Anda di halaman 1dari 11

RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA

Nama : Hafiizhoh Fithriyyah, S.Kep Jumlah Perawat : 3 orang


Ruangan : Melati Lt 7 Jumlah Pasien : 6 orang
Nama Pasien : Hari/Tgl : Jumat, 25/11/2016
1. Tn. Ahmad dengan PPOK
2. Tn. Resmiran dengan PPOK
3. Tn. Dewasa dengan Asthma Bronkial
4. Tn. Riman dengan PPOK
5. Tn. Tamin dengan PPOK
6. Tn. Ismail dengan PPOK (pasien limpahan PP Relita, S.Kep)
WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
07.30 Operan Melakukan operan dari
shift malam ke shift pagi
dengan melakukan ronde
ke tiap kamar
08.00 Pre conference dengan kepala ruangan Putri,S.Kep Mendengarkan arahan dari
Karu.
Menerima pembagian
pasien dari Karu. Hari ini
mengelola 2 pasien
08.30 Mengobservasi pasien dan kebutuhan pasien serta
membuat prioritas intervensi

09.00 Membagikan obat pagi ke seluruh pasien

09.30 Melakukan asuhan keperawatan pasien kelolaan sendiri,


pada Tn. Tamin, dengan PPOK :

Diagnosa keperawatan I:
Bersihan jalan nafas tidak efektif.

Pasien
Sp 1 Pasien
Sp 1 :
1. Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan
dada.
2. Auskultasi area paru, catat area penurunan suara
paru dan catat adanya bunyi nafas tambahan.
3. Bantu pasien untuk sering melakukan latihan nafas.
4. Ajarkan pasien untuk batuk dengan menekan dada
dan batuk efektif pada posisi setengah duduk.

Sp 2 :
1. Evaluasi kemampuan melakukan latihan nafas dan Sp 2 Pasien
batuk dengan menekan dada dan batuk efektif.
2. Berikan air hangat sesuai kebutuhan berdasarkan
tingkat usia dan berat badan.
3. Berikan nebulizer sesuai pesanan medis dan
lakukan fisioterapi dada, postural drainase.
4. Berikan obat sesuai indikasi: mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator, analgesik.
5. Berikan cairan intravena sesuai indikasi dan
pesanan medis.
6. Berikan oksigen sesuai indikasi dan pesanan
medis.
7. Lakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen,
AGD.
8. Monitor TTV.

Keluarga
Sp 1 : Sp 1 Keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien.
2. Diskusikan tentang proses terjadinya masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif, serta tanda dan
gejalanya.
Sp 2 :
1. Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan Sp 2 Keluarga
bersihan jalan nafas tidak efektif:
a. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
b. Latih pasien untuk batuk efektif dan latih
fisioterapi dada serta postural drainase.
c. Motivasi pasien dalam melakukan latihan
untuk membersihkan jalan nafas.
d. Bantu pasien dalam mengkonsumsi obat-
obatan sesuai indikasi dengan prinsip 5 benar.
Diagnosa keperawatan II :
Pola nafas tidak efektif.
Pasien Sp 1 Pasien
Sp 1 :
1. Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan
dada.
2. Auskultasi area paru, catat area penurunan suara
paru dan catat adanya bunyi nafas tambahan.
3. Bantu pasien untuk sering melakukan latihan nafas.
4. Ajarkan pasien untuk batuk dengan menekan dada
dan batuk efektif pada posisi setengah duduk.

Sp 2 :
1. Evaluasi kemampuan melakukan latihan nafas dan
batuk dengan menekan dada dan batuk efektif. Sp 2 Pasien
2. Berikan air hangat sesuai kebutuhan berdasarkan
tingkat usia dan berat badan.
3. Berikan nebulizer sesuai pesanan medis dan
lakukan fisioterapi dada, postural drainase.
4. Berikan obat sesuai indikasi: mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator, analgesik.
5. Berikan cairan intravena sesuai indikasi dan
pesanan medis.
6. Berikan oksigen sesuai indikasi dan pesanan medis.
7. Lakukan pemeriksaan penunjnag seperti rontgen,
AGD.
8. Monitor TTV.

Keluarga

Sp 1 : Sp 1 Keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien.
2. Diskusikan tentang proses terjadinya masalah pola
nafas tidak efektif, serta tanda dan gejalanya.

