Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

TIMBANG TERIMA
DI RUANG DIPONEGORO RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG

Disusun Oleh :
Mahasiswa praktik profesi ners manajemen keperawatan
Program studi pendidikan ners

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PATRIA HUSADA BLITAR
2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, penulis menyelesaikan tugas manajemen keperawatan
“Timbang Terima” di Ruang Diponegoro RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Dalam menyusun makalah ini, tim penulis banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tim penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Ns. Ulfa Husnul Fatah.M. Kep, selaku dosen pengajar mata kuliah Sistem
Managemen Keperawatan sekaligus pembimbing dan penasehat.
2. Ns. Erna S.Kep selaku CI di rumah sakit yang telah banyak membimbing kami
selama di Rumah sakit
3. Orang tua yang telah memberikan dorongan dan do’a restunya baik moral
maupun material selama penulis menuntut ilmu
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan tersebut diatas.
Proposal ini tentu saja masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran demi perbaikan. Akhirnya semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.
.

Kepanjen, Mei 2018

Tim Penulis

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar ....................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................ 3
Bab 1 Pendahuluan …………………………………………………………….. . 4
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….... . 4
1.2 Tujuan ……………………………………………………….................. 5
1.3 Manfaat ……………………………………………………................... 5
Bab 2 Tinjauan Pustaka ……………………………………….............................. 7
2.1 Pengertian……………………………………………………………... 6
2.2 Langkah - langkah…………………………………………….………... 8
2.3 Prosedur Timbang Terima…………………………………………...…. 8
2.4 Timbang Terima (Di Ruang Pasien)…………………………………... 10
2.5 Paska Timbang Terima…………………………………………………. 10
Bab 3 Renstra Timbang Terima ………….………………………........................ 11
3.1 Pelaksanaan Kegiatan………………………………………………….. 11
3.2 Pengorganisasian……………………………………………………….. 11
3.3 Metode dan Media……………………………………………………... 11
3.4 Alur Timbang Terima…………………………………………………... 12
3.5 Instrumen………………………………………………………………. 13
3.6 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima…………………………………13
3.7 Evaluasi ................................................................................................... 15
Bab 4 Penutup ........................................................................................................ 16
4.1 Simpulan ................................................................................................. 16
4.2 Saran ....................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 17
Lampiran

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu tuntunan bagi

organisasi pelayanan kesehatan. Saat ini adanya suatu keinginan untuk merubah system

pemberi pelayanan kesehatan ke system desentralisasi. Dengan meningkatnya

pendidikan bagi perawat, diharapkan dapat memberikan arah terhadap pelayanan

keperawatan berdasarkan pada issue dimasyarakat (Nursalam. 20014).

Sejak diakuinya keperawatan sebagai profesi dan ditumbuhkan nya pendidikan

tinggi keperawatan dan berlakunya undang- undang No 23 tahun 1992 dan

PERMENKES No. 47/ 2000 tentang proses dan legalisasi keperawatan, sebagai bentuk

pangakuan adanya kewenangan dalam melaksanakan praktek keperawatan professional

(Nursalam. 2014).

Akan tetapi pelaksanaan PERMENKES tersebut masih perlu mendapatkan

persiapan- persiapan yang optimal oleh profesi keperawatan. Hal ini disebabkan adanya

beberapa kendala yang dihadapi meliputi: Belum adanya pengalaman dalam

memberikan pengakuan terhadap praktek keperawatan, belum dipahami wujud dan

batasan dari praktek keperawatan sebagai praktek keperawatan profesionalis, jenis dan

sifat praktek keperawatan professional yang harus dikembangkan.

Bertolak dari keadaan diatas, maka perlu dikembangkan adanya model keperawatan

yang perlu dan pantas diujicobakan. Kemudian dikembangkan yaitu: hal ini bias dicapai

dengan memberikan pengalaman belajar praktik klinik kepada mahasiswa, sehingga

dapat diharapkan mutu pelayanan kesehatan bisa meningkat. Pada bagian ini akan

diuraikan langkah- langkah operasional pengolahan model pemberian asuhan

4
keperawatn diruang rumah sakit dengan mengambil salah satu contoh diruangan

(Nursalam, 2014).

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum timbang terima adalah untuk mengkomunikasikan keadaan pasien

dan menyampaikan informasi yang penting

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan pasien (data fokus)

2. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan

keperawatan pada pasien

3. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas

berikutnya

4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Perawat

1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.

2. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat.

3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.

4. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.

