Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Seririt


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI/MIA,IIS,Babud/Ganjil/2018/2019
Materi Pokok : Jaringan Hewan
Alokasi Waktu : 10 JP

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati mengamalkan perilaku jujur, displin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menganalisis keterkaitan antara 3.3.1 Menyebutkan empat penyusun
struktur sel pada jaringan jaringan hewan
3.3.2 Menunjukkan empat macam
hewan dengan fungsi organ
jaringan berdasarkan lokasinya
pada hewan.
3.3.3 Menyebutkan fungsi masing-
masing jaringan hewan
3.3.4 Menjelaskan jaringan epitel
pada jaringan hewan
3.3.5 Membandingkan antara
kelenjar endokrin dengan
kelenjar eksokrin
3.3.6 Menjelaskan fungsi masing-
masing jaringan berdasarkan
struktur, bentuk, dan fungsinya
3.3.7 Menjelaskan jaringan ikat
pada hewan vertebrata
3.3.8 Membandingkan jaringan otot
dengan jaringan saraf pada
hewan
3.3.9 Menggambarkan macam-
macam jaringan saraf yang
sesuai dengan susunannya
3.3.10 Menggambarkan jaringan
saraf pada hewan vertebrata
4.3 Menyajikan data hasil 4.3.1 Menyajikan data tentang
pengamatan struktur jaringan struktur jaringan dan organ
dan organ pada hewan pada hewan berdasarkan
hasil pengamatan
4.3.2 Membuat laporan tertulis
tentang struktur jaringan dan
organ pada hewan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran pembelajaran Discovery Learning
dengan tahapan Mengamati (stimulus), menanya (problem stetement),
mengumpulkan data, mengasosiasi (pengolahan data), dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat menjelaskan keterkaitan antara
struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan dan
menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada hewan
dalam bentuk laporan tertulis, serta dapat menunjukkan sikap mensyukuri,
jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
 Jaringan Hewan
Jaringan merupakan sekumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Dalam tubuh hewan tingkat tinggi terdapat bermacam-
macam jaringan. Namun, bermacam-macam jaringan tersebut dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, yaitu jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Selain itu, ada juga jaringan
embrional yang hanya terdapat pada fase pembentukkan embrio. Jaringan-
jaringan tersebut terbentuk dari kumpulan-sel melalui proses yang
dinamankan histogenesis.
A. Jaringan Epitel

Gambar 01. Jaringan Epitel


Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutupi
permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh, atau permukaan saluran
tubuh hewan. Epitel memiliki fungsi sebagai pelindung, alat ekskresi,
alat penerima impuls, penyaring atau filtrasi, alat absorpsi, dan alat
respirasi. Jaringan epitel tidak mengandung pembuluh darah, tetapi
mengandung ujung saraf dan memiliki kemampuan regenerasi yang
tinggi.
Berdasarkan struktur dan lapisan sel yang menyusun jaringan
epitel, maka jaringan epitel dibagi menjadi lima bagian. Setelah itu,
beberapa epitel dibagi lagi menjadi masing-masing dua bagian. Berikut
adalah masing-masing penjelasannya:
1. Epitel Pipih
Sel-sel yang menyusun epitel pipih berbentuk seperti lapisan pipih,
nukleus berbentuk bulat dan terletak di tengah, dan sitoplasma jernih.
Epitel pipih dibagi menjadi dua yaitu:
a. Epitel Pipih Selapis
Epitel pipih selapis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk
pipih. Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis,
filtrasi, dan sekresi. Epitel pipih selapis terdapat pada
alveolus paru-paru, lapisan dalam pembuluh darah, kapsula
bowman pada ginjal, dan ruang jantung.
b. Epitel Pipih Berlapis Banyak
Epitel pipih berlapis banyak terdiri dari beberapa lapis sel yang
berbentuk pipih. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung, dan
penghasil mukus (sekresi). Epitel pipih berlapis banyak terdapat
pada epidermis, rongga mulut, laring, vagina, rongga hidung,
dan saluran anus.