Sp 2 :
1. Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan Sp 2 Keluarga
pola nafas tidak efektif:
a. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
b. Latih pasien untuk batuk efektif dan latih
fisioterapi dada serta postural drainase.
c. Motivasi pasien dalam melakukan latihan
untuk membersihkan jalan nafas.
d. Bantu pasien dalam mengkonsumsi obat-
obatan sesuai indikasi dengan prinsip 5 benar.
Diagnosa keperawatan III :
Keterbatasan aktivitas
Pasien Sp 1 Pasien
Sp 1 :
1. Evaluasi respon pasien terhadap aktifitas
2. Kaji perubahan tanda vital selama dan setelah
beraktifitas
3. Berikan lingkungan yang tenang
4. Ajarkan teknik manajemen pengalihan tarik nafas
dalam

Sp 2 :
1. Evaluasi kemampuan melakukan latihan tarik Sp 2 Pasien
nafas dalam dengan menekan dada
2. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana
pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas
dan istirahat
3. Bantu pasien dalam memilih posisi nyaman untuk
istirahat dan tidur

Sp 3 : Sp 3 Pasien
1. Evaluasi keseimbangan aktivitas dan istirahat
pasien
2. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan
3. Berikan kemajuan peningkatan aktivitas selama
fase penyembuhan

Keluarga
Sp 1 : Sp 1 Keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan oleh keluarga
dalam merawat pasien
2. Diskusikan tentang proses terjadinya masalah
keterbatasan aktivitas
Sp 2 : Sp 2 Keluarga

1. Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan


keterbatasan aktivitas:
a. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari
b. Anjurkan pasien dalam penggunaan peralatan
seperti oksigen
c. Penggunaan teknik relaksasi selama
beraktivitas
11.00 Melakukan interaksi dengan pasien 2 Tn. Ismail, limpahan
PP (Relita, S.Kep) dengan PPOK.
Diagnosa keperawatan I:
Bersihan jalan nafas tidak efektif.

Tindakan:
Hasil: Pasien terbuka,
1. Membina hubungan saling percaya. interaksi terjalin baik
2. Mengkaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan Hasil: Gerakan dada
gerakan dada. simetris, irama teratur,
3. Mengauskultasi area paru, catat area penurunan RR=30 x/mnt
suara paru dan catat adanya bunyi nafas Hasil: Suara nafas ronkhi
tambahan. +/+, wheezing +/-,
4. Mengobservasi karakteristik batuk Hasil: Batuk produktif,
sputum berwarna putih
kental.
12.00 Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah Melakukan evaluasi
dilakukan dan mendokumentasikan. dengan menanyakan
keluhan pasien Tn. Tamin
Istirahat
dan Tn. Ismail.
13.00 Post conference dan pendokumentasian asuhan Melakukan post
keperawatan conference dan
mendokumentasikan
pasien Tn. Tamin dan Tn.
Ismail, dipimpin oleh karu
Putri,S.Kep
14.00 Operan Operan dilakukan dengan
dinas sore untuk
mendelegasikan pasien
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
PERAWAT PELAKSANA
Nama : Hafiizhoh Fithriyyah, S.kep
Jabatan : Perawat Pelaksana Tim I
Nama Pasien : Tn. Tamin
Hari/ tanggal : Jumat, 25/November/2016
HARI/ NAMA
WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL /TTD
Jumat, 13.00 Diagnosa keperawatan I: S: Hafiizh
25/11 Bersihan jalan nafas tidak efektif. Pasien mengatakan masih oh
/2016 DS : Klien mengatakan masih batuk berdahak
batuk berdahak.
DO : KU lemah, kesadaran CM, RR O:
28 x/mnt, batuk produktif. - Gerakan dada
simetris, irama
Tindakan (Pasien) :
teratur, RR=28
1. Mengkaji
x/mnt
frekuensi/kedalaman
- Suara nafas ronkhi
pernafasan dan gerakan dada
+/+, wheezing +/+
Hasil: Gerakan dada simetris,
- Batuk produktif,
irama teratur, RR=28 x/mnt
sputum berwarna
2. Mengauskultasi area paru
putih kental,
Hasil: suara nafas ronkhi +/+,
campur buih
wheezing +/+
- Pasien tampak bisa
3. Mengobservasi karakteristik
melakukan latihan
batuk
nafas dan batuk
Hasil: batuk produktif,
efektif
sputum berwarna putih
- Inhalasi Pulmicort
kental, campur buih
dan Combivent
4. Memberikan posisi semi
diberikan 1 jam
fowler
sebelum makan
Hasil: Pasien nyaman dengan
siang
posisi semi fowler
5. Membantu pasien latihan A:
nafas Bersihan jalan nafas tidak
Hasil: Pasien tampak bisa efektif belum teratasi
melakukan latihan nafas
6. Mengajarkan pasien untuk P:
batuk dengan menekan dada Lanjutkan Sp 1 Pasien:
dan batuk efektif pada posisi 1. Bantu pasien
setengah duduk latihan nafas
Hasil: Pasien tampak bisa 2. Ajarkan batuk
melakukan batuk efektif menekan dada dan
7. Menganjurkan pasien minum batuk efektif
air hangat Sp 1 Keluarga:
Hasil: Pasien mau minum air 1. Diskusikan
hangat masalah dalam
8. Memberikan inhalasi merawat pasien
nebulizer 2. Diskusikan tentang
Hasil: Pasien mendapat proses terjadinya
inhalasi Pulmicort dan masalah bersihan
Combivent diberikan 1 jam jalan nafas tidak
sebelum makan siang efektif, tanda, dan
gejala
Diagnosa keperawatan II: S: Hafiizh
Pola nafas tidak efektif. Pasien mengatakan masih oh
DS : Klien mengatakan masih sesak. sesak nafas
DO : KU lemah, RR 28 x/mnt
O:
Tindakan (Pasien) :
- Kesadaran compos
1. Mengkaji
menthis, KU
frekuensi/kedalaman
lemah. GCS E4 V5
pernafasan dan gerakan dada
M6
Hasil: Gerakan dada simetris,
- Gerakan dada
irama teratur, RR=28 x/mnt,
simetris, irama
kedalaman nafas dangkal dan
teratur, RR=28
cepat
2. Mengkaji tingkat kesadaran x/mnt, kedalaman
Hasil: Kesadaran compos nafas dangkal dan
menthis, KU lemah. GCS E4 cepat
V5 M6 - Saat bernafas klien
3. Mengkaji penggunaan otot menggunakan otot
tambahan asesoris saat bantu pernafasan
bernafas dan ada pernafasan
Hasil: Saat bernafas klien cuping hidung
menggunakan otot bantu - TD 120/70 mmhg,
pernafasan dan ada Nadi 90 x/menit,
pernafasan cuping hidung suhu 36,5oC,
4. Mengukur tanda-tanda vital RR 28 x/mnt.
Hasil: TD 120/70 mmhg, Klien mendapat
Nadi 90 x/menit, suhu oksigen via nasal
36,5oC, RR 28 x/mnt. canul 3 lpm
5. Memberikan oksigen sesuai
kebutuhan A:
Hasil: Oksigen via nasal Pola nafas tidak efektif
canul 3 lpm diberikan belum teratasi