1.3.2 Bagi Pasien

Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum

terungkapkan

1.3.3 Bagi Rumah Sakit

5
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada pasien secara komprehensif

6
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu

(laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien (Nursalam, 2014). Timbang terima

memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu diantaranya handover, handoffs, shift

report, signout, signover dan cross coverage. Handover adalah komunikasi oral dari

informasi tentang pasien yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga.

Friesen (2014) menyebutkan tentang definisi dari handover adalah transfer tentang

informasi (termasuk tanggungjawab dan tanggunggugat) selama perpindahan perawatan

yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang pertanyaan, klarifikasi dan

konfirmasi tentang pasien. Handoffs juga meliputi mekanisme transfer informasi yang

dilakukan, tanggungjawab utama dan kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke

perawat yang akan melanjutnya perawatan. Nursalam menyatakan timbang terima

adalah suatu cara dalam menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan

keadaan pasien. Handover adalah waktu dimana terjadi perpindahan atau transfer

tanggungjawab tentang pasien dari perawat yang satu ke perawat yang lain. Tujuan dari

handover adalah menyediakan waktu, informasi yang akurat tentang rencana perawatan

pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya.

2.2 Langkah-langkah

1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.

2. Shift yang akan menyerahkan perlu menyiapkan hal-hal yang akan disampaikan.

3. Perawat primer menyampaikan kepada perawat penanggung jawab shift

selanjutnya meliputi:

7
a) Kondisi atau keadaan pasien secara umum

b) Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan

c) Rencana kerja untuk dinas yang menerima laporan

4. Penyampaian timbang terima diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak

terburu-buri.

5. Perawat primer dan anggota kedua shift bersama-sama secara langsung melihat

keadaan pasien (Nursalam, 2014).

2.3 Prosedur Timbang Terima

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :

a. Persiapan

1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap

2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan

b. Pelaksanaan

Dalam penerapannya dilakukan Timbang terima dilaksanakan kepada masing-masing

penanggung jawab yang mengganti jaga pada shift berikutnya :

1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift

2) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan

mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan pasien,

rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya

yang perlu dilimpahkan

3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap

sebaiknya dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya

4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :

a. Identitas pasien dan diagnosa medis

8
b. Masalah keperawatan yang masih ada

c. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif)

d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan

e. Intervensi kolaboratif dan dependensi

f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan

selanjutnya

5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi

tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak menanyakan

mengenai hal-hal yang kurang jelas

6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat

7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali

pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci

8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap pasien dan melakukan

validasi data

9) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan

ruangan oleh perawat primer

2.4 Timbang Terima (Di Ruang Pasien)

1. Katim dan PA (Perawat Asosiat) penerima timbang terima melakukan klarifikasi,

tanya jawab atau melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang

terimakan

2. Sedapatnya mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat

3. Lamanya timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali dalam

kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang lebih rinci

2.5 Paska Timbang Terima (Di Ruang Perawat)

9
1. Diskusi untuk membahas permasalahan bila ada (dipimpin Karu/penanggung

jawab)

2. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format laporan

ruangan

3. Penandatanganan oleh Karu dan Katim masing-masing kelompok dinas

4. Acara timbang terima ditutup oleh Karu / penanggung jawab

BAB 3

RENSTRA TIMBANG TERIMA

10
3.1 Pelaksanaan Kegiatan

Hari / tanggal : Kamis, 24 Mei 2018

Pukul : 13.00 WIB

Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners Stikes Patria Husada Blitar

Topik : Timbang terima

Tempat : Ruang Diponegoro RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

Sasaran : Pasien

3.1 Pengorganisasian

Kepala Ruangan : Wahida Nuraini

KATIM (Pagi) : Achmad Samsudin

PA (Pagi) : Sony Yanuar

Uma Wahyuni

3.2 Metode dan Media

Metode :

- Karu memimpin proses Timbang Terima

- Melakukan timbang terima antara Katim pagi dengan Katim sore

- Melaporkan status keadaan pasien dari Katim pagi ke Katim sore

- Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali

Media :

- Materi disampaikan secara lisan

- Dokumentasi pasien (status)

- Buku Timbang Terima

3.3 Alur Timbang Terima

Situation

11
Data demografi Diagnosa
diagnosis medis Keperawatan (data)

Background

Riwayat Keperawatan

Assesment:
KU, GCS,Skala Nyeri, Resiko
Jatuh,dan ROS (poin yang penting)

Rekomendasi :
1. Tindakan yang sudah
2. Dilanjutkan
3. Stop
4. Modifikasi
5. Strategi baru

Bagan 3.1 alur timbang terima (Nursalam, 2016)

3.4 Instrumen

1. Status pasien

12
2. Nursing kit.

