 1x Okt 201 ... *) 1 x / thn Puskesmas Pelaksanaan
rencana kegiatan pelaksanaan pelaksana dan berjalan
mitra kerja sesuai dengan
tahapan
perencanaan

51
keg
Peningkatan Keg terkoordinasi Pelaksana dan 4x Mar, Jun, 4 x / thn Puskesmas Kegiatan
kerjasama melalui dengan baik mitra kerja Sept, dan berjalan dg
minlok dan kom des 201 ... menggunakan
internal pola tim
Melaksanakan Minimalisasi KLB Koord, 12 x Jan – des 12 x / thn Puskesmas Mengurangi
pembinaan sistem pelaksana dan 201 ... kemungkinan
kewaspadaan dini mitra kerja KLB
Melaksanakan Sebagai Koord, Terputusnya Jan – Des 12 x / Seluruh Peningkatan
kegiatan pelaksanaan Pelaksana mata rantai 201 ... pelaksana / desa cakupan
pengendalian, layanan layanan dan penularan thn
pemantauan dan masyarakat penyakit
pemberantasan
penyakit
Meningkatkan Masy mampu Pelaksana Tidak Jan – Des 12 x / Wilayah Tidak KLB
perilaku sehat menolong dirinya layanan dan terjadi KLB 201 ... pelaksana / kerja Pusk
sendiri di bidang mitra kerja thn
kes serta masy
Monev secara berkala Pengawasan Pelaksana Layanan Jan – Des 12 x / thn Wilayah Peningkatan
pelaksanaan layanan diberikan 201 ... kerja Pusk kualitas
layanan sesuai dg layann
aturan
pelaksanaan
Melakukan tindakan Mempertahankan Koord P 2 4x Des 201 ... 4 x / thn Puskesmas Penyusunan
perbaikan yg sdh baik dan RUK dan RPK
pelaksanaan kegiatan meningkatkan yg
masih kurang
6. UPAYA Pertemuan Mini Penyatuan arah Koord UKP 4x Jan, Apr, Jul 4 x / thn Puskesmas Kesatuan arah
PENGOBATAN Lokakarya dan tujuan dan Okt dan tujuan
DASAR pelaksanaan 201 ... pelaksanaan
layanan layanan
Komunikasi internal Pembinaan pemberi Pelaksana 12 x Jan – Des 12 x / thn Puskesmas Peningkatan
layanan layanan 201 ... dan kualitas
Jaringan layanan
Monitoring dan Persiapan Penilaian Koord dan 4x April, juli, 4 x / thn Puskesmas Peningkatan
evaluasi PKP pelaksana okt dan des kualitas
layanan 201 ... layanan kes
Perbaikan Mutu Mempertahankan Koord UKP 1x Des 201 ... 1 x / thn Puskesmas Penyusunan

52
layanan yg sdh baik dan RUK dan RPK
meningkatkan yg thn
masih kurang mendatang
7. UPAYA Perencanaan Penyatuan visi dan Koord, Peningkatan Okt 201 ... *) 1 x / thn Puskesmas Memberikan
PENGEMBANGAN misi layanan pelaksana, mitra kerjasama arah layanan
dan masyarakat dan dlm
penerima pemanfaatan pencapaian
layanan sumberdaya target
Manajemen personalia Pendelegasian Pelaksana Minimalisasi 1x 1 x / thn Puskesmas Pemberi
pelaksana layanan tugas pokok layanan yg
integrited
Supervisi, monitoring Motivasi Pelaksana Layanan Mar, Jun, 2x/ Puskesmas, Peningkatan
dan evaluasi pelaksanaan layanan diberikan Sept dan layanan / jaringan kualitas
kegiatan dg benar Des 201 ... thn layanan
Manajemen keuangan Penataan Koord, Pemanfaatan Jan 201 ... 1 x / thn Puskesmas Peningkatan
pemanfaatan dana pelaksana, mitra dana yang dukungan
dan masy tepat guna sumberdaya
Manajemen logistic Perencanaan Koord, Pemanfaatan Jan dan Jul 1 x / thn Puskesmas Peningkatan
kebutuhan layanan pelaksana, mitra logistik 201 ... dukungan
dan masy yang tepat sumberdaya
Monitoring program Peningkatan Koord dan Pemberian 1x/ 4 x / thn Wilayah Peningkatan
pemberian layanan pelaksana layanan yg tribulan kerja Pusk kualitas dan
program sesuai dg cakupan
kebutuhan layanan
Kerja sama / Kesatuan Koord, 4x Apr, Jul, 4 x / thn Wilayah Masukan
koordinasi pelaksanaan misi pelaksana, mitra Okt dan kerja Pusk perbaikan
layanan dan masy Des 201 ... layanan
Perbaikan Mutu Mempertahankan Koord UKP 1x Des 201 ... 1 x / thn Puskesmas Penyusunan
layanan yg sdh baik dan RUK dan RPK
meningkatkan yg thn
masih kurang mendatang