2. Epitel Silindris
Sel-sel yang menyusun epitel silindris berbentuk silinder/batang, dan
nukleus terletak di dasar dan berbentuk bulat.
Epitel silindris dibagi menjadi dua yaitu:
a. Epitel Silindris Selapis
Epitel silindris selapis hanya terdiri dari selapis sel yang
berbentuk silinder. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung
(proteksi), berperan dalam absorbsi zat, dan penghasil mukus
(sekresi). Epitel silindris selapis terdapat dalam lambung, usus,
kantung empedu, saluran rahim, dan saluran pencernaan.
b. Epitel Silindris Berlapis Banyak
Epitel silindris berlapis banyak terdiri dari beberapa lapis sel
yang berbentuk silinder. Jaringan ini berfungsi sebagai penghasil
mukus, proteksi, dan ekskresi. Epitel silindris berlapis banyak
terdapat dalam dinding mata, kelopak mata, laring, kelenjar
ludah, faring, dan uretra.
3. Epitel Kubus
Sel-sel yang menyusun epitel kubus berbentuk kubus/kotak,
sitoplasma jernih, dan nukleusnya bulat, besar, dan terletak di tengah.
Epitel kubus dibagi menjadi dua yaitu:
a. Epitel Kubus Selapis
Epitel kubus selapis hanya terdiri dari selapis sel berbentuk
kubus. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung, berperan dalam
absorbsi zat, dan sekresi. Epitel kubus selapis terdapat pada
retina mata, kelenjar keringat, kelenjar air lius, permukaan
ovarium, dan tubulus.
b. Epitel Kubus Berlapis Banyak
Epitel kubus berlapis banyak terdiri dari beberapa lapis sel
berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi sebagai ekskresi,
proteksi, sekresi, dan absorpsi. Epitel kubus berlapis banyak
terdapat di kelenjar minyak, kelenjar keringat, rongga mulut,
permukaan ovarium, dan testis.
4. Epitel Transisi
Epitel transisi adalah epitel yang tersusun atas berlapis-lapis sel yang
bentuknya tidak beraturan. Bentuk selnya dapat berubah-ubah. Bila
jaringan ini menggelembung, maka sel-sel bagian dasar akan
berbentuk kubus atau silindris. Fungsinya adalah untuk menahan
regangan dan tekanan serta proteksi pada bagian yang mudah berubah
volumenya. Epitel transisi terdapat di ureter, uretra, pelvis ginjal,
saluran pernapasan, dan kantung kemih.
5. Epitel Kelenjar
Epitel kelenjar adalah epitel yang mampu mensekresikan senyawa
yang bermanfaat untuk membantu proses fisiologis. Berdasarkan cara
pengeluarannya, epitel kelenjar dibagi menjadi dua yaitu:
a. Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin adalah penghasil hormon. Kelenjar ini tidak
memiliki saluran sehingga hormon dikeluarkan langsung ke
pembuluh darah. Kelenjar endokrin terdapat di otak, leher, anak
ginjal, dan kelamin.
b. Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin adalah penghasil mukus, feromon, maupun
enzim. Kelenjar ini memiliki saluran ke permukaan. Contoh
kelenjar eksokrin adalah kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan
kelenjar saliva (kelenjar ludah).

B. Jaringan Ikat

Gambar 02. Jaringan Ikat

Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat dan


menyokong jaringan yang lain. Jaringan ini merupakan jaringan yang
paling banyak terdapat di dalam tubuh serta memiliki susunan sel yang
jarang dan tersebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Jaringan ikat
disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Jaringan ikat
berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm. Mesoderm
adalah lapisan tengah embrio. Selain untuk mengikat dan menyokong
jaringan, jaringan ikat berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh,
membentuk tubuh, menyimpan energi, dan menyusun sistem sirkulasi
darah.

1. Penyusun Jaringan Ikat


Jaringan ikat tersusun dari matriks dan sel-sel jaringan ikat.
Matriks berfungsi sebagai tempat melekatnya sesuatu. Sedangkan sel-
sel jaringan ikat memiliki berbagai fungsi.
a. Matriks
Matriks adalah materi dasar untuk melekatkan sesuatu. Matriks
tersusun oleh serabut dan bahan dasar (cairan ekstraseluler).
Berikut adalah serat dan bahan dasar matriks:
1) Serat Kolagen
Serat kolagen terbuat dari kolagen. Sifatnya tidak elastis, sangat
kuat, dan mudah robek jika ditarik mengikuti panjangnya. Serat
ini terdapat di tendon yang berfungsi untuk menghubungkan
otot dan tulang. Selain di tendon, serat kolagen juga ditemukan
di tulang dan kulit.
2) Serat Elastik
Serat elastis memiliki sifat yang sangat elastis dan tingkat
kelenturannya tinggi. Wujudnya berupa untaian panjang dan
berwarna kuning. Sifatnya mirip karet. Serat elastis terdapat di
pembuluh darah, ligamen, dan selaput tulang rawan pada laring.
3) Serat Retikuler
Serat ini sangat tipis dan bercabang. Serat retikuler tersusun oleh
kolagen dan dilanjutkan oleh serabut-serabut kolagen. Serat ini
memiliki elastisitas yang rendah. Fungsi serat retikuler adalah
untuk menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan yang lain.
Serat ini terdapat di hati, limpa, dan kelenjar limfe.
Bahan Dasar
Bahan dasar matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam
hialuronat. Matriks akan bersifat lentur jika asam hialuronatnya
tinggi (contoh di sendi) dan akan bersifat kaku jika
mukopolisakaridanya tinggi (contoh di tulang punggung).