3. Catatan timbang terima

3.5 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima

Tabel 3.1 Tabel mekanisme kegiatan timbang terima

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

Persiapan 1. Timbang terima 10 menit Nurse KATIM dan PP


dilaksanakan setiap Station
pergantian shift / operan.
2. Prinsip timbang terima,
semua pasien baru masuk
dan pasien yang
dilaksanakan timbang terima
khususnya pasien yang
memiliki permasalahan yang
belum atau dapat teratasi
serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3. Katim menyampaikan
timbang terima kepada
Katim (yang menerima)
berikutnya, hal yang perlu
disampaikan dalam timbang
terima.
a. Aspek umum yang
meliputi M1 s/d M5
b. Jumlah pasien
c. Identitas pasien dan
diagnosa medis.
d. Data (keluhan)
e. Masalah keperawatan
yang masih muncul
f. Intervensi keperawatan
yang sudah dan belum
dilaksanakan (secara
umum)
g. Intervensi kolaborasi dan
dependen
h. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang, dan program

13
lainnya)

Pelaksanaa Nurse Station : 20 menit Nurse Karu


n Timbang 1. Kedua kelompok dinas Station KATIM
Terima sudah siap (sift jaga) PP
2. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan buku
catatan
3. Kepala ruang membuka
acara timbang terima.
4. Penyampaian yang jelas,
singkat dan padat oleh
perawat jaga
5. Perawat jaga shift
selanjutnya dapat melakukan
klarifikasi dan melakukan
validasi terhadap hal - hal
yang telah di timbang
terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal -
hal yang kurang jelas.
Di bed Pasien :
6. Kepala ruang
menyampaikan salam dan
Katim menanyakan Disamping
kebutuhan dasar pasien tempat
7. Perawat jaga selanjutnya tidur klien
mengkaji secara penuh
terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan, dan
tindakan yang telah atau
belum dilaksanakan, serta
hal - hal lainnya selama
masa keperawatan
8. Hal-hal yang sifatnya khusus
dan memerlukan perincian
yang matang sebaiknya
dicatat secara khusus untuk
kemudian diserah terimakan
kepada perawat berikutnya.

Post 1. Diskusi 5 menit Nurse Karu


Timbang 2. Pelaporan untuk station KATIM
Terima timbang terima dituliskan PP

14
secara langsung pada format
timbang terima yang ditanda
tangani oleh PP yang jaga
saat itu dan PP yang jaga
berikutnya (diketahui oleh
Kepala ruang)
3. Ditutup oleh Karu

3.6 Evaluasi

3.6.1Evaluasi Struktur

Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara

lain : Catatan timbang terima, status pasien dan kelompok shift timbang terima. Kepala

ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift

yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam

dipimpin oleh perawat primer.

3.3.2 Evaluasi Proses

Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh

perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer malam

menyerahkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima

pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed pasien dan kembali lagi ke nurse

station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien , masalah keperawatan, intervensi

yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap

pasien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke pasien .

3.3.3 Evaluasi Hasil

Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat

dapat mengetahui perkembangan pasien, komunikasi antar perawat berjalan dengan

baik.

15
BAB 4

PENUTUP

4.1 Simpulan

Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima

suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan

kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift,

dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana

kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.

Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai

keadaan klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang

optimal.

Pelaksanaan timbang terima pada hari senin terhadap seluruh klien

kelolaan di ruang Diponegoro. Pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai

perencanaan dan semua personal dapat melaksanakan kegiatan sesuai peran

masing-masing.

4.2 Saran

Timbang terima yang benar harus bisa dilaksanakan di semua pelayanan

Rumah Sakit, tidak hanya di rawat inap, tetapi juga IRD dan Kamar Operasi yang

pelayanannya 24 jam dan ada alur timbang terima yang sudah baku.

16
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam,(2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Salemba Medika. Jakarta.

Nursalam,(2007). Manajemen Keperawatan . Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 2 . Jakarta : Salemba Medika

Nursalam,(2011). Manajemen Keperawatan . Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 3 . Jakarta : Salemba Medika

17
LAMPIRAN
SKENARIO ROLEPLAY

TIMBANG TERIMA

DI RUANG DIPONEGORO RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG

A. PRE TIMBANG TERIMA


Di Nurse station kepala ruang membuka timbang terima sekaligus mendata

perawat yang dinas malam dan dinas pagi


Karu : assalamu’alaikum..... pertama tama marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat

allah SWT karena rahmat serta karunia nya kita dapat berkumpul di ruang diponegoro

RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang pada hari senin 21 mei 2018 dalam keadaan

sehat walafiat untuk melakukan timbang terima. Solawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada nabi muhammad.


