Anda di halaman 1dari 6

1.

Penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk bokasi (organik)


1.1. Penanggung jawab
Teoderikus rante lili
1.2. Sasaran
Petani Kelompok Tani Makmur, Tempuran Kulon
1.3. Latar Belakang
Keberhasilan panen petani dapat diukur dari jumlah hasil panen yang didapatkan, jika
hasil panen melimpah berarti panen sukses akan tetapi jika hasil sedikit berarti gagal
panen. Untuk mendaatkan hasil panen yang melimpah perlu perawatan tanaman secara
intensif dari hama dan gulma. Selain itu pemberian pupuk yang tepat akan mendukung
panen yang melimpah.
Pemberian pupuk menjadi salah satu kunci keberhasilan petani. Tetapi langkahnya
pupuk sintetis organik membuat petani didesa sulit mendapatkan pupuk sesuai dengan
waktu dan jumlah yang dibutuhkan. Selain pupuk organik sintetis yang langkah, harga
pupuk yang mahal membuat petani desa sulit mendapat pupuk sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan.
Melihat dari permasalahan ini, untuk menolong petani kecil dari kegagalan panen
perlu mencari solusi alternatif. Ada banyak pilihan pupuk alternatif yang bisa diambil,
antara lain: pupuk kompos, pupuk kandang, dll. Pemilihan pupuk alternatif dipilih
berdasarkan biaya yang murah, bahan yang melimpah, serta mudah membuatnya.
Sehingga pupuk bokasi merupakan solusi yang tepat, melihat bahan baku yang diperlukan
serta cara membuat yang mudah dapat diaplikasikan kepada petani. Tetapi masi banyak
petani yang belum menerapkan pembuatan pupuk bokasi.

1.4. Tujuan
a. Memberi informasi mengenai pembuatan pupuk organik kepada petani anggota
kelompok tani makmur.
b. Petani dapat membuat pupuk bokasi dalam jumlah besar dengan biaya murah serta
waktu yang singkat.
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin,8 Juli 2014
Pukul : 09.00-13.30
Tampat: Kantor Tani Makmur
1.6. Anggaran
No Pengeluaran Harga Jumlah Sumber dana
1 Buku tulis 30 @ 2.000,- Rp 60.000,- Kas Poktani
2 Pulpen 30 @ 2.000,- Rp 60.000,- Kas Poktani
3 EM4 17.000,- Rp 17.000,- Kas Poktani
4 Molase 20.000,- Rp 20.000,- Kas Poktani
5 Kertas A0 1.500,- Rp 1.500,- KKN
6 Spidol 2 @ 5.000,- Rp 10.000,- Kas Poktani
7 Kertas A1 2 @ 1.000,- Rp 2.000,- Kas Poktani
Total jumlah Rp 169.500,-

1.7. Pelaksanaan dan Evaluasi


Pelaksanaan program penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk bokasi
dilaksanakan pukul 09.30-10.30 WIB bertempat disekretariat kelompok tani Makmur.
Kegiatan pelatihan diikuti oleh 25 orang anggota kelompok tani, semua anggota KKN
di Tempuran kulon dan narasumber dari PPL BPP kecamatan Ngawen. Para petani
sangat antusias mengikuti pelatihan dengan hadir sebelum pelatihan dimulai serta
banyak yang mengajukan pertayaan sehingga terjadi transfer ilmu yang baik antara
narasumber kepada para petani. Para petani semakin mengerti setelah mempraktekan
secara langsung.
Diharapkan dengan melakukan langsung petani benar-benar mengerti dan mau
beralih dari ketergantungan pupuk organik sintetis yang harganya mahal ke pupuk
bokasi buatan sendiri yang kandungan unsur haranya tidak jauh berbedah dengan
pupuk organik sintetis.
Jadwal pelatihan tertunda beberapa menit dikarenakan petugal PPL tidak
datang tepat waktu sehingga ada perubahan jadwal, yang seharusnya dilaksanakan
pukul 09.00, tetapi pukul 09.30 baru dapat dimulai. Tidak tersedianya papan tulis juga
menjadi kendala tetapi dapat diatasi dengan menggunakan kertas A0 dan A1. Tetapi
secara umum kegiatan pelatihan berlangsung sukses.
Mengingat waktu KKN yang singkat, maka pendampingan intensif dari PPL
BPP Ngawen sangat di perlukan agar program tidak berhenti hanya sampai selesainya
kegiatan pelatihan, tetapi ditindaklanjuti hingga petani benar-benar dapat
merealisasikan dan menerapkan pupuk bokasi buatan mereka di ladang dan sawah
olahan mereka. Serta keaktifan dari para petani untuk konsultasi kepada PPL
mengenai masalah pertanian mereka.