Cat :
1. 201 ... = TAHUN BERJALAN
2. 201 ... *) = SEBELUM TAHUN BERJALAN

53
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

VOLUME RINCIAN
NO KEGIATAN SASARAN TARGET LOKASI PELAKSANA JADWAL SUMBER DANA
KEGIATAN PELAKSANAAN
1. Promosi Kesehatan Pembuatan renc keg 1 minggu 1 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord Okt 201 ... *)
tahunan, tri bulanan, Promkes
bulanan
Pengadaan set 1 set 1 x / thn Pembelian Pkm Tim Keuangan Okt 201 ... *)
promkes
SMD 1 bulan 12 x / thn Pertemuan Wilayah Petugas kes JOkt 201 ... *)
kerja Pusk desa
MMD 12 hari 12 x / thn Pertemuan Kantor Desa Petugas kes Nov 201 ... *)
desa
Rakorcam 1x 1 x / thn Pertemuan Kantor Kepala Nov 201 ... *)
Camat Puskesmas
Mini Lokakarya 4x 4 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord UKM Des 201 ... *)
Tingkat Puskesmas
Mini Lokakarya 4 x / thn 4 x / thn Pertemuan Puskesmas Kepala Des 201 ... *) Mar
Lintas Sektor Puskesmas 201 ... Jun 201 ...
Sept 201 ...

Pembinaan Jaringan 2x 2 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord Jan 201 ... Apr
Puskesmas Promkes 201 ... Jul 201 ...
Okt 201 ...
Pembinaan 2x 2 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord Peb dan Agst 201
Kemitraan Promkes ...
Konsultasi dengan 6x 6 x / thn Pertemuan Dinkeskab Koord Peb dan Agst 201
Dinas Kesehatan Promkes ...
Monev 24 x 24 x / thn Pertemuan Pustu / Koord UKM Jan – Des 201 ...
poskesdes
Kelengkapan 1x 1 x / thn Pengadaan Puskesmas Pelaksana Jan – Des 201 ...
administrasi Program
kegiatan

54
Penilaian Kualitas 4x 4 x / thn Pertemuan Puskesmas Tim Mutu April, juli, okt dan
layanan des 201 ...
Langkah Perbaikan 1x 1 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord Des 201 ...
Promkes &
pelaksana
layanan
2. Kesehatan Lingk
Pembuatan Rencana 1x 1 x / thn Kegiatan Puskesmas Pelaksana Okt 201 ... *)
Kegiatan Tahunan pelaksana layanan
layanan
Pembuatan Pedoman 1x 1 x / thn Kegiatan Puskesmas Pelaksana Okt 201 ... *)
dan Panduan pelaksana layanan
layanan

