Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH METODE PENELITIAN

MANAJEMEN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

Dosen Pengampu :

Dr.Idral Purnakarya,SKM,MKM

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Alfahira Melati (1611221003)


Arethussa Assyurrha Syarra (1611221009)
Ferina Yolanda (1611221016)
Nisya Cesaryani S. (1611223003)
Amalia Hanum (1611222006)
Dwi Lestari Amelia (1811226002)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

nikmat iman dan islam, semoga kita tetap dalam perlindungan dan pertolongan-Nya untuk

senantiasa tetap teguh (tanpa henti) mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nya hingga akhir

hayat. Semoga dengan tersusunnya makalah ini, akan ada manfaatnya bagi sesama

mahasiswa/mahasiswi Universitas Andalas.

Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi,

bahasan maupun tulisannya.Untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya

membangun sangatlah kami harapkan untuk dijadikan sebagai koreksi maupun acuan yang

memberikan nilai tambah untuk perkembangan ilmu pengetahuan yang penulis miliki.

Akhir kata, semoga makalah ini menjadi bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.Wassalamualaikum.

Padang, 28 Oktober 2018

Penulis

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………...................... 2

DAFTAR ISI……………………………………………………...................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. ..................... 4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. ..................... 5

1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Stategi Pengumpulan Data........................................................................................ 6

2.1.1 Pengertian Pengumpulan Data....................................................................... 6

2.1.2 Macam-Macam Teknik Pengumpulan Data.................................................. 7

2.1.3 Jenis Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 9

2.2 Strategi Analisis Data & Pemilihan Metode Statistik............................................... 14

2.2.1 Analisis Data.................................................................................................. 14

2.2.2 Strategi Metode Statistik................................................................................ 18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 21

3.2 Saran........................................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data adalah informasi tentang sesuatu. Data yang dikumpulkan berapapun banyaknya,
bukanlah merupakan tujuan dari penelitian. Akan tetapi data dapat merupakan sarana untuk
memudahkan penafsiran dan memahami maknanya. Jadi pengambilan (pengumpulan) data
merupakan langkah yang penting dalam penelitian. Agar memudahkan untuk penafsiran, data
yang sudah terkumpul harus ditabulasikan. Cara-cara tabulasi data dapat dipelajari saat kita
mempelajari Statistik.
Data yang sudah ditabulasi, jika diperhatikan dengan cermat dan sungguhsungguh
menimbulkan sejumlah pertanyaan, atau dapat mengungkapkan hal-hal tertentu. Kemungkinan,
kita akan melihat sejumlah keganjilan atau penyimpangan sehingga menimbulkan pertanyaan
mengapa bisa terjadi demikian. Meskipun tanpa atau belum menggunakan perhitungan-
perhitungan statistik, hanya menggunakan pikiran, imajinasi dan kecermatan pengamatan kita
dapat mendekati makna data yang kita hadapi. Dengan selalu menggunakan pertanyaan-
pertanyaan kita mencoba berusaha memperoleh jawaban dari data itu. Dengan menggunakan
statistik, data dapat diolah dengan lebih eksak. Dengan statistik mungkin pula dapat
mengungkapkan aspek-aspek baru, sehingga dapat memancing pemahaman baru yang dapat
membantu kita dalam menelaah data yang
kita hadapi.
Manajemen data merupakan cara bagaimana data diorganisasikan sehingga didapatkan
konsep-konsep, dan dari konsep tersebut akan terbentuk hubungan. Persiapan data untuk analisis
serta langkah-langkahnya seperti sorting data, coding data, filing data yang harus dapat dimulai
ketika berada di lapangan, bukan sebelum ataupun sesudahnya. Terutama dalam pengumpulan
data dan anlisis data.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi
operasional variabel yang bersangkutan.Dari berbagai penelitian kuantitatif, bahan-bahan
pustaka merupakan sumber sekunder dari penelitian. Pentingnya pengumpulan data dalam
penelitian merupakan langkah-langkah yang diatur dalam penelitian. Selain pada penelitian
pengumpulan data, juga dalam menyusun dan merumuskan landasan teoritis dan kerangka

4
konseptual. Metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam suatu penelitian adalah :
kuesioner, observasi, wawancara. Analisis data bertujuan mendapatkan informasi yang
terkandung di dalam data dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu permasalahan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dibuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagimana strategi pengumpulan data?