1.8. Kendala yang Dihadapi


 Tim PPL BPP Ngawen, datangnya terlambat

1. Penyuluhan pembuatan pestisida alami


1.1. Penanggung jawab
Teoderikus rante lili
1.2. Sasaran
Petani Kelompok Tani Makmur, Tempuran Kulon
1.3. Latar Belakang
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman pertanian merupakan salah satu
penyebab kegagalan panen. Hama dan penyakit tanaman biasanya dikendalikan atau
dibasmi menggunakan pestisida organik sintetis. Dengan menggunakan pestisida organik
sintetis dapat mengendalikan hama penyakit dengan cepat dan hasil pertanian terlihat
sangat bagus. Tetapi dibalik kecepatan dan akurasi yang tinggi, pestisida menyimpan
banyak masalah baru , diantaranya: hama menjadi resistensi, membunuh populasi
pendukung pertanian (bakteri baik dan hewan penyerbuk) dan paling merugikan adalah
residu pestisida pada hasil pertanian yang apabila dikonsumsi manusia dan ternak dapat
menyebabkan berbagai penyakit kanker dan tumor.
Melihat betapa besarnya penggunaan dan ketergantungan petani terhadap pestisida
organik sintetis sehingga keadaan alam dan lingkungan semakin tidak seimbang dan
tercemar. Untuk membatasi ketergantungan tersebut perlu mencari solusi agar petani tidak
lagi tergantung pada pestisida organik sintetis tetapi juga tanaman pertanian mereka dapat
terhindar dari hama penyakit. Salah satu alternatif yaitu dengan membuat pestisida alami
atau hanyati yang rama lingkungan dan dapat mengendalikan hama penyakit. Penggunaan
pestisida alami dapat menekan dan mengendalikan populasi hama penyakit serta
pembuatan yang mudah dan sederhana tidak membutuhkan keahlian khusus tetapi
kegigihan dan kesabaran. Meskipun cara pembuatan yang mudah dan sederhana serta
menggunakan bahan-bahan yang melimpah di sekitar pemukiman atau pertanian tetapi
para petani masih sangat jarang yang menggunakan pestisida alami, sehingga penyuluhan
pembuatan dan penggunaan dari penyuluh sangat diperlukan.
1.4. Tujuan
a. Memberi informasi kepada petani tentang pestisida alami.
b. menjadi alternatif pestisida bagi petani untuk mengurangi penggunaan pestisida
organik sintetis.
c. petani dapat membuat sendiri pestisida alami untuk digunakan dilahan pertanian.