b. Sel-Sel Jaringan Ikat


Selain matriks, jaringan ikat juga tersusun oleh sel-sel jaringan
ikat. Sel-sel ini memiliki berbagai macam fungsi sesuai dengan
masing-masing jenis selnya. Berikut adalah macam-macam sel
jaringan ikat:
1. Fibroblas. Fibroblas adalah sel yang berbentuk serat dan berfungsi
untuk mensekresikan protein.
2. Makrofag. Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak teratur dan
berfungsi untuk pinositosis dan fagositosis. Pinositosis adalah
proses “meminum” partikel-partikel kecil biasanya berupa zat-zat
buangan yang berupa cairan. Sedangkan fagositosis adalah proses
“memakan” sel-sel mati dan bakteri.
3. Sel tiang. Sel tiang adalah sel yang berfungsi sebagai penghasil
heparin dan histamin. Heparin berfungsi untuk mencegah
pembekuan darah. Sedangkan histamin berfungsi untuk
meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
4. Sel lemak. Sel lemak berfungsi untuk menyimpan lemak. Sel-sel
lemak membentuk jaringan lemak (adiposa).
5. Sel plasma. Sel plasma memiliki bentuk yang tidak teratur dan
berfungsi untuk melawan patogen. Sel ini kebanyakan ditemukan
pada saluran pencernaan dan pernapasan.

Jenis-Jenis Jaringan Ikat

1. Jaringan Ikat Longgar


Jaringan ikat longgar jaringan yang sel-selnya jarang dan sebagian
jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan
serabut elastin. Matriknya berupa cairan lendir (mukus). Di jaringan ini
terdapat makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel lemak. Fungsi jaringan
ikat longgar adalah untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh
darah, dan saraf.
2. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat disusun oleh sel-sel fibroblas dan terdapat banyak serat
kolagen yang tersusun padat dan teratur. Serabut kolagen bersifat fleksibel
tetapi tidak elastis. Fungsi jaringan ikat padat adalah untuk
menghubungkan antara organ satu dengan organ yang lain. Jaringan ikat
padat terdapat pada tendon dan ligamen. Tendon berfungsi sebagai
penghubung antara tulang dengan otot sedangkan ligamen berfungsi
sebagai penghubung tulang dengan tulang lainnya. Selain itu, jaringan ikat
padat juga terdapat pada pembungkus tulang dan lapisan dermis pada
kulit.

2. Jaringan Tulang Rawan


Tulang rawan pada anak berasal dari jaringan embrional yang disebut
mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa berasal dari selaput tulang
rawan atau perikondrium yang mengandung banyak kondroblas atau
pembentuk sel-sel tulang rawan.
1. Tulang rawan hialin adalah tulang rawan yang mengandung
kondroblas dan kolagen. Warnanya putih kebiruan dan
transparan. Tulang rawan hialin merupakan bagian terbesar dari
kerangka embrio dan terdapat di laring, trakea, dan tulang dada.
Fungsinya adalah untuk memberi kekuatan, menyokong rangka
embrionik, dan membantu pergerakan. Tulang rawan hialin
merupakan tulang rawan yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh.
2. Tulang rawan elastis adalah tulang rawan yang strukturnya
lebih lentur. Terdapat serat elastin berwarna kuning dan
perikondrium. Fungsi utama tulang rawan elastis adalah
sebagai pemberi fleksibilitas dan penyokong. Tulang ini
terdapat pada embrio, laring, daun telinga, epiglotis, dan bagian
luar telinga.
3. Tulang rawan fibrosa adalah tulang rawan yang lebih kokoh
dan fleksibel. Jaringan ini berfungsi untuk memberikan
proteksi dan penyokong. Warnanya gelap dan keruh. Tulang
rawan fibrosa merupakan tulang rawan yang paling kuat.
Tulang rawan fibrosa terdapat pada tulang belakang dan
tendon.

4. Jaringan Tulang
Tulang adalah penyokong tubuh paling utama bagi sebagian besar
hewan. Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas
saling terhubung dengan kanalikuli. Matriks osteoblas mengandung
kalsium fosfat yang mengakibatkan matriks mengeras. Tulang dapat dibagi
menjadi dua macam yaitu tulang padat (tidak memiliki rongga seperti
tulang pipa) dan tulang spons (memiliki rongga seperti tulang pendek).

5. Jaringan Lemak
Jaringan lemak (adiposa) adalah jaringan yang berfungsi untuk
menyimpan lemak yang merupakan cadangan makanan dan penghangat tubuh.
Jaringan lemak bersifat longgar dan selnya berbentuk bulat dengan membrane
sel yang tipis. Jaringan ini terdapat di seluruh bagian tubuh.