2. Bagaimana strategi analisis data & pemilihan metode statistik?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah di atas, tujuan pembuatan makalah ini,
yaitu mengetahui strategi pengumpulan data dan mengetahui strategi analisis data & pemilihan
metode statistik.

1.4 Manfaat

Dengan makalah ini, kami berharap agar mahasiswa mengetahui strategi pengumpulan data,
strategi analisis data dan pemilihan metode statistik dan mengaaplikasikan pada pelaksanaan
penelitian yang akan diteliti.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pengumpulan Data

Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah. Metode pengumpulan data
adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik
dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat
dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan
lain-lain. Dalam kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian yang
sangat integral dan termasuk dalam komponen metodologi penelitian karena instrumen penelitian
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah
yang sedang diteliti.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode
dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana,
pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk
mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai
kegiatan peneliti dalam upaya mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian (untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk
penelitian kuantitatif).

2.1.1 Pengertian Pengumpulan Data


Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain,
dapat dianalisis dan relevan dengan program tertentu. Pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk pengumpulan data. Metode menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam
benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan,
ujian, dokumentasi dan lainya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung

6
dari masalah yang dihadapi. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang diartikan sebagai alat bantu: angket, daftar
cocok, skala, pedoman wawancara, lembar pengamatan atau panduan pengamatan, soal ujian.

2.1.2 Macam-Macam Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian teknik pengumpulan data juga dapat dibagai menjadi menjadi
bermacam-macam klasisifikasi. Tergantung dari jenis, teknik, kegunaan dan analisanya.
 Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara
langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen sebagai
berikut :
a. Wawancara mendalam yaitu dengan cara memberikan pertanyaan langsung kepada
sejumlah pihak terkait yang didasarkan pada percakapan intensif dengan suatu tujuan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Metode wawancara ditujukan untuk
informan penelitian yang telah ditetapkan.
b. Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian dengan mencatat
gejala- gejala yang ditemukan dilapangan untuk melengkapi data- data yang diperlukan
sebagai acuan yang berkenaan dengan topik penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder


Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui studi bahan- bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer. Pengumpulan
data sekunder dilakukan dengan instrumen sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku- buku, karya
ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
b. Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan
catatan- catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian serta sumber - sumber lain yang
menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.

 Jenis data berdasarkan sumbernya

7
1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi
secara internal. Misalnya: data keuangan, data pegawai, data produksi.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat
preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

 Jenis Data Berdasarkan Jenis Datanya


1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya
adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lai
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung
makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan,
anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

 Jenis Data Berdasarkan Sifat Data


1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan
ibu-ibu PKK Sumber Ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada
nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira,
dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850
ton.

 Jenis-jenis Data berdasarkan Waktu Pengumpulannya


1. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya
laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan
lain sebagainya.

8
2. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau
periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar
amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m.
top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.

2.1.3 Jenis Teknik Pengumpulan Data


I. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan berbagai sumber dan
berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural
seting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan
lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber
primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner (angket), observasi (Sugiyono, 2006: 137)
1. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/ kecil.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat
dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon.
a. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila pengumpul
data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu
dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah disiapkan.
Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan
pengumpul data mencatatnya.

9
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Adapun contohnya adalah
sebagai berikut: “Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibuk terhadap kebijakan pemerintah
tentang impor gula saat ini?dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan
petani”.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa
yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh
responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka
peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada satu
tujuan.

Keuntungan wawancara :
a. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.
b. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera
menjelaskannya.
c. Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan
pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-geri responden.
Kerugian wawancara :
a. Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian
pengumpulan data.
b. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.
c. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.

2. Kuesioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar,
2008: 77).
Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa prinsip penulisan
angket yaitu sebagai berikut :

10
- Isi dan tujuan pertanyaan
- Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa
responden
- Tipe dan bentuk pertanyaan
- Pertanyaan tidak mendua
- Tidak menanyakan yang sudah lupa
- Pertanyaan tidak menggiring pada jawaban baik aja atau buruk saja.
- Panjang pertanyaan angket
- Urutan pertanyaan dari yang mudah ke hal yang sulit

Keuntungan teknik angket :


a. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat di kirimkan
melalui pos.
b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relative murah.
c. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh
responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
Kerugian teknik angket :
a. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka presentasi yang dikembalikan relative
rendah.
b. Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan
menulis.

3. Observasi
Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya
dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format
yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan.
Beberapa jenis teknik observasi :
Didalam pemilihan jenis mana yang paling tepat harus mempertimbangkan keadaan
dan masalah yang terlibat didalamnya. Jenis tersebut adalah:
a) Observasi partisipan
Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh subyek yang diamati. Contoh: Penelitian tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN),
tanggapan masyarakat dan pendapat mahasiswa.
b) Observasi nonpartisipan

11
Dalam hal ini peneliti berada diluar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam
kegiatankegiatan yang mereka lakukan. Contoh: Penelitian tentang Evakuasi korban tanah
longsor di Samigaluh, Yogyakarta.
c) Observasi sistematik (observasi berkerangka)
Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur terlebih
dahulu. Kendala yang dihadapi adalah:
 Ruang lingkup yang lebih sempit, kesempatan/waktu sangat pendek
 Memerlukan observer banyak, dengan tugas khusus
 Mempergunakan alat pencatat mekanik (kamera, tape recording, video camera).

Bardasarkan atas cara pengamatan, observasi dibedakan menjadi:


a) Observasi terstruktur
Dalam metode observasi terstruktur dapat dilakukan perhitungan kejadian yang
berkaitan dengan tingkah laku tersebut, disusun atas tingkah laku tersebut dan
pengelompokan dalam konsep-konsep yang sudah disediakan atau dengan menggunakan
skala peringkat. Contoh : Penelitian tentang pengembalian Orang hutan pada habitatnya.
b) Observasi tak terstruktur
Observasi tak terstruktur biasanya berkaitan dengan observasi partisipan. Pencatatan
dilakukan setelah peneliti ada waktu dan tidak terlibat dengan kegiatan subyek penelitian.
Contoh: Penelitian tentang Evakuasi Korban Tsunami di Rajegwesi Jawa Timur.

Keuntungan observasi :
a. Data yang diperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan
diperoleh dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku.
b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Kerugian observasi :
a. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan
mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
b. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku criminal atau yang bersifat pribadi, sukar
atau tidak mungkin diamati bahkan bisa membahayakan jika diamati.

II. Teknik Pengumplan Data Kualitiatif

12
Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti membuat suatu gambaran kompleks,
meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada
situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Sebelum masing-masing teknik tersebut diuraikan
secara rinci, perlu ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting yang harus dipahami oleh
setiap peneliti adalah alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk
memperoleh informasi apa, dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik
wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua-duanya
dilakukan. Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi yang diperoleh.
1. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi
dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir,
2010: 50). Byrne (2001) menyarankan agar sebelum memilih wawancara sebagai metoda
pengumpulan data, peneliti harus menentukan apakah pertanyaan penelitian dapat dijawab
dengan tepat oleh orang yang dipilih sebagai partisipan. Studi hipotesis perlu digunakan
untuk menggambarkan satu proses yang digunakan peneliti untuk memfasilitasi wawancara.
2. Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan
kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran,
untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil
observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan
perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu
peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian (Guba dan Lincoln, 1981: 191-
193).
3. Dokumen
Selain melalui wawancara dan observasi, dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat
pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, rekaman kaset, rekaman
video, foto dan lain sebagainya. Perlu dicatat bahwa dokumen ditulis tidak untuk tujuan
penelitian, oleh sebab itu penggunaannya sangat selektif. Data berupa dokumentasi
merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan kepada subjek
penelitian. Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen primer dan dokumen skunder.
Otobiografi adalah contoh dokumen primer dan biografi seseorang adalah contoh dokumen
skunder.