Pengumpulan data 12 desa 24 x / thn Kegiatan Wilayah Pelaksana Nov 201 ... *)
Primer pelaksana Kerja Pusk layanan / April 2001 ...
layanan Petugas kes
di desa
Pengumpulan data 5 sektor 20 x / thn Kegiatan Wilayah Pelaksana Jan – Des 2001
Skunder pelaksana Kerja Pusk layanan
layanan

Pengolahan dan 4 x / thn 4 x / thn Kegiatan Puskesmas Pelaksana Maret, Juni, Sept,
pengkajian data pelaksana layanan Des 201 ...
layanan

Penyebar luasan 2x 2 x / thn Pertemuan Puskesmas Kepala Maret dan Sept


data Puskesmas 2001 ...
Melakukan 1 x / sarana / 6 2500 / Kegiatan Wilayah Pelaksana Jan – Des 2001 ...
pemeriksaan objek bulan sarana / thn pelaksana Kerja Pusk layanan
klp I dan II layanan

Melaksanakan 2 % kunj Pusk 96 x / thn Kegiatan Wilayah Pelaksana Jan – Des 2001 ...
konsultasi pelaksana Kerja Pusk layanan

55
layanan

Memberikan 100 % sasaran 96 x / thn Kegiatan Lokasi Pelaksana Jan – Des 2001 ...
Diagnosa pelaksana sasaran layanan
layanan pemeriksaan

Membantu 100% 96 x / tahun Kegiatan Sarana di Pelaksana Jan – Des 2001 ...
menentukan pelaksana diagnosa layanan
treatment intervensi layanan
lingkungan
Melakukan 100% 12 X / thn Kegiatan Desa di Pelaksana Jan – Mar 201 ...
identifikasi perilaku pelaksana wilayah kerja layanan
masyarakat layanan Pusk

Membuat rencana 1 kali 1 x / thn Kegiatan Puskesmas Pelaksana April 201 ...
pemberdayaan pelaksana layanan
layanan

Melakukan 100% 12 x / thn Pertemuan Seluruh desa Pelaksana April – Juni 201 ...
Pemberdayaan layanan
Penggerakan 100% 12 x / thn Pertemuan Masing – Pelaksana Juli – Okt 201 ...
kelompok potensial masing desa layanan
Monev 4x 4 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord UKM April, juli, okt dan
des 201 ...
Langkah Perbaikan 1x 1 x / thn Pertemuan Puskesmas Tim Mutu Des 201 ...

3. KIA dan KB Membuat rencana 1x 1 x / thn Kegiatan Puskesmas Koord Bidan Okt 201 ... *)
kegiatan pelaksana
layanan
Pemilihan sasaran 12 desa 12 x / thn Pertemuan Seluruh desa Bidan Des 201 ... *)

Pertemuan internal Seluru 12 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord Bidan Jan – Des 201 ...
pelaksana
layanan KIA /
KB