6. Jaringan Darah
Jaringan darah adalah jaringan ikat yang istimewa karena wujudnya
berupa cairan. Jaringan darah termasuk jaringan ikat karena memiliki salah
satu kriteria jaringan ikat yaitu memiliki matriks ekstraseluler yang berupa
cairan yaitu plasma darah. Fungsi jaringan darah yaitu untuk membawa sari-
sari makanan, hormon, oksigen, sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah
infeksi. Jaringan darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel
darah putih), trombosit (keping darah), dan plasma darah.
7. Jaringan Limfe
Jaringan limfe (getah bening) berfungsi untuk kekebalan tubuh serta
mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral, dan zat-zat lain
dari jaringan ke sistem pembuluh darah. Jaringan limfe terdapat pada organ-
organ seperti timus, kelenjar limfe, tonsil, dan limpa. Jaringan limfe terdiri
dari serat retikuler dan makrofag.
C. Jaringan Otot

Gambar 03. Jaringan Otot

Jaringan otot adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel panjang


yang disebut serabut otot. Serabut otot mampu berkontraksi ketika
mendapatkan rangsang dari impuls saraf. Fungsi jaringan otot adalah
untuk menggerakan organ-organ tubuh baik secara sadar maupun tidak
sadar. Sel otot memiliki struktur yang khusus. Membran sel otot disebut
sarkolema, sitoplasma sel otot disebut sarkoplasma, dan serat otot disebut
miofibril yang disusun oleh beberapa sarkomer. Otot merupakan jaringan
yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan dan kontraksi otot
merupakan kerja seluler yang paling banyak memerlukan energi. Jaringan
otot dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu otot polos, otot lurik, dan
otot jantung.

1. Jaringan Otot Polos


Otot polos adalah otot yang berkontraksi secara tidak sadar (involunter)
atau tidak dengan kehendak kita. Otot polos bekerja secara refleks di
bawah pengaruh saraf otonom. Karena bekerja terus menerus, maka otot
ini tidak pernah merasa lelah. Otot polos terdapat pada seluruh organ
tubuh yang tidak dapat kita gerakkan sesuai dengan kehendak kita (kecuali
jantung). Contohnya pada pembuluh darah, limfe, saluran pencernaan,
kandung kemih, saluran pernapasan, dll. Setiap sel otot polos berbentuk
gelendong memanjang dengan ujung merincing, memiliki sebuah inti
sel di tengahnya, terdapat serabut miofibril, dan tidak berwarna
(transparan).

2. Jaringan Otot Lurik


Otot lurik adalah otot yang berkontraksi secara sadar ( volunter) atau
sesuai dengan kehendak kita. Otot lurik juga disebut otot rangka karena
sebagian besar otot ini melekat pada kerangka. Fungsi otot lurik adalah
untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
Otot ini mudah lelah sehingga tidak mampu bekerja lama. Ciri-ciri otot
lurik adalah berbentuk silindris/berserabut panjang, memiliki inti sel yang
banyak, letak inti sel di tepi, dan serabut miofibril berwarna gelap terang.

3. Jaringan Otot Jantung


Otot jantung adalah otot yang istimewa karena dapat bekontraksi secara ritmis dan
terus-menerus. Otot ini istimewa karena otot ini menggerakkan organ
terpenting yaitu jantung yang harus bekerja terus menerus tanpa henti.
Sesuai namanya, otot ini hanya untuk menggerakkan jantung dan hanya
terdapat pada jantung. Otot ini bekerja secara tidak sadar (involunter).
Sel-sel otot jantung tersusun seperti anyaman bercabang dengan sedikit
jaringan penyambung di sekelilingnya. Ciri-ciri otot jantung adalah
berbentuk silindris, berserabut pendek, bercabang, memiliki satu/dua inti
sel di tengah, dan serabut miofibril berwarna gelap terang

D. Jaringan Saraf
Gambar 04. Jaringan Saraf

Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan


impuls (rangsangan) dan terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf
mengirimkan impuls dari panca indera ke saraf pusat (otak atau sumsum
tulang belakang) dan dari saraf pusat ke organ lainnya. Itulah alasan
mengapa kita bisa merasakan sakit, mencicipi rasa masakan, menghirup
wangi bunga, melihat pemandangan, dll. Sebuah sel saraf (neuron) terdiri
dari beberapa bagian yaitu:
1. Dendrit berfungsi untuk menerima impuls dari sel saraf
lain dan membawanya ke badan sel.
2. Badan sel berfungsi untuk mengolah sel. Di badan sel
terdapat inti sel saraf.
3. Akson berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan
sel ke sel saraf lain.
4. Selubung mielin berfungsi supaya lebih cepat
menghantarkan impuls serta untuk memelihara akson.
5. Sel schwann adalah sel pembentuk selubung mielin.
6. Nodus ranvier adalah bagian akson yang tidak terdapat
selubung mielin.

Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu


neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron penghubung.
1. Neuron sensorik menghantarkan impuls dari reseptor
(penerima rangsangan berupa panca indera) ke saraf pusat.
2. Neuron motorik menghantarkan impuls dari saraf pusat ke
efektor (penggerak berupa otot).
3. Neuron penghubung adalah penghubung antara neuron
sensorik dan neuron motorik.

E. Sel Punca ( Stem Cell )


Stem Cell merupakan sel yang belum mengalami deferensiasi
(perubahan bentuk sel) dan memiliki potensi (totipotensi) yang sangat
tinggi untuk berkembang menjadi tipe-tipe sel yang berbeda di dalam
tubuh. Istilah Stem Cell sendiri dikenalkan oleh ahli histologi Rusia,
Alexander A. Maximov (1874-1928). Ia berteori bahwa ada satu macam
sel induk yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah, seperti
menjadi sel darah merah dan sel darah putih. Teori ini akhirnya terbukti 70
tahun kemudia, sel ini memiliki ciri mampu membelah diri secara terus
menerus dan tidak mempunyai spesifikasi pembelahan, tetapi dengan
induksi yang tepat Stem Cell akan dapat membelah diri menjadi sel yang
diinginkan seperti sel jantung, sel saraf, dan sel otot.
Sel punca memiliki dua karakteristik yang membedakannya dari
sel-sel lain, yaitu mampu beregenerasi dan berdeferensiasi. Meskipun
belum meiliki spesialisasi fungsi, sel punca mampu memperbarui atas
meregenerasi diri dengan cara pembelahan sel, bahkan setelah tidak aktif
dalam waktu yang lama. Berdasarkan kemampuannya berdeferensiasi sel
punca dibagi menjadi:
1. Sel punca bertotipotnsi
2. Sel punca berpluripotensi
3. Sel punca bermultipotensi
4. Sel punca berunipotensi

Berdasarkan asal dalam berbagai jaringan tubuh, umumnya sel punca


dapat digolongkan menjadi:
1. Sel punca embrio (Embryonic Stem Cell)
2. Sel punca dewasa atau sel punca somatik (Adult Somatic
Stem Cells)
2. Materi Remedial
Materi remedial diberikan bagi siswa yang belum tuntas berdasarkan
hasil analisis hasil belajar siswa.
3. Materi Pengayaan
Materi pengayaan diberikan pada siswa yang sudah tuntas melalui
pendalaman materi.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific approach
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Diskusi, praktikum, tanyajawab, ceramah,
penugasan.
F. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media:
a. Media Visual gambar
b. Gambar jaringan dan struktur hewan
c. Preparat awetan Struktur Jaringan Hewan.
2. Alat/Bahan:
a. Whiteboard
b. Spidol
c. LCD
d. Laptop
3. Sumber Belajar :
a. Silabus Biologi XI Kurikulum 2013, Buku Biologi Kelas XI , Buku
lain yang relevan, Internet, dan Lingkungan sekolah.
G. Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Alokasi
No. Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
b. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan
dipimpin oleh ketua kelas
c. Guru menunjukkan rasa empati dengan menanyakan
kabar siswa dan melakukan absensi
d. Guru memberikan apresiasi menanyakan mengenai
jaringan hewan yang diketahui siswa, lalu guru
mengajukan pertanyaan:
“Dari bab yang sudah dipelajari sebelumnya, untuk
membentuk suatu organ terdiri dari sekumpulan
jaringan, apakah hewan mempunyai jaringan pula?”
“Apa pendapat kalian jika mengalami luka bakar?”
e. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar
“Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada
jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan”
pada pelajaran hari ini.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Melalui
model pembelajaran Discovery Learning dengan
tahapan Mengamati (stimulus ), menanya (problem
stetement), mengumpulkan data, mengasosiasi
(pengolahan data), dan mengkomunikasikan peserta
didik dapat menganalisis keterkaitan antara struktur sel
pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada
hewan” yang akan dicapai hari ini.
2. Kegiatan Inti 60 menit
a. Mengamati (Observing)
Peserta didik mengamati LKS terkait dengan
berbagai jenis jaringan yang ada pada hewan.
b. Menanya (Quesioning)
Peserta didik bertanya, Apakah yang dimaksud
dengan jaringan hewan ?
Peserta didik bertanya, Apa saja jenis-jenis dari
jaringan hewan ?
c. Pengumpulan data (Eksplorasi/Eksperimen)
1. Peserta didik mencari informasi terkait jenis-
jenis jaringan hewan.
2. Peserta didik berdiskusi terkait LKS jenis-jenis
jaringan hewan.
d. Mengasosiasikan (Associating)
1. Peserta didik melakukan pencermatan data
yang diperoleh mengenai pengertian jaringan
hewan.
2. Peserta didik mendiskusikan dan melakukan
pencermatan data yang diperoleh tentang jenis-
jenis jaringan hewan.
e. Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
terkait LKS tentang jenis-jenis jaringan hewan.
3. Kegiatan Penutup 15 menit
a. Merefleksi kegiatan pembelajaran.
b. Peserta didik yang dibantu guru menyimpulkan
hasil pembelajaran.
c. Memberikan evaluasi kepada peserta didik.
d. Memberikan informasi rencana pembelajaran
selanjutnya.
e. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
doa dan salam.
Pertemuan II
Alokasi
No. Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
b. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan dipimpin oleh
ketua kelas
c. Guru menunjukkan rasa empati dengan menanyakan kabar siswa
dan melakukan presensi
d. Guru mengajukan pertanyaan seputar materi sebelumnya dan
mengkaitakan dengan materi yang akan dipelajari
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Melalui model
pembelajaran Discovery Learning dengan tahapan mengamati
(stimulus), menanya (problem statement), mengumpulkan data,
mengasosiasi (pengolahan data), dan mengkomunikasikan
peserta didik dapat menganalisis keterkaitan antara struktur sel
pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan” yang
akan dicapai hari ini.
2. Kegiatan Inti 60 menit
a. Mengamati
Peserta didik mengamati terkait stem cell yang ada pada
sumber buku
b. Menanya
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait stem cell.
c. Mengumpulkan Data
1. Peserta didik mencari informasi tentang stem cell
2. Peserta didik berdiskusi bersama teman kelompok
mendiskusikan terkait stem cell.
d. Mengasosiasikan (Associating)
1. Peserta didik mendiskusikan dan melakukan pencermatan
data yang diperoleh terkait stem cell.

