Anda di halaman 1dari 20

Tanggal 10-15 November 1946 di

Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat.


Delegasi RI diwakili Perdana Menteri Sutan
Syahrir,
Delegasi Belanda diwakili Prof.
Schermerhorn
Wakil dari Inggris (penengah) : Lord
Killearn

1.

2.

3.

Pengakuan de facto pemerintah Belanda


atas wilayah RI yang meliputi Jawa,
Sumatera, dan Madura
Pemerintah RI dan Belanda bersamasama membentuk Negara Indonesia
Serikat
NIS tetap mengikat diri dengan Belanda
dalam bentuk Uni-Indonesia yang
diketuai oleh Ratu Belanda

Agresi Militer Belanda I terjadi pada tanggal


21 Juli 1947 yang dilatar belakangi oleh
pelanggaran perjanjian Linggajati oleh
Belanda.
PBB pada tanggal 1 Agustus 1947
mengeluarkan perintah penghentian
permusuhan

1.
2.

3.

Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi


Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari :
USA
: Dr. Frank Graham (netral)
Belgia
: Paul van Zeeland (mewakili
Belanda)
Australia
: Richard C. Kirby (mewakili
Indonesia)

Dilaksanakan pada tanggal 8 Desember


1947-17 Januari 1948
di atas kapal AL USA Renville yang
sedang berlabuh di teluk Jakarta.
Delegasi Indonesia : Amir Syarifuddin
Delegasi Belanda : R. Abdul Kadir
Widjojoatmojo

1.

2.

3.

Pihak RI menyetujui dbentuknya RIS


pada masa peralihan
Daerah yang diduduki Belanda pada
masa AMB I diakui pihak RI sampai
diadakannya plebisit
Pemerintah RI bersedia menarik semua
pasukannya dari kantong-kantong yang
diduduki Belanda dan hijrah ke wilayah
RI

Dilatar belakangi oleh banyaknya


perbedaan pendapat mengenai perjanjian
Renville, khususnya Belanda. Belanda
berusaha menghilangkan negara RI dan
melakukan Agresi Militer pada tanggal 19
Desember 1948 dan menduduki kota
Yogyakarta

PBB membentuk United Nations Commissiion for


Indonesia (UNCI) untuk menyelesaikan konflik IndonesiaBelanda.
UNCI berhasil mengadakan perundingan antara
Indonesia-Belanda di Jakarta yang dikenal dengan
perundingan Roem-Royen.
Pelaksanaan Perundingan Roem-Royen :
dilaksanakan
: di Jakarta
tanggal
: 17 April-7 Mei 1948
Indonesia
: Moh. Roem
Belanda
: J.H. Van Royen
Wakil UNCI (AS) : Marle Cohran


1.

2.

1.

2.

3.
4.

INDONESIA
Pemerintah RI akan mengeluarkan perintah penghentian perang
Gerilya
Pemerintah RI akan ikut serta dalam KMB untuk mempercepat
penyerahan kedaulatan kepada RIS
BELANDA
Pemerintah Belanda menyetujui pemerintah RI bebas dan leluasa
melakukan kewajiban dalam daerah keresidenan Yogyakarta.
Pemerintah Belanda membebaskan para pemimpin RI dan tawanan
lainnya yang di tahan.
Pemerintah Belanda menyetujui RI menjadi bagian dari RIS
KMB akan dilaksanakan secepatnya di Den Haag.

Tujuan
:
memperoleh kesepakatan mendasar untuk menghadapi KMB
Peserta
:
Pemerintah RI dan BFO
Pelaksanaan
a. 19- 22 Juli 1949 di Yogyakarta
b. 31 Juli 2 agustus 1949 di Jakarta
Kesepakatan

1. Pembentukan RIS
2. Pembentukan Uni Indonesia Belanda
3. APRIS adalah angkatan perang nasional
4. TNI menjadi inti APRIS
5. Pertahanan negara adalah hak RI dan negara bagian
tidak mempunyai angkatan perang

PELAKSANAAN KONFERENSI
Di laksanakan
: Den Haag, Belanda
Tanggal
: 23 Agustus - 2 November 1949
Indonesia
: Drs. Moh. Hatta
Belanda
: Maarseven
BFO
: Sultan Hamid II (Pontianak)
HASIL KMB
1. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat
2. Penyelesaian masalah Irian Barat ditangguhkan setahun kemudianj
3. RIS akan bekerja sama dengan Belanda dalam suatu Uni Indonesia
Belanda yang diketuai oleh ratu Belanda
4. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan ijin baru
terhadap perusahaan-perusahaan Belanda
5. Semua utang Hindia Belanda harus dibayar RIS
6. TNI menjadi inti tentara RIS

Tanggal 27 Desember 1949, Belanda secara resmi


mengakui kedaulatan Indonesia yang dilakukan di Belanda
dan Indonesia.

BELANDA (ISTANA DE DAM)


Delegasi Belanda
: Ratu Belanda, Juliana
Delagasi Indonesuia
: Drs. Moh. Hatta

INDONESIA (ISTANA MERDEKA)


Delegasi Indonesia
: Sultan Hamengkubuwono IX
Delegasi Belanda
: A.H. J Lovink

1.

2.

3.

Melaksanakan serangkaian konferensi untuk memecah belah


bangsa Indonesia
mendirikan negara-negara boneka guna mempeesempit wilayah
Indonesia
Melancarkan agresi militer

Serangkaian Konferensi yang diadakan Belanda :


1.
Konferensi Malino
a. diselenggarakan pada tanggal 15 Juni -26 juli 1946
b. pesertanya wakil-wakil dari 15 daerah di luar jawa
c. keputusan : membentuk negara serikat

2.

Konferensi Pangkalpinang
a. diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 1946
b. pesertanya : Cina, India, dan Arab
C. keputusan : membentuk negara serikat

4.

Konferensi Denpasar
a. diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 Desember
1946
b. keputusan membentuk Indonesia Timur

4.

Konferensi Federal
a. diselenggarakan di Bandung pada tanggal 29 Mei 1946
b. keputusan : membentuk Dewan Permusyawaratan Federal
atau BFO (Bijeenkomst Federal Overleg)

Anda mungkin juga menyukai