Anda di halaman 1dari 3

Sejarah televisi :

“Televisi (TV) adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran
gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Paul Gottlieb
Nipkow (1860-1940) dari negara Jerman adalah orang pertama yang menciptakan televisi (1884).
Prestasi gemilang ini bermula dari penemuan electricsche teleskop, alat untuk mengirim gambar melalui
udara. Sementara itu, orang pertama yang berhasil menyiarkan gambar televisi dengan gelombang radio
adalah John Logie Baird (1888-1946) dari Skotlandia. Ia mematenkan hasil pe-nemuannya pada tahun
1923 dan terus bekerja hingga akhir hayatnya untuk mencari metode-metode siaran baru.
Siaran televisi dimulai di negara Inggris pada tahun 1936 dan di Amerika Serikat tahun 1939. Di
Indonesia, televisi diperkenalkan pertama kali pada tahun 1962, bertepatan dengan berlangsungnya
pembukaan Asean Games ke-4 (24 Agustus 1962) yang diresmikan oleh Presiden Soekarno.”

Proses produksi film digital

“proses produksi film digital dibagi tiga tahap yaitu :pra-produksi, produksi dan post-produksi. pra-
produksi itu adalah merupakan tahap awal yang disiapkan sebelum produksi film berlangsung,
dimana saat pra-produksi kita harus melalukan banyak tahapan demi tahapan, mulai dari tahapan,
penulisan naskah, pemerannya, lokasinya dan properti benda yang akan dipakai nantinya, dimana
pemerannya harus lulus seleksi casting agar benar-benar sesuai dengan kriteria dan apa yang
diinginkan, lalu setelah sudah melakukan casting pemain, ada juga tahan selanjutnya yaitu tahapan
lokasi, Lalu selanjutnya setelah pra-produksi ada produksi dimana produksi ini langkah
selanjutnya setelah persiapan produksi dimana langkah selanjutnya ini untuk melaksanakan
pengambilan gambar atau video atau lebih dikenal dengan sebutan syuting. Proses syuting ini
dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan saat pra-produksi dilakukan, dimana persiapan harus
benar-benar matang pada proses produksi ini mulai dari teamwork peralatan teamwork (kamera,
lampu, blower dan masih banyak lagi) agar mendapatkan hasil yang maksimal dan yang
diinginkan. Selanjutnya setelah seluruh produksi rampung dan selesai semua 100%, langkah
selanjutnya itu adalah post-produksi, apasih itu post-produksi ? post-produksi Adalah proses
penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan
gambar, penambahan title, grafik, animasi dan special effects, musik, sound effects, audio dubing,
dan output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV dan CD/DVD. Setelah semua
selesai film yang telah di produksi siap untuk di tonton kepada seluh masyarakat”
Penilaian estestika film digital
“Persoalan Estetika dalam film adalah sebuah studi yang melihat film sebagai sebuah seni dan
pesan artistik. Oleh karenanya konsep-konsep tentang keindahan, rasa dan kenikmatan menjadi
pertimbangan saat melihat film dari perspektif tersebut. Secara khusus estetika film memiliki
dua tampilan sekaligus, yaitu membahas persoalan film secara umum yang terkait dengan
masalah estetika dan aspek-aspek khusus yang membahas karya-karya film tertentu. Hal ini
disebut dengan analisa film atau kritik film. Tapi bagaimana film bisa menjadi sebuah seni
seperti halnya seni lukis, musik, dan patung, bukankah unsur terpenting dari seni adalah
sifatnya yang tidak pernah bisa sepenuhnya menjadi realita objektif. Persoalan inilah yang
menjadi trending topik pada saat fotografi kemudian film muncul Sebab produk-produk yang
dihasilkan keduanya bukanlah sebuah representasi melainkan sebuah reproduksi dari realita.
Terlebih film yang mampu menyamai realita yang diacunya menjadi sarna persis dalam
anggapan masyarakat pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, melalui imaji fotografi dan gerak
yang dihasilkannya dari rekaman atas sebuah peristiwa yang ada di kenyataan sehari-hari.”
Aliran utama dalam pembuatan film
“Nah jika terbentuk adanya film tak luput dengan sejarahnya, ada apa saja sih dalam ssih dalam
sejarah film ? sedikit saya berikan sejarah film yang saya kutip dari berbaga sumber, Tahun 1250,
ditemukan sebuah kamera bernama OBSCURA. Tahun 1250-1895, disebut dengan masa pra
sejarah film karena itu merupakan masa dimana terdapat penemuan" baru yg disebabkan obsesi"
besar orang eropa, contohnya terciptanya sebuah alat yang bisa merekam gerak (yang hingga kini
digunakan untuk membuat sebuah film). Nah selanjutnya kita akan bicara tentang film cerita, film
cerita adalah film yang dibuat atau di produksi berddasarkan cerita yang dikarang dan dimainkan
oleh actor atau aktris. Ada juga film non cerita, film non cerita adalah film yang mengambil
kenyataan sebagai subjeknya film non cerita ini terbagi atas dua kategori yaitu; film factual dan
film documenter. Nah menurut cara pembuatan film terdapat dua komponen yaitu; film eksperimental
dan film animasi. Dan juga beberapa genre pada film antara lain action,horror,comedy,romance, dll.”

Bagiamana film didistribusikan


“Untuk pendistribusian, idealnya produser/rumah produksi mengirim materi ke server bioskop pada waktu
dan tempat yang ditentukan lewat jaringan satelit. Kenyataaannya, karena keterbatasan infrastruktur,
sampai sekarang materi film dikirim secara fisik dalam bentuk hard disk portable ke bioskop tujuan dan
kemudian datanya ditransfer ke server bioskop. Materi film itu baru bisa ditayangkan bila dimasukkan
nomor seri khusus ke dalam sistem proteksi isi, pengacakan, dan penandaan khusus yang menempel
pada materi film digital itu. Teknologi sistem proteksi isi ini disebut Key Delivery Message (KDM). Dengan
KDM, materi film digital hanya bisa dibuka dengan nomor seri khusus pada waktu dan di tempat yang
sudah ditentukan. Apabila terjadi pembajakan di bioskop, dengan alat khusus dapat
dibaca watermark digital di kopi bajakan sehingga dapat dilacak di bioskop mana dan kapan pembajakan
terjadi. Selain menonton di bioskop bisa juga menonton secara online yang di sebut streaming tanpa
perlu mendownload atau mencopy filmnya terlebih dahulu.”

Anda mungkin juga menyukai