Anda di halaman 1dari 71

MANAJEMEN BENCANA

CHRISTINA, S. Kep., Ns., M.Kep


2
INDONESIA RAWAN BENCANA

 Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di


daerah rawan bencana alam, non-alam, dan sosial, karena
faktor geografi, geologi (lempeng tektonik) dan demografi.
 Intensitas bencana semakin meningkat dan kompleks,
harus ditangani secara multi-sektor secara bersama,
terpadu, dan terkoordinasi.
 Semakin kompleksnya bencana dan kedaruratan, perlu
menekankan upaya penanggulangan bencana secara
sistematik (disaster management system).
4
DISASTER MANAGEMENT
Di Negeri Rawan Bencana
 Indonesia di tengah ancaman bencana alam:
1. Gempa bumi
2. Gunung meletus
3. Banjir
4. Tanah longsor
5. Tsunami, dll
 Indonesia di tengah bencana sosial:
1. Konflik
2. KKN
3. Kelaparan, dll
DEFINISI BENCANA
 BAHAYA (HAZARD):
Kejadian atau peristiwa yang mempunyai potensi
dapat menimbulkan kerusakan, kehilangan jiwa
manusia, dan kerusakan lingkungan (BAKORNAS PBP)
 BENCANA:
Peristiwa yang disebabkan oleh alam atau ulah
manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau
perlahan-lahan, yang menyebabkan hilangnya jiwa
manusia, kerusakan harta benda dan lingkungan,
serta melampaui kemampuan dan sumberdaya
manusia untuk menanggulanginya(BAKORNAS PBP)
Terjadinya Bencana
Pemicu

Ancaman
Bahaya

RISIKO
BENCANA
BENCANA

Kerentanan
Risiko

?
BENCANA
 Fungsi normal di masyarakat akan rusak
 Disaster akan mempengaruhi
mekanisme koping seluruh komunitas
 Tidak dapat kembali ke fungsi normal
tanpa bantuan dari luar
 Overload di bagian departemen
emergency sehingga tidak dapat
memberikan pelayanan yang optimal
tanpa bantuan dari luar
9
JENIS BENCANA
(UU No. 24 TAHUN 2007)

 BENCANA ALAM: Diakibatkan oleh peristiwa atau


serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara
lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
 BENCANA NON-ALAM: Diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non-alam, antara lain berupa gagal
teknologi, wabah penyakit.
 BENCANA SOSIAL: Diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang
meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas
masyarakat, dan teror.
PENGELOMPOKAN
JENIS BENCANA

 Geologi
Geologi  Teknologi
Teknologi
Gempabumi, •• Kecelakaan
Kecelakaan transportasi,
Gempabumi, tsunami,
tsunami, transportasi,
longsor •• kegagalan
kegagalan industri
longsor // gerakan
gerakan tanah,
tanah, industri
letusan
 Lingkungan
Lingkungan
letusan gunung
gunung api
api •• Kebakaran,
 Hidro-meteorologi
Hidro-meteorologi Kebakaran, kebakaran
kebakaran
hutan,
hutan, pencemaran,
pencemaran,
Banjir,
Banjir, topan,
topan, banjir
banjir abrasi
abrasi
bandang,
bandang, kekeringan,
kekeringan,  Sosial
Sosial
 Biologi
Biologi •• Konflik,
Konflik, terorisme
terorisme
penyakit
penyakit tanaman,
tanaman, hewan
hewan
BAHAYA GEOLOGI
WILAYAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI
Dampak Bencana Gempabumi

Gempa Palu
SEBARAN GUNUNGAPI DI INDONESI
Kawah Merapi terbentuk karena Letusan
BUNKER PENGAMAN UMBUL
1930
WADON DI K. KUNING 1994
(letusan terbesar pada abad XX, korban
1369 org)
Toba Tambora

17
Krakatau, 1883

18
TANAH LONGSOR
TSUNAMI

1945/12/4000
1819/ ? / ?
1762/1.8/ ?
1524/ ? / ?
1868/4/ ?
1941/ ? /5000
1881/1.2/ ?

2004/35/300,000
1907/2.8/400 1967/2/0
2 x1861/ ? / 2605
1797/ ? /300
1931/32/ ?
1883/35/36,500
2006/4/637 1994/13/238
1977/6/180

Year/Run-up (m)/Deaths
(18 major events since 1524)
HIDRO-METEOROLOGI
PETA PERKIRAAN DAERAH RAWAN BANJIR
BANJIR
BANJIR BANDANG

Banjir Bandang Garut


(20/9/2016)
KEKERINGAN

Perbaikan saluran (di Cirebon) Kekeringan di Jawa 2003


TOPAN

Awan Badai Tropical Cyclone


BIOLOGI
BIOLOGI
penyakit tanaman,
hewan, SARS, Flu
Burung dll.