Pada hari ini akan dilakukan timbang terima yang kita rutin laksanakan pada setiap

pergantian sift. Baik kita akan melakukan timbang terima untuk selanjunya kepada

perawat pelaksana yang dinas malam dipersilahkan untuk menyampaikan dan

menjelaskan kondisi masing-masing pasien saat ini kepada perawat pelaksana yang

dinas pagi.
Perawat pelaksana yang berdinas malam menyampaikan data pasien sesuai

dengan keadaan yang ada dan sesuai dengan data yang dicatat dan perawat yang

dinas pagi mencatat yang disampaikan terkait data pasien


PP (Malam) : assalamu’alaikum....terima kasih untuk kesempatan yang diberikan

kepada kami untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini.


Jumlah pasien saat ini ada 6 orang dengan tingkat ketergantungan : minimal care 2

orang, partial care 2 orang dan total care 2 orang.


Identitas untuk pasien dengan tingkat ketergantungan total care yang pertama

yaitu : nama Tn. W dengan diagnosa medis laparatomi pasien memerlukan perawatan

18
penuh. Pasien juga mengeluh masih merasakan lemas dan pusing. masalah keperawatan

yang ditemukan adalah nyeri. Implementasi yang sudah temukan adalah pemberian obat

dengan cara injeksi. Intervensi yang belum dilakukan adalah melakukan tindakan

relaksasi distraksi.
Pasien dengan tingkat ketergantungan total care yang kedua adalah Ny. C

dengan diagnosa medis post fraktur humerus. Pasien masih mengeluh nyeri dibagian

lengan dan dari pihak perawat sudah memberikan obat untuk menghilangkan rasa

nyerinya. Tindakan yang belum dilakukan adalah melakukan relaksasi untuk sedikit

mengurangi rasa nyeri.


Selanjutnya adalah pasien dengan tingkat ketergantungan partial care. Yang

pertama adalah Tn. Ba dengan diagnosa medis post ileostomi keluhan pasien adalah

rasa lapar dan risih terhadap pakaian yang dikenakannya. Tindakan yang sudah

dilakukan adalah melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Yang belum dilakukan

adalah membantu pasien makan dan membantu pasien mengganti pakaian. Partial care

yang kedua denga TN. A dengan diagnosa medis persiapan operasi apendiktomi. Pasien

merasa cemas, dan nurse sudah melakukan relaksasi untuk mengurasi kecemasannya.

Perawat belum menjelaskan secara detail ke pasien dan keluarga terkait tindakan yang

akan dilakukan.
Selanjutnya adalah pasien dengan tingkat ketergantungan minimal care. Yang

pertama adalah Ny. Z dengan diagnosa medis post laparatomi hari ke 7 dan pasien

sedang dalam persiapan pulang. Pasien minimal care yang kedua adalah Tn. F dengan

diagnosa medis apendiktomi hari ke 3 sedang dalam persiapan pulang.


Karu : terimakasih untuk nurse yang dinas malam telah menyampaikan kondisi pasien

saat ini, mungkin ada yang perlu ditambah kan dari KATIM
Katim : untuk Nurse yang dinas pagi disiapkan apa yang perlu di catat mengenai

kondisi pasien saat nanti kita akan melakukan validasi terhadap pasien
B. PELAKSANAAN

19
Selanjutnya karu, katim, dan perawat pelaksana menuju keruang pasien.

Saat berada diruangan pasien, karu menyiapkan pasien dan bersama dengan

katim serta perawat pelaksana pagi untuk melakukan validasi


Karu : assalamu’alaikum.... selamat pagi Tn. W seperti biasa bapak kita disini akan

melakukan kegiatan timbang terima yang rutin dilakukan setiap pergantian sift yang

tujuannya untuk mengkomunikasikan keadaan pasien sekarang dan menyampaikan

informasi penting antar sift jaga. Perkenalkan perawat yang akan dinas pagi ada nurse

Samsudin sebagai katim, ada nurse Sony dan ners uma sebagai perawat pelaksana

mereka yang akan bertugas menggantikan nurse yang jaga malam .