e. Mengkomunikasikan
1. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dan
menyimpulkan hasil analisis tentang stem cell pada
jaringan hewan.
3.
15 menit Kegiatan Penutup 15
a) Merefleksi kegiatan pembelajaran
b) Peserta didik yang dibantu guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
c) Memberikan evaluasi kepada peserta didik
d) Memberikan informasi rencana pembelajaran selanjutnya
e) Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan doa dan salam.

Pertemuan III
Alokasi
No. Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
b. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan dipimpin
oleh ketua kelas
c. Guru menunjukkan rasa empati dengan menanyakan kabar
siswa dan melakukan presensi
d. Guru mengajukan pertanyaan seputar materi sebelumnya dan
mengkaitakan dengan materi yang akan dipraktikan
e. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar “Menyajikan data
hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada hewan”
pada pelajaran hari ini
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Melalui model
pembelajaran Dicovery Learning dengan tahapan mengamati
(stimulus), menanya (problem statement), mengumpulkan
data, mengasosiasi (pengolahan data), dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat menyajikan data
hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada hewan
dalam bentuk laporan tertulis, serta dapat menunjukkan sikap
mensyukuri, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah.
2. Kegiatan Inti 70 menit
a) Mengamati
1. Peserta didik mengamati jaringan hewan pada mikroskop
b) Menanya
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait jaringan hewan
yang diamati.
c) Mengumpulkan Data
1. Peserta didik mencari informasi tentang jaringan hewan yang
sedang di praktikumkan.
d) Mengasosiasikan (Associating)
1. Peserta didik mendiskusikan dan melakukan pencermatan data
yang diperoleh terkait pengamatan jaringan hewan yang telah
dilakukan.
e. Mengkomunikasikan
1. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dan menyimpulkan
hasil analisis tentang perbedaan ciri yang diperoleh dari
pengamatan jaringan hewan.
3.
10 menit Kegiatan Penutup ii.
a) Merefleksi kegiatan pembelajaran iii.
b) Peserta didik yang dibantu guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
c) Memberikan evaluasi kepada peserta didik
d) Memberikan informasi rencana pembelajaran selanjutnya
Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan doa dan salam.
H. Penilaian Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No. Aspek Penilaian Jenis/Teknik Bentuk Instrumen Keterangan


1. Pengetahuan/Kognitif Tes tertulis Tes Uraian Terlampir
Tes lisan Tes Pilihan Ganda
Penugasan Lembar penugasan
2. Sikap/Afektif Observasi Lembar observasi Terlampir
Jurnal Lembar jurnal
3. Ketrampilan/Psikomotor Penilaian kenerja Lembar penilaian Terlampir
Portofolio
kenerja
Lembar penilaian
Portofolio

Mengetahui, Singaraja, 17 September 2018


Guru Pamong Mahasiswa Praktikan

Ni Nyoman Meli Artini, S.Pd. Ni Luh Putu Mely Andreyani


NIP. 19650624 198903 2 010 NIM. 1513041066
Mengetahui, Mengetahui,
DosenPembimbing KepalaSekolah SMA Negeri 1 Seririt