13
4. Focus Group Discussion
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat yaitu upaya
menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri
pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti. Misalnya, sekelompok peneliti mendiskusikan
hasil UN 2011 di mana nilai rata-rata siswa pada matapelajaran bahasa Indonesia rendah.
Untuk menghindari pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk
kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji
sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif.
2.2 Strategi Analisis Data & Pemilihan Metode Statistik

2.2.1 Analisis Data

A. Analisis Data Kualitatif

Analisis Data Kualitatif (Bogdan, Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang
lain.

Komponen-komponen yang perlu ada dalam sesuatu analisis data.

1. Pemrosesan
- Tipologi Satuan
- Penyusunan Satuan
2. Kategorisasi
- Fungsi dan prinsip Kategorisasi
- Langkah-langkah Kategorisasi
3. Penafsiran Data
- Tujuan penafsiran data
- Proses umum penafsiran data
- Peranan hubungan kunci dalam penafsiran data
- Peranan interogasi terhadap data
- Langkah-langkah penafsiran data dengan menggunakan Metode Analisis komparatif
dalam rangka Penyusunan teori substantif

14
Menganalisis data teks dan beragam bentuk data yang lain merupakan tugas yang
manenatang bagi para peneliti kualitatif. Ada tiga strategi analisis data dalam penelitian
kualitatif yaitu:

1. Menyiapkan dan mengorganisasikan data (yaitu data teks seperti transkip atau data
gambar seperti foto) untuk analisis

Manajemen data menjadi langkah awal dalam proses analisis data. Para peneliti biasanya
mengorganisis data dalam file-file computer dan mengonversi file-file tersebut menjadi
satuan teks yang sesuai atau sebuah kata, kalimat atau cerita lengkap. Data yang dihasilkan
dari metode kualitatif berjumlah sangat banyak dan peneliti kualitatif harus pandai-pandai
dalam memahami dan teliti dalam data yang akan di analisis tersebut.

2. Mereduksi data tersebut menjadi tema melalui proses pengkodean dan peringkasan
kode

Pembentukan kode atau kategori merupakan jantung dari analisis data kualitatif. Di sini
peneliti membuat deskripsi secara detail, mengembangkan tema atau dimensi, dan
memberikan penafsiran menurut sudut pandang penelitidan dari perspektif yang ada dalam
literature. Deskripsi secara detail berarti peneliti mendeskripsikan sesuatu yang peneliti lihat.
Proses pengkodean (coding) dimulai dengan mengelompokkan data teks atau visual menjadi
kategori informasi yag lebih kecil , mnecari buki dari berbagai file yang digunakan dalam
studi, kemudian memberikan label pada kode tersebut. Kode mempunyai beberapa fungsi
antar lain:
a. Informasi yang diharapkan peneliti dapat ditemukan sebelum studi tersebut
b. Informasi mengejutkan yang peneliti tersebut tidak menyangka akan
menemukannya
c. Informasi yang secara konseptual menarik atau tidak biasa bagi peneliti dan
kemungkinan menarik bagi partisipan dan audien.

3. Menyajikan data dalam bentuk bagan, tabel atau pembahasan.

B. Analisis Data Kuantitatif

15
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf
peneliti, khususnya yang bertugas mengolah data. Di dalam buku-buku lain sering disebut
pengolahan data, ada yang menyebut data preparation, ada pula data analisis. Secara garis
besar, pekerjaan analisis meliputi 3 langkah, yaitu:

a. Persiapan

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :

1. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.


2. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data.
3. Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa
item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal
isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item tersebut perlu
didrop. Contoh : Sebagian dari peneliti kita dimaksudkan untuk melihat hubungan
antara pendidikan orang tua dengan prestasi belajar murid. Setelah angket kembali
dan isiannya kita cek, beberapa murid mengisi tidak tahu pendidikan orang tuanya,
sebagian jawabannya meragukan dan sebagian lagi dikosongkan. Dalam keadaan ini
maka maksud mencari hubungan pendidikan orang tua dengan prestasi belajar lebih
baik diurungkan saja, dalam arti itemnya didrop dan dihilangkan dari analisis.

Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih atau menyortir data
sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tinggal. Langkah persiapan
bermaksud merapikan data agar bersih, rapi dan tinggal mengadakan pengolahan lanjutan
atau menganalisis.

b. Tabulasi

Yang termasuk ke dalam kegiatan tabulasi antara lain :

1. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya tes,
angket berbentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
2. Memberikan kode-kode terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misal

Jenis kelamin

16
- Laki-laki diberi kode 1.
- Perempuan diberi kode 0.

Tingkat pendidikan

- SD diberi kode 1.
- SMP diberi kode 2.
- SMA diberi kode 3.
- Perguruan tinggi diberi kode 4.

3. Mengubah jenis data, disesuaikan dan dimodifikasi dengan teknik analisis yang akan
digunakan. Misalnya :

- Data interval diubah menjadi data ordinal dengan membuat tingkatan.


- Data ordinal atau data interval diubah menjadi data diskrit.

4. Memberikan kode (coding) dalam hubungan dalam pengolahan data jika akan
menggunakan komputer.

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.

Jenis-jenis Analisis Data Kuantitatif

a. Analisis Univariat

Jenis analisis ini digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis ini dilakukan terhadap
penelitian deskriptif, dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan statistik
tersebut nantinya merupakan dasar dari penghitungan selanjutnya.

b. Analisis Bivariat

Jenis analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut
merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tidak
bebas).

c. Analisis Multivariat

17
Sama dengan analisis bivariat, tetapi pada mutivariat yang dianalisis variabelnya lebih dari
dua. Tetap mempunyai dua variabel pokok (bebas dan tidak bebas), variabel bebasnya
memliki sub-sub variabel.

2.2.2 Strategi Metode Statistik


a. Metode Statistika
Metode statistika adalah bagaimana cara-cara mengumpulkan data atau fakta, mengolah,
menyajikan, dan menganalisa, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup
beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan.

b. Jenis Statistik
Statstik terbagi dua :
1) Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam statistic deskriptif adalah penyajian
data melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, pengukuran tendensi sentral,
perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui rata-rata dan standar
deviasi, perhitungan prosentase.
2) Statistik inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dengan maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. statistik ini disebut
sebagai statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi
berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersibat peluang (probability).

c. Pemilihan Metode Statistik Menurut Skala Pengukuran


Pemilihan terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung pada skala
pengukuran dari variabel yang digunakan. Dalam analisis nantinya apakah menggunakan
statistik parametrik atau statistik non parametrik. Bila dalam analisis kuantitatif tersebut
dimana skala ukuran variabel adalah nominal atau ordinal umumnya menggunakan statistik
non parametrik. Apabila skala ukuran variabel yang digunakan adalah interval atau rasio
maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Walaupun demikian untuk skala
interval atau rasio dapat juga menggunakan alat statistik non parametrik namun banyak sekali
kehilangan informasi yang dimiliki oleh data dengan skala interval dan rasio tersebut.

18
Penggunaan statistik parametrik dan non parametrik untuk menganalisis data khususnya
menguji hipotesis yang diajukan. Contoh statistik parametrik antara lain korelasi product
moment, korelasi parsial, korelasi ganda, regresi, analisis varian dan sebagainya. Contoh
statistik non parametrik adalah Chi kuadrat, Mann Whitney, Mc Memar, Cochran, Coefisien
contingency, korelasi Rank Spearman, Kruskal Wallis, dan sebagainya.
Menurut sugiono (2003:147), hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik
parametrik merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu sampel dibandingkan dengan
standar, sedangkan hipotesis deskriftif yang akan diuji dengan statistik non parametrik
merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai antar kelompok dalam satu
sampel. Hipotesis komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan
nilai-nilai 2 kelompok atau lebih. Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya
hubungan secara signifikan antara dua variabel atau lebih.
Dibawah ini diberikan tabel yang berisi tentang penggunaan statistik parametrik dan non
parametrik untuk menguji hipotesis.