P:
Lanjutkan Sp 1 Pasien:
1. Lakukan fisioterapi
dada
2. Bantu pasien
latihan nafas
3. Ajarkan batuk
menekan dada dan
batuk efektif
4. Observasi tanda
sianosis
Sp 1 Keluarga:
1. Diskusikan
masalah dalam
merawat pasien
2. Diskusikan tentang
proses terjadinya
masalah pola nafas
tidak efektif, tanda,
dan gejala
Diagnosa keperawatan III: S: Hafiizh
Keterbatasan aktivitas Klien mengatakan masih oh
DS: Klien mengatakan lelah saat lelah saat beraktivitas
beraktivitas
DO: Klien tampak dibantu keluarga O:
ketika beraktivitas - Pasien dibantu
Tindakan (Pasien) : keluarga
1. Mengingatkan pasien untuk melakukan aktifitas
beristirahat disela-sela dan tampak lelah
aktifitasnya - Pasien berupaya
Hasil: Pasien mematuhinya terus melakukan
2. Mengevaluasi respon pasien aktifitas
terhadap aktifitas berjalan ke - TTV :
toilet (Sebelum)
Hasil: Pasien dibantu TD 120/70 mmhg,
keluarga melakukan aktifitas Nadi 90 x/menit,
dan tampak lelah suhu 36,5oC,
3. Memberikan lingkungan RR 28 x/mnt.
yang tenang (Setelah)
Hasil: TV di matikan TD 130/70 mmhg,
4. Memonitor tanda vital Nadi 106 x/menit,
selama dan setelah RR 30 x/mnt.
beraktivitas - Pasien bisa
melakukan tarik
Hasil: (Sebelum) TD 120/70 nafas dalam
mmhg, Nadi 90 x/menit, suhu dengan benar
36,5oC, RR 28 x/mnt. A:
(Setelah) TD 130/70 mmhg, Keterbatasan aktivitas
Nadi 106 x/menit, RR 30 belum teratasi
x/mnt.
5. Mengajarkan teknik P:
manajemen pengalihan tarik Lanjutkan Sp 1 Pasien:
nafas dalam 1. Evaluasi respon
Hasil: Pasien bisa melakukan terhadap aktivitas
tarik nafas dalam dengan 2. Ajarkan teknik tarik
benar nafas dalam
3. Berikan lingkungan
tenang
Lanjut Sp 2 Pasien:
1. Evaluasi kemampuan
melakukan latihan
tarik nafas dengan
menekan dada
2. Bantu pasien dalam
memilih posisi nyaman
untuk istirahat dan
tidur
Sp 1 Keluarga:
1. Diskusikan masalah
dalam merawat pasien
2. Diskusikan tentang
proses terjadinya
masalah keterbatasan
aktivitas

Anda mungkin juga menyukai