Dr. I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si. I Gde Suparta, S.Pd, M.Pd.
NIP. 19610717 198601 1 003 Pembina Utama Muda
Lampiran NIP. 196607201990021003

1. Penilaian Kognitif
Kisi-kisi
Nama Satuan Pendidikan : SMAN 1 Seririt
Kelas / Semester : XI /ganjil
Tahun pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Biologi
No. Kompetensi Materi Indikator Soal No. Bentuk
Dasar Soal soal
1. 3.4 Menganalisis Jenis-jenis 1. Menyebutkan empat 1 Uraian
keterkaitan antara Jaringan hewan. jenis penyususn
struktur sel pada jaringan hewan.
jaringan hewan
2. Menjelaskan jaringan 2 Uraian
dengan fungsi Jaringan epitel
pada hewan. epitel pada jaringan
organ pada hewan
hewan.

3. Membandingkan 3 Uraian
kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin
dan kelenjar dengan kelenjar
eksokrin
eksokrin

4. Menjelaskan jaringan
4 Uraian
ikat pada hewan
Jaringan ikat pada
vertebrata
hewan vertebrata.

5. Membandingkan
5 Uraian
jaringan otot dan
jaringan saraf pada
Jaringan otot dan vertebrata.
jaringan saraf.

Rumusan Butir Soal:


No. Soal Kunci Jawaban Skor
1. Menyebutkan  Jaringan Epitel 10
empat jenis  Jaringan Ikat
 Jaringan Otot
penyususn jaringan  Jaringan Saraf.
hewan.
Jaringan epitel adalah jaringan yang
Menjelaskan
melapisi permukaan dalam dan
2. jaringan epitel 15
permukaan luar suatu organ. Jaringan
pada jaringan
epitel tersusun atas selapis atau beberapa
hewan.
lapis sel yang sangat rapat tanpa adanya
ruang antar sel.
Perbedaan:
Membandingkan Kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin
kelenjar endokrin adalah penghasil hormon. Kelenjar ini
3. 25
dengan kelenjar tidak memiliki saluran sehingga hormon
eksokrin dikeluarkan langsung ke pembuluh darah.
Kelenjar endokrin terdapat di otak, leher,
anak ginjal, dan kelamin.
Kelenjar eksokrin. Kelenjar eksokrin
adalah penghasil mukus, feromon,
maupun enzim. Kelenjar ini memiliki
saluran ke permukaan. Contoh kelenjar
eksokrin adalah kelenjar minyak, kelenjar
keringat, dan kelenjar saliva (kelenjar
ludah).

Menjelaskan
jaringan ikat pada
hewan vertebrata
Jaringan Ikat atau jaringan menyambung
adalah jaringan yang menghubungkan
jaringan atau organ yang satu dengan
jaringan atau organ yang lain. Fungsi
4. jaringan ikat adalah melekatkan suatu 20
jaringan ke jaringan lain, menyokong atau
Membandingkan
jaringan otot dan menunjang organ, melindungi dan
jaringan saraf pada memberi struktur pada organ-organ,
vertebrata. membentuk darah dan limfa, menyimpan
lemak serta mengisi rongga di antara
organ-organ.

Perbedaan:
Jaringan otot adalah jaringan yang
tersusun atas sel-sel panjang yang disebut
5. serabut otot. Serabut otot mampu
berkontraksi ketika mendapatkan 30
rangsang dari impuls saraf. Fungsi
jaringan otot adalah untuk menggerakan
organ-organ tubuh baik secara sadar
maupun tidak sadar. Sel otot memiliki
struktur yang khusus. Membran sel otot
disebut sarkolema, sitoplasma sel otot
disebut sarkoplasma, dan serat otot
disebut miofibril yang disusun oleh
beberapa sarkomer. Otot merupakan
jaringan yang paling banyak terdapat
pada sebagian besar hewan dan kontraksi
otot merupakan kerja seluler yang paling
banyak memerlukan energi.
Jaringan saraf adalah jaringan yang
berfungsi untuk menghantarkan impuls
(rangsangan) dan terdiri dari sel-sel saraf
(neuron). Jaringan saraf mengirimkan
impuls dari panca indera ke saraf pusat
(otak atau sumsum tulang belakang) dan
dari saraf pusat ke organ lainnya. Itulah
alasan mengapa kita bisa merasakan sakit,
mencicipi rasa masakan, menghirup
wangi bunga, melihat pemandangan, dll.
1. Penilaian Sikap
Kisi-kisi Penilaian Sikap
Sikap K Deskripsi Indikator
I
Religius 1 Sikap dan perilaku yang 1. Berdoa sebelum dan
patuh dalam melaksanakan sesudah kegiatan
2. Memberi salam di awal
ajaran agama yang dianutnya,
dan di akhir kegiatan
toleran terhadap pelaksanaan
3. Menjaga lingkungan
ibadah agama lain, dan hidup
sekitar
rukun dengan pemeluk agama 4. Menjaga hubungan baik
lain. sesama umat
5. Menghormati orang lain
yang melakukan ibadah
6. Pengendalian diri
Disiplin 2 Tindakan yang menunjukkan 1. Memasuki kelas tepat
perilaku tertib dan patuh pada waktu
berbagai ketentuan dan 2. Patuh pada tata tertib
peraturan. atau aturan bersama/
sekolah
Jujur 2 Perilaku dapat dipercaya 1. Tidak menyontek dalam
dalam perkataan, tindakan, mengerjakan tes/ulangan
dan pekerjaan. 2. Tidak menjadi plagiat
(mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber)
Tanggungjawab 2 Sikap dan perilaku seserang 1. Melaksanakan tugas
untuk melaksanakan tugas individu dengan baik
dan kewajibannya, yang 2. Mengembalikan alat dan
seharusnya dia lakukan, bahan yang digunakan
terhadap diri sendiri, pada saat praktikum
masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL
Isilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai berdasarkan kriteria kemunculan
indikator pada setiap sikap!
Skor
Sikap Indikator
1 2 3 4
1. Sikap Spiritual
Religius 1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan.