Macam Bentuk Hipotesis


data Deskriptif Komparatif (2 sampel) Komparatif (lebih dari Asosiatif
(satu dua sampel)
variabel Relatif Independen Relatif Independen
atau satu
sample)
Nominal Binomial Mc Fisher Exact Cochran Q X2 untuk k Contingency
X2 satu Memar Probability sampel Coefficient
sampel X2 dua
sampel
Ordinal Run Test Sign Test Median Test Priedman Median Spearman
Wilcoxon Mann Two Way Extension Rank
Matched Whitney Anova Kruskal Correlation
Pairs Test Wallis one Kendall
Kormogorov Way Anova Tahu
Semmirnov
Wald
Wolfowitz

19
Interval t-test t-test of t-test One-Way One-Way Korelasi
Rasio relative independent Anova Anova product
moment
Two- Two-Way Korelasi
Way Anova Anova parsial
Korelasi
ganda
Regresi
sederhana
dan ganda

Pemilihan metode statistik juga dipengaruhi oleh tipe skala pengukuran yang digunakan
(skala nominal, skala ordinal, skala interval, skala rasio). Tipe skala pengukuran menjadi
pertimbangan peneliti untuk menetukan pemilihan metode parametrik dan non parametrik
dalam statistik inferensial. Jika suatu penelitian menggunakan skala interval dan skala rasio
dengan ukuran sampel relative besar (n>30) statistik parametrik merupakan metode analisis
data yang tepat, dengan asumsi bahwa distribusi populasi datanya normal. Jika peneliti tidak
menggunakan asumsi normalitas, penggunaan statistik non parametrik merupakan metode
analisis yang tepat.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang
dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar. Secara konsep, pengumpulan
data sangat berpengaruh terhadap kredibilitas penelitian karena teknik pengumpulan data
yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya.
Metode pengumpulan data antara lain wawancara, angket, observasi, tes dan studi
dokumentasi. Setiap metode memiliki jenis, kelebihan, dan kekurangan masing-masing.
Analisis data adalah proses menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari
observasi melalui pengorganisasian data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan hipotesa sampai membuat kesimpulan yang dapat dimengerti oleh pengamat
sendiri dan orang lain. Analisis data dapat dilakukan berdasarkan jenis data yang digunakan
yaitu anlisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif

3.2 Saran

Saran untuk pembaca, agar dapat mengimplementasikan dan memecahkan masalah


tentang pokok bahasan makalah di atas dalam kehidupan sehari-hari dan jika ada kekurangan
dalam penulisan makalah ini maka kami mohon maaf atas kekurangan yang sudah kami
perbuat.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Toha. 2008. Metode Penelitian. Jakarta : Universita Terbuka 2008

Irianto, A. 2010. Statistik; konsep dasar, aplikasi, dan pengembangannya. Kencana, Jakarta

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitaif dan Kualitatif).
Jakarta: Gaung Persada Group

Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. Bandung : Pustaka Setia

Singarimbun, Sofian Effendi. 1987. Etode Penelitian Survai. Jakarta : PT New Aqua Press

Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Suprayogo imam, Tobroni. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan r & d . Bandung : Alfabeta

Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Modul Metode Statistika. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI


Palembang.

http://menzour.blogspot.com/2016/11/makalah-teknik-pengumpulan-data.html?m=1 Diakses
pada 27 Oktober 2018

https://tepenr06.wordpress.com/2011/10/30/teknik-pengumpulan-data/amp/ Diakses pada 27


Oktober 2018

22

Anda mungkin juga menyukai