Katim mempersilahkan masing-masing pp yang dinas pagi untuk melakukan

validasi langsung kepada pasien


Katim : kepada nurse ? silahkan untuk mengecek pasien ?
PP : Assalamu’alaikum bapak selamat pagi , perkenalkan nama saya adalah nurse ?,

saya adalah perawat yang berdinas pagi pada hari ini, benar dengan Tn. W ?
Pasien : ya benar nurse?
PP : baik bapak, apakah bapak masih merasa lemas dan pusing ?
Pasien : masih nurse
PP : ya bapak yang dirasakan sekarang merupakan efek dari proses penyembuhan.

Namun bapak jangan khawatir karena sudah ada terapi obat yang diberikan dokter. Baik

bapak tidak perlu sungkan bila butuh bantuan kami akan selalu siap memberi pelayan

yang terbaik dan apabila bapak membutuhkan sesuatu bapak bisa menghubungi saya d

ruang keperawatan atau dengan memencet tombol disebelah tempat tidur bapak. Terima

kasih.
Demikian katim dan perawat pelaksana melukan validasi ke pasien , selanjutnya

mereka masuk ke ruang nurse stasion untuk merencanakan tindakan selanjutnya.


Katim pagi : baik untuk tindakan selanjutnya adalah melakukan tanda-tanda vital ke

semua pasien dan untuk Tn. W berikan posisi senyaman mungkin dan bila perlu

konsutasikan dengan dokter. Lalu untuk Ny. C ajarkan untuk teknik relaksasi. Untuk Tn.

Ba bantu pasien makan dan bantu pasien mengganti pakaian. Untuk Tn. A lakukan KIE

20
sehubungan dengan tindakan yang akan dilakukan supaya menurunkan tingkat

kecemasannya. Dan untuk pasien Tn. F dan Ny. Z persiapkan discharg planing.
C. POST
Tindakan timbang terima sudah selesai dan selanjutnya kepala ruang menutup

kegiatan timbang terima


Karu : Baik terima kasih atas kerja samanya, kita tadi sudah melakukan kegiatan

timbang terima saya harap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas bisa

jelas dan terstruktur. Demikian proses timbang terima ini semoga apa yang telah kita

lakukan memberi banyak keuntungan bagi kita semua dan diberikan kelacaran dalam

melaksanakan tugas masing-masing. Demikian saya akhiri wassalamu’alaikum....

STIKES PATRIA HUSADA BLITAR

Standar Operating Procedure (SOP)


Timbang Terima
Pengertian Timbang terima sering disebut operan (over hand) adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan klien (data fokus).
Tujuan Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan beberapa informasi
yang penting.
Petugas Perawat
Persiapan 1. Persiapan alat
Alat a. Alat tulis
b. Buku catatan operan
c. Rekam medik pasien
2. Persiapan perawat
a. Kelompok dalam keadaan siap.
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
3. Persiapan pasien
Pasien dalam kondisi stabil atau butuh pemantauan.
Persiapan 1. Pasien dalam kondisi stabil.
pasien 2. Pasien dalam tahap maintenance.
3. Pasien dalam kondisi yang membutuhkan pemantauan (observasi).
Prosedur c. Persiapan
1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.

21
d. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat
primer yang mengganti jaga pada shift berikutnya :
10) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift.
1) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang
terima dengan mengkRatih secara komprehensif yang berkaitan tentang
masalah keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum
dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
2) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat
jaga berikutnya.
3) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
4) Identitas klien dan diagnosa medis.
5) Masalah keperawatan yang masih ada.
6) Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
7) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
8) Intervensi kolaboratif dan dependensi.
9) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya.
10) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi
tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
11) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.
12) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5
menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang
lengkap dan rinci.
13) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan
melakukan validasi data.
14) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada
buku laporan ruangan oleh perawat primer.
Sumber DAFTAR PUSTAKA:
rujukan Nursalam, (2016). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional.Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

22
23
FORMAT TIMBANG TERIMA PENDERITA
Nama pasien : Kamar :
Umur : Dx. Medis :
Tanggal :
Asuhan Keperawatan Timbang Terima
Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan
Data Fokus S: S: S:
(Subjektif dan Objektif)
O: O: O:

A: A: A:

P: P: P:

Intervensi yang dilakukan


Intervensi yang belum
dilakukan
Hal-hal yang perlu
diperhatikan (Lab, obat, advis
medis)
Tanda tangan PP PP Pagi: Pp Sore : PP malam:
PP Sore: PP Malam : Pp pagi :

Karu : Karu :