7. Memberi salam di awal dan di akhir


kegiatan.

2. Sikap Sosial
Jujur Tidak menyontek dalam mengerjakan tes tentang
Keterkaitan antara Struktur Sel pada Jaringan
Tumbuhan dengan Fungsi Organ Pada Tumbuhan.
Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber).
Tanggungjawab Mengerjakan tugas kelompok yang diberikan.
Menjawab semua permasalahan yang terdapat
dalam LKS.
Disiplin Memasuki kelas tepat waktu.
Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
selama kegiatan.

Rubrik Penilaian
Penilaian observasi sikap menggunakan skala 1-4, dengan kriteria penilaian
sebagai berikut:
Skor 4 = membudaya (jika siswa sudah terus menerus secara terbiasa dan
konsisten menunjukkan sikap dari komponen yang diamati).
Skor 3 = mulai berkembang (jika siswa sudah menunjukkan sikap dari komponen
yang diamati dan sudah mulai konsisten).
Skor 2 = mulai terlihat (jika siswa mulai menunjukkan sikap dari komponen
yang diamati).
Skor 1 = belum terlihat (jika siswa belum menunjukkan sikap dari komponen
yang diamati).
Petunjuk Penskoran:

Nilai =
Tanggung jawab
Jujur

Tekun

disiplin

keterangan
Sikap

Religius
No

Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Keterangan Petunjuk Penskoran:
Skala penilaian sikap: Nilai=
1 = belum terlihat
2 = mulai terlihat
3 = mulai berkembang
4 = membudaya
Penilaian Jurnal
No. Hari/Tanggal Nama Kejadian Butir Pos/ Tindak Tanda
Sikap Neg lanjut Tangan

Penilaian Ketrampilan
Rubrik penilaian kenerja /Praktikum Biologi
Kriteria Skor Indikator
Persiapan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat
2 Pemilihan alat atau bahan tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan /atau bahan
Pelaksanaan 3 Merangkai alat tepat dan rapi
2 Merangkai alat tepat atau rapi
1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi
0 Tidak membuat rangkaian alat

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat


1 Langkah kerja dan atau pelaksanaan tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan


1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan
kebersihan
Hasil 3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat
1 Mencatat dan mengolah data dengan tidak tepat
0 Tidak mencatat dan mengolah data dengan tepat

3 Simpulan tepat
2 Simpulan kurang tepat
1 Simpulan tidak tepat
0 Tidak membuat simpulan tepat
Laporan 3 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan isi
2 laporan benar
1 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau isi
laporan benar
0 Sistematika tidak sesuai dengan kaidah penulisan
dan isi laporan tidak benar
Tidak membuat laporan laporan

Format penilaian kinerja / Praktek Biologi


No. Nama Skor untuk Jumlah Nilai
Siswa skor
Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan
1.
2.
3.

Petunjuk Penskoran:

Nilai =

Lembar Penilaian Kinerja ( Presentasi ) Kelompok


No. Indikator penilaian Kelompok
1 2 3 4 5 6 7
1. Penyajian/Pemaparan
2. Penguasaan materi
3. Kecermatan menyimak pertanyaan
4. Keterbukaan dalam menerima kritik
5. Kemampuan berargumentasi

Penskoran:
Sangat Baik = 5
Baik =4
Cukup =3
Kurang =2
Sangat kurang = 1

Petunjuk penskoran

Nilai =

Anda mungkin juga menyukai