56
Lokakarya Mini 1 x / semester 2 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord Bidan Jan dan jul 201 ...

Pemberdayaan 12 desa 12 x / thn Pertemuan Seluruh desa Bidan Maret 200 ...
Masyarakat
Supervisi Vasilitatif Jaringan 12 x / thn Pertemuan Seluruh desa Koord UKM / April 201 ...
Puskesmas Koord Bidan
Monev 4x 4 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord UKM / April, juli, okt dan
Koord Bidan des 201 ...
Perbaikan mutu 1x 1 x / thn Pertemuan Puskesmas Tim Mutu Des 201 ...
layanan
4. UPAYA PERBAIKAN Membuat rencana 1x 1 x / thn Kegiatan Puskesmas Koord Upaya Okt 201 ... *)
GIZI kegiatan pelaksana Perbaikan gizi
layanan
Menentukan sasaran 12 desa 12 x / thn Kegiatan Seluruh desa Bidan Des 201 ... *)
pelaksana
layanan
Pertemuan internal 12 desa 12 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord Upaya Peb 201 ...
Perbaikan gizi
Lokakarya Mini 2x 2 x /thn Pertemuan Puskesmas Koord Upaya Mar 201 ...
Perbaikan gizi
Pemberdayaan 144 x 12 x / bln Pertemuan desa Koord Upaya Jan – Des 201 ...
Masyarakat Perbaikan gizi
Supervisi Vasilitatif Jaringan 12 x / thn Pertemuan Seluruh desa Koord Upaya April 201 ...
Puskesmas Perbaikan gizi
Monev 4x 4 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord Upaya April, juli, okt dan
Perbaikan gizi des 201 ...
Perbaikan mutu 1x 1 x / thn Pertemuan Puskesmas Tim Mutu Des 201 ...
layanan
5. UPAYA P 2 Peningkatan kualitas 1x 1 x / thn Kegiatan Puskesmas Koord P2 Okt 201 ... *)
rencana kegiatan pelaksana
layanan
Peningkatan 4x 4 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord P2 Mar, Jun, Sept,
kerjasama melalui dan des 201 ...
minlok dan kom
internal

57
Melaksanakan 12 x 12 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord P2 Jan – des 201 ...
pembinaan sistem
kewaspadaan dini
Melaksanakan Terputusnya 12 x / Kegiatan Seluruh desa Pelaksana Jan – Des 201 ...
kegiatan mata rantai pelaksana / pelaksana layanan
pengendalian, penularan thn layanan
pemantauan dan penyakit
pemberantasan
penyakit
Meningkatkan Tidak terjadi 12 x / Kegiatan Wilayah Pelaksana Jan – Des 201 ...
perilaku sehat KLB pelaksana / pelaksana kerja Pusk layanan
thn layanan

Monev secara Layanan 12 x / thn Pertemuan Wilayah Koord P2 Jan – Des 201 ...
berkala diberikan kerja Pusk
sesuai dg
aturan
pelaksanaan
Melakukan tindakan 4x 4 x / thn Pertemuan Puskesmas Tim Mutu Des 201 ...
perbaikan
pelaksanaan
kegiatan
6. UPAYA Pertemuan Mini 4x 4 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord UKP Jan, Apr, Jul dan
PENGOBATAN Lokakarya Okt 201 ...
DASAR
Komunikasi internal 12 x 12 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord UKP Jan – Des 201 ...
dan Jaringan
Monitoring dan 4x 4 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord UKP April, juli, okt dan
evaluasi des 201 ...
Perbaikan Mutu 1x 1 x / thn Pertemuan Puskesmas Tim Mutu Des 201 ...
layanan
7. UPAYA Perencanaan Peningkatan 1 x / thn Kegiatan Puskesmas Koord UKM Okt 201 ... *)
PENGEMBANGAN kerjasama dan pelaksana
pemanfaatan layanan
sumberdaya

58
Manajemen Minimalisasi 1 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord UKM 1x
personalia tugas pokok
Supervisi, Layanan 2 x / layanan Pertemuan Puskesmas, Koord UKM Mar, Jun, Sept
monitoring dan diberikan dg / thn jaringan dan Des 201 ...
evaluasi benar
Manajemen Pemanfaatan 1 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord UKM Jan 201 ...
keuangan dana yang
tepat guna
Manajemen logistic Pemanfaatan 1 x / thn Pertemuan Puskesmas Koord UKM Jan dan Jul 201 ...
logistik yang
tepat
Monitoring program Pemberian 4 x / thn Pertemuan Wilayah Koord UKM 1 x / tribulan
layanan yg kerja Pusk
sesuai dg
kebutuhan
Kerja sama / 4x 4 x / thn Pertemuan Wilayah Koord UKM Apr, Jul, Okt dan
koordinasi kerja Pusk Des 201 ...
Perbaikan Mutu 1x 1 x / thn Puskesmas Tim Mutu Des 201 ...
layanan

59

Anda mungkin juga menyukai