24
FORMAT TIMBANG TERIMA SBAR
(SITUATION, BACKGROUND, ASSESSMENT, RECOMENDATION)

SITUATION Nama pasien :


Umur :
No RM :
Diagnosis Medis :
Diagnosis Keperawatan :
Lama hari rawat :
Klasifikasi Pasien : Total Care Parsial Care Minimal Care
Keluhan Utama :
BACKGROUND Riwayat penyakit sekarang :
Riwayat alergi : Tidak Ya Obat: Makanan:
Riwayat penyakit menular :
Laboratorium :
Foto torax / USG :
EKG :
ASSESSMENT Tanda-tanda vital.GCS,Skala Nyeri,Skala Pasien Jatuh
BI (Sistem PERNAPASAN)
Keluhan : Sesak Batuk Nyeri saat napas Tidak ada
Irama Napas : Teratur Tidak Teratur
Suara Napas : Vesikuler Ronchi D/S Wheezing D/S Rales D/S
Oksigen : ………L/menit Masker Nasal
B2 (SISTEM KARDIOVASKULAR)
Keluhan nyeri dada : Ya Tidak
Irama Jantung : Teratur Tidak teratur
CRT : <2 detik >2 detik
Konjungtiva Pucat : Ya Tidak
B3 (SISTEM PERSARAFAN)
Kesadaran : Composmetis Apatis Somnolen
: Sopor Koma
GCS E:....... V:.......
M:.......
Keluhan Pusing : Ya Tidak
Pupil : Isokor Anisokor, Diameter:…....
…mm/…....…mm
Nyeri : Tidak Ya, Skala nyeri: …....…,
Lokasi…....…
B4 (SISTEM PERKEMIHAN)
Keluhan : Kencing menetes Inkontinensia
Retensi Urine
Anuria Gross hematuria Disuria
Poliuri Oliguri
Kandung Kemih : Membesar Tidak
Nyeri tekan : Ya Tidak
Alat bantu : Kateter Foley Kateter kondom
Intake Cairan : Oral :…......…cc/jam Parenteral :…......…cc/jam
Produksi urine : ......................ml/jam Warna : ......................
Bau : ......................
B5 (SISTEM PENCERNAAN)
TB :...........cm, BB :...........kg, LILA :...........cm, Lingkar abdomen :...........cm
Mukosa Mulut : Lembap Kering Merah Stomatitis
Tenggorokan : Sulit menelan Nyeri menelan
Abdomen : Supel Tegang Nyeri tekan, Lokasi …………..

25
Luka operasi Jejas, Lokasi : ………………
Mual : Ya Tidak
Muntah : Ya Tidak
Bising Usus : ...........x/menit
Terpasang NGT : Ya Tidak
Diet : Padat Lunak Cair
Frekuensi :……..x/hari, Jumlah :…………. Jenis :………
BAB :……..x/hari, Konsistensi: Padat Lunak
Cair Lendir/darah
Konstipasi : Ya Tidak
RECOMMENDATION

NIC sif : NIC sif selanjutnya


Karu :

Keterangan :
NIC : Nurse in Charge

FORMAT SUPERVISI TIMBANG TERIMA

26
KETERANGAN
No Aspek yang Dinilai
Dilakukan Tidak Dilakukan
1
Kedua kelompok dinas sudah siap
1.
2 Shift yang mau menyerahkan/ mengoperkan
2. mempersiapkan hal – hal yang akan disampaikan
Ketua tim/ kepala jaga yang mau menyerahkan/
mengoperkan menyampaikan :
a. Kondisi/ keadaan umum klien
3
b. Tindak lanjut untuk dinas yang
3.
menerima operan
c. Rencana kerja untuk dinas yang
menerima operan
4 Penyampaian nomor 3 dilakukan dengan jelas,
4. singkat, akurat dan tidak terburu – buru
5 Ketua tim dan semua anggota tim bersama –
5. sama langsung melihat keadaan klien
Tim yang mengoperkan tugas memberi
6
kesempatan kepada tim yang akan menjalankan
6.
tugas untuk bertanya
Tim yang mengoperkan tugas menyerahkan
7 semua berkas catatan perawatan kepada tim yang
7. akan menjalankan tugas untuk menerima operan
alat
8 Karu mempersilahkan perawat yang dinas
8. malam untuk meninggalkan ruangan.
9
Dilanjutkan ke pre-conference.
9.
Total Nilai &
Prosentase

Sumber: Nursalam (2015), wawancara dan observasi pada perawat.


Keterangan:
 : Dilakukan
: Tidak Dilakukan

27

Anda mungkin juga menyukai