1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/tanggal : Senin, 7 Juli 2014
Pukul : 09.00-13.30
Tampat: Kantor Tani Makmur
1.6. Anggaran
-
1.7. Pelaksanaan dan Evaluasi
Pelaksaan program penyuluhan pembuatan pestisida alami dilaksanakan setelah
materi fermentasi jerami untuk pakan sapi. Pestisida alami merupakan salah satu
kebutuhan pokok petani sehingga para petani sangat antusias dan bersemangat mengikuti
pelatihan ini meskipun lagi berpuasa. Penyuluhan pestisida alami dilakukan dengan
ilustrasi pembuatan yang mudah untuk dilakukan petani dirumah meski tampah praktek di
tempat penyuluhan.
Diharapkan setelah dari pelatihan para petani dapat langsung membuat pestisida alami
agar ilmu yang telah didapatkan tidak hanya tersimpan dicatatan dan kepala melainkan
dapat berbentuk pestisida mengingat alat, bahan serta cara pembuatan yang mudah untuk
dilakukan. Selain kesadaran dari para petani untuk mengubah kebiasaan tergantung pada
pestisida organik sintetis beralih untuk menggunakan pestisida alami diperlukan juga
pendampingan yang intensif dari petugas penyuluh dari BPP. Dengan adanya kesadaran
dan keinginan untuk berubah serta pendampingan dan pengawasan dari PPL program in
dapat terealisasi dan berkelanjutan.
1.8. Kendala yang Dihadapi
Tidak ada praktek langsung sehingga petani hanya berimajinasi dalam membuat.
1.9. Biaya yang Dikeluarkan
-
1. penyuluhan dan pelatihan fermentasi jerami untuk pakan sapi
1.1. Penanggung jawab
Semua anggota KKN Tempuran kulon
1.2. Sasaran program
Petani Kelompok tani Makmur, Tempuran kulon
1.3. Latar Belakang
Kegiatan peternakan sapi tidak dapat lepas dari kehidupan petani di Tempurn kulon.
Sapi tidak hanya menjadi ternak peliharaan tetapi menjadi aset investasi yang bilamana
petani membutuhkan dana dalam jumlah besar dapat menjual sapi untuk menutupi
pengeluaran dana tersebut. Karena sapi menjadi aset investasi, sehingga takjarang
peternak yang memperhitungkan keutungan ekonomi. Untuk mendapatkan sapi yang
cepat bertumbuh dan bobot yang berat perlu ditunjang dengan asupan pakan yang bergizi
dan seimbang.
Sapi adalah hewan rumenensia, yang artinya mengkonsumsi serat atau tumbuhan.
Sapi membutuhkan pakan hijauan sekitar 10 % (w/w) setiap harinya. Sementara pakan
hijauan tidak dapat selalu tersedia dalam jumlah besar setiap musimnya. Sementara pakan
kering telah kehilangan banyak nutrien karena proses pengeringan sehingga sapi yang
diberi pakan kering pertumbuhan dan pertambahan bobot sangat lambat.
Tempuran kulon merupakan salah satu padukuhan yang terletak di gunung kidul yang
terkenal dengan pengunungan Karst, yang mana apabila memasuki musim kemarau akan
sulit mendapatkan air, lahan pertaniaan banyak yang mengering sehingga pakan hijau
menjadi langkah. Untuk mengatasi masalah tersebut, masyarakat di Tempuran kulon
memanfaatkan jerami padi sebagai pakan. Jerami dijemur hingga kering, agar awet
disimpan dalam jangka waktu yang lama. Tetapi jerami yang kering sangat kurang
gizinya bagi ternak sapi. Untuk mendapatkan pakan sapi yang tersedia setiap saat dengan
kadar nutrien yang tinggi, jerami harus diolah agar nilai gizinya bertambah dan tidak jauh
bedah dengan pakan hijauan. Ada beberapa cara pengolahan jerami antara lain: amoniasi
dan fermentasi.
Meski bahan baku yang diperlukan tersedia dalam jumlah banyak serta tahapan proses
yang sederhana, peternak sapi di Tempuran kulon belum menerapkan proses fermentasi
jerami sebagai pakan alternatif pengganti pakan hijauan. Hal ini dikarenekan kurangnya
informasi kepada masyarakat sehingga penyuluhan dan pendampingan dari PPL BPP
Ngawen sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hewan ternak petani.

1.4. Tujuan
a. memberi informasi kepada petani tentang proses fermentasi jerami.
b. Menjadi pakan alternatif dan bergizi bagi ternak sepanjang musim.
c. Petani dapat membuat pakan dari fermentasi jerami.
d. Meningkatkan kualitas pakan ternak petani.
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin, 7 Juli 2014
Pukul : 09.00-13.30
Tampat: Kantor Tani Makmur
1.6. Anggaran
No Pengeluaran Harga Jumlah Sumber dana
1. StarBio 15.000 Rp 15.000,- Kas Poktani
2 ZA/urea 10.000 Rp 10.000,- Kas Poktani
Total Rp 25.000,-

1.7. Pelaksanaan dan evaluasi


Program penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan sapi dari fermentasi jerami
dilaksanakan setelah progaram pembuatan pupuk bokasi. Materi yang sulit tetapi
disampaikan secara sederhana dapat dengan mudah dipahami para petani. Selain
penyampaian dengan menggunakan bahasa Jawa kromo dan dengan bantuan media LCD
Projector membuat petani mudah mengerti, serta analogi pembuatan yang langsung
dipraktekkan semakin menambah wawasan dan ilmu para petani.
Secara umum kegiatan ini berlangsung lancar tampa ada kendalah yang berarti. Para
petani antusias dengan materi yang disampaikan dinilai dari banyak petani yang bertanya
dan ingin lebih mendalami ilmu fermentasi jerami dan jawaban yang sederhana dari nara
sumber tetapi dapat dengan mudah dipahami petani.
1.8. Kendala yang dihadapi
Pada pelaksanaan program penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan sapi dari
fermentasi jerami tidak ada kendala serius, hanya pada kendala teknis listrik di rumah pak
Gimin tidak sanggup jika ketambahan LCD projector, tetapi kegiatan tetap berjalan
lancar.

Anda mungkin juga menyukai