Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini, yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Generasi Muda”.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pemahaman dengan generasi muda. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang konsep tersebut . Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I Pendahuluan 4
a. Latar Belakang
b. Tujuan Makalah
BAB II Pembahasan 5
Daftar Pustaka 15
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pemuda adalah harapan bangsa itulah kalimat yang tepat untuk seorang pemuda, diingat
betapa Pentingnya peranan pemuda dalam mencapai kemajuan baik dibidang politik,
pembangunan dan agama. Dalam tulisan yang singkat ini kami akan membahas tentang remaja,
pemuda dan permasalahannya serta peran pemuda diera modernisasi sekarang ini. Telah kita
ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang dikaitkan dengan
masalah nilai. Hal ini merupakan pengertian ideologis dan kultural dari pada pengertian ilmiah
dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial kedudukannya yang strategis
sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya
maka ibarat satu mata rantai yang terurai panjanng, posisi pemuda dalam masyarakat menempati
mata rantai yang paling sentral karena berfungsi sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan
berkemampuan untuk mengisi dan membina kemerdekaan. Pemuda sebagai harapan bangsa
dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Pengertian generasi muda erat hubungannya dengan arti generasi muda sebagai generasi
penerus. Yang dimaksud Generasi Muda secara pasti tidak terdapat satu definisi yang dianggap
paling tepat akan tetapi banyak pandangan yang mengartikannya tergantung dari sudut mana
masyarakat melihatnya. Namun dalam rangka untuk pelaksanaan suatu program pembinaan
bahwa "Generasi Muda" ialah bagian suatu generasi yang berusia 0 – 30 tahun. Untuk lebih
dapat mengidentifikasi pengertian, ciri dan aspek yang terkandung dalam dalam Generasi Muda
yaitu:
1. Dilihat dari segi biologis, ada istilah bayi, anak, remaja, pemuda dan dewasa. Anak 1- 12
tahun, remaja 12 - 15 tahun, pemuda 15- 30 tahun, dewasa 30 tahun ke atas.
2. Dilihat dari segi budaya atau fungsional dikenal istilah anak, remaja dan dewasa. Anak 0-12
tahun, remaja 13-18 tahun, dewasa 18-21 tahun ke atas. usia 18 tahun sudah dianggap dewasa,
usia ini dalam menuntut hak seperti hak pilih, ada yang mengambil 21 tahun sebagai permulaan
dewasa. Dilihat dari segi psikologis dan budaya, maka pematangan pribadi ditentukan pada usia
21 tahun. Usia 18 tahun sudah dianggap dewasa, usia ini dalam menuntut hak seperti hak pilih,
ada yang mengambil 21 tahun sebagai permulaan dewasa. Dilihat dari segi psikologis dan
budaya, maka pematangan pribadi ditentukan pada usia 21 tahun.
3. Jika dilihat dari angkatan kerja ditemukan istilah tenaga muda disamping tenaga tua. Tenaga
muda adalah calon-calon yang dapat diterima sebagai tenaga kerja yang diambil antara 18
sampai 22 tahun.
4. Untuk kepentingan perencanaan modern digunakan istilah sumber-sumber daya manusia muda
(Young human resources) sebagai salah satu dari 3 sumber-sumber pembangunan yaitu: sumber-
sumber alam (natural resources), sumber-sumber dana (financial resources), sumber-sumber
daya manusia (human resources).
Sumber-sumber daya generasi muda adalah mereka yang berumur dari umur 0 sampai 18
tahun. Hal itu dapat dilihat dari sudut pandang ideologis, maka idealnya generasi muda adalah
calon pengganti generasi terdahulu dalam hal ini berumur antara 18 - 30 tahun, dan kadang-
kadang sampai umur 40 tahun. Dilihat dari sudut ideologis, maka generasi muda adalah calon
pengganti generasi terdahulu dalam hal ini berumur antara 18 sampai 30 tahun, dan kadang-
kadang sampai umur 40 tahun.
Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda
berada, diperoleh kategori:
a. Siswa usia antara 6 – 18 tahun, yang masih ada dibangku sekolah,
b. Mahasiswa di Universitas atau perguruan tinggi, yang berusia antara 18-21 tahun.
c. Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yang berusia antarea 15-30
tahun.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda dalam usaha ini mencakup semua aspek
yang disebutkan diatas, maka generasi muda dalam hal ini adalah manusia yang berumur antara
0 sampai 30 tahun. Sedang yang dimaksud dengan pemuda adalah manusia yang berumur antara
15-30 tahun. Masa transisi dewasa dikenal kemudian dengan generasi peralihan (transisi) yakni
mereka yang berumur 30-40 tahun.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
c. tahap treatment
peningkatan kapasitas pranata sosial berada dalam kerangka pemberdayaan yaitu lebih
menguatkan keberadaan dan peranan-peranan pranata sosial secara terkoordinasi dan terintegrasi
ke dalam suatu wadah koordinasi. Pemberdayaan memungkinkan proses dilakukan secara
partisipasif dan berkemabangnya sinergi antara pemuda dengan berbagai pranata dalam
masyarakat. Pranata sosial yang ada dalam masyarakat dapat melakukan fungsinya sebagai
institusi sosial yang patut dijunjung tinggi oleh semua pihak (masyarakat dan generasi muda). Di
samping itu pranta ini berfungsi sebagai pengayom yang akan memberi pemahaman bagi
masyarakat dan generasi muda agar terhindar dari budaya-budaya yang tidak bernilai dan bahkan
merusak generasi muda
1. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan :
2. Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan
menjadi :
Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah
sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan
perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat
dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan
kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana
selanjutnya.
Jalur keluarga, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan adalah orang tua serta
anggota keluarga terdekat
Jalur generasi muda, organisasi-organisasi pemuda yang ada seperti OSIS, Senat,
Pramuka, Karang taruna
Jalur sekolah/ pra sekolah : organisasi orang tua murid, enataan mutu pendidik dan
sarananya.
Jalur masyarakat : jalur masyarakat yang melembaga (lembaga peribadatan, organisasi
sosial). Jalur masyarakat yang tidak melembaga 9pergaulan sehari-hari, tenpat rekreasi)
Pelaksanaan organisasi pembinaan dan pengembangan generasi muda melalui satuan pengendali
pembinaan generasi muda yang dipimpin oleh mentri urusan pemuda.
BAB III
PENUTUP
III.I Kesimpulan
Pemuda merupakan harapan bangsa, pemuda penentu kehidupan masa depan suatu bangsa,
semakin baik kualitas generasi muda secara otomatis akan menjadi semakin baik suatu bangsa
atau negara. Masalah pokok yang sangat menonjol dewasa ini, adalah kaburnya nilai-nilai di
mata generasi muda. Mereka dihadapkan kepada berbagai kontradiksi dan aneka ragam
pengalaman moral, yang menjadikan mereka bingung untuk memilih mana yang baik untuk diri
mereka. Hal ini nampak jelas pada mereka yang sedang berada pada usia remaja, terutama pada
mereka yang hidup di kota-kota besar Indonesia, yang mencoba mengembangkan diri ke arah
kehidupan yang disangka maju dan modern, dimana berkecamuk aneka ragam kebudayaan asing
yang masuk seolah-olah tanpa saringan (filter).
Sikap orang dewasa yang megejar kemajuan lahiriah tanpa mengindahkan nilai-nilai moral
yang bersumber dari agama yang dianutnya, menyebabkan generasi muda kebingungan dalam
bergaul, karena apa yang dipelajarinya di sekolah bertentangan dengan apa yang dialaminya
dalam masyarakat, bahkan mungkin bertolak-belakangan dengan apa yang dilakukan oleh kedua
orang tuanya sendiri di rumah.
III.2 Saran
Seandainya kita segera dapat menyadari bahaya yang terjadi itu dan dapat mengambil
langkah-langkah positif kearah pembinaan kehidupan moral dan agama secara sungguh-sungguh,
mudah-mudahan akan dapatlah terselamatkan Generasi Muda kita dari kehancuran dan tujuan
pembangunan kita dapat tercapai. Diharapkan generasi muda dapat menjaga moral untuk
kemajuan bangsa, Dengan mengambil langkah-langkah positif ke arah pembinaan kehidupan
moral dan ajaran secara sungguh-sungguh, mudah-mudahan dapat terselamatkan generasi muda
kita dari kehancuran dan cita-cita kita dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogmerko.blogspot.com/2013/03/makalah-tentang-pembinaan-moral-dan.html
http://zzzfadhlan.wordpress.com/2013/10/16/tugas-2-ilmu-sosial-dasar-definisi-peranan-
pembinaan-serta-masalah-pada-generasi-muda/
http://ahsanmaqan.blogspot.com/2012/12/generasi-muda.html
http://adesetiyananda.blogspot.com/2011/11/ujian-sosiologi-terapan_27.html