Kandang kurang Bersih ?

Korban Flu Burung


BAHAYA TEKNOLOGI
Bahaya Teknologi

Kecelakaan Pesawat

Semburan lumpur Sidoarjo

Akibat Radiasi Nuklir / Radioaktif


Tragedi Chernobyl, 1986

32
LINGKUNGAN
KEBAKARAN HUTAN

Memadamkan kebakaran hutan

Peta Rawan Kebakaran Hutan


SOSIAL
TEROR

Tragedi Bom Bali


KONFLIK

Konflik Sosial di Pontianak



MANAJEMEN BENCANA
Proses lintas sektoral yang terintegrasi
dan berkelanjutan dalam rangka
mencegah dan mengurangi RESIKO
akibat bencana meliputi mitigasi,
kewaspadaan, tanggapan terhadap
bencana, serta upaya pemulihannya

Bencana Alam
Resiko= ----------------------------
Kesiapsiagaan Masy.
EMPAT FAKTOR UTAMA YANG DAPAT
MENIMBULKAN TERJADINYA BENCANA

1. Kurangnya pemahaman terhadap


karakteristik bahaya (hazard)
2. Sikap atau perilaku yang
mengakibatkan penurunan kualitas
sumber daya alam (vulnerability)
3. Kurangnya informasi atau peringatan
dini (early warning) yang menyebabkan
ketidaksiapan
4. Ketidakmampuan atau
ketidakberdayaan dalam menghadapi
ancaman bahaya
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERBURUK
BENCANA

1. Kemiskinan
2. Pertumbuhan Penduduk
3. Kerusakan Lingkungan
4. Kurangnya Kesadaran Akan
Informasi
MANAJEMEN
PENANGGULANGAN BENCANA
DI INDONESIA
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA
PENCEGAHAN
DAN MITIGASI MANAJEMEN MANAJEMEN
KEDARURATAN PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA


Kegiatan-kegiatan Manajemen
Bencana
A. Pencegahan (prevention)
B. Mitigasi (mitigation)
C. Kesiapan (preparedness)
D. Peringatan Dini (early warning)
E. Tanggap Darurat (response)
F. Bantuan Darurat (relief)
G. Pemulihan (recovery)
H. Rehablitasi (rehabilitation)
I. Rekonstruksi (reconstruction)
Pencegahan (prevention)
 Upaya yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya bencana (jika
mungkin dengan meniadakan
bahaya).
Misalnya :
 Melarang pembakaran hutan
dalam perladangan
 Melarang penambangan batu di
daerah yang curam.
Kesiapsiagaan

Serangkaian kegiatan yang dilakukan


untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah
yang tepat guna dan berdaya guna (UU
24/2007)

Misalnya: Penyiapan sarana komunikasi,


pos komando, penyiapan lokasi evakuasi,
Rencana Kontinjensi, dan sosialisasi
peraturan / pedoman penanggulangan 46
Peringatan Dini
Serangkaian kegiatan pemberian peringatan
sesegera mungkin kepada masyarakat tentang
kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang (UU
24/2007).
Upaya untuk memberikan tanda peringatan
bahwa bencana kemungkinan akan segera terjadi

Pemberian peringatan dini harus :


• Menjangkau masyarakat (accesible)
• Segera (immediate)
• Tegas tidak membingungkan (coherent)
• Bersifat resmi (official)
47
Mitigasi Bencana
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana
(UU 24/2007)

Bentuk mitigasi :
 Mitigasi struktural (membuat chekdam, bendungan,
tanggul sungai, rumah tahan gempa, dll.)
 Mitigasi non-struktural (peraturan perundang-
undangan, pelatihan, dll.)

48
Tanggap Darurat (response)
Upaya yang dilakukan segera pada
saat kejadian bencana, untuk
menanggulangi dampak yang
ditimbulkan, terutama berupa
penyelamatan korban dan harta
benda, evakuasi dan pengungsian.
Bantuan Darurat (relief)
 Merupakan upaya untuk
memberikan bantuan
berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan
dasar berupa :
- pangan,
- sandang
- tempat tinggal
sementara
- kesehatan, sanitasi
dan air bersih
Pemulihan (recovery)
 Proses pemulihan darurat kondisi
masyarakat yang terkena bencana,
dengan memfungsikan kembali
prasarana dan sarana pada keadaan
semula.
 Upaya yang dilakukan adalah
memperbaiki prasarana dan
pelayanan dasar (jalan, listrik, air
bersih, pasar puskesmas, dll).
Rehabilitasi (rehabilitation)

 Upaya langkah yang diambil setelah


kejadian bencana untuk membantu
masyarakat memperbaiki rumahnya,
fasilitas umum dan fasilitas sosial
penting, dan menghidupkan kembali
roda perekonomian.
Rekonstruksi
(reconstruction)
 Program jangka menengah dan jangka
panjang guna perbaikan fisik, sosial
dan ekonomi untuk mengembalikan
kehidupan masyarakat pada kondisi
yang sama atau lebih baik dari
sebelumnya.
KEBIJAKAN
 Penanggulangan bencana adalah
tanggungjawab pemerintah (pusat,
propinsi, kabupaten/ kota) dengan
peran aktif swasta dan masyarakat.
 Tanggungjawab penanganan paling
depan adalah Pemerintah
Kabupaten/Kota (Satlak PB).
 Bila meliputi lebih dari satu Kabupaten/
Kota menjadi tanggungjawab
Pemerintah Propinsi (Satkorlak PB)
KEBIJAKAN
 Pemerintah Pusat melalui BAKORNAS
PB mendukung, memfasilitasi,
mengkoordinasi, memberikan bantuan
sumber daya yang diperlukan daerah.
 Peran serta masyarakat dan swasta
dilakukan secara terorganisir sebagai
aset yang dapat digunakan sehingga
dapat berperan dalam pendistribusian
dan pengkajian kebutuhan bantuan
kemanusiaan.
PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA

-- Koordinasi
Koordinasi
-- Koordinasi
Koordinasi -- Komando
Komando
-- Pelaksana Tidak ada Bencana -- Pelaksana
Pelaksana - Perencanaan PB
Pelaksana
- Pengurangan risiko
- Pencegahan
- Pemaduan ke dlm Pembangunan
- Pensyaratan analisis risiko bencana
- Perencanaan tata ruang

Pada
PadaSaat
SaatDarurat
Darurat
Kesiapsiagaan - - Kajian kilat
Kajian kilat
- Mitigasi - - Penetapan Pemulihan
Penetapankeadaan
keadaanbencana
bencana Pemulihan
- Kesiapan - - Pemenuhan - -Rehabilitasi
Pemenuhan kebutuhandasar
kebutuhan dasar Rehabilitasi
- Peringatan Dini - - Perlindungan kelompok rentan - - Rekonstruksi
Rekonstruksi
Perlindungan kelompok rentan
- - Pemulihan
Pemulihansarana
saranakunci
kunci
- - dll.
dll.
KESIAPSIAGAAN
 Membuat rencana kontijensi untuk
Propinsi dan kabupaten/ Kota
 Mendirikan, membangun instalasi
posko
 Memantapkan Protap
 Menyiapkan Sistim Peringatan Dini
 Pelatihan, Gladi Posko, Gladi Lapang
RENCANA KONTIJENSI
Definisi
Suatu proses perencanaan kedepan dalam kondisi yg tidak
pasti dimana skenario dan tujuan disepakati bersama,
tindakan teknis dan manajerial ditentukan, sistem tanggap
potensial dan mobilisasi sumber daya ditempatkan secara
teratur untuk mencegah atau lebih tanggap darurat

KEGIATAN
 Identifikasi Jenis Ancaman
 Penilaian Resiko/ Penentuan Kejadian
 Pengembangan Skenario
 Kebijakan dan Strategi
 Pengembangan Sektor
 Pemantauan dan Tindak Lanjut
PENANGANAN DARURAT
 Aktifkan posko
 SAR
 Penyediaan kebutuhan dasar (sandang,
pangan, tempat penampungan
sementara, layanan kesehatan, air
bersih dan sanitasi)
 Medical centre
 Pelaporan
KELEMBAGAAN
PRESIDEN RI

KEPALA BNPB

UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANA

KANTOR BNPB
PEJABAT PEMERINTAH
terdiri atas personil yang
profesional dan ahli di bidangnya

MASYARAKAT PROFESIONAL
KEPALA BPBD PROV.

KEPALA
BPBD KAB./KOTA
Keterangan:
- BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana
- BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah
STRUKTUR ORGANISASI PBP
BAKORNAS PBP DI PUSAT

SEKRETARI
AT
SATKORLAK PBP PROPINSI

SEKRETARI
AT
SATLAK PBP KAB./KOTA

SEKRETARI
AT
UNIT OPS. PBP KECAMATAN
SEKRETARI
AT
PBP DESA DESA

KELOMPOK/TIM
SATKORLAK PBP
TUGAS :
Mengkoordinasikan upaya PB dan PP diwilayahnya meliputi kegiatan
pencegahan, penyelamatan, rehabilitasi dan rekonstruksi.
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekretaris
Pelaksana Harian
Sekretaris
Pelaksana Harian

UNSUR UNSUR KANTOR PMI UNSUR UNSUR TOKOH UNSUR


DINAS/ TNI/POLRI SAR ORGANISASI DUNIA MASY MASY
KANTOR DAERAH PROFESI USAHA DAN LAINNYA
TERKAIT PAKAR /LSM
Anggota
SATLAK PBP
TUGAS :
Melaksanakan kegiatan PB dan PP yang terjadi di daerahnya.

Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekretaris
Pelaksana Harian
Sekretaris
Pelaksana Harian

UNSUR UNSUR KANTOR PMI UNSUR UNSUR TOKOH UNSUR


DINAS/ TNI/POLRI SAR ORGANISASI DUNIA MASY MASY
KANTOR DAERAH PROFESI USAHA DAN LAINNYA
TERKAIT PAKAR /LSM
Anggota
UNIT OPERASI PBP
Camat mengkoordinasikan kegiatan PBP, diwilayahnya

Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekretaris
Pelaksana Harian

UNSUR UNSUR PMI TOKOH UNSUR


DINAS/ TNI/POLRI MASY MASY
KANTOR DAN LAINNYA/
TERKAIT PAKAR LSM
Anggota
MEKANISME PELAKSANAAN PBP
PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA
BENCANA
D Buat Peta Rawan SAR Inventarisir
E Bencana Memberi pertolongan jumlah korban
S Buat data potensi pertama Tempatkan korban
A Hansip/ Linmas Ungsikan korban ke penampungan
Siapkan data Siap dapur umum sementara yang
paramedis/ Fasilitasi aman
Siap tampung
P3K sementara Rujuk korban ke
Siapkan potensi Puskes/ RS
Amankan lokasi
Hansip/ Linmas utk PB Rehab/ Rekon
Terima, salurkan
Koord masyarakat ringan
bantuan
dalam penyiapan alat/ Laporan ke Camat
Laporkan ke Camat
fasilitas PB
Laks suluh gladi/latih
PB
Tetapkan lokasi
pengungsian
Tingkat was melalui
upaya peringatan dini
MEKANISME PELAKSANAAN PBP

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA


BENCANA
K Buat peta rawan SAR Inventarisir
E bencana Siap dapur umum jumlah korban
C Info daerah rawan Siap tempat Rehab/rekons
A bencana penampungan ringan fasum
M Info daerah evakuasi Ungsikan korban Penempatan
A Info Potensi Hansip/ Amankan daerah kembali korban
T Linmas Terima/salurkan Terima/salurkan
A Adakan bimbingan/ bantuan bantuan
N suluh kpd Hansip/ Laporkan ke Bupati/ Laporkan ke
Linmas dan Walikota Bupati/ Walikota
masyarakat
Berikan peringatan
dini
MEKANISME PELAKSANAAN PBP

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA


BENCANA
K Buat peta rawan Kirim TRC Laporkan jumlah
A bencana Rapat koordinasi/ korban, jumlah
B Info daerah rawan konsolidasi kerugian,
U bencana Siapkan Satgas PB kebutuhan
P Tetapkan daerah rehabilitasi,
Kirim Satgas PB bila
A alternativ rencana
diperlukan
pengungsian penempatan
T Berikan bantuan kembali kepada
E Susun program PB sar/pras (tempat Gubernur
N (Pelatihan, penampungan,
pendidikan, gladi dan Berikan bantuan
pelayanan
protap) dan laksanakan
kesehatan, pakaiaqn
K rehab/rekons
Tetapkan anggaran PB dan bahan
O dalam APBD makanan) Dorong
T terciptanya situasi
Laporkan ke
A dan kondisi bagi
Gubernur
kelancaran
pemerintahan dan
pembangunan
MEKANISME PELAKSANAAN PBP

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA


BENCANA
P Buat peta rawan Kirim TRC Laporkan jumlah
R bencana Rapat koordinasi/ korban, jumlah
O Info daerah rawan konsolidasi kerugian,
P bencana Siapkan Satgas PB kebutuhan
Tetapkan daerah rehabilitasi,
I Kirim Satgas PB bila
alternativ rencana
N diperlukan
pengungsian penempatan
S Berikan bantuan kembali kepada
Susun program PB sar/pras (tempat
I Mendagri dan
(Pelatihan, penampungan, BAKORNAS PB
pendidikan, gladi dan pelayanan
protap) Berikan bantuan
kesehatan, pakaiaqn
dan laksanakan
Tetapkan anggaran PB dan bahan
rehab/rekons
dalam APBD makanan)
Dorong
Berikan suluh/
terciptanya situasi
motivasi pada
dan kondisi bagi
korban
kelancaran
Laporkan ke pemerintahan dan
Mendagri dan pembangunan
BAKORNAS PB
Material hanyutan dapat
melukai hingga membunuh manusia

Dampak Gempabumi & Tsunami


What should we do together ?

? ? SEKTOR
BNPB/BP LAIN / LSM
BD
Material hanyutan dapat
Terima Kasih
melukai hingga membunuh manusia

Anda mungkin